Claim Missing Document
Check
Articles

PERANAN PROSES PERANCANGAN PRODUK PADA SENTRA INDUSTRI KERAJINAN SKALA KECIL MENENGAH DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS Nurcahyanie, Yunia Dwie
Majalah Ekonomi Vol 13 No 2 (2010): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3522.696 KB)

Abstract

The most of small-scale industry in Indonesia is at a center community. The activities of the entrepreneur of small scale industrial if seen from pattern link of its job environmentally its business own is difference of among one small entrepreneur with other. Based on the difference pattern of its link hence the small entrepreneur can be grouped into mains entrepreneur, entrepreneur of free entrepreneur and follower. The main entrepreneur is important position, which can determine to succeed in the reassignment of small industry at one particular of a center community. Therefore, to evaluate the readiness of small industry in face of free trade era hence attention and target of development shall be addressed to mains entrepreneur.
Metodologi Eco Desain Yang Digunakan Untuk Pengembangan Produk Furniture Berbasis Logam Secara Berkelanjutan Rudiyantoro, Rudiyantoro; Nurcahyanie, Yunia Dwie
WAKTU Vol 13 No 1 (2015): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v13i1.23

Abstract

Pengembangan produk harus memikirkan detail baik pemilihan material, proses produksi, proses perkitan, sampai pada bagaimana perawatan produk setelah diterima konsumen. Semua menjai satu proses panjang menuju keberlanjutan hidup produk. Pada prinsipnya semakin sederhana material, menggunakan finishing non toxic, sistem sambungan sederhana, menggunakan kemasan yang berbahan ramah lingkungan, ukuran kemasan diperkecil. Dengan proses yang disederhanakan, mesin produksi yang digunakan bisa lebih ditekan, artinya semakin sedikit mesin produksi yang digunakan, energi untuk menggerakkan mesin bisa lebih hemat. Semakin sedikit jumlah material yang digunakan semakin sedikit limbah paska umur hidup produk berakhir. Pemilihan bahan sangat berpengaruh pada proses daur ulang, guna ulang produk. Dengan metode desain yang memperhitungkan perakitan(DfA), manufaktur (DfM), perawatan (DfMaintanance) maka sebuah produk akan bertahan lebih lama umur hidupnya (Sustainable Product Development-SPD), proses produksi lebih disingkat, energi lebih hemat, kemasan bisa lebih ringkas. Kata Kunci : Desain, DfA,DfM,DfMa, SpD
RANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK BONCENGAN SEPEDA MOTOR UNTUK ANAK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Walidi, Khalid; Nurcahyanie, Yunia Dwie
WAKTU Vol 14 No 2 (2016): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v14i2.132

Abstract

Penelitian bertujuan untuk memperoleh prototype boncengan sepeda motor untuk anak usia 6-7 tahun dengan menggunakan pendekatan ergonomi yang lebih nyaman. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) dan pengukuran antropometri. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kenormalan data, uji kecukupan data, dan uji statistic paired sample t-test. Hasil penelitian dari uji kenormalan data dinyatakan normal, uji kecukupan data menunjukkan bahwa data tersebut dinyatakan cukup. Uji statistic paired sample t-test, nilai konfidensi interval: -1,22508 < sebelum – sesudah < -0,88159. Dengan menggunakan nilai t hit - 12,544, jika nilai ini diberi harga mutlak = 12,544 maka t tabel = 2,262. Karena t hit > t tabel maka disimpulkan H0 ditolak, artinya ada perbedaan tingkat kenyamanan dan keergonomisan secara statistik dari pengguna sebelum dan sesudah adanya pengembangan produk boncengan. Hal ini bisa dilihat dari signifikan 0,000 (
PENGEMBANGAN MODEL QFD BERBASIS FUZZY KANO UNTUK JASA LAYANAN TRANSPORTASI BAGI DISABILITAS Prihono, Prihono; Nurcahyanie, Yunia Dwie
WAKTU Vol 15 No 1 (2017): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v15i1.429

Abstract

Karakteristik industri jasa dengan industri manufaktur berbeda. Penelitian ini akan mengembangkan model QFD (Quality Function Deployment) dimana akan dikembangkan untuk jasa layanan industri transportasi umum. Untuk menggambarkan implementasi model, akan diuji untuk transportasi bagi penyandang cacat. Hal ini karena setiap warga negara berhak untuk mendapatkan layanan transportasi umum, termasuk penyandang cacat. Penelitian dimulai dengan identifikasi Voice of Customer (VoC) dengan menggunakan metode Kano, yaitu dengan kuesioner fungsional dan disfungsional ke responden. Langkah berikutnya adalah menggunakan metode Fuzzy untuk mengurangi jawaban yang subjektiv dari responden. Setiap atribut kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori Kano: must be, one dimensional, attractive, dan indifferent. Untuk merancang sistem layanan, digunakanlah QFD . Berdasarkan hasil analisis QFD, ada sebelas kriteria untuk kebutuhan layanan yang dari VoC dan 21 atribut respon teknik yang digunakan untuk merancang sistem pelayanan. Selain itu, berdasarkan perhitungan VoC untuk bus untuk penumpang cacat, nilai tertinggi adalah atribut keamanan. Untuk itu, diperlukan adanya pusat informasi di halte-halte bus dan terminal-terminal
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA UNTUK MEWUJUDKAN MANAJEMEN SEKOLAH DI SMK KAL I SURABAYA (DENGAN STUDI KASUS JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO) Baihaqi, Baihaqi; Nurcahyanie, Yunia Dwie
WAKTU Vol 11 No 2 (2013): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v11i2.830

