Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN KACANG MERAH (Phaseolus Vulgaris L.) DAN RUMPUT LAUT (Euchema cottonii) TERHADAP KARAKTERISTIK PERMEN JELLY Amin, Moh; Novitasari, Rifni; Mardesci, Hermiza
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang banyak ditemukan dan dimanfaatkan di Indonesia. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Rumput laut (Euchema cottonii) merupakan salah satu komoditi kelautan Indonesia yang cukup potensial sebagai penghasil devisa negara. Kadar karagenan dalam setiap Eucheuma berkisar antara 54-73% tergantung pada jenis dan tempat tumbuhnya. Rumput laut ini digunakan dalam pengolahan permen jelly bertujuan untuk membantu tekstur dari permen jelly kacang merah, karena rumput laut mengandung karagenan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi perbandingan antara kacang merah (Phaseolus Vulgaris L.) dan rumput laut (Euchema cottonii) yang tepat terhadap karakteristik permen jelly. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL), menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada C (kacang merah 50% dan rumput laut 50%) dengan kadar air total 22,95 %, kadar gula reduksi 19,10 %, kadar abu 1,012 %, dan hasil uji organoleftik rasa 4,15%, warna 3,9%, aroma 4,2% dan tekstur 4,15%. Pada pembuatan permen jelly kacang merah dan rumput laut belum menghasilkan permen dengan kadar air yang sesuai standar SNI.
STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK DAUN BAKAU (Rhizophora Mangle L) DAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava L) YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PENYAMAK ALAMI DALAM PERBUATAN TELUR PIDANG Putra, Adi; Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.028 KB)

Abstract

Penelitian tentang perbandingan ekstrak daun bakau (Rhizophora Mangle L) dan ekstrak daun jambu (Psidium Guajava L) yang digunakan sebagai bahan penyamak alami dalam pembuatan telur pindang telah dilakuakan selama Bulan Desember 2012 dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan terbaik ekstrak daun bakau dan daun jambu biji yang digunakan sebagai bahan penyamak alami dalam pembuatan telur pindang.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancang Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 3 x ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah ; A0 (Ekstrak daun bakau 100%) ; A1 (Daun bakau 25% dan daun jambu biji 75%); A2 (Daun bakau 50% dan daun jambu biji 50%,); A3 (Daun bakau 75% dan daun jambu biji 25%)Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan A3 (Daun Bakau 75%: Daun Jambu Biji 25%) adalah perlakuan perbandingan terbaik dari hasil uji organoleptik dengan menggunakan uji hedonik dengan skor ; 3.65 untuk rasa, 3,70 untuk warna dan 3,85 untuk tekstur. dengan total mikroba pada hari ke-12 (3 x 106), kadar protein 30,24% dengan kadar air 74,58%
STUDI PEMBUATAN PIKEL CABAI KERITING UTUH (Capsicum annuum var.glabiusculum) Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dengan judul studi pembuatan pikel cabai keriting utuh ini bertujuan untuk mencegah kerusakan cabai keriting dan memperpanjang umur simpannya. Pembuatan pikel dimulai dengan cara sortasi bahan baku yakni cabai merah keriting dengan ukuran sedang, yang kemudian dibuang bagian tangkainya, lalu dicuci bersih dengan menggunakan air mengalir. Kemudian di blanching dengan menggunakan air yang dimasak dan telah mencapai suhu 82oC selama 5 menit, kemudian dimasukkan ke dalam air dingin sesaat lalu ditiriskan dengan tujuan proses pemasakan akibat proses blanching terhenti, sehongga cabai tidak melunak. Selanjutnya dilakukan proses Perendaman dalam larutan CaCl2 0,2% selama 30 menit & ditiriskan dengan tujuan untuk memperkuat tekstur cabai.Kemudian cabai ditiriskan kembali dan dilakukan proses perendaman dalam larutan garam 5% + gula 1% + asam asetat 1,5% + asam sitrat 0,15% + irisan bawang putih 8 gr, yang telah dilarutkan secara merata dengan cara memasaknya selama 2 menit dengan tujuan agar larutan tercampur dengan rata, Perendaman dilakukan selama 7 hari, dan setelah 7 hari dibuang buihnya lalu dilakukan proses pengemasan pikel.Pikel yang dihasilkkan setelah di analisa secara kimia memiliki pH 3,8 dengan kadar vitamin C berkisar 26,4 mg dengan tekstur yang masih kokoh seperti bahan bakunya, warna merah khas cabai yang cerah serta aroma dan rasa khas pikel pada umumnya berdasarkan penilaian objektif.
STUDI PEMBUATAN DODOL PISANG Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.512 KB)

