Kusnaedi, Kusnaedi
Departemen of Physical Education-Indonesian University of Education

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JSKK%20(Jurnal%20Sains%20Keolahragaan%20dan%20Kesehatan)

PERBANDINGAN METODE CPET (CARDIO PULMONARY EXERCISING TEST) DENGAN METODE TES LARI COOPER 2400 METER DALAM PENGUKURAN VO2MAX Robianto, Agung; Apriantono, Tommy; Kusnaedi, Kusnaedi
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.385 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2017.2.2.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara metode tes laboratorium menggunakan CPET(Cardio Pulmonary Exercising Test) dengan metode tes lapangan menggunakan tes lari cooper 2400 meter. Subjek adalah 14 orang laki-laki sehat usia (20 ± 1,24) dengan tingkat aktifitas fisik aktif. Subjek melakukan tes pengukuran VO2max metode tes laboratorium menggunakan CPET dan metode tes lapangan menggunakan tes lari cooper 2400 meter dengan interval antar tes minimal dua hari. Setiap pelaksanaan tes dilakukan pengukuran nilai VO2max, kadar asam laktat darah, denyut jantung maksimal, kalori, dan rating of perceived exertion (RPE). Nilai VO2max, denyut jantung maksimal, kadar asam laktat darah, dan nilai RPE yang dihasilkan tes lari cooper 2400 metertidak memiliki perbedaan yang siginifikan dengan tes laboratorium.
PENDEKATAN MENGAJAR TEKNIK PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA USIA 12 TAHUN (Studi Eksperimen pada Sekolah Sepak Bola Mandala Ganesa ITB Kusnaedi, Kusnaedi; Apriantono, Tommy; Bahri, Samsul; Sunadi, Didi; Karim, Doddy Abdul
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.319 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2018.3.2.4

Abstract

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Dibuktikan dengan banyaknya SSB yang tumbuh di Kota Bandung khususnya dan Indonesia pada umumnya. Keberadaan ini belum mampu menyumbangkan atlet yang berprestasi di tingkat nasional, apalagi dunia. Berdasarkan pengamatan penulis ternyata masih banyak SSB yang pelatihnya memberikan latihan secara konvensional. Berdasarkan hasil pengamatan, penulis termotivasi untuk meneliti bagaimana cara pemberian materi latihan untuk anak usia usia 12 yang efektif. Penulis meneliti teknik passing yang terdiri dari passing stop danlong passing. Metode yang diberikan yaitu metode keseluruhan dan metode bagian. Penelitian terbatas hanya teknik passing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sampel yang digunakan siswa SSB Mandala Ganesa ITB usia 12 tahun. Latihan dilakukan 3 kali dalam satu minggu. Jumlah sampel penelitian sebanyak 30 orang. Berdasarkan perhitungan nilai Ӯ dan SD didapat hasil: kelompok siswa dengan metode bagian (part method) untuk teknik passing stop data awal Ӯ= 10, 73, data hasil tes akhir Ӯ= 20,67 dan pada teknik long passing data awal Ӯ=12,40, data hasil tes akhir Ӯ= 25,07. Sedangkan, pada kelompok siswa dengan metode keseluruhan (whole method) untuk teknik passing stop data awal Ӯ= 10,80, data hasil tes akhir Ӯ= 15,60 dan pada teknik long passing data awal Ӯ=12,00, data hasil tes akhir Ӯ= 17,20. Dari hasil perhitungan tersebut terdapat perbedaan yang signifikan antara metode bagian (part method) dan metode keseluruhan (whole metho).
PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KETERAMPILAN SMES BULUTANGKIS kusnaedi, kusnaedi; Adisasmita, Yusuf; Ateng, Abdul Kadir; Karim, Doddy Abdul
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.669 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2016.1.1.4

Abstract

Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil latihan beban system set dan system super set terhadap keterampilan smes dalam permainan bulutangkis. Dalam penelitian ini juga memperhatikan pengaruh tingkat koordinasi mata tangan yang terdiri dari koordinasi mata tangan tinggi dan koordinasi mata tangan rendah. Metode: Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain factorial 2 X 2. Hasil: (1)Secara keseluruhan kelompok latihan sistem super set ( y = 109 dan s= 17,15) lebih baik secara nyata dibanding dengan latihan sistem set ( y =91 dan s =17,11). (2)Kelompok latihan sistem super set bagi kelompok kordinasi tinggi (y= 123,6 dan s = 5,1) lebih baik secara nyata disbanding dengan sistem set ( y= 76,3 dan s = 8,78). (3)Kelompok latihan sistem set bagi kelompok rendah (y=106 dan s =10,66) lebih baik secara nyata disbanding dengan sistem super set (y= 94 dan s=9,43). (4)Hasil perhitungan analitis varians dua faktor tentang interaksi antara latihan weight training dengan keterampilan koordinasi mata tangan (fo = 148,5 lebih besar dari F1 = 4,11). Kesimpulan: Secara keseluruhan, keterampilan smes bulutangkis kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan Weight Training sistem super set lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan weight training sistem set. (2)Terdapat interaksi antara latihan weight training dengan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan smes bulutangkis. (3)Pada kelompok siswa yang memiliki tingkat kemampuan koordinasi tinggi, keterampilan smes bulutangkis dengan menggunakan latihan weight training sistem super set lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan weight training sistem set. (4)Pada kelompok siswa yang memiliki tingkat kemampuan koordinasi rendah, keterampilan smes bulutangkis dengan menggunakan latihan weight training sistem set lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan weight training sistem super set.