Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TB PARU DENGAN KECEMASAN PADA PENDERITA TB PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP NTB Sumartini, Ni Putu
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Analis Medika Bio Sains
Publisher : Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.889 KB)

Abstract

AbstrakSekitar sepertiga dari populasi dunia sudah tertular dengan TB dimana sebagian besar penderita TB adalah usia produktif (15-55 tahun). Indonesia sendiri merupakan negara berkembang sebagai penderita terbesar ketiga  di dunia setelah India dan Cina (Depkes RI, 2006).  Menurut Engram dalam Doengoes (2000) penderita TB Paru menunjukkan kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan pengobatan yang berhubungan dengan kurangnya informasi. Pasien TB yang belum mengetahui proses penyakitnya akan mengalami kecemasan. Kecemasan muncul pada penderita TB Paru karena kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya yang akhirnya membuat kondisi penderita menjadi muncul perasaan tak berdaya dan tak ada harapan. Kecemasan yang berlebihan menyebabkan terjadinya penekanan sistem imun yang berakibat pada penghambatan proses penyembuhan dan mempercepat terjadinya komplikasi sehingga memerlukan waktu  perawatan yang lebih lama. Data Medical Record RSUP NTB, jumlah kasus TB Paru di Instalasi Rawat Inap tahun 2011 berjumlah 253 kasus. Pada  studi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap 20 penderita TB Paru terdapat 80% mengalami kecemasan. Sampel penelitian sebanyak 30 orang, dan tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dan pedoman wawancara dan observasi dari Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) . Desain penelitian menggunakan  studi korelasional dengan pendekatan cross sectional. Analisa data yang digunakan adalah uji Spearman Rank dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden terdapat 56,7% dengan tingkat pengetahuan kurang, 23,3% dengan tingkat pengetahuan cukup dan 20% dengan tingkat pengetahuan baik. Sebanyak 40% mengalami kecemasan berat, 33,3% mengalami kecemasan sedang dan 26,7%  mengalami kecemasan ringan. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil R hitung sebesar 0,776 dengan taraf signifikan 5% dan R tabel sebesar 0,377 sehingga R hitung > R tabel (0,776 > 0,377) maka Ho ditolak. Pada penelitian ini ada hubungan pengetahuan tentang TB Paru dengan tingkat kecemasan pada penderita TB Paru di Instalasi Rawat Inap RSUP NTB. Kepada penderita TB Paru disarankan meningkatkan pengetahuannya tentang TB Paru dengan banyak berkonsultasi pada petugas kesehatan dan mencari informasi dari para penderita TB Paru yang sembuh maupun sedang dalam pengobatan supaya tidak mengalami kecemasan yang berlebihan.Kata kunci : Kecemasan, Pengetahuan, TB Paru.
PENGARUH SLOW DEEP BREATHING TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA HIPERTENSI DI PUSKESMAS UBUNG LOMBOK TENGAH Sumartini, Ni Putu
Jurnal Keperawatan Terpadu Vol 1, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v1i1.22

Abstract

Hipertensi menjadi silent killer karena sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala apapun. Hipertensi terus meningkat seiring bertambahnya umur. Penemuan kasus hipertensi di Puskesmas Ubung meningkat dimana tahun 2016 ditemukan 931 kasus dan tahu 2017 ditemukan 1.240 kasus hipertensi. Lansia yang mengalami hipertensi sebanyak 850 orang. Pengobatan non farmakologi bisa didapatkan dengan melakukan slow deep breathing, selain dengan olah raga atau senam dan mengkonsumsi obat-obatan dapat memberikan keterampilan pada pasien dalam mengatasi tekanan darah pada pasien hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh slow deep breathing terhadap tekanan darah lansia hipertensi. Metode: penelitian ini adalah penelitian kuantitatif quasy experiment dengan desain non equivalent control group. sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang lansia hipertensi yang mendapat senam. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi tekanan darah. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah uji paired T-test. hasil penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah sistol kelompok intervensi sesudah diberi perlakuan sebesar 136 mmHg dan diastol sebesar 85,33 mmHg dengan nilai signifikansi sistol 0.000 dan diastol 0.000. kesimpulan: menunjukkan adanya pengaruh slow deep breathing terhadap tekanan darah lansia hipertensi di puskesmas Ubung Lombok Tengah