Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DETEKSI DINI DMPADA MASYARAKAT DI PEDUKUHAN NGEMPLAKKARANG JATI KELURAHAN SINDUADI MLATI SLEMANYOGYAKARTA Sri Ayu Pancawati, Ni Luh Putu; Damayanti, Santi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.863 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v3i1.171

Abstract

Latar Belakang : DM (DM) merupakan penyakit degeneratif, diabetes adalah salah satu di antara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa mendatang. untuk mendeteksi dini adanya DM dapat dilakukan dengan pemeriksaan secara dini. Pengendalian DM lebih diprioritaskan pada pencegahan dini DM melalui upaya pencegahan promotif dan preventif.Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan deteksi dini DM pada masyarakat Pedukuhan Ngemplak Karang Jati Kelurahan Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk quasi Ekperiment design, dengan menggunakan rancangan Two -Pretest -Posttest With Control Group. Populasi adalah keluarga pasien DM yang berisiko dan berada di Pedukuhan Ngemplak Karang Jati Kelurahan Sinduadi Mlati Sleman. Sampel (n) penelitian ini 40 keluarga berisiko DM dengan teknik pengambilan sampling secara Purposive Sampling. Alat pengukuran mengunakan kuesioner, waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2013. Analisis yang digunakan adalah Wilcoxon Match Pairs Test dan Mann-Whitney U-Test.Hasil : Perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dari data kelompok kon trol hasil Z hitung -2.781 dengan asymp.sig sebesar 0.005 (asymp.sig n< 0,05) dan pada kelompok ekperimen hasil Z hitung -3.930 dengan asymp.sig 0.000 (asymp.sig < 0,05). Perbedaan hasil kelompok ekperimen dan kelompok kontrol dengan melakukan uji beda hasil didapatkan Z hitung -2.761 dengan asymp.sig 0.006 (asymp.sig < 0,05).Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan deteksi dini DM pada masyarakat Pedukuhan Ngemplak Karang Jati Kelurahan Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta .Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Deteksi dini, DM1. Mahasiswa SI keperawatanUniversitas Respati Yogyakarta2. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
Hubungan Antara Gambaran Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Pasien Ulkus Diabetik Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul Santi Damayanti, FajarArif Prijanto,
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 2, No 4 (2014): Mei 2014
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.101 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v2i4.172

Abstract

Latar belakang :Salah satu komplikasi  Diabetes Melitus (DM) yaitu ulkus diabetik. Pasien dengan ulkus diabetik umumnya akan merasa malu terhadap keadaan yang telah terjadi pada dirinya. Dalam interaksi sosial, pasien ulkus diabetik cenderung malu atau lebih tertup terhadap lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian :Mengetahui hubungan antara gambaran diri dengan interaksi sosial pasien ulkus diabetik di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode :Jenis penelitian ini deskriptif korelasional dengan rancangan croos sectional dengan jumlah sampel 31 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling jenis total sampling. Analisis data untuk menguji hubungan antara gambaran diri dengan interaksi sosial dilakukan menggunakan uji kendall Tau. Hasil : Hasil dari penelitian ini menunjukan 87% pasien ulkus diabetik di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul memiliki gambaran diri cukup dan 84% memiliki interaksi sosial cukup. Analisis korelasi menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara gambaran diri dengan interaksi sosial pasien ulkus diabetik dengan nilai signifikansi sebesar 0.014 dan tingkat keeratan rendah sebesar 0.326. Kesimpulan :Ada hubungan yang signifikan antara gambaran diri dengan interaksi sosial pada pasien ulkus diabetik di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DALAM PENCEGAHAN ULKUS KAKI DIABETIK DI POLIKLINIK RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Santi Damayanti, Ni Putu Mirah Ayu,
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 2, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.13 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v2i1.173

