Claim Missing Document
Check
Articles

ROM MOVEMENT TRAINING ON CARE GIVER Lilik Pranata; Sri Indaryati; Aniska Indah Fari
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i1.2934

Abstract

Abstrak: Range Of Motion (ROM) merupakan suatu cara yang dilakukan untuk membantu pergerakan pada lansia dengan keterbatasan sendi, kegiatan ini sangat penting dilakukan terutama di Panti Werdha karena didominasi oleh lansia yang telah mengalami kekakuan sendi, adapun yang harus membantu melakukan adalah care giver, care giver merupakan orang yang membantu lansian dalam kesehariannya, saat dilakukan studi pendahuluan care giver belum pernah di ajarkan cara gerakan ROM, maka dari masalah tersebut dilakukan pelatihan ROM pada care giver yang dilakukan oleh ahli bidang fisioterapis, tujuan kegiatan untuk meningkatakn kompentesi dan kemapuan dari care giver dalam memberikan perawatan pada lansia. Setelah dilakukan pelatihan selama tiga hari dan dilakukan evaluasi, care giver sudah mampu melakukan ROM secara mandiri, serta akan diterapkan pada lansia yang mengalami kaku sendi atau keterbatasan fisik untuk mengurangi gangguan pada sendi serta mengurangi kematian jaringan pada bagian kaki dan tangan. Perlunya adanya pelatihan yang kontinyu kepada care giver untuk meningkatkan kemampuan dan skill merawat lansia.Abstract: Range of motion (ROM) is a way to help elderly people with joint limitations. This activity is very important to do, especially in nursing homes because it is dominated by elderly people who have experienced joint stiffness. care giver is a person who helps lansian in his daily life, when a preliminary study was conducted the care giver had never been taught how to move ROM, so from this problem ROM training was carried out on care giver which was carried out by a physiotherapist, the purpose of the activity was to increase the competence and ability of care giver in providing care for the elderly. After three days of training and evaluation, the care giver is able to perform ROM independently, and it will be applied to the elderly who experience joint stiffness or physical limitations to reduce joint disorders and reduce tissue death in the feet and hands. The need for continuous training for caregivers to improve their ability and skills to care for the elderly.
PENDAMPINGAN SENAM LANSIA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR Bangun Dwi Hardika; Lilik Pranata
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 2, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.973 KB) | DOI: 10.31764/jces.v2i2.1474

Abstract

Abstrak: Peningkatan jumlah penduduk lansia menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam pembangunan, namun bisa menjadi masalah jika tidak di antisipasi dari sekarang, salah satu masalah adalah angka kesakitan lansia dan penyakit degeneratif seperti gangguan tidur, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menerapkan program pemerintah dengan mengurangi angka kesakitan dan meningkatkan derajad kesehatan lansia yaitu dengan kegiatan senam lansia untuk mengurangi gangguan tidur pada lansia. Metode yang gunakan dengan melakukan pendampingan kepada lansia, diawali dengan mengukur pola tidur kemudian di berikan senam secara berkala. Hasil tersebut dapat dirasakan lansia setelah dilakukan senam kualitas tidur lansia lebih baik dari pada sebelum dilakukan senam.Abstract: Increasing the number of elderly population is one indicator of development success as well as a challenge in development, but it can be a problem if it is not anticipated from now on, one of the problems is the morbidity of the elderly and degenerative diseases such as sleep disorders, this community service aims to assist the government in implementing government programs by reducing morbidity rates and increasing the health degree of the elderly, namely the elderly exercise activities to reduce sleep disorders in the elderly. The method used is to provide assistance to the elderly, beginning with measuring sleep patterns and then periodically given exercises. These results can be felt by the elderly after the elderly sleep quality is better than before the exercise.
PENDAMPINGAN LANSIA DALAM MENINGKATKAN FUNGSI KOGNITIF DENGAN BERMAIN PUZZLE Novita Elisabeth Daeli; Lilik Pranata; Keristina Ajul; Anastasya Sri sukistini
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i2.6028

