Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA GURU SMA/MA DI KABUPATEN ALOR Kande, Fredrik A.
Jurnal Kependidikan Vol. 41, No.2 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.263 KB) | DOI: 10.21831/jk.v41i2.2224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja  guru.  Faktor-faktor  tersebut  meliputi  tingkat  pendidikan  guru,  pengetahuan  tentang standar pendidikan, dukungan sesama guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan lingkungan fisik sekolah dengan kinerja guru SMA/MA Negeri di Kabupaten Alor. Metode penelitian yang digunakan adalah ex-post facto. Populasi penelitian adalah guru SMA/MA se-Kabupaten Alor dengan sampel guru pada SMA Negeri 1, SMA Negeri 2 Kalabahi, SMA Negeri Alor Barat Daya, dan MA Negeri Kalabahi Kabupaten Alor. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Adapun teknik analisis data digunakan teknik analisis korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat pendidikan guru memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dengan r 0,05; (2) pengetahuan guru tentang standar pendidikan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dengan r 0,05; (3) dukungan sesama guru memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dengan r 0,05; (4) gaya kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dengan r 0,05; (5) lingkungan fisik sekolah memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dengan r 0,05; (6) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan guru,  pengetahuan  tentang  standar  pendidikan,  dukungan  sesama  guru,  gaya  kepemimpinan kepala sekolah, dan lingkungan fisik sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru dengan sumbangannya terhadap kinerja guru sebesar 35%
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA GURU SMA/MA DI KABUPATEN ALOR Fredrik A. Kande
Jurnal Kependidikan Vol. 41, No.2 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v41i2.1931

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja  guru.  Faktor-faktor  tersebut  meliputi  tingkat  pendidikan  guru,  pengetahuan  tentang standar pendidikan, dukungan sesama guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan lingkungan fisik sekolah dengan kinerja guru SMA/MA Negeri di Kabupaten Alor. Metode penelitian yang digunakan adalah ex-post facto. Populasi penelitian adalah guru SMA/MA se-Kabupaten Alor dengan sampel guru pada SMA Negeri 1, SMA Negeri 2 Kalabahi, SMA Negeri Alor Barat Daya, dan MA Negeri Kalabahi Kabupaten Alor. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Adapun teknik analisis data digunakan teknik analisis korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat pendidikan guru memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dengan r 0,05; (2) pengetahuan guru tentang standar pendidikan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dengan r 0,05; (3) dukungan sesama guru memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dengan r 0,05; (4) gaya kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dengan r 0,05; (5) lingkungan fisik sekolah memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru dengan r 0,05; (6) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan guru,  pengetahuan  tentang  standar  pendidikan,  dukungan  sesama  guru,  gaya  kepemimpinan kepala sekolah, dan lingkungan fisik sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru dengan sumbangannya terhadap kinerja guru sebesar 35%.
Evaluasi pelaksanaan standar proses pendidikan pada SMP Negeri di Kabupaten Sleman Lantip Diat Prasojo; Fredrik Abia Kande; Amirul Mukminin
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.675 KB) | DOI: 10.21831/pep.v22i1.19018

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang bertujuan untuk mengungkapkan tingkat keefektivan pelaksanaan standar proses pendidikan. Model evaluasi yang digunakan adalah discrepancy evaluation model, Provus. Sampel penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru di SMP Negeri Kabupaten Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis kuantitatif yang dilakukan, diketahui implementasi standar proses pada aspek perencanan pembelajaran, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan termasuk dalam kategori sangat efektif. Lebih lanjut diketahui bahwa implementasi standar di sekolah didukung oleh lingkungan kelas yang kondusif, peserta didik  kooperatif, dan peran kepala sekolah. Inovasi media pembelajaran, proses memotivasi peserta didik, perolehan informasi baru tentang materi tambahan, dan pengidentifikasian kemampuan peserta didik merupakan faktor yang menghambat pelaksanaan standar proses.Kata kunci: pelaksanaan standar proses, pendidikan AN EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF EDUCATION PROCESS STANDARD ON JUNIOR HIGH SCHOOL IN SLEMAN REGENCYAbstractThis study is an evaluation research which is aimed at revealing the effectiveness level of the implementation of educational process standard. The evaluation model used in this research was discrepancy evaluation model, Provus. The samples of the research were the principals and teachers in state junior high schools in Sleman Regency. The data were collected using questionnaires, interviews, and documentation. Based on the quantitative analysis which had been conducted, the implementation of process standard on the aspects of planning, implementing, assessing, and supervising the learning process is considered to be very effective. Further, it is also revealed that the implementation of standard at school is supported by the conducive class environment, cooperative students, and the principal’s role. Learning media innovation, the process in motivating the learners, the acquisition of new information on additional material, and the identification process of the learners’ ability are considered as the inhibiting factors of the implementation of the process standard.Keywords: implementation of process standard, education
An analysis of the teaching performance of teachers of elementary schools in Kupang Lukas Manu; Johanis N. Kallau; Paulus Taek; Fredrik Abia Kande
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v24i1.25590