Abstract

Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yangmemerlukan perawatan yang komplek dengan prosedur yang rumit.Tingkat pengetahuan pasien terhadap penyakitnya mempengaruhi pasien dalam pencegahan ulkus kaki diabetik. Prevalensi DM di Indonesia 5,7%, sedangkan di DI Yogyakarta 5,4%. Di RSUD Panembahan Senopati jumlah pasien DM tahun 2012 sebanyak 1292 pasien.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuanpasien DM tipe 2 dalam pencegahan ulkus kaki diabetik di Poliklinik RSUD panembahan Senopati Bantul.Metode Penelitian: Desain penelitia ini adalah Quasi eksperiment dengan rancangan two group pretest postest with control group. Pengambilan responden dengan teknik consecutive sampling.Subjek penelitian adalah pasien DM tipe 2 sebanyak 54 responden yang dibagi ke dalam 27 kelompok kontrol dan 27 kelompok eksperimen dengan teknik random sampling.Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs Test dan Mann Whitney U-Test.Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan pasien DM kelompok eksperimenl sebelum mendapatkan perlakuan dalam pengetahuan baik 51.90% dan tingkat pengetahuan setelah mendapatkan perlakuan dalam pengetahuan baik 96.30%. Hasil uji Wilcoxon Match Pairs Test dari kelompok eksperimen didapat p-value sebesar 0.0001.Sedangkanhasil uji Wilcoxon Match Pairs Test pada kelompok kontrol didapat p-value sebesar 1.000.DanHasil uji Mann-Whitney U-Test didapat p-value sebesar 0.000.Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pasien DM tipe 2 dalam pencegahan ulkus kaki diabetik di Poliklinik RSUD panembahan Senopati Bantul.
Perbedaan Keefektifan Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dengan Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Perawatan Kaki Diabetik Di Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta Damayanti, Santi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.758 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v5i1.180

Abstract

Terjadinya ulkus diabetik diawali dengan kurangnya pasien melakukan pemeriksaan dan perawatan kaki. Saat ini di puskesmas Ngaglik I belum pernah memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki, dan tidak semua pasien DM mengikuti pendidikan kesehatan dengan metode ceramah sehingga mendapatkan leaflet. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kefektifan pendidikan kesehatan metode ceramah dengan leafet terhadap pengetahuan dan sikap perawatan kaki diabetik. Jenis penelitian ini adalah Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group Design. Jumlah sampel penelitian  responden terdiri dari 16 responden kelompok intervensi  dan 16 orang kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Nilai rata-rata pengetahuan kelompok intervensi pretest adalah 4,33, dan posttest adalah 7,22 dengan p value 0,106. Rata-rata sikap pre dan post perawatan kaki diabetik pada kelompok intervensi adalah 46,06 dan 55,44. Nilai rata-rata pengetahuan posttest kelompok intervensi 18,31, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata posttest 14,69 dengan p value 0,263. Hasil uji sikap pre dan post perawatan kaki diabetik pada kelompok intervensi adalah p value 0,000 dan hasil uji sikap pre dan post perawatan kaki diabetik pada kelompok kontrol adalah p value 0,876. Hasil uji sikap post dan post perawatan kaki diabetik untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah p value 0,000. Ada perbedaan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dengan metode leaflet terhadap pengetahuan dan sikap perawatan kaki diabetik pada pasien DM.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGOROKLATEN Santi Damayanti, Arifin,
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 2, No 2 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.581 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v2i2.174

