Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGARUH TEGANGAN TERHADAP PENGOLAHAN AIR BAKU DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI Fatimura, Muhrinsyah; Anggraini, Septi
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sainmatika Volume 12 No. 2 Desember 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v12i2.950

Abstract

This study aimed to determine the effect of voltage and operation time required in the electrocoagulation process that is using electric current through an electrochemical process.. The water sample used was raw water sample from cascada Tirta Musi PDAM with an initial turbidity of 77.3 NTU and parameters measured were physical parameters such as turbidity, conductivity, TDS and temperature. This research was carried out on a laboratory scale using two aluminum plates with 9 cm x 4 cm size, a thickness of 0.1 cm and 1 cm distance between the electrodes. Electric voltage variations used were 3 V, 6 V, 9 V and 12 V and operation times of 10 minutes, 20 minutes, 30 minutes and 40 minutes. Laboratory analysis was based on the MENKES rule No. 492, year 2010 on the requirements of drinking water quality. Result analysis found that at a voltage of 12 V and a time of 40 minutes was the effective voltage and time to the decreament of the physical parameters, where the obtained turbidity value was 2.23 NTU, conductivity of 42.4 s / cm, TDS of 21.2 mg/l, and temperature of 27.8°C. Generally, these study showed that the electrocoagulation method is quite effective for the raw water treatment.Keywords: electrocoagulation, coagulation, electrochemistryABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tegangan dan waktu pengoprasian yang diperlukan dalam proses elektrokoagulasi yaitu menggunakan arus listrik searah melalui proses elektrokimia. Sampel air yang digunakan adalah sampel air baku dari cascada PDAM Tirta Musi Palembang dengan nilai turbidity awal 77.3 NTU dan parameter yang diamati adalah parameter fisik berupa Turbidity, Conduktivity, TDS, dan Suhu. Penelitian ini dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan 2 lempeng plat Alumunium berukuran 9 cm x 4 cm dengan ketebalan 0.1 cm dan jarak antar elektroda 1 cm. Variasi tegangan listrik yang digunakan adalah 3 V, 6 V, 9 V dan 12 V dan waktu pengoprasian 10 menit,  20 menit, 30 menit dan 40 menit. Analisa laboratorium didasarkan pada peraturan MENKES NO. 492 tahun 2010 tentang persyratan kualitas air minum. Hasil analisa diketahui bahwa pada tegangan 12 V dan waktu 40 menit merupakan tegangan dan waktu yang efektif terhadap penurunan parameter fisik, dimana nilai turbidity yang didapat 2.23 NTU, Conduktivity 42.4 s/cm, TDS 21.2 mg/l, suhu 27.8 0C. Secara umum percobaan ini menunjukkan metode elektrokoagulasi cukup efektif untuk mengolah air baku. Kata kunci : Elektrokoagulasi, Koagulasi, Elektrokimia
TINJAUAN TEORITIS PERMASALAHAN BOILER FEED WATER PADA PENGOPERASIAN BOILER YANG DIPERGUNAKAN DALAM INDUSTRI Fatimura, Muhrinsyah
JURNAL MEDIA TEKNIK Vol 12, No 1 (2015): JURNAL MEDIA TEKNIK
Publisher : JURNAL MEDIA TEKNIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.3 KB)

Abstract

ABSTRAK Boiler   merupakan   suatu   peralatan   yang   digunakan untuk menghasilkan steam (uap) dalam berbagai keperluan dalam industri dan proses produksi. Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya) sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau berubah wujud menjadi uap. Air boiler yang akan diumpankan ( boiler feed water)  harus memenuhi syarat air umpan boiler ada beberapa standar yang di rekomendasi untuk air umpan boiler seperti ASME, IS:10392-1982,Chem Treat inc. Bila tidak memenuhi  standar yang di rekomendasi akan menyebabkan beberapa masalah dalam boiler seperti Pembentukan kerak, Peristiwa korosi ,Pembentukan deposit  dan carry over ( terbawanya mineral-mineral air ke sistem proses ). Apabila masalah pada boiler itu terjadi dikarenakan  boiler feed water tidak memenuhi standar  ASME, IS:10392-1982,Chem Treat inc. maka pada proses dilakukan perawatan internal dan eksternal boiler water treatment . Kata Kunci : Boiler Feed Water, Boiler,Kerak,Korosi,deposit,carry over
TINJAUAN TEORITIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPERASI PADA KOLOM DESTILASI Fatimura, Muhrinsyah
JURNAL MEDIA TEKNIK Vol 11, No 1 (2014): JURNAL MEDIA TEKNIK
Publisher : JURNAL MEDIA TEKNIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1645.136 KB)

