Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FENOL, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK KULIT BATANG PULAI (Alstonia scholaris R.Br) Zuraida Zuraida; Sulistiyani Sulistiyani; Dondin Sajuthi; Irma Herawati Suparto
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2017.35.3.211-219

Abstract

Pulai (Alstonia scholaris R.Br), family Apocynaceae adalah salah satu tumbuhan hutan yang berfungsi sebagai obat tradisional untuk mengobati demam, malaria, batuk berdahak, diare, kencing manis, penurun kolesterol, cacingan, rematik akut, borok, dan hipertensi. Salah satu penyebab penyakit jantung, aterosklerosis, dan kanker adalah stres oksidatif. Stres ini dapat disembuhkan atau dikurangi dengan menggunakan antioksidan. Flavonoid merupakan senyawa fenol dan termasuk salah satu metabolit sekunder pada tumbuhan yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan ekstrak kulit batang pulai. Penentuan kuantitatif total fenol dengan metode folin-ciocalteu dinyatakan sebagai gallic acid equivalent (GAE) per gram ekstrak, kadar flavonoid total dengan metode AlCl3  dinyatakan sebagai Quercetin equivalen (QE), dan aktivitas antioksidan in vitro dengan DPPH (2, 2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) yang dinyatakan dalam istilah IC50 (inhibition concentration). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi tiga ulangan dalam maserasi dengan etanol 96% menghasilkan 4,19% filtrat. Kandungan fenol total adalah 51,50 mg GAE/g ekstrak, sedangkan kandungan flavonoid total adalah 0,35 mg QE/g ekstrak. Nilai IC50 yang diperoleh dari hasil pengujian antioksidan ekstrak kulit batang adalah 211,54 μg/mL.
PERBEDAAN JUMLAH MIKROBA PADA ALAT MAKAN SEBELUM DAN SESUDAH DICUCI DENGAN DAUN JERUK PURUT (Citrus histrik. DC) Sulistiyani . .; Ulfa . Nurullita; Dina Dwi Nuryani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 1. No. 2 Tahun 2004
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4707.14 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.1.2.2004.%p

Abstract

ABSTRACT Background: Food tools can be a medium of diseases transmission if they are not washed cleanly. To prevent diseases transmission through food dishes are usually done by washing them some detergents or sanitizers. This way can produce waste water and cause environment pollution. (using natural substances (Citrus histrix leal) can reduce the polluted environment and microbe density on food dishes. This kind of leaf consists of polifenol, saponin, and atsiri oil to be functioned as disinfectants. Objective; This research is to count and analyze the difference of total microbe on the food dishes before and after being washed by Citrus histrix leaf. Method: This explanatory research applies the quasi experimental design, one group pretest posttest. Result; Total, microbes on food dishes before being washed by Citrus histrix leaf are t 13.2 x103 colony per cm2 and 9.7 x l03 after being washed. Statistical analysis by paired samples t test shows the signifiiant difference of microbe number (p = 0.000). Conclusion ; Citrus histrix leaf can reduce microbe density on the food dishes Keywords : Total of microbe, food dishes, Citrus histrix leaf
FENOL, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK KULIT BATANG PULAI (Alstonia scholaris R.Br) Zuraida Zuraida; Sulistiyani Sulistiyani; Dondin Sajuthi; Irma Herawati Suparto
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2017.35.3.211-219

Abstract

Pulai (Alstonia scholaris R.Br), family Apocynaceae adalah salah satu tumbuhan hutan yang berfungsi sebagai obat tradisional untuk mengobati demam, malaria, batuk berdahak, diare, kencing manis, penurun kolesterol, cacingan, rematik akut, borok, dan hipertensi. Salah satu penyebab penyakit jantung, aterosklerosis, dan kanker adalah stres oksidatif. Stres ini dapat disembuhkan atau dikurangi dengan menggunakan antioksidan. Flavonoid merupakan senyawa fenol dan termasuk salah satu metabolit sekunder pada tumbuhan yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan ekstrak kulit batang pulai. Penentuan kuantitatif total fenol dengan metode folin-ciocalteu dinyatakan sebagai gallic acid equivalent (GAE) per gram ekstrak, kadar flavonoid total dengan metode AlCl3  dinyatakan sebagai Quercetin equivalen (QE), dan aktivitas antioksidan in vitro dengan DPPH (2, 2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) yang dinyatakan dalam istilah IC50 (inhibition concentration). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi tiga ulangan dalam maserasi dengan etanol 96% menghasilkan 4,19% filtrat. Kandungan fenol total adalah 51,50 mg GAE/g ekstrak, sedangkan kandungan flavonoid total adalah 0,35 mg QE/g ekstrak. Nilai IC50 yang diperoleh dari hasil pengujian antioksidan ekstrak kulit batang adalah 211,54 μg/mL.