Sundoro, Panggih
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KOMUNIKASI TENTANG KEPANGKATAN DOSEN FIKOM UPDM (B) Sundoro, Panggih
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 5, No 17 (2006)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This happened to Moestopo University in particular the Faculty of Communication, before year 1990 was still predominated among the academic categories by only and handful qualified lectures. The majority who  spend  much of their day as governmental  officials and  who  should  perhaps  be  classified  as- academic  staff  as  well without academic_rank.Because the University reflects the intelectual and educational status of the society that spawn them, it comes as no surprise that  in the   terms   of  the   academic   model,   persons  who   give  lectures legitimately altared to the convensational Conception in advancement to rise ranks in lecturership. After years of the Communication Faculty Moestopo  University  as  an educational  institution  were  marked  by experimentation with   the  academic   content  and  forms.  The  first challengence was to rise ranks legitimately.First of all the latest trend in its education system, is putting the lecture  on communication and  information  sciences.  The  impact  of these changes, I   hope can solved the problems of to rise ranks legitimately and objective.
PEMAHAMAN SBY SEBAGAI KOMUNIKATOR SALAH SATU KUNCI KEMENANGAN PEMILU Sundoro, Panggih
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 3, No 11 (2005)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Susilo Bambang Yudhoyono atau yang biasa disingkat SBY, bersama Jusuf Kalla atau yang biasa disingkat dengan JK, oleh Komite Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Oktober 2004, telah dinyatakan menang dalam pemilu, untuk menduduki kursiPresiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.Dua kali dalam Pemilu yang telah dilaksanakan dalam rangka pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, dua kandidat Presiden dan Wakil Presiden ini yaitu SBY dan JK telah memenangkannya. Pemilu yang pertama pada tanggal 20 Mei 2004, SBY dan JK mendapat urutan pertama dari lima pasang kandidat lainnya. Urutan perolehan suara pertama pasangan SBY dan JK, urutan kedua Mega -Hasyim, urutan ketiga Wiranto-Salahudin, urutan keempat Amin Rais-Siswono dan yang terakhir adalah Hamzah-Agum.
CINA DENGAN KETERBUKAANNYA Sundoro, Panggih
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 5, No 20 (2007)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CINA DENGAN KETERBUKAANNYA
KOMUNIKASI ANTAR PERSONA BISA MERUBAH DUNIA Sundoro, Panggih
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 1, No 3 (2003)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KOMUNIKASI ANTAR PERSONA BISA MERUBAH DUNIA
MENGAMATI PERKEMBANGAN MAHASISWA FIKOM DI BIDANG PERIKLANAN Sundoro, Panggih
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 2, No 7 (2004)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MENGAMATI PERKEMBANGAN MAHASISWA FIKOM DI BIDANG PERIKLANAN
DARI PUBLISISTIK KE KOMUNIKASI Sundoro, Panggih
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 4, No 2 (2005)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Judul Diatas sebenarnya untuk mengetengahkan tentang bagaimana perkembangan dari llmu Publisistik sampai menjadi llmu. Komunikasi, juga perkembangan perubahannya Fakultas llmu Publislstik keFakultas llmu Komunikasi. Khususnya dalam hal ini Fakultas llmu Komunikasi Universitas prof.Dr.Moestopo (Beragama), dalam sejarah berdirinya, pendirinya yaitu Prof. Dr.Moestopo. Oleh karena itu ada sebutan dalam deretan namanya untuk Prof. Dr. Moestopo sebagai Bapak Publisistik. Selain pendiri Fakultas llmu Publisistik Universitas Prof. Dr. Moestopo didirikan oleh Mayor Jenderal prof. Dr. Moestopo tanggal 21 Januari 1963, juga pendiri Fakultas llmu Publisistik Universitas Padjajaran.                                          Dalam kuliah umum Prof.  Dr.   jurnalis, penerangan, Humas Moestopo, pada waktu penulis sebagaimana  yang dimaksud). Kuliah perdana tahun1964  dikatakan kalau seorang dokter Fakultas Umum Publisistik Unpad, salah menyuntik maka hanya beliau sudah mengatakan llmu seorang yang mati, tetapi kalau Publisistik itu sangat penting seorang komunikator salah karena untuk berkomunikasi. menyuntik, artinya salah Pemahaman tentang publisistik memberikan pemberitaan maka harus mendalam justru karena korbannya tidak hanya satu, inilah"kamu semuah arus belajar korban bias puluhan, ratusan, ilrnu publisistik seluas-luasnya". Ribua norang. Jadi pada waktu itu Prof.Moestopo memperbedakan PakMoestopo sudah melihat dan antara Dokter dengan memperhatikan perkembangan Komunikator (sebutan untuk dari Pubfisistik kekomunikasi).