Abstract

Buah-buahan secara umum mudah mengalami kerusakan mekanis, fisiologis, kimiawi dan mikrobiologis apabila ditangani secara tidak tepat termasuk buah pisang. Akibatnya buah menjadi tidak segar dan kualitas buah itu sendiri menjadi turun yang mengakibatkan nilai jualnya menjadi rendah. Berbagai cara pengolahan buah pisang telah dikembangkan sehingga menjadikan berbagai produk dengan rasa yang bervariasi. Selain bertujuan untuk mengolah buah segar, pembuatan dodol buah pisang juga bertujuan menyelamatkan buah pisang yang cacad secara fisik dalam arti kata buah berukuran kecil dengan kulit buah yang jelek. Studi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara pengolahan dodol pisang yang tepat sehingga dihasilkan dodol pisang yang enak dengan penampilan yang menarik.
STUDI PENAMBAHAN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU DENDENG DAUN KATUK (Sauropus androgynus) Fatimah, Fatimah; Ninsix, Retti; Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase ikan gabus yang tepat seta pengaruhnya terhadap karakteristik penerimaan konsumen serta mutu dendeng daun katuk. Berdasarkan hasil penelitian dendeng daun katuk (Sauropus androgynus) yang ditambahkan dengan ikan gabus (Channa striata) bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan D dengan penambahan ikan gabus 40% yaitu dengan kadar air 9,19%, kadar protein 4,46%, kadar vitamin C 1,36%. Dengan hasil uji organoleptik tingkat penerimaan konsumen warna 55%, aroma 2,90%. Namun pada tekstur panelis lebih menyukai perlakuan A dengan penambahan ikan gabus sebanyak 10% yaitu 3,45% sedangkan pada perlakuan B yaitu dengan penambahan ikan gabus sebanyak 20% yaitu 2,80%.
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiacal formatypica) TERHADAP KARAKTERISTIK MIE KERING YANG DIHASILKAN Yuliana, Yuliana; Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.171 KB)

