Pietyasafira, Hayati
PROSIDING KOMUNIKASI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRUKTUR TANDA NASIONALISME DALAM FILM NASIONAL Analisis Semiotika terhadap Film “Tanah Surga, Katanya" Pietyasafira, Hayati; Bajari, Atwar; Zein, Duddy
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.151 KB)

Abstract

Nasionalisme adalah nilai yang harus ditanamkan kepada semua lapisan masyarakat untuk menjaga integritas dan reputasi bangsa.Film memiliki kemampuan untuk membangun rasa cinta tanah tanah air. Melalui dialog antar tokoh, jalan ceritra, ilustrasi musik dan pengambilan gambar, film memiliki kemampuan berceritra kepada penonton mengenai nasionalisme. Namun demikian, untuk mengukur sebuah film memiliki kemampuan menjalankan fungsi tersebut harus dibedah dan direkontruksi secara mendalam. Semiotika melalui cara berpikir dialektik struktura memiliki kemampuan menganalisis media film dengan asumsi bahwa media memiliki kepentingan iedologi pada isi pesan melalui seperangkat tanda yang ditampilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna tentang struktur, tanda dan melalui kajian mitos atau ideologi dengan menggunakan Semiotika Struktural. Objek penelitian adalah film “Tanah Surga, Katanya” yang berceritra tentang nasionalisme. Hasil penelitian menunjukan, bahwa; secara denotatif nasionalisme dalam film “Tanah Surga, Katanya” ditampilkan melalui berbagai gambaran visual pada seluruh adegan film. Gambaran upacara bendera, baju lusuh dan berbagai ekspresi verbal dan non-verbal menjadi alat eksplorasi yang menonjolkan penderitaan ketertinggalan adalah bahasa nasionalisme secara ideologis. Namun demikian, secara konotatif, makna yang dikembangkan dalam mengungkapkan nasionalisme kepada penonton, dengan menyebut sebuah negara lain sebagai pembanding, telah menumbuhkan makna dengan cara merendahkan melalui peminggiran bangsa lain. Hal ini memunculkan kesan, bahwa film tersebut membangun nasionalisme dengan cara yang sempit. Kata kunci: Film, Ideologi,Mitos, Nasionalisme, Semiotika, dan Roland Barthes.