Abstract

ABSTRAK      Destilasi adalah suatu cara pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah. Jika larutan yang terdiri dari dua buah komponen yang cukup mudah menguap  ada perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap, dan hal ini merupakan syarat utama supaya pemisahan dengan distilasi dapat dilakukan. Kalau komposisi fase uap sama dengan komposisi fase cair, maka pemisahan dengan jalan distilasi tidak dapat dilakukan. Proses destilasi bisa berjalan dengan baik jika faktor-faktor yang mempengaruhi Distilasi  seperti Kondisi umpan, Sifat dari camuran,, Karakteristik  kolom, Jenis kolom ( plate,packed ),Jenis Tray,Besaran-besaran lainnya (laju uap naik, laju cairan turun/ reflux, luas permukaan  kontak  antara   fasa gas dan cair, dan   effisiensi   perpindahan massa) diperhatikan  sehingga  dampak diakibatkan kesalahan operasi seperti foaming,weeaping,entrainment,flooding bisa diatasi. Kata kunci : Destilasi, Reflux,  tray, foaming,weeaping,entrainment,flooding
ABSORPSI CO2 DALAM GAS ALAM MENGGUNAKAN LARUTAN KALIUM KARBONAT (K2CO3) DENGAN PROMOTOR METIL DIETANOL AMIN (MDEA) Fatimura, Muhrinsyah
KINETIKA Vol. 4 No. 3 (2013): Kinetika 01112013
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.661 KB)

Abstract

Absorpsi kimia adalah proses yang sudah umum digunakan dalam industri-industri untuk mereduksi kadar CO2. Salah satu proses absorpsi kimia yang luas digunakan di industri adalah proses  dengan menggunakan larutan K2CO3. Penambahan MDEA umumnya digunakan untuk meningkatkan jumlah CO2 loading dalam larutan penyerap. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui seberapa besar absorpsi CO2 dalam larutan kalium karbonat (K2CO3) dengan penambahan promotor metil dietanol amin (MDEA)  pada   Packed  Column Absorber. Penelitian menggunakan  Gas alam Compressed natural gas (CNG ) yang mengandung CO2 serta larutan potasium karbonat + MDEA . Larutan Absorben dialirkan kedalam packed column Absorber dari bagian  atas kolom dan dikontakkan secara berlawanan arah (counter current) dengan aliran  gas alam. gas CO2 mula-mula dan CO2 sisa dianalisa dengan metode gravimetri dengan mengontakkan kedalam larutan Ca(OH)2 . Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan MDEA pada range konsentrasi 1-3 %wt dalam larutan K2CO3 30%wt untuk suhu 313 K serta variasi laju alir absorben 4,95 ml/s, 7,26 ml/s, 10,75 ml/s dengan laju alir gas alam 6 liter/min  pada tekanan 2,7 bar  akan menaikkan jumlah CO2 terserap dimana pada penambahaan MDEA 3 % dan laju alir absorben 10,75 ml/s didapat  CO2 terserap paling besar yaitu 69,45 %. Sedangkan lamanya waktu kontak  2,4,6,8, menit tidak mempengaruhi % CO2 yang terserap.
APLIKASI PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI SEMEN Fitriyanti, Reno; Fatimura, Muhrinsyah
Jurnal Redoks Vol 4, No 1 (2019): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.803 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v4i1.3069

Abstract

ABSTRAK Pembangunan berkelanjutan mengusung konsep  pembangunan yang mengoptimalkan sumber daya yang ada tanpa  mengorbankan kepentingan generasi mendatang. Industri semen adalah salah satu industri yang membutuhkan energi dalam jumlah besar.Industri Semen masuk dalam daftar sepuluh besar industri penyumbang  polusi udara terbesar di Indonesia. Industri semen  menjadi sorotan karena  emisi karbon dioksida, komponen terbesar gas rumah kaca, yang dihasilkan dari  proses kalsinasi  kapur dan pembakaran batu bara.  Jumlah karbon dioksida  yang dihasilkan industri semen  menyumbang tujuh persen dari keseluruhan karbon dioksida yang dihasilkan dari berbagai sumber. Dalam industri semen, beberapa proses  produksi masih memungkinkan dikaji lebih dalam melalui penerapan prinsip produksi bersih untuk memperoleh efisiensi penggunaan energi yang secara langsung akan berdampak pada penekanan biaya. Penggunaan bahan baku serta bahan bakar alternatif, merecycle kembali bahan kedalam proses serta mereduksi gas buang dalam memproduksi semen menjadi usaha pelaksanan produksi bersih yang mendatangkan manfaat secara ekologi, ekonomi dan teknis. Kata kunci : Industri, Semen, emisi, recycle, reduksi
PENGARUH LAJU ALIR ABSORBEN DAN WAKTU KONTAK K2CO3 TERHADAP PENYERAPAN CO2 YANG TERKANDUNG DALAM GAS ALAM Fatimura, Muhrinsyah; Masriatini, Rully; Fitriyanti, Reno
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v6i2.4141