Abstract

INTISARILatar Belakang:Diabetes miletus tipe 2 penyakit kronik dapat dicegah dan dikendalikan melalui 4 pilar pengelolaan DM Tipe 2 yang meliputi edukasi, diet, olah raga dan terapi pengobatan dengan dukungan. Data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi diabetes millitus di Jawa Tengah sebesar 1,6%. Angka kejadian diabetes millitus di Kabupaten Klaten sebesar 10,22%.  Hasil studi pendahuluan 8 responden belum patuhan diet DMTipe 2  meliputi 3J, dari 3 responden tidak ada anggota keluarga yang mengingatkan dan mengkontrol proses menjalani diet, 6 responden tidak dapat mengkontrol diri untuk mematuhi aturan diet, dan 4 responden patuh terhadap diet DMTipe 2 yang meliputi 3J, keluarga sibuk bekerja tidak bisa memperhatikan diet pasien dan 3 responden mendapatkan dukungan keluarga.Tujuan: Diketahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet Diabetes Millitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan rancangancross sectional. Rata-rata populasi pasien dalam satu bulan berjumlah 56.Sampel penelitian berjumlah 49 pasien DMTipe 2 yang berkunjung ke poliklinik Penyakit Dalam di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.Teknik sampling mengunakan Accidental sampling. Data dianalisismenggunakan Fisher exact test dengan α=0,05.Hasil: Sebagian besar responden mempunyai dukungan keluarga kategori tinggi sebanyak 27 (55,1%), sebagian besar  memiliki kepatuhan diet DMTipe 2 kategori tinggi sebanyak 27 (55,1%) responden data dianalisis menggunakan uji Fisher Exact dengan nilai P-value 0,035 (<0,05).Kesimpulan:Ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet DMTipe 2di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.ABSTRACT Background: Type 2 diabetes mellitus is a chronic disease that is not curable but it is very potential to be prevented and controlled through four pillars of diabetes mellitus care management which comprise of education, diet, exercises and medication therapy. Family support is one of the factors which is closely related with the patient’s compliance to when doing a diabetic diet therapy. A preliminary study found eight respondents did not comply the type 2 diabetes mellitus diet therapy which adopted 3J diet (food/eating schedule, food amount and food type) as recommended by the health personnel. In three respondents there was no family member who warned and controlled the dietary process, 6 respondents could not control themselves to abide dietary rules, 4 respondents managed to adhere to type 2 diabetes mellitus diet, and 3 respondents were supported by their families.Objective: The study sought to determine the correlation between family support and dietary compliance in patients with type 2 diabetes mellitus at the Internal Medicine Clinic of Dr. Soeradji Tirtonegoro Hospital, KlatenMethods: The study applied an analytical descriptive research with cross sectional design. The average population of patients within one month reached 56. The research sample comprised of 49 patients with type 2 diabetes mellitus who visited the Internal Medicine clinic at Dr. Soeradji Tirtonegoro Hospital, Klaten. Purposive sampling was applied in the sampling technique. Chi Square test was used in the data analysis.Results: Most respondents (27 people / 55.1%) were supported by their families, and these respondents managed to comply with the type 2 diabetes mellitus diet. The association test using Chi Square test obtained p-value by 0.035 (> 0.05).Conclusion: There is a significant correlation between the family support and dietary compliance in patients with type 2 diabetes mellitus in the Internal Medicine Clinic of Dr. Soeradji Tirtonegoro Hospital, Klaten.
STUDY KOMPARATIF KAPASITAS VITAL PARU DAN SATURASI OKSIGEN PADA ATLET FUTSAL DAN NON ATLET DI YOGYAKARTA Damayanti, Santi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.59 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v3i2.27

Abstract

INTISARI  Latar Belakang : Pada saat ini olahraga futsal semakin digemari masyarakat Indonesia, terutama dikalangan remaja  maupun mahasiswa. Futsal merupakan olahraga aerobic. Efek latihan aerobik adalah kebugaran kardiorespiratori, karena latihan tersebut mampu meningkatkan jumlah  ambilan  oksigen,  meningkatkan  kapasitas  darah  untuk  mengangkut oksigen. Seorang atlet futsal  harus  memiliki  kondisi  fisik yang baik agar  tingkat efesiensi fungsi jantung dan  paru-paru dalam menerima  oksigen  tidak mengalami kelelahan yang berlebihan. Untuk meningkatkan nilai saturasi oksigen dalam tubuh para atlet agar dapat menghasilkan ketahanan dan kebugaran fisiknya  untuk  mendongkrak  prestasi  para  atlet  futsal. Seseorang yang menyukai futsal belum tentu dikatakan sebagai atlet. Beberapa mahasiswa yang menyukai futsal hanya melakukan olahraga futsal sebanyak 1-2 kali seminggu, dikarenakan kesibukan sebagai mahasiswa. Dari hasil wawancara dengan pemain futsal tersebut dari 8 pemain, 4 orang menyatakan masih merasa cepat lelah dan nafas cepat atau berat ketika menaiki tangga sampai 5 lantai.   Tujuan Penelitian : mengatahui perbedaan  kapasitas vital paru dan  saturasi oksigen pada atlet dan non atlet futsal di Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian studi komparatif, Pendekatan penelitian dengan retrospekstif case control. Teknik pengambilan sampel cosencutive sampling. Analisa bivariat dengan menggunakan Mann Whitney dan Sperman Rho dengan 0.05. Hasil : pada kelompok atlet kapasitas vital paru terendah 80% dan tertinggi 122%, dengan rata-rata kapasitas vital paru 95,64%. Pada kelompok non atlet kapasitas vital paru terendah 76% dan tertinggi 117% dengan rata-rata kapasitas vital paru 87,76%. saturasi oksigen kelompok atlet terendah 95% dan tertinggi 99%, dengan rata-rata saturasi oksigen 97,85%. Pada kelompok non atlet saturasi oksigen terendah 96% dan tertinggi 98%, dengan rata-rata saturasi oksigen 96,67%. Berdasarkan uji statistic bivariat perbandingan kapasitas vital paru kelompok atlet dan non atlet didapat P value sebesar 0,001 ( < 0,05). Berdasarkan uji statistic bivariat perbandingan saturasi oksigen kelompok atlet dan non atlet didapat didapat P value sebesar 0,000 ( < 0,05)                                                                             Kesimpulan : ada perbedaan yang signifikan kapasitas vital paru antara kelompok atlet dan non atlet futsal di Yogyakarta. ada perbedaan yang signifikan saturasi oksigen antara kelompok atlet dan non atlet futsal di Yogyakarta.    Kata Kunci : kapasitas vital paru, saturasi oksigen, atlet futsal
EFEKTIVITAS (SELF-EFFICACY ENHANCEMENT INTERVENTION PROGRAM (SEEIP) TERHADAP EFIKASI DIRI MANAJEMEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Damayanti, Santi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.593 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v4i2.104