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui substitusi yang tepat pada pembuatan mie kering dengan substitusi tepung terigu dan tepung pisang kepok hasil penelitian pendahuluan dan mengetahui formulasi terbaik dari kombinasi perlakuan terhadap karakteristik mie kering. Tepung pisang kepok dibuat dengan dua perlakuan yaitu dengan metode blanching dan non blanching, dari analisa fisik yang dilakukan tepung pisang dengan metode blanching memiliki warna yang lebih putih. Analisa dilakukan untuk penentuan kadar air, kadar abu, kadar protein, dan swelling index serta dilakukan uji organoleptik mutu hedonik terhadap warna dan tekstur mie kering, serta rasa dan kekenyalan mie goreng.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan perbandingan tepung pisang 20 % : terigu 80 % menghasilkan mie kering dengan kualitas terbaik ditunjukkan dengan kadar air 8,33 %, kadar abu 2,067 %, kadar protein 38,76 %, dan swelling index 121,28%. Skor uji mutu hedonik terhadap perlakuan A2 tersebut adalah: 2,4% warna, 3,25% tekstur, 3,35% rasa dan 3,4% kekenyalan.
STUDI KONSENTRASI GULA YANG TEPAT PADA MANISAN KERING UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERHADAP KARAKTERISTIK YANG DIHASILKAN Nurhidayah, Nurhidayah; Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dengan judul studi konsentrasi gula yang tepat pada manisan kering ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) terhadap karakteristik yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri Tembilahan dan analisa dilaksanakan di laboratorium Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang. Pada bulan Mei – Juli 2017. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi gula yang tepat pada manisan kering yang dihasilkan. Penelitian yang telah dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu konsentrasi gula perberat bahan, yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu A : 40%, B : 50%, C : 60%, dan D : 70%. Hasil penelitian ubi jalar ungu berdasarkan uji kimia dan uji organoleptik, perlakuan terbaik manisan kering ubi jalar ungu yaitu perlakuan D (konsentrasi gula 70%) dengan kadar air 5,00% kadar gula 21,00% kadar pati 29,66% nilai aroma 3.40, warna 3.45, tekstur 3.30 dan rasa 3.40.Kata Kunci : manisan, ubi jalar ungu, konsentrasi gula
STUDI PEMBUATAN SELAI CAMPURAN TIMUN SURI (Cucumis lativus) DAN BUAH NAGA (Hylocereus Polyrhizus) Merda, Imera Lipta; Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selai merupakan produk makanan yang memiliki tekstur kental yang dapat diolah dari berbagai macam buah dan pada umumnya selai dapat berbentuk padat maupun semi padat buah-buahan yang dipilih untuk dijadikan dalam pembuatan yaitu buah yang telah matang, seperti Timun Suri dan buah Naga yang meiliki warna yang pekat. Tanaman timun Suri dengan nama ilmiahnya adalah Cucumis lativus sudah banyak dikenal dan dikonsumsi masyarakat, Timun suri bisa ditanam kapan saja dan tidak mengenal musim dan juga banyak terdapat pada Kabupaten Indragiri Hilir dengan memiliki rasa yang ciri khas manis dan langu. Buah timun Suri memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi, kandungan dalam 100 g buah suri terdiri dari 1.008 mg kalium, 768 mg kalsium dan 422 mg fosfor (Hayati et all., 2008), sedangkan Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) daging merah yaitu buah yang rendah kolestrol dan kaya akan vitamin C, E, asam lemak tidak jenuh tunggal, dan serat yang dapat membantu fungsi dari antioksidan. Dari penggabungan dua jenis buah tersebut menjadi selai maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAl), dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan yang mencapai hasil yang terbaik yaitu pada perlakuan D dengan perbandingan buah naga dan timun suri (100 g buah naga : 150 g timun suri) dengan hasil nilai pada analisa kimia yaitu kadar Air 13,00%, kadar Gula 59,00%, Vitamin C 0,69%, sedangkan pada analisa organoleptik yaitu warna 3,65%, aroma 3,50%, rasa 3,90%, dan tekstur 3,55%.
DRY CURLY KOPAY CHILI (Capsicum Annum VAR. GLABIUSCUM) BY USING VAKUM OVEN STUDIED Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research about “dry curly kopay chilli (Capsicum annum var. glabiuscum) by using vakum oven studied” has been done in Pilot Plant Agriculture Harvest Technologi, Technologi Of Agriculture Faculty, Islamic University of Indragiri, on Desember 2010 until Pebruari 2011. The aim of this research was find the best treatment to get optimum salt dry curly copay chilli and the rehidration.Method has used in this experiment was trifaktorial whit 3 pattern of group. The treatment was : (A) pressing ; A1= without pressing A2= by pressing. The second factor (B) was level of temperature, temp of B1 = 45oC, B2 = 60oC, B3 = 75oC. The third factor (C) was timed duration, timed of C1 = 6 hour, C2 = 7 hour, C3 = 8 hour. This research to find out water solubility, percentage of β caroten, hot storey level, rehidration, rehidration timed and organoleptic tests by used F test then continued DNMRT (Duncan`s new multiple range test). The capcaisin just only done at once. perception to growth of microbe only presented in the form of tables. Observered of β caroten only in the best treatment based on organoleptik.The result showed that chili dried 75oC for 8 hour by giving press has the best treatment based organoleptik ( colour, tasted, smell). Best treatment contained water solubility 10,04%, capcisin 23%, β karoten 2.390,95 μg/100g, The organoleptik of the best treatment compared whit import dried chili from Singapore that sold in Pekanbaru showed very significantly based on colour, significantly based on teksture and taste, non significantly based on smell.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG MENJADI PANGANAN OLAHAN KRIPIK PEDAS Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.503 KB)

Abstract

Pisang merupakan salah satu komoditi buah tropis yang cukup berpotensi di Indonesia termasuk di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Selama ini masyarakat hanya meman-faatkan buah dan jantung pisang sebagai olahan panganan, sedangkan kulit pisang hanya menjadi limbah olahan produk. Padahal kulit pisang tersebut mengandung karbohidrat18,5%, air 68,90% , sejumlah vitamin C, beragam vitamin B kompleks diantaranya B6, lemak, lutein, anti oksidan, kalsium, minyak nabati, serat, serotonin dan protein yang cukup. Dengan teknologi pengolahan pangan yang sederhana, kulit pisang ini dapat diolah menjadi kripik kulit pisang pedas yang dapat menjadi makanan cemilan keluarga yang memiliki nilai gizi dan otomatis dapat mengurani limbah organik serta mendatangkan pendapatan tersendiri bagi keluarga.