KREDIBILITAS OPINION LEADER PEDESAAN Sundoro, Panggih
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 1, No 4 (2003)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan Teknologi komunikasi serta pertumbuhan pcnduduk mengakibat kan mobilitas semakin meningkat Daniel Lerner    dalam bukun nya The Passing Of Traditional Society  menegaskan.meningkatnya mobilitas antarwilayah  dalam masyarakat paling banyak ditunjang tersedianya fasilitas transportasi dan komunikasi yang  memadai..Pada perkembangannya mobilitas antar  wilayah geografis yang meningkat,  ditunjang pula oleh komunikasi yang memadai sampai ke lingkungan pedesaan  lnilah merupakan factor   yung menarik minat para pernilik modal untuk mclakukan usahan nya di  wilayah- wilayah pedesaan.Pedesaan adalah strategis pandangan pcngusahapada umum nya dititik bcratkan pada potcnsi desa. Slrategi para pemilik modal untuk meperoleh tanah desa,dilakukan dengan  mengkaitkan pandangan. Bahwa dalam realitas nya tnasyarakat desu penuh dengan ketidakmampuan, seperti asumsi-asumsi tentang masyarakat desa  yang    dapat   dikendalikan melalui budaya material. Keanekaragaman nilai maupun status social akibat merebak nya industry di pedesaan berhubugan pula dengan peran dari pemuka pendapat (opinion leader)sebagai orang yang mempunyai kemampuan mcmpengaruhi perilaku orang lain (Rogers dan Lyme Svcnning dalam bukunya MODERNZATION AMONG PEASANT).Dalam  hubungannya dengan komunikasi,para opinion leader atau pemuka pendapat dipedesaan pada umumnya bersifat polimorfik yang menguasai sejumlah isu unluk disebarluaskan kepada masyarakat. Antara pemuka  pendapat dan masyarakat atau pengikutnya tidak terlalu banyak perbedaan dalam kemampuan  hanya pada umumnya para pemuka pendapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan masvarakat, lebih kompeten dan lebih tahu menjaga norma yang berlaku.Berdasarkan karakter tersebut, para pemuka pendapat mampu mengantisispasi dan beraksi 
STUDI KRITIS HISTORIS KOMUNIKASI MENTERI PENERANGAN HARMOKO DENGAN PERS DI ERA ORDE BARU Sundoro, Panggih
JURNAL PUSTAKA KOMUNIKASI Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study the historical-critical communication study of Information Minister of Harmoko and press in New Order Era is an interesting phenomenon particularly during the rule of the New Order government. The struggle for freedom of the press is the symbol of press struggle like in the American Revolution. It also prevails for Indonesian press with its major figures. They were successful to insert the freedom of the press in some articles of the 1945 Constitution. After the independence, however, Indonesian press did not get the freedom instantly. In the New Order Era, the press was under the control of the government of President Suharto through the hand of Information Minister Harmoko during his three periods of ministerial office. Finally, Harmoko, a former journalist, occupied the position of Chairman of MPR RI (People's Consultative Assembly of Republic of Indonesia). Harmoko's communication skill to control the Indonesian press were carried out through some measures, i.e. the establishment of Indonesian Journalists' Association (PWI), the control of Indonesian Press Board and The Indonesian News Publishers' Association (SPS) as well as the appointment of chief editors as the Golkar party officials. Harmoko also adopted the Press Law Number 21 of 1982 and issued Press Publication Permit (SIUPP). The study applies qualitative research constructivist paradigm. It occurs in the past because it uses historical approach and public relations theories, mass media/press communication, sociological communication, psychological communication and political communication.