Abstract

Abstrak: Lansia merupakan bagian pada tahap tumbuh kembang manusia, lansia sering mengalami kendala dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya kemampuan kognitif, salah satu intervensi yang dilakukan adalah dengan bermain puzzle. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menigkatkan fungsi kognitif pada lansia, kegiatan ini dilakukan selama satu minggu dengan memberikan pendampingan. Kegiatan ini dilakukan di Panti Sosial Lansia Harapan Kita. Setelah dilakukan pendampingan hasil yang didapatkan adalah adanya perubahan fungsi kognitif pada lansia menjadi lebih baik, walaupaun tidak signifikan, sehingga kegiatan pendampingan ini perlu dilakukan secara kontinyu dan komprehensif. Saran untuk pengelola panti perlu adanya kegiatan modifikasi dan kegitan yang rutin untuk meningkatkan fungsi kognitif.Abstract: The elderly are part of the stage of human growth and development, the elderly often experience obstacles in everyday life, one of which is cognitive ability, one of the interventions carried out is to play puzzles. This devotion activity aims to improve cognitive function in the elderly, this activity is carried out for one week by assisting, this activity is carried out at the Harapan Kita Elderly Social Home. After the assistance of the results obtained is that there is a change in cognitive function in the elderly for the better, although not significant, so this mentoring activity needs to be carried out continuously and comprehensively. Advice for the manager of the home needs regular modification and activity activities to improve cognitive function.
Perangkat Edukasi Pasien dan Keluarga dengan Media Booklet (Studi Kasus Self-Care Diabetes Melitus) Lilik Pranata; Sri Indaryati; Novita Elisabeth Daeli
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.252 KB) | DOI: 10.31539/jks.v4i1.1599

Abstract

This study aimed to see the effect of education with the booklet on self-care diabetes knowledge. The method in this research is quantitative research with one group pretest-posttest queasy experimental design. The results showed that the Wilcoxon statistical test obtained p-value = 0.000 <0.05, which means a significant difference in the pre-test and post-test knowledge of 22 respondents. The average change in intervention before the intervention was 12.80, and intervention was 16.32. In conclusion, patient and family education using booklets provides a shift in knowledge of diabetes mellitus self-care. Keywords: Booklet, Diabetes Mellitus, Knowledge, Personal Care
Pengaruh Senam Discorobic terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Remaja Komang Astri Purnama Putri; Lilik Pranata
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.883 KB)

Abstract

Dengan melakukan senam discorobic yang teratur dapat meningkatkan kesegaran jasmani, namun jika tidak melakukan latihan fisik secara teratur maka kesegaran jasmaninya kurang atau buruk, sehingga ketika melakukan banyak aktivitas akan merasakan kelelahan yang sangat berarti bahkan dapat sakit akibat aktivitas yang telah dilakukannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam discorobic terhadap tingkat kesegaran jasmani mahasiswa/i di STIKes Perdhaki Charitas Palembang tahun 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain one group pre test post test dengan uji statistic dependen sample t-test. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi, instrumen yang digunakan adalah hardvard step test. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian sebelum diberikan perlakuan didapatkan tingkat kesegaran jasmani baik sekali (0%), baik (6.7%), sedang (20%), kurang (26,7%), dan kurang sekali (46.7%), sedangkan setelah diberikan perlakuan didapatkan tingkat kesegaran jasmani baik sekali (3.3%), baik (10%), sedang (40%), cukup (30%), dan kurang sekali (16.7%). Hasil uji statistik dependen sample t-test didapatkan ada pengaruh yang bermakna (signifikan) antara senam discorobic terhadap tingkat kesegaran jasmani mahasiswa/i di STIKes Perdhaki Charitas Palembang Tahun 2015 dengan p value =0.001 < α 0.05. Diharapkan mahasiswa/i dapat menambah waktu untuk melakukan latihan fisik atau senam yaitu yang tadinya 1 kali dalam seminggu menjadi 2 kali dalam seminggu, sehingga tingkat kesegaran jasmaninya baik, dan kalau mahasiswa/i memiliki tingkat kesegaran jasmani baik maka memiliki semangat pada saat belajar.
Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Harga Diri Lansia di Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami Palembang Elina Susanti; Aprida Manurung; Lilik Pranata
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.825 KB)