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) perlu penatalaksanaan yang dilakukan sepanjang hidup untuk mengontrol kadar gula darah. Self-efficacy enhancing intervention program (SEEIP) memberikan memotivasi, konseling dan monitoring, sehingga membantu meningkatkan pengetahuan, perubahan perilaku dan efikasi diri  pasien. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas program intervensi peningkatan efikasi diri terhadap manajemen diri pasien diabetes mellitus tipe 2. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment Design menggunakan rancangan Two Pretest-Posttest With Control Group. Analisa bivariat menggunakan paired t-tes dan independent t-tes. Analisis paired t-tes pada kelompok intervensi The Diabetes Management Self-efficacy  Scale for type 2 DM (DMSES) (P Value : 0,000) dan Perceived Therapeutic Efficacy Scale (PTES).  (P Value : 0,000). Analisis paired t-tes pada kelompok kontrol DMSES (P Value : 0,456) dan PTES  (P Value : 0,168).  Hasil uji independent t-tes DMSES pada kelompok kontrol dan kelompok kasus (p value : 0,00). uji independent t-tes PTES pada kelompok kontrol dan kelompok kaasus (p value : 0,00). Ada perbedaan efikasi diri manajemen DM sebelum dan sesudah diberikan SEEIP. Ada perbedaan terapi efikasi yang dirasakan sebelum dan sesudah diberikan SEEIP. ada perbedaan diri manajemen DM dan terapi efikasi yang dirasakan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIETDIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGOROKLATEN Arifin, Arifin; Damayanti, Santi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 2, No 2 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.821 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v2i2.170