Abstract

Gas CO2 atau gas asam (sour gas) merupakan salah satu kandungan dari gas alam yang sifatnya sebagai kontaminan . Adanya kandungan gas CO2 yang tinggi didalam gas alam perlu dilakukan treatment khusus dalam menghilangan kandungan gas asam (sour gas) tersebut dari gas alam dimana proses penghilangan gas asam dari gas alam disebut proses Sweetening. Proses Absorspi gas CO2 merupakan metode yang sering dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju alir absorben dan waktu kontak terhadap konsentarsi CO2 yang di serap. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan perancangan alat yang bisa menunujukan proses absorpsi CO2 dan menentukan variabel penelitian dengan memvariasikan laju alir absorben 4,95 ml/s, 7,26 ml/s, 10,75 ml/s serta waktu kontak 2,4,6,8 menit dengan menggunakan absorben K2CO3 gas alam yang digunakan compress Natural Gas CNG. Dari hasil penelitan laju alir Absorben yang paling baik didapat pada 10,75 ml/s dengan konsentarsi rata-rata CO2 69,45 % sedangkan lama waktu kontak hampir sama pada setiap waktu ini tidak berpengaruh banyak terhadap konsentarsi CO2 yang terserap . Kata kunci: absorben, gas alam, laju alir
EVALUASI KINERJA REAKTOR PIROLISIS NON KATALIS DALAM MENGKONVERSIKAN LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK Muhrinsyah Fatimura
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 4, No 1 (2020): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitk.v4i1.3725

