Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

POLA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MINANGKABAU MELALUI PENDIDIKAN SURAU iswadi iswadi; Beni Putra Hanafi; Thaheransyah Thaheransyah; Tri Yuliani; Andri Maijar
Masyarakat Madani: Jurnal Kajian Islam dan Pengembangan Masyarakat Vol 6, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jmm.v6i1.13301

Abstract

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisa peran surau dalam pemberdayaan pendidikan di Minangkabau melalui kajian studi pustaka atau library research sebagai metode dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan analisis buku, artikel-artikel yang telah dipublikasikan, guna melihat peran surau sebagai wadah pemberdayaan pendidikan di Minangkabau. Temuan ini menghasilkan beberapa model pemberdayaan pendidikan yang diterapkan oleh masyarakat Minangkabau melalui surau diantaranya: a) surau sebagai wadah dalam pemecahan masalah, b) surau sebagai wadah dalam lembaga pendidikan Islam tradisional, c) surau sebagai wadah tempat musyawarah. Hasil dari temuan ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan kajian dalam melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat pada bidang pendidikan melalui keberadaan surau sebagai lembaga yang berkearifan lokal di minangkabau. 
FILM “TROPY BUFFALO” SEBAGAI SEBUAH PARODI KEBUDAYAAN MINANGKABAU DALAM ESTETIKA POSMODERN Andri Maijar
Journal of Urban Society's Arts Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jousa.v5i1.2199

Abstract

Film menjadi sebuah karya estetika sekaligus sebagai alat informasi yang bisa menjadi alat penghibur, alat propaganda, juga alat politik. Ia juga dapat menjadi sarana rekreasi dan edukasi, di sisi lain dapat pula berperan sebagai penyebarluasan nilai-nilai budaya baru. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menganalisi sebuah salah satu film yang mengangkat lokalitas budaya masyarakat Minangkabau yaitu Film Thropy Buffalosutradarai Vanni Jamin. Analisis film ini melakukan pendekatan terhadap Parodi, yang merupakan bagian dari Estetika Posmodern.  Praktek budaya posmodernisme ditandai dengan suatu pergeseranyaitu dari estetika produksi ke estetika konsumsi di mana nilai-nilaipermainan dalam estetika menunjukkan kenaikan yang penuh daya.  Parodi adalah satu bentuk dialog sebagaimana konsep dialog yang bertujuan mengekspresikan perasaan tidak puas, tidak senang, tidak nyaman berkenaan dengan intensitas gaya atau karya masa lalu yang dirujuk, dan menjadi semacam bentuk oposisi atau kontras di antara berbagai teks, karya atau gaya lainnya dengan maksud menyindir, mengecam, mengkritik, atau membuat lelucon darinya. Dalam film Film Tropy Buffalo, penulis  melihat bahwa film tersebut merupakan representasi dari kebudayaan minangkabau yang kemudian di parodikan sebagai bentuk perlawanan oleh pengkarya dalam melihat kehidupan masyarakt Minangkabau.
Komunikasi Non Verbal Dan Makna Pada Tayangan Kartun Jungle Beat-Munki And Trunk Season 4 Episode 3 Oktri Permata Lani; Andri Maijar; Miftahurrahmi Fitri
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 2, No 2 (2021): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v2i2.2104

Abstract

Penelitian ini berusaha untuk mengkaji tayangan kartun Jungle Beat-Munki and Trunk season 4 episode 3 dengan menggunakan teori sistem nonverbal kategori kinesis dan proxemics sebagai acuan unit analisisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menginterprestasikan makna pesan nonverbal dengan menggunakan metodologi  visual Gillian Rose dari sisi site of self dan site of production untuk menemukan makna pesan nonverbal dalam tayangan kartun Jungle Beat-Munki and Trunk season 4 episode 3. Penelitian ini menggunakan paradigm kritis dengan pendekatan kualitatif yang memfokuskan pada adegan-adegan yang menggambarkan pesan  nonverbal dalam visualisasi kartun Jungle Beat-Munki and Trunk. Hasil penelitian ini menemukan jika makna pesan nonverbal yang ditunjukkan dalam kartun Jungle Beat-Munki and Trunk season 4 episode 3 juga tercermin dari masalah yang ada dikehidupan saat ini seperti berjuang, menghormati, bersungguh-sungguh, dan bersabar. Kata Kunci: Komunikasi Nonverbal, Kinesis, Proxemis, Metodologi Visual  ABSTRACT This study seeks to examine the cartoon show “Jungle Beat-Munki and Trunk season 4 episode 3” by using nonverbal systems theory kinesis and proxemics categories as a reference unit of analysis. This study aims to interpret the meaning of nonverbal messages using Gillian Rose's visual methodology from the site of self and site of production side to find the meaning of nonverbal messages in the cartoon show “Jungle Beat-Munki and Trunk season 4 episode 3”. This study uses a critical paradigm with a qualitative approach which focuses on scenes that depict nonverbal messages in the cartoon visualization “Jungle Beat-Munki and Trunk”. The results of this study found that the meaning of nonverbal messages shown in the cartoon “Jungle Beat-Munki and Trunk season 4 episode 3” is also reflected in the problems that exist in life today such as struggling, respecting, being serious, and being patient.
Pemetaan Dan Pengembangan Potensi Wisata Nagari Atar Kecamatan Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar Novi Budiman; Irwandi Irwandi; Andri Maijar
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v4i1.10814

