Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN PENERAPAN CARA PRODUKSI YANG BAIK (CPB) DAN PENGARUH SUMBER MATA AIR TERHADAP MUTU AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) DI KECAMATAN TEMBILAHAN HULU Pratiwi, Dina; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dari mana sumber mata air yang digunakan Depot RR QUA, SPDP-99, ARAYA, Dan CACA WATER untuk diolah menjadi air minum Isi ulang, lalu apakah ada penerapan CPB pada depot air minum RR QUA, SPDP-99, ARAYA, Dan CACA WATER Dan apakah ada pencemaran bakteri Escherichia coli pada produksi air minum di sejumlah depot air minum isi ulang di Kecamatan Tembilahan Hulu.
PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN DAN JENIS GULA DALAM PEMBUATAN “NATA DE COCO” Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air kelapa yang dihasilkan di Indonesia berjumlah lebih dari 900 juta liter pertahun. Bahan ini sebagian kecil sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, sedangkan selebihnya sering merupakan bahan yang terbuang begitu saja dan berakibat buruk terhadap kesuburan tanah khususnya tanah lahan pertanian.“nata de coco” merupakan jenis makanan hasil fermentasi air kelapa oleh suatu bakteri Acetobacter Xylinum. Makanan ini membentuk padat,putih,transparan dan rasanya menyerupai kolang kaling. Biasanya disajikan campuran dalam “fruit bowl, ” fruit cocktail”, ice cream atau cukup diberikan sirup saja.Cara kerja pembuatan “nata de coco” sederhana dan mudah dikerjakan, hanya saja memerlukan suasana yang bersih dan kondisi yang aseptis.Penelitian menggunakan ranncangan acak lengkap (RAL) dalam bentuk factorial yang terdiri dari 2 faktor ( A sebagai factor 1  dan B sebagai factor ke -2 ) yang setiap factor terdiri dari 3 taraf ( A1 = a1,a2.a3 dan B = b0,b2,b3 ) dan 3 ulangan, di uji lanjut dengan BNJ pada taraf 5%. Perlakuan yang digunakan adalah a1,b0 (air kelapa tua : glukosa), a1,b1 (air kelapa tua : sukrosa), a1,b2 (air kelapa tua : fruktosa), a2,b0 ( air kelapa ½ tua : glukosa), a2,b1 (air kelapa ½ tua : sukrosa), a2,b2 (air kelapa ½ tua : glukosa), a3,b0 (air kelapa muda : glukosa), a3,b1 (air kelapa muda : sukrosa), a3,b2 (air kelapa muda : fruktosa).Pengamatan yang dilakukan terhadap rendemen, ketebalan, kadar air, total asam, kadar gula dan uji organoleptik terhadap nilai warna, tekstur dan rasa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan kelapa dan jenis gula yang digunakan berpengaruh nyata terjadi aksi dari kedua factor terhadap nilai kadar gula, ketebalan dan kadar air dan berpengaruh nyata terhadap nilai total asam dan rendemen tetapi tidak terjadi interaksi dari kedua factor, terhadap nilai organoleptik terhadap nilai rasa, warna dan tekstur cendrung disukai. Perlakuan yang terbaik yaitu tingkat kematangan kelapa tua dan jenis gula glukosa.Kata kunci : kematangan kelapa, jenis gula dan Acetobacter Xylinum.
PENGOLAHAN NUGGET SAYUR Rujiah, Rujiah; Ninsix, Retti; Hayati, Zinatal
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.432 KB)

Abstract

Selama ini nugget yang dijual dipasaran berasal dari bahan baku hewani seperti ikan, daging, ayam maupun udang. Dengan memodifikasi bahan dasar pengolahan nugget pada penelitian ini dengan menggunakan sayur seperti wortel diharapkan dapat menghasilkan nugget yang bergizi tinggi namun harganya lebih murah sehingga dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Formulasi Perbandingan Wortel (Daucus carota L) dan Ikan Gabus (Ophiocephalus stiatus) Terhadap Karakteristik Nugget. Dari hasil analisis diperoleh perlakuan yang terbaik yaitu perlakuan E (3:1) dengan Kadar Air (61,75%), Kada Abu (20%), Kadar Protein (8%), Kadar Lemak (13,25%), Kadar B-Karoten (5,50%), Kadar Karbohidrat (17,25%), Warna (3,50), Rasa (3,25), Aroma (3,00), dan Tekstur (3,00).