Abstract

Penelitian ini bertujuan merancang dan mengevaluasi kinerja  dari reaktor pirolisis  dimana  pengoperasian reaktor ini menggunakan  proses  pirolisis yang tidak menggunakan katalis  untuk mengkonversikan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. Pada penelitian ini menggunakan plastik limbah kantong kresek (LDPE)  dan  cangkir plastik  bekas minuman (PP). Tujuan utama dari penelitian ini bagaimana menentukan kinerjanya dalam hal Efisiensi Konversi (%wt), Efisiensi Pengurangan Limbah (%wt) dan Recovery  minyak (ml minyak/kg limbah plastik). Umpan limbah plastik kantong  kresek (LDPE)  dan  cangkir plastik  bekas minuman (PP) , dan  Kombinasi  (LDPE +PP)  terlebih dahulu  di bersihkan dan ukuran  di perkecil sekitar 2 cm , 500 gram limbah plastik di umpankan   ke reaktor.  Masing-masing di lakukan running  sebanyak lima kali operasi, dengan lama waktu operasi  140 menit . Hasil yang didapat  adalah  Efisiensi Konversi  Kantong Kresek (LDPE) 44.56 %wt,Cangkir Plastik Minuman (PP)   47.49%wt, Kantong kresek (LDPE)+ Cangkir Plastik minuman (PP) 55.05%wt, Efisiensi Pengurangan Limbah(%wt) Kantong Kresek (LDPE) 92.46 %wt,Cangkir Plastik Minuman (PP)   93.28%wt, Kantong kresek (LDPE)+ Cangkir Plastik minuman (PP) 93.81%w,t Recovery minyak  (ml/kg)   Kantong Kresek (LDPE) 647.80 ml/kg ,Cangkir Plastik Minuman (PP)   599.6 ml/kg,  Kantong kresek (LDPE)+ Cangkir Plastik minuman (PP) 732.4 ml/kg. Dari hasil kinerja reaktor pirolisis yang didapat merupakan penanganan yang potensial dalam menghasilkan alternatif minyak dari plastik. Kata Kunci: Evaluasi Kinerja, plastik , reaktor pirolisis
TINJAUAN TEORITIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPERASI PADA KOLOM DESTILASI Muhrinsyah Fatimura
Jurnal Media Teknik Vol 11, No 1 (2014): JURNAL MEDIA TEKNIK
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK      Destilasi adalah suatu cara pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah. Jika larutan yang terdiri dari dua buah komponen yang cukup mudah menguap  ada perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap, dan hal ini merupakan syarat utama supaya pemisahan dengan distilasi dapat dilakukan. Kalau komposisi fase uap sama dengan komposisi fase cair, maka pemisahan dengan jalan distilasi tidak dapat dilakukan. Proses destilasi bisa berjalan dengan baik jika faktor-faktor yang mempengaruhi Distilasi  seperti Kondisi umpan, Sifat dari camuran,, Karakteristik  kolom, Jenis kolom ( plate,packed ),Jenis Tray,Besaran-besaran lainnya (laju uap naik, laju cairan turun/ reflux, luas permukaan  kontak  antara   fasa gas dan cair, dan   effisiensi   perpindahan massa) diperhatikan  sehingga  dampak diakibatkan kesalahan operasi seperti foaming,weeaping,entrainment,flooding bisa diatasi. Kata kunci : Destilasi, Reflux,  tray, foaming,weeaping,entrainment,flooding
TINJAUAN TEORITIS PERMASALAHAN BOILER FEED WATER PADA PENGOPERASIAN BOILER YANG DIPERGUNAKAN DALAM INDUSTRI Muhrinsyah Fatimura
Jurnal Media Teknik Vol 12, No 1 (2015): JURNAL MEDIA TEKNIK
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Boiler   merupakan   suatu   peralatan   yang   digunakan untuk menghasilkan steam (uap) dalam berbagai keperluan dalam industri dan proses produksi. Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya) sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau berubah wujud menjadi uap. Air boiler yang akan diumpankan ( boiler feed water)  harus memenuhi syarat air umpan boiler ada beberapa standar yang di rekomendasi untuk air umpan boiler seperti ASME, IS:10392-1982,Chem Treat inc. Bila tidak memenuhi  standar yang di rekomendasi akan menyebabkan beberapa masalah dalam boiler seperti Pembentukan kerak, Peristiwa korosi ,Pembentukan deposit  dan carry over ( terbawanya mineral-mineral air ke sistem proses ). Apabila masalah pada boiler itu terjadi dikarenakan  boiler feed water tidak memenuhi standar  ASME, IS:10392-1982,Chem Treat inc. maka pada proses dilakukan perawatan internal dan eksternal boiler water treatment . Kata Kunci : Boiler Feed Water, Boiler,Kerak,Korosi,deposit,carry over
Pengolahan Air Sumur dengan Filter Sistem Backwash di Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I Muhrinsyah Fatimura; Muhammad Bakrie; Agus Wahyudi; Aan Safentry
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v2i02.3449

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan terdiri dari senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan  makhluk  hidup  di bumi ini. Pemanfaatan air sebagai kebutuhan pokok  bagi manusia  dengan  segala macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk: keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan segala kegiatan yang menggunakan air  lainnya. Adanya keluhan dari  warga Perum Griya Mariana Rt.07 Rw.02 Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin akan mutu air yang digunakan sehari-hari yang berasal dari sumur warga, dimana air digunakan untuk mandi terasa lengket dan kalau ditampung di bak penampungan air berubah warna menjadi kemerahan kadang kehitaman  serta terasa asam . Hasil analisis awal  yang  dilakukan  dilaboratorium  sebelum  menggunakan peralatan yang dibuat yaitu: pH 3, Fe 5,98mg/l , kekeruhan  20 Ntu, berbau  kondisi  ini tidak memenuhi  standar air  baku mutu kadar  maksimun.  Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Kesehatan  Republik  Indonesia Nomor.32 Tahun 2017. Perancangan peralatan  filtrasi dengan sistem backwash diharapkan dapat mengatasi masalah yang  ada. Masyarakat sangat antusias  saat  pelaksanaan pengabdian masyarakat ini  terbukti banyaknya pertanyaan yang diberikan warga pada pemateri dan pada saat pengoperasian peralatan back wash . Hasil pengoperasian filter back wash didapat  setelah di analis pH  6,5 ,  Fe  0,6 mg/l, kekeruhan 3 Ntu, dan tidak bebau. Peralatan ini dapat meningkatkan mutu air baku yaitu air sumur masyarakat.