UTAMI, T. W.
Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemeriksaan Antigen pp65 dan mRNA pp67 Cytomegalovirus (CMV) Pada Wanita Hamil dengan IgG anti-CMV positif di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta UTAMI, T. W.; HESTIANTORO, A.; BUSTAMI, A.; SURJANA, E. J.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 30, No. 4, October 2006
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.854 KB)

Abstract

Tujuan: Mengetahui proporsi seropositif CMV pada wanita hamil dengan riwayat abortus dan gambaran hasil pemeriksaan antigen pp65 CMV, mRNA pp67 CMV, serta kesesuaiannya pada wanita hamil dengan IgG anti-CMV yang positif. Rancangan/rumusan data: Studi deskriptif. Kesesuaian hasil pemeriksaan antara antigen pp65 dan mRNA pp67 CMV dinilai dengan menghitung nilai kappa (k). Tempat: (1) IGD lantai III dan Poliklinik kebidanan dan kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, (2) Bagian Mikrobiologi dan (3) Makmal Terpadu Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Bahan dan cara kerja: Sampel berasal dari darah wanita hamil dengan riwayat abortus dan darah tali pusat janin yang dilahirkan. Pemeriksaan IgM dan IgG CMV dilakukan dengan metode ELISA, pemeriksaan antigen pp65 CMV dengan teknik imunohistokimia, dan pemeriksaan mRNA pp67 CMV dengan teknik NASBA. Hasil: Selama kurun Januari - Juni 2005, terkumpul 50 sampel yang berasal dari 25 subjek; terdiri dari 25 darah ibu dan 25 darah janin. Seluruh (100%) wanita hamil dengan riwayat abortus dalam penelitian ini memberikan hasil IgG antiCMV yang positif. Tidak ada subjek dengan IgM anti-CMV yang positif. Pada pemeriksaan antigen pp65 CMV terdapat 6% hasil yang positif, yaitu 2% dari sampel ibu dan 4% sampel tali pusat. Tidak terdapat hasil yang positif pada pemeriksaan NASBA mRNA pp67 CMV. Terdapat 26% sampel, yaitu 12% sampel ibu dan 14% sampel janin dengan hasil mRNA pp67 CMV tidak dapat ditentukan. Kesimpulan: Proporsi seropositif IgG anti-CMV pada wanita hamil dengan riwayat abortus dalam penelitian ini adalah sangat tinggi. Pada pemeriksaan antigen pp65 CMV terdapat 6% hasil yang positif. Tidak ada hasil mRNA pp67 CMV yang positif. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada individu yang imunokompeten, jarang sekali terjadi reaktivasi sehingga risiko infeksi CMV kongenital adalah kecil. Dalam penelitian ini tidak terdapat kesesuaian hasil antara pemeriksaan antigen pp65 dan NASBA mRNA pp67 CMV, dengan nilai kappa 0%. [Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-4: 203-12] Kata kunci: antigen pp65, mRNA pp67 CMV, IgG anti-CMV, wanita hamil, riwayat abortus.
Manajemen Risiko Klinik UTAMI, T. W.; ANDRIJONO, ANDRIJONO; KAMPONO, N.; JUNIZAF, JUNIZAF
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 30, No. 3, July 2006
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.159 KB)

Abstract

Tujuan: Memberi pemahaman tentang manajemen risiko klinik. Bahan dan cara kerja: Kajian literatur. Hasil: Manajemen risiko klinik merupakan proses yang terencana dan sistematik untuk menurunkan dan atau mengendalikan kemungkinan kerugian akibat segala risiko yang ada dalam manajemen pasien. Manajemen risiko melibatkan kultural, proses, dan struktur yang ditujukan ke arah manajemen efektif dan pengendalian efek samping. Prinsipnya adalah identifikasi akar permasalahan, mengarah pada penilaian risiko medik dalam situasi klinik untuk dapat mengambil langkah yang rasional dalam rangka mengontrol risiko. Tahap-tahap manajemen risiko terdiri dari identifikasi, analisa, pengendalian, evaluasi risiko, yang ditujukan untuk menurunkan risiko serta morbiditas dan mortalitas. Pada dasarnya, tahapan tersebut berlaku dalam setiap kasus medik, namun pada situasi gawat darurat diperlukan kecepatan dan kecermatan yang tinggi untuk memecahkan masalah klinik serta menentukan tindakan dan terapi yang tepat dalam situasi yang terbatas. Kesimpulan: Manajemen risiko klinik merupakan suatu metode untuk mengidentifikasi, mengontrol, memonitor, serta meminimalisasi semua aspek risiko melalui proses yang terencana dan sistematik untuk menurunkan dan atau mengendalikan kemungkinan kerugian akibat risiko yang ada dalam manajemen pasien sehingga terwujud sistem pelayanan medik yang aman, efektif, dan berkualitas. Dalam menjalankan praktik kedokteran harus senantiasa berdasarkan pedoman pelayanan yang berlaku serta pokok-pokok etika kedokteran sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia. [Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-3: 141-4] Kata kunci: manajemen risiko klinik.