Abstract

Latar Belakang:Diabetes miletus tipe 2 penyakit kronik dapat dicegah dan dikendalikan melalui 4 pilar pengelolaan DM Tipe 2 yang meliputi edukasi, diet, olah raga dan terapi pengobatan dengan dukungan. Data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi diabetes millitus di Jawa Tengah sebesar 1,6%. Angka kejadian diabetes millitus di Kabupaten Klaten sebesar 10,22%. Hasil studi pendahuluan 8 responden belum patuhan diet DMTipe 2 meliputi 3J, dari 3 responden tidak ada anggota keluarga yang mengingatkan dan mengkontrol proses menjalani diet, 6 responden tidak dapat mengkontrol diri untuk mematuhi aturan diet, dan 4 responden patuh terhadap diet DMTipe 2 yang meliputi 3J, keluarga sibuk bekerja tidak bisa memperhatikan diet pasien dan 3 responden mendapatkan dukungan keluarga.Tujuan: Diketahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet Diabetes Millitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan rancangancross sectional. Rata-rata populasi pasien dalam satu bulan berjumlah 56.Sampel penelitian berjumlah 49 pasien DMTipe 2 yang berkunjung ke poliklinik Penyakit Dalam di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.Teknik sampling mengunakan Accidental sampling. Data dianalisismenggunakan Fisher exact test dengan α=0,05.Hasil: Sebagian besar responden mempunyai dukungan keluarga kategori tinggi sebanyak 27 (55,1%), sebagian besar memiliki kepatuhan diet DMTipe 2 kategori tinggi sebanyak 27 (55,1%) responden data dianalisis menggunakan uji Fisher Exact dengan nilai P-value 0,035 (<0,05).Kesimpulan:Ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet DMTipe 2di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.Kata Kunci: Dukungan Keluarga,Kepatuhan Diet, DMTipe 2.1. Mahasiswa Progam studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYO2. Dosen Progam studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYO                                            ABSTRACTBackground: Type 2 diabetes mellitus is a chronic disease that is not curable but it is very potential to be prevented and controlled through four pillars of diabetes mellitus care management which comprise of education, diet, exercises and medication therapy. Family support is one of the factors which is closely related with the patient’s compliance to when doing a diabetic diet therapy. A preliminary study found eight respondents did not comply the type 2 diabetes mellitus diet therapy which adopted 3J diet (food/eating schedule, food amount and food type) as recommended by the health personnel. In three respondents there was no family member who warned and controlled the dietary process, 6 respondents could not control themselves 54 Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati ISSN : 2088 - 8872to abide dietary rules, 4 respondents managed to adhere to type 2 diabetes mellitus diet, and 3 respondents were supported by their families.Objective: The study sought to determine the correlation between family support and dietary compliance in patients with type 2 diabetes mellitus at the Internal Medicine Clinic of Dr. Soeradji Tirtonegoro Hospital, KlatenMethods: The study applied an analytical descriptive research with cross sectional design. The average population of patients within one month reached 56. The research sample comprised of 49 patients with type 2 diabetes mellitus who visited the Internal Medicine clinic at Dr. Soeradji Tirtonegoro Hospital, Klaten. Purposive sampling was applied in the sampling technique. Chi Square test was used in the data analysis.Results: Most respondents (27 people / 55.1%) were supported by their families, and these respondents managed to comply with the type 2 diabetes mellitus diet. The association test using Chi Square test obtained p-value by 0.035 (> 0.05).Conclusion: There is a significant correlation between the family support and dietary compliance in patients with type 2 diabetes mellitus in the Internal Medicine Clinic of Dr. Soeradji Tirtonegoro Hospital, Klaten.Keywords: Family support, diabetes mellitus, dietary compliance._______________________________________________________________1Student of S1 Nursing Science Study Program, Respati Yogyakarta University2Lecturer of S1 Nursing Science Study Program Respati Yogyakarta University
A COMPARATIVE STUDY OF RED DRAGON FRUIT JUICE WITH RED GUAVA JUICE ON HEMOGLOBIN LEVELS IN ADOLESCENTS Damayanti, Santi; Lestiawati, Endang; Anggreni, Ni Wayan Diah Novi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 8 No 1 (2021): JANUARI 2021
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v8i1.592

Abstract

Anemia causes learning achievement to decrease. Hematopoiesis requires macronutrients ound in red dragon fruit and red guava. Objective of research to determine differences in the effectiveness of administration of red guava juice and red dragon fruit juice on hemoglobin (Hb) levels in young women. This type of research is quasi-experimental research design with pre-test and post-test without control. The sampling technique uses probability sampling. Data analysis using Paired T-Test and Independent T-Test. The mean Hb level of red guava juice group was pre test 13.18 gr / dL and post test 14.71 gr / dL with P value 0.000. The mean Hb levels of the red dragon fruit juice group were 13.13 gr / dL pre test and 15.41 gr / dL post test with. P Value 0,000. Red guava juice and red dragon fruit juice were equally effective in increasing Hb levels.
ANALYSIS OF PHYSICAL PROPERTIES, PROPERTIES AND PROXIMATE CONDITIONS OF SNACK BAR FORMULATION OF RED RICE FLOUR (ORYZA NIVARA) AND GROUND NUTS (ARACHIS HYPOGAEA, L) Damayanti, Santi; Inayah, Inayah; Nurjannah, Dewi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 8 No 2 (2021): MAY 2021
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v8i2.603

Abstract

Snack bar has a variety of nutrients and meets daily nutritional needs. Brown rice has high fiber levels, helps control blood sugar level. Objective of research to know the physical properties, level of preference, and proximate content of snack bars in various formulations of brown rice flour and peanuts. This type of research is Quasi experimental, using a completely randomized design (CRD) with 4 variations of brown rice flour A: 100%, B: 80%, C: 60%, and D: 50%.Result of research, Physical test of Snackbar was brown, flavored with brown rice flour, slightly sweet taste, and slightly soft texture. The most preferred Snackbar organoleptic test was snackbar D. The highest proximate, water content and carbohydrate test results were snackbar A, namely 25.57% and 58.83%. The highest ash content, fat content, protein content and fiber content of snackbar D were 2.2%, 15.49%, 11.63% and 1.00%. There are differences in color, there is no difference in smell, taste and texture of the four variations of the snackbar. The level of preference for color, smell, taste and texture is the highest at snackbar D. There are differences in water content, fat, crude fiber, protein and carbohydrates, there is no difference in ash content. Keywords: Snack bar; brown rice flour; peanuts