Abstract

This research aims to reveal the differences between the performance of bachelor degree holder teachers and that of non-degree holder teachers of elementary schools in Kupang. It applies the survey method. The data were collected using a questionnaire. The questionnaire's validity was measured using the Product Moment Correlation formula, and its reliability was measured using the Alfa Cronbach formula. The data analysis used the non-parametric Mann-Whitney test with the help of the SPSS Program. The result of the study shows that there is a significant average difference between the teaching performance of bachelor degree holder teachers and that of non-degree holder teachers of elementary schools in Kupang. There is a significant average difference between bachelor degree holder teachers' personality competence and that of non-degree holder teachers. There is a significant average difference between the paedagogic competence of bachelor degree holder teachers and non-degree holder teachers. There is a significant average difference between bachelor degree holder teachers' social competence and that of non-degree holder teachers. Therefore, it is suggested that non-degree holder teachers keep improving their academic qualification and work performance through varieties of self-development efforts.
PENYULUHAN TEKNIK PENGERINGAN RUMPUT LAUT MELALUI METODE PENJEMURAN PARA-PARA KEPADA PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT DESA ALLUMANG, NUSA TENGGARA TIMUR Imanuel Lamma Wabang; Paulus Edison Plaimo; Efrin Antonia Dollu; Isak Feridikson Alelang; Elia Maruli; Alboin Selly; Fredrik Abia Kande; Thomas John Tanglaa; Setia Budi Laoepada
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1197.5 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6365

Abstract

Abstrak: Kebiasaan pembudidaya rumput laut di Desa Allumang, Kec. Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Prop. NTT melakukan teknik pengeringan rumput laut melalui metode penjemuran di atas terpal atau waring yang digelar diatas tanah atau pasir. Metode ini mempunyai kekurangan karena produk rumput laut dapat terkontaminasi dengan debu dan kandungan air yang tinggi serta tidak merata dan waktu penjemuran yang lama dapat mempengaruhi pertumbuhan mikro organisme seperti kapang dan dan jamur, kondisi ini berdampak pada penurunan kualitas. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman pembudidaya rumput laut yang berdomisili di Desa Allumang mengenai manfaat penggunaan metode penjemuran para-para dalam proses pengeringan rumput laut untuk mendapatkan produk rumput laut yang mempunya kualitas sesuai permintaan pasar. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain: (1) Tahap Persiapan; (2) tahap pelaksanaan kegiatan; (3) tahap evaluasi. Pelakasanaan kegiatan penyuluhan ini dikatakan berhasil secara signifikan yaitu 100% oleh karena secara psikologis terlihat adanya perubahan pola pikir pembudidaya mengenai teknik pengeringan rumput laut melalui metode penjemuran di atas para-para karena berkorelasi dengan kualitas rumput laut yang dihasilkan. Selanjutnya untuk lebih meyakinkan pemahaman pembudidaya rumput laut dilakukan kegiatan pembuatan para-para dilokasi budidaya sebagai contoh.Abstract: Habits of seaweed cultivators in Allumang Village, Kec. Northwest Pantar, Alor Regency, Prop. NTT uses the technique of drying seaweed through the drying method on a tarp or waring which is held on the ground or sand. This method has drawbacks because seaweed products can be contaminated with dust and high and uneven water content and long drying times can affect the growth of micro-organisms such as molds and fungi, conditions have an impact on quality degradation. This Community Service (PkM) activity aims to increase knowledge and understanding of seaweed farmers who live in Allumang Village regarding the benefits of using the para-para drying method in the seaweed drying process to obtain quality seaweed products according to market demand. The method of implementing community service activities is carried out in several stages, including: (1) Preparation Phase; (2) activity implementation stage; (3) evaluation stage. The implementation of this outreach activity was said to be significantly successful, namely 100% because psychologically it was seen that there was a change in the mindset of farmers regarding the technique of drying seaweed through the drying method on a parapet because it correlated with the quality of the seaweed produced. Furthermore, to further ensure the understanding of seaweed cultivators, para-para-making activities were carried out at the cultivation location as an example.
PENYULUHAN PENGGUNAAN JARING SEBAGAI PELINDUNG RUMPUT LAUT DARI SERANGAN HAMA MAKRO PADA PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT Paulus Edison Plaimo; Imanuel Lamma Wabang; Isak Feridikson Alelang; Fredrik Abia Kande
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (987.079 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.8637

