Berdasarkan laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan DPK dan Pembiayaan yang lebih tinggi di sektor Perbankan Syariah dibandingkan dengan Perbankan Konvensional. Pembiayaan di Provinsi Jawa Timur tercatat mencapai 24,3 Triliun pada 2016 atau meningkat 19,23% dari tahun 2015. Sedangkan dari sisi DPK peningkatan terjadi mencapai 9,60% dari tahun sebelumnya. Adapun asset untuk Perbankan Syariah di Jawa Timur meningkat cukup signifikan, yakni 19,25% dari tahun sebelumnya. Tren ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan kondusifnya kondisi perekonomian nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahamann masyarakat di Kabupaten Sidoarjo mengenai produk-produk dari Bank Syariâah. Populasi penelitian ini yakni seluruh masyarakat Kabupaten Sidoarjo yang sudah memiliki umur 18 tahun keatas. Adapun untuk pengambilan sampel penulis menggunakan sebanyak 100 responden dengan metode pengambilan sampel secara acak, atau tepatnya menggunakan simple random sampling, simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan cara acak. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder dan data primer, data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan atau yang penulis dapat sendiri dari sumbernya baik data yang berupa hasil wawancara ataupun data berupa hasil penyebaran kuesioner, sebaliknya data sekunder merupakan data yang penulis dapat dari berbagai literatur dan pihak kedua yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode analisis data dengan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat Pemahaman Masyarakat Mengenai Produk-produk Bank Syariah Di Kabupaten Sidoarjo cukup tinggi, hal ini terlihat dari bagaimana para responden mampu menyebutkan jenis-jenis produk yang ada di Bank Syariah, meskipun tidak secara rinci. Beberapa produk yang memberikan andil dalam mengenalkan Bank Syariah antara lain Tabungan Haji dan Produk KPR Syariah.