Abstract

Atar merupakan salah satu nagari yang terletak di Kecamatan Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat. Dengan kontur alam yang berbukit-bukit  nagari ini  menyimpan  potensi wisata yang menjanjinkan. Namun potensi tersebut belum dapat  terpetakan dengan baik.  Pengabdian   ini  merupakan pengabdian  partisipatif dengan metode pelaksanaan pengabdian yaitu dengan melakukan observasi lapangan, wawancara Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan skema metode pelaksanaan kegiatan. Pemetaan partisipatif merupakan salah satu metode yang mengintegrasikan pendekatan partisipatif untuk memecahkan masalah dalam suatu komunitas dengan melakukan diskusi.   Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan ditemukan 7 destinasi wisata lokal yang sangat potensial di nagari Atar. Potensi wisata ini selanjutnya dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata lokal yang menjanjikan sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat nagari Atar.
PARADIGMA FAKTA SOSIAL DALAM FILM FETIH 1453, KAJIAN STUKTURAL FUNGSIONAL ANDRI MAIJAR; SITI FADILLA; NOVI BUDIMAN
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 2 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.382 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i2.1624

Abstract

ABSTRAKFilm sebagai karya seni tentu tidak terlepas dari paradigma masyarakat dalam membaca sebuah fenomona baru dalam film (realitas film).  Film Fetih 1453 yang bercerita tentang peperangan umat muslim untuk merobohkan dan mengambil alih konstatinopel (Spanyol) dari tangan non muslim ini dapat dikaji melalui paradigma fakta sosial dengan memasukan aspek-aspek teori sturktural fungsional dan teori konflik. Kelompok-kelompok masyarakat yang hadir dalam film tersebut juga merefleksikan konflik sosial yang terjadi pada masa kejadian dalam film tersebut. Beberapa konflik sosial seperti pandangan masyarakat dan kekuasaan menjadi poin-poin penting untuk menciptakan dramatik dalam film tersebut. Sebagai fungsi film sebagai sarana komunikasi dan representasi dari kehidupan masyarakat, film ini dianggap cukup berhasil dalam menghadirkan realitas tersebut. Film-film bernuansa religi ini juga menjadi bahan kajian dan dakwah bagi umat muslim untuk melihat kekuatan umat islam di zaman tersebut. ABSTRACTFilm as a work of art indeed cannot be separated from the paradigm of society in reading a new phenomenon in film (film reality). The film Fetih 1453, which tells about the war of Muslims to overthrow and take over Constantinople (Spain) from the hands of non-Muslims, can be studied through the paradigm of social facts by incorporating aspects of functional, structural theory, and conflict theory. The community groups present in the film also reflect the social conflicts that occurred during the events in the film. Several social conflicts, such as people's views and power, become essential points to create drama in the film. As a function of film as a means of communication and representation of people's lives, this film is considered quite successful in presenting this reality. These films with religious nuances are also material for study and da'wah for Muslims to see the strength of Muslims at that time 
TRADISI “BUNGO LADO” SEBAGAI REPRESENTASI BUDAYA ISLAM DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Andri Maijar
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 20, No 2 (2018): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1468.582 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v20i2.519

Abstract

Representation means using language to declare something meaningfully or present something to someone else. Representation can take the forms of word, picture, sequence, story and so on that represent idea, emotion, fact and etc. The development of tradition in a region is mainly found in various customary rituals or religious events. For Minangkabau-Malay people, their faith as Minangkabau people is the faith of homoreligious and basically it has been soldered in Minangkabau tambo that's traditionally become the guideline of their customary behavior. The tradition of Bungo Lado performed in the event of Prophet Muhammad's Birthday in Padang Pariaman is one of people's representations toward Islamic culture for society. Bungo lado, the flower of Chili, is  the decorative tree that its leaves made of money hence it' s called money tree. It is one of people's euphorias in welcoming the birthday of prophet Muhammad SAW. In its implementation, every group in society is competing one and another to donate half of their income by putting or decorating the money on the twigs of tree as the form of their happiness.
THE REPRESENTATION OF WOMEN IN MINANGKABAU SOCIAL STRUCTURE AT TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK FILM Andri Maijar; Novi Budiman; Marhen Marhen
AGENDA: Jurnal Analisis Gender dan Agama Vol 3, No 2 (2021): AGENDA: Jurnal Analisis Gender dan Agama
Publisher : State Institute of Islamic Studies Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.837 KB) | DOI: 10.31958/agenda.v3i2.4883