STUDI PEMBUATAN ROTI MANIS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR KUNING Darmawansyah, Andi; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dengan judul Studi Pembuatan Roti Manis dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L) bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung ubi jalar yang tepat untuk dapat menghasilkan roti yang bermutu baik. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri dan analisa mutu roti manis dilaksanakan di Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor.Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah tepung ubi jalar, tepung terigu, gula pasir, telur, susu bubuk, fermipan, mentega, coklat batang, bread improver dan alat yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pisau, panci, talenan, slicer, sendok, ayakan tepung, kompor, baskom, gelas ukur, timbangan analitik, timbangan, mixer, oven kue, wadah alumunium, loyang kue.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Adapun 3 perlakuan substitusi tepung ubi jalar dengan tepung terigu adalah :A = 1 : 3 (25 % tepung ubi jalar + 75 % tepung terigu),B = 1 : 1 (50 % tepung ubi jalar + 50 % tepung terigu), dan C = 3 : 1 (75 % tepung ubi jalar + 25 % tepung terigu). Dari penelitian ini diperoleh bahwa perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan B (substitusi 50 % tepung ubi jalar + 50 % tepung terigu) dengan kadar air 30.918 %, kadar abu 1.8097 %, daya pengembangan 75.65 %, nilai warna 3.95, aroma 3.90 dan rasa 3.70 serta tekstur 3.55
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS KELAPA DENGAN TEPUNG TAPIOKA TERHADAP COOKIES Sudirman, Sudirman; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.91 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Tepung Ampas Kelapa dengan Tepung Tapioka Terhadap Mutu Cookies bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh penambahan tepung ampas kelapa dengan tepung tapioka terhadap mutu cookies. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknilogi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri dan analisa di lakukan di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang pada bulan November 2013 sampai Desember 2014.Rancangan percobaan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)yang terdiri dari empat perlakuan yaitu :A = 85% tepung ampas kelapa + 15% tepung tapioka, B = 70% tepung ampas kelapa + 30% tepung tapioka, C = 55% tepung ampas kelapa + 45% tepung tapioka, dan D = 40% tepung ampas kelapa + 60% tepung tapioka. Perlakuan ini diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh pula perlakuan 3x4 dengan jumlah 12 unit percobaan. Hasil analisa dianalisis secara statistik, j ika F hitung > dari F tabel, maka dilakukan uji lanjut BNJ tarafnya 5%.Hasil yang terbaik dari penelitian ini adalah perlakuan Al ( 85 % penambahan tepung ampas kelapa + 15 % tepung tapioka ) ) dengan kadar air 4,42 %, kadar protein 6,67 %, kadar lemak 13,71 %, serat kasar 8,50 %, kadar karbohidrat 73,50 % dan dengan uji organoleptik untuk warna 4,55, rasa 4,30, aroma 4,02, dan tekstur 4,40.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG CANGKANG TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK MIE BASAH YANG DIHASILKAN Asviani, Tria; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk persentase tepung cangkang telur yang tepat pada pengolahan mie basah terhadap karakteristik mie basah yang dihasilkan sesuai dengan syarat mutu mie basah menurut SNI 2046-90. Penelitian ini mengolah cangkang telur menjadi tepung lalu selanjutnya diolah kembali menjadi mie basah untuk memanfaatkan cangkang telur yang hanya menjadi limbah dimasyarakat, karena cangkang telur memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia. Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu perlakuan A (Tepung Cangkang Telur 7,5% per Berat Bahan), B (Tepung Cangkang Telur 15% per Berat Bahan), C (Tepung Cangkang Telur 22,5% per Berat Bahan), D (Tepung Cangkang Telur 30% per Berat Bahan), dengan berat bahan 250 gram tepung terigu. Analisa yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung cangkang telur terhadap karakteristik mie basah yang dihasilkan diantaranya yaitu kadar kalsium, kadar air, kadar abu dan organoleptik (Rasa, Warna, Aroma, dan Tekstur). Hasil karakteristik mie basah terbaik dari penelitian ini yaitu pada perlakuan A dengan penambahan tepung cangkang telur 7,5% per berat bahan yang menghasilkan nilai kadar kalsium 0,32%, nilai kadar air 19,33%, nilai kadar abu 1,30%, nilai rasa 3,70, nilai warna 4,50, nilai aroma 3,40 dan nilai tekstur 3,50
STUDI PENAMBAHAN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU DENDENG DAUN KATUK (Sauropus androgynus) Fatimah, Fatimah; Ninsix, Retti; Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase ikan gabus yang tepat seta pengaruhnya terhadap karakteristik penerimaan konsumen serta mutu dendeng daun katuk. Berdasarkan hasil penelitian dendeng daun katuk (Sauropus androgynus) yang ditambahkan dengan ikan gabus (Channa striata) bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan D dengan penambahan ikan gabus 40% yaitu dengan kadar air 9,19%, kadar protein 4,46%, kadar vitamin C 1,36%. Dengan hasil uji organoleptik tingkat penerimaan konsumen warna 55%, aroma 2,90%. Namun pada tekstur panelis lebih menyukai perlakuan A dengan penambahan ikan gabus sebanyak 10% yaitu 3,45% sedangkan pada perlakuan B yaitu dengan penambahan ikan gabus sebanyak 20% yaitu 2,80%.