Abstract

Lanjut usia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan adanya penurunan kemampuan fungsi tubuh untuk mempertahankan keseimbangan tubuh terhadap kondisi stres fisiologis. Masa lansia akan mengalami berbagai perubahan, yaitu perubahan fisik, kognitif (daya ingat), seksual, sosial, perasaan atau sikap dan pandangan negatif terhadap kondisi menua. Perubahan inilah yang akan memberikan suatu pengaruh pada seluruh aspek kehidupan lansia itu sendiri dan termasuk konsep diri, seperti citra tubuh, ideal diri, identitas diri, peran dan harga diri. Diketahui hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Harga Diri Lansia di Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami Palembang. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 57 responden dengan teknik cluster sampling. Data di kumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji Kendall’s Tau. Mayoritas respoden berjenis kelamin perempuan sebanyak 36 orang (63,2%), lanjut usia (elderly) 60-74 tahun 45 orang (78,9%), beragama Islam 52 orang (91,2%), berpendidikan SD 37 orang (64,9%), dan tidak bekerja 53 orang (93,0%). Hasil uji Kendall’s Tau menunjukkan ada hubungan positif yang kuat antara dukungan keluarga dengan harga diri lansia. (r = 0,665; p = 0,001). Diharapkan bagi lansia untuk meningkatkan harga diri dalam pemenuhan kebutuhannya, dan keluarga ikut memotivasi memberikan dukungan, terlebih bagi tenaga kesehatan khususnya daerah kebun bunga ikut serta berpartisipasi dalam pemberian penkes.
Comparison of Heavy Air Foot Therapy Therapy And Progressive Muscle Relaxation Technique on Hipertension in Elderly in The Orphanage of Tresna Werdha Palembang Firdaus; Lilik Pranata
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.354 KB)

Abstract

National Health and Nutrition Examination Survey (NHCS) di Amerika pada tahun 2011-2013 menyatakan bahwa presentase hipertensi pada lansia mencapai sekitar 64%, dan pada 2015-2016 lansia hipertensi berjumlah 65% dari total populasi. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan yaitu dengan melakukan Terapi Rendam Kaki Air Hangat dan teknik relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan terapi rendam kaki air hangat dan teknik relaksasi otot progresif terhadap hipertensi pada lansia di panti tresna wherda palembang. Penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperiment dengan rancangan two group pre-post test dan sampel 24 orang. Pengambilan sampel secara Total Sampling. Hasil penelitian didapatkan Klasifikasi Hipertensi sebelum diberikan intervensi terapi rendam kaki air hangat adalah Klasifikasi Hipertensi Stage II berjumlah 12 responden (100%) dan Klasifikasi Hipertensi sebelum diberikan intervensi teknik relaksasi otot progresif Klasifikasi Hipertensi Stage II berjumlah 12 responden (100%) dan Klasifikasi Hipertensi sesudah dilakukan terapi rendam kaki air hangat menggunakan uji statistik Wilxocon diperoleh p value = 0,002 dan teknik relaksasi otot progresif didapatkan hasil uji statistik menggunakan Wilxocon diperoleh p value = 0,002. Klasifikasi Hipertensi sesudah dilakukan terapi rendam kaki air hangat dan teknik relaksasi otot progresif terhadap hipertensi pada lansia didapatkan hasil uji statistik menggunakan Mann Whitney diperoleh p value = 0,003 α < (0,05).
Relationship df Nursing Motivation with The Application of True Six in Giving Medicines in Patient Care Room Veronika Novi Milasari; Lilik Pranata; Andy Aryoko
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.983 KB)