Abstract

This article aims to assess how women in the Minangkabau social structure are represented in the film Tengelamnya Kapal Vanderwijck. This study uses a qualitative descriptive method using a scientific approach to cinematography, body language, and culture to analyze the relationship between elements including setting/attributes, ceremonial costumes. This research is dissected by the theory of social structure and feminism in Minangkabau traditional culture. The analysis of this film finds that the film Tenggelammnya Kapal Vanderwijck criticizes the position of women in the form of customary rules in Minangkabau in the decision to choose a life partner, which is determined by Uncle (mamak).
ANALISIS PENCIPTAAN FILM FIKSI “IBU” KARYA RICI VIONDRA DALAM TEORI CENTRAL CHARACTER POINT OF VIEW Jerry Prayuda; Enrico Alamo; Windi Dwi Saputri; Saaduddin Saaduddin; Andri Maijar
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 4, No 1 (2023): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v4i1.3652

Abstract

ABSTRAK Film “Ibu” merupakan film fiksi berdurasi 18 menit, menceritakan seorang anak berumur 10 tahun dalam melihat dan mengamati lingkungan sekitarnya. Pengalaman dari apa yang dilihat dan diamati mempengaruhi prilaku dan sikap anak itu. Bahkan si anak mencontohkan apa yang dilakukan oleh orang di sekitarnya. Plot dalam film fiksi “Ibu” linier, dimana peristiwa pada cerita ini dirangkai secara berurutan. Metode yang digunakan untuk mewujudkan penempatan satu sudut pandang Central Character pada tokoh Anggit, berupa pendekatan unsur naratif dan unsur sinematik. Pendekatan unsur naratif yang dilakukan terdiri penggunaan plot linier yang dimana penceritaan lurus secara berurutan. Pendekatan unsur sinematik yang dilakukan terdiri dari aspek sinematografi dan mise en scene. Sebagian dari film ini menggunakan teknik Kamera Angel dengan menggunakan subjective shot dan point of view. Pada aspek mise en scene, dilakukan pendekatan pada bloking pemain. Seluruh aspek pada unsur naratif dan sinematik sangat membantu terwujudnya penempatan satu sudut pandang central character pada tokoh Anggit. Kata Kunci: Film Ibu, naratif sinematik, central character. ABSTRACTThe film "Ibu" is an 18-minute fictional film which tells of a 10-year-old child seeing and observing the environment around him. The experience of what is seen and observed influences the child's behavior and attitude. Even the child exemplifies what the people around him do. The plot in the fictional film "Ibu" is linear, where the events in this story occur sequentially. The method used to realize the placement of a central character point of view in the character Anggit is in the form of an approach to narrative elements and cinematic elements. The narrative element approach that is carried out consists of using a linear plot in which the storytelling occurs sequentially. The cinematic element approach that is carried out consists of cinematographic aspects and mise en scene. As part of this film using an angel camera technique using subjective shots and point of view. In the mise en scene aspect, the approach is taken to blocking players and costumes. All aspects of the narrative and cinematic elements are very helpful in realizing the placement of a central character point of view in the character Anggit.   
Conservation of Ancient Manuscripts in Nagari Pasia Laweh to Designate as Cultural Heritage through Documentary Film Production Riki Rikarno; Akhyar Hanif; Novi Budiman; Siti Fadilla; Irwandi Irwandi; Andri Maijar; Mutia Aini Ahmad
MARAWA: Jurnal Masyarakat Religius dan Berwawasan Vol 1, No 1 (2022): Masyarakat Religius dan Berwawasan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31958/mrw.v1i1.4298

Abstract

The Faculty of Ushuluddin Adab and the da'wah of IAIN Batusangkar tried to conserve theancient manuscripts by documenting them in a documentary film. Rescue and security are carried out invarious ways as an effort to prevent cultural heritage objects from being damaged, destroyed or destroyed,as well as efforts to keep them from being lost. The conservation effort of ancient manuscripts, the FUADTEAM tried to document it into a documentary film with the title "GUARANTEE". Planning a production,the Production Team of the Faculty of Ushuluddin will be faced with five things at once that require deepthinking, namely production materials, production facilities (equipment), production costs (financial),production implementing organizations, and stages of production implementation