Abstract

Abstrak: Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pembudidaya rumput laut terkait upaya melindungi tanaman rumput laut dari serangan hama makro seperti ikan baronang dan penyu untuk menjamin stabilitas produksi rumput laut, keberadaan stok dan kestabilan harga dan kepercayaan pasar, hal ini sangat penting, untuk menjaga kestabilan perekonomian pembudidaya rumput laut yang terguncang akibat lahan budidaya rumput laut di serang hama makro rumput laut yaitu ikan baronang dan penyu dengan intensitas tinggi. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain: (1) Tahap Persiapan; (2) tahap pelaksanaan kegiatan; (3) tahap evaluasi. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi terkait penggunaan jaring untuk memagari rumput laut yang di budidaya dapat dikatakan berhasil secara signifikan 100%, indikator nya, terlihat jelas adanya perubahan pengetahuan dan pemahaman pembudidaya rumput laut secara keseluruhan yang mengikuti kegiatan ini. Hal ini nampak dari kemampuan serta ketrampilan pembudidaya rumput laut Desa Allumang yang sudah dapat menerapkan teknik ini, setelah kegiatan penyuluhan dan sosialisasi selesai dilakukan. Abstract: The implementation of this community service activity aims to increase knowledge and understanding of seaweed farmers regarding efforts to protect seaweed plants from macro pests such as baronang fish and turtles to ensure the stability of seaweed production, stock availability and price stability and market confidence, this is very important. , to maintain the stability of the economy of seaweed cultivators who were shaken by the seaweed cultivation area being attacked by macro pests of seaweed, namely baronang fish and turtles with high intensity. The method of implementing Community Service activities is carried out in several stages, including: (1) Preparation Stage; (2) activity implementation stage; (3) evaluation stage. The implementation of counseling and socialization activities related to the use of nets to fence the cultivated seaweed can be said to be significantly successful 100%, the indicator, it is clear that there is a change in knowledge and understanding of seaweed cultivators as a whole who participates in this activity. This can be seen from the abilities and skills of Allumang Village seaweed cultivators who have been able to apply this technique, after the counseling and socialization activities have been completed
Penyuluhan Penanganan Biofouling Sebagai Upaya Peningkatkan Kualitas Rumput Laut Kepada Pembudidaya Rumput Laut di Desa Allumang Paulus Edison Plaimo; Imanuel Lamma Wabang; Efrin Antonia Dollu; Andri Permata Timung; Emirensiana Latuan; Isak Feridikson Alelang; Jublina Bakoil; Hemy Ratmas Djasibani; Anita Trisia Dimu Lobo; Elia Maruli; Fredrik Abia Kande; Setia Budi Laoepada; Thomas John Tanglaa
Madaniya Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.215