Abstract

Motivasi merupakan inisiatif penggerak atau pendorong perilaku manusia akibat adanya interaksi stimulus instrinsik dan ekstrinsik yang mendorong seseorang untuk berperilaku optimal guna mencapai suatu tujuan seperti beragam keinginan, harapan, kebutuhan, dan kesukaannya. Motivasi kerja adalah yang bersifat internal atau eksternal bagi setiap pegawai yang menyebabkan timbulnya sikap antusias dan persistensi dalam melaksanakan tugas. Penerapan pemberian obat dengan enam benar merupakan salah satu tugas penting perawat dalam mewujudkan keselamatan pasien.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi perawat dengan penerapan enam benar dalam pemberian obat di rawat inap. Metode penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di RS X Ruang perawatan sebanyak 60 responden dengan menggunakan total sampling dan dihitung menggunakan rumus slovin. Hasil analisis univariat dari 56 responden didapatkan 28 (50%) dari 56 responden mengalami motivasi kurang, 32 (57,1%) mengalami motivasi baik, Hasil analisis bivariat dengan uji statistik spearman menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara motivasi perawat dengan penerapan enam benar dalam pemberian obat (p=0.142). Disarankan kepada pihak instusi dan tenaga kesehatan agar memperoleh lebih memotivasi perawat-perawat untuk melaksanakan penerapan enam benar dalam pemberian obat.
Analysis of BPJS Patient Satisfaction Level of Health Services in Hospital X in Palembang City Susantri; Lilik Pranata
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.239 KB)

Abstract

Era Globalisasi yang sedang di hadapi dalam bidang kesehatan menimbulkan persaingan bisnis rumah sakit semakin kompetitif tentang kinerja tenaga kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien. Sehingga, diperlukan untuk mengukur kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Swasta di kota Palembang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain survei deskriptif dengan pendekatan non eksperimental. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden dengan teknik pengambilan convinience sampling. Alat pengumpulan data yang diperoleh melalui kuesioner dengan menggunakan metode analisis impotance-performance analysis (IPA) dan uji kendall’s tau. Hasil penelitian diketahui tingkat harapan dari jawaban yang tertinggi adalah sangat penting sebanyak 44 responden (73,3%) yang terendah menjawab cukup penting sebanyak 1 responden (1,7%). Tingkat kenyataan dari jawaban yang tertinggi adalah baik sebanyak 36 responden (30,0%) dan yang terendah menjawab cukup baik sebanyak 4 responden (6,7%). Berdasarkan hasil analisis importance performance analysis didapatkan persebaran dari pernyataan tingkat harapan dan tingkat kenyataan dengan hasil terendah yaitu dengan nilai kesesuaian 82,88%. Sedangkan kategori tertinggi dengan nilai kesesuaian 91,21%. Ada pengaruh antara tingkat harapan dengan tingkat kenyataan kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi rawat jalan dengan nilai p=0,027 yang berada <0,05.
Overview of Fall Risk in The Elderly in Elderly Social Care Institutions Ita Purnama Sari; Sannya Frisca; Lilik Pranata
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.187 KB)

Abstract

Perubahan fisik pada lansia akan mengalami beberapa masalah salah satunya akibat dari gangguan sistem muskuloskeletal yang akan mengalami perubahan pada kemunduran fisik dalam gangguan berjalan, kaki yang tidak dapat menapak dengan kuat. Penyebab jatuh pada lansia terjadi akibat dari terpeleset, tersandung, serta penyakit yang menyertai dan dari segi lingkungan. Dari penyebab jatuh apabila tidak segera ditangani maka dapat berdampak pada kerusakan fisik, psikologis, dan ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pencegahan jatuh pada lansia dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan pencegahan jatuh pada lansia dengan menggunakan media poster. Mengetahui gambaran resiko jatuh pada lansia di Panti Sosial lansia. Menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan survey deskriptif, didapatkan sampel penelitian 51 responden dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian didapatkan dari usia responden mayoritas berusia 70-90 tahun (52,9%) didapatkan 27 responden, jenis kelamin responden mayoritas perempuan (56,9%) didapatkan 29 responden, resiko jatuh tinggi mayoritas (66,7%). Ini menunjukkan bahwa usia dan jenis kelamin perempuan memiliki resiko jatuh. Meningkatkan peran perawat sebagai edukator untuk senantiasa dan mengaplikasikan pemberian edukasi pencegahan jatuh pada lansia agar lansia tidak terjadi kejadian jatuh berulang dan beresiko jatuh tinggi.