FORMULASI PATI JAGUNG (Zea Mays L) DENGAN TEPUNG TAPIOKA TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA BAKSO IKAN GABUS (Ophiocephalus Striatus) Imaryana, Imaryana; Mardesci, Hermiza; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh formulasipati jagung dengan tepung tapioka terhadap analisa kimia bakso ikan gabus. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pengaruh penambahan pati jagung dan pati jagung dengan konsentrasi berbeda terhadap kualitas bakso ikan gabus dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisa kadar air (12,511%) memenuhi standar SNI 01-3819-1995 (BSN 1995), sedangkan kadar lemak (12,5%) dan kadar protein (6,0%) masih belum memenuhi SNI 01-3819-1995 (BSN 1995).
METODE PENETAPAN TITIK KERITIS, DAYA SIMPAN DAN KEMASAN PRODUK INSTAN FUNGSIONAL Ninsix, Retti; Azima, Fauzan; Novelina, Novelina; Nazir, Novizar
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Informasi umur simpan merupakan salah satu informasi yang wajib dicantumkan oleh produsen pada kemasan produk pangan, Kewajiban produsen untuk mencantumkan informasi umur simpan ini telah diatur oleh pemerintah dalam UU Pangan tahun 1996 serta PP Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan kadaluarsa (umur simpan) pada setiap kemasan produk pangan. Hal ini terkait dengan keamanan produk pangan tersebut dan untuk menghindari pengkonsumsian pada saat kondisi produk sudah tidak layak dikonsumsi. Untuk itu perlu ditelaah mengenai regulasi titik kritis, umur simpan dan kemasan, dalam upaya memperpanjang umur simpan produk pangan khususnya produk instan fungsional. Pengolahan untuk memperpanjang umur simpan produk pangan perlu mengantisipasi faktor-faktor yang dapat menimbulkan kerusakan mutu. Penentuan umur simpan juga perlu mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomis berkaitan dengan upaya distribusi produk yang di dalamnya mencakup keputusan manajemen yang bertanggung jawab.
PENGARUH KONSENTRASI RAGI MERK NKL TERHADAP MUTU TAPE YANG DIHASILKAN Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.349 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ragi tape terhadap perubahan komposisi kimia (gula reduksi, alkohol, asam, pH) ubi kayu selama fermentasi, mengetahui pengaruh konsentrasi ragi tape terhadap profil sensoris (ketampakan, bau, rasa, sifat tekstural) tape ubi kayu yang dihasilkan, dan menentukan konsentrasi ragi yang tepat dalam pembuatan tape ubi kayu dengan ragi merk NKL. Penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan setiap perlakuan di ulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh pola perlakuan 4 x 3 dengan jumlah 12 perlakuan. Yaitu A = pemberian ragi 0,25% (0,25 gr / 100 gr bahan), B = pemberian ragi 0,50% (0,50 gr / 100 gr bahan), C = pemberian ragi 0,75% (0,75 gr / 100 gr bahan), D = pemberian ragi 1 % (1 gr / 100 gr bahan). Apabila hasil yang diperoleh berbeda nyata atau F. hitung lebih besar dari F tabel maka dilakukan uji lanjut dengan metode Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Dari semua perlakuan bahwa hasil perlakuan yang paling baik pada penelitian ini yaitu konsentrasi ragi merk NKL dengan konsentrasi ragi NKL 25 %, dengan nilai kadar alkohol yang rendah (0.48 %), kadar gula reduksi yang tinggi (28.49%), pH (5.34), total asam yang rendah (0.1467) dengan nilai organoleptik yang diterima panelis dengan nilai aroma (2.86), rasa (2.9067), tekstur (2.9500) dan warna (3.0100).