Abstract

Budidaya rumput laut yang dilakukan oleh petani rumput laut di Desa Allumang, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, belum sepenuhnya memperhatikan biofouling yang tumbuh bersama rumput laut, baik pada thallus rumput laut maupun pada tali atau longline yang digunakan untuk mengikat benih rumput laut dari awal budidaya, serta setelah panen. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas rumput laut karena pertumbuhannya terhambat akibat adanya kompetisi unsur hara antara rumput laut dan biofouling. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai penanganan biofouling sebagai pesaing dalam pengambilan sumberdaya (nutrisi) untuk meningkatkan mutu atau mutu rumput laut. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antara lain: (1) Tahap Persiapan; (2) tahap pelaksanaan kegiatan; (3) tahap evaluasi. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini ditujukan kepada pembudidaya rumput laut di Desa Alumang yang berjumlah 582 KK dan perkembangannya dikatakan berhasil secara signifikan yaitu 100% karena secara kognitif psikologis terjadi perubahan pola pikir petani mengenai penanganan biofouling. untuk meningkatkan mutu atau mutu rumput laut karena berkorelasi dengan mutu rumput laut yang dihasilkan. Selanjutnya untuk lebih memastikan pemahaman pembudidaya rumput laut, dilakukan contoh kegiatan demonstrasi penanganan biofouling di lokasi budidaya.
Implementation of education at GMIT elementary schools in mainland Timor: A CIPP model evaluation study Fredrik Abia Kande; Jollyanes P. Ledo; June A. Jacob; Anggreini D. N. Rupidara; Eltina Maromon
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 26, No 2 (2022)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v26i2.53958

Abstract

This article aims to evaluate the quality of education at Evangelical Protestant Church in Timor (GMIT) elementary schools (ES), henceforth shortened to GMIT ES, in mainland Timor. The evaluation method is used with the evaluation model of CIPP (context, input, process, and product). The research sample consists of 173 headmasters of GMIT ESs in mainland Timor. The data collection is done by using a questionnaire. The data analysis uses descriptive statistics (percentage calculation technique). The results show that the quality of the context, input, process, and product can be described as follows: the context is in the sufficient category, the input is in the sufficient category, the process is in a good category, and the product is in a good category. Overall, the quality of the implementation of education at GMIT ESs in mainland Timor is in the sufficient category. The supporting factors are the attention from the government, the church, and the Christian Education Foundation (Yapenkris) with varying weights, and the commitment of the teachers who understand their duties as part of the ministry. The inhibiting factors are related to the minor role of Yapenkris and the GMIT congregations, the lack of welfare for teachers, and the absence of a governance model for schools under GMIT.
Penyusunan Standar Sekolah Unggul GMIT Fredrik Abia Kande; Paulus Edison Plaimo; Loth Botahala; Melkianus A Manggoa; Thomas John Tanglaa
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.464

Abstract

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menghasilkan suatu dokumen bagi Yayasan Pendidikan Kristen, Sekolah GMIT, dan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) untuk mendorong dan memfasilitasi upaya peningkatan mutu unggul Sekolah GMIT; menyediakan rujukan bagi intervensi, pengendalian, dan evaluasi mutu Sekolah GMIT; meningkatkan daya saing sekolah GMIT di kanca nasional dan global. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, dilakukan dalam beberapa tahapan yakni: (1) penyusunan kerangka kerja tim, (2) studi dokumen, (3) analisis kebutuhan, (4) penyusunan draf, (5) validasi, (6) revisi/penyempurnaan draf, dan (6) pelaporan. Pelaksanaan kegiatan penyusunan standar sekolah dapat dikatakan berhasil secara signifikan 100%. Indikatornya, terlihat jelas dengan tersedianya standar sekolah unggul GMIT untuk satuan pendidikan dasar GMIT dan satuan pendidikan menengah Kristen dan meningkatnya atensi serta terjadi perubahan pola pikir Yapenkris dan Sekolah GMIT terkait urgensi, subtansi, dan prosedur pengembangan standar sekolah unggul GMIT. Hal ini diikuti dengan penetapan sejumlah sekolah GMIT, baik di tingkat dasar maupun menengah oleh GMIT untuk dikembangkan menjadi sekolah unggul GMIT. Selanjutnya dokumen standar sekolah unggul GMIT sudah dapat digunakan dalam pengembangan Sekolah Unggul GMIT.