Abstract

Pengukuran kinerja tidak hanya diperlukan di dalam dunia bisnis tetapi juga diperlukandidalam dunia pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan secara berkelanjutan harusdilakukan dengan memasukkan penilaian, akreditasi dan evaluasi diri institusi yangdilakukan terhadap Sekolah Menengah Kejuruan baik Tingkat Negeri Maupun Swasta. Saat iniSMK KAL I Surabaya mempunyai beberapa permasalahan seperti : Sistem kearsipan yangbelum rapi dan teratur, tidak ada sistem database yang memadai, tidak adanya kontrol terhadapimplementasi kurikulum dan silabus pada proses belajar mengajar, dan lain-lain. Melihatbanyaknya permasalahan yang dialami, maka Program studi berusaha mengambil langkahlangkahprioritas dalam menyelesaikan permasalahan dan untuk meningkatkankinerjanya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif.Pendekatan kualitatif Menurut Sugiyono (2009:9)menyebutkan bahwa penelitian kualitatifadalah : “Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untukmeneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)dimanapeneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secarapurposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan),analisis databersifat induktif/ kualitatif dan hasil peneltian kualitatif lebih menekankan makna dari padageneralisasi”Analisis adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Tahap iniberlangsung dari awal hingga akhir penelitian, seperti yang dijelaskan oleh Nasution 2003:138)bahwa penelitian kualitatif, analisis data dimulai sejak merumuskan dan menjelaskanmasalah, sebelum terjun ke lapangan, selama berlangsung penelitian, terus sampai penulisanhasil penelitian. Maka karakteristik analisis data dalam penelitian ini berlangsung secara induktifdan dilakukan secara terus-menerus.Sistem pengukuran kinerja untuk mewujudkan manajemensekolah di SMK KAL I Surabaya telah sampai pada tujuan yang diharapkan. Dari berbagaistakeholder sinergi bersama dalam peningkatan mutu dan kualitas dalam dunia pendidikandan siap bersaing dalam persaingan dunia pendidikan yang semakin maju dan mengikutiperkembangan zaman.
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Dengan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) (Studi Kasus: Program Studi Teknik Industri Universitas PGRI Adi Buana Surabaya) Nurcahyanie, Yunia Dwie
WAKTU Vol 9 No 1 (2011): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v9i1.899

Abstract

Untuk menjamin kualitas pendidikan di Program Studi Teknik Industri Universitas PGRI Adi Buana surabaya, diperlukan sebuah rancangan sistem pengukuran kinerja (SPK) yang terintegrasi dengan metode IPMS (Integrated Performance Measurement Systems). Dengan metode IPMS, Key Performance Indicators (KPI) Program Studi Teknik Industri ditentukan berdasarkan stakeholder requirement melalui empat tahapan yaitu; identifikasi stakeholder requirement, external monitor, penetapan objectives, dan identifikasi KPIs. Hasil perancangan SPK di Program Studi Teknik Industri Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, dapat mengidentifikasi 26 KPIs yang dikelompokkan dalam 9 kriteria kinerja Program Studi Teknik Industri, yaitu; kurikulum, mahasiswa, finansial, SDM, administrasi akademik, proses belajar mengajar, lulusan, evaluasi dan pengendalian, dan masyarakat
Quality Function Deployment Implementation Based on Kano Model An Application on Mobile Vendor Product Development Rusdiyantoro, Rusdiyantoro; Nurcahyanie, Yunia Dwie
WAKTU Vol 9 No 1 (2011): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v9i1.906

Abstract

The severe competition in the market has driven enterprises to produce a wider variety of products to meet consumers’ needs, a strategic business system allows more effective communication among different groups at dispersed locations to share ideas and access information needed for developing new productsand executing innovative processes. The mainfunction of mobile vendor product development is to develop an attractive system which ensures customer satisfaction. Therefore, one of the important topics of the system developments is to take customer requirements into consideration.Quality function deployment (QFD) has beenwidely used for numerous years; it is one ofthe structured methodologies that are usedto translate customer needs into specific qualitydevelopment. However, in the traditional QFD approach, each element’s interdependence and customer requirements are usually not systematically treated. Additionally, the Kanomodel can effectively classify customer demandattributes, but to make Kano model moreobjective in the course of weighing.
ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI FOAM DENGAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING.(Studi kasus pada PT. BESTARI MULIA) Afrista, Sitta Mega; Nurcahyanie, Yunia Dwie
WAKTU Vol 12 No 2 (2014): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v12i2.914

Abstract

Perkembangan industri manufaktur saat ini berkembang begitu pesat, dengan itu persaingan antar perusahaan akan semakin kompetitif, maka persaingan akan semakin meningkat. Perusahaandituntut untuk lebih meningkatkan mutu produknya dan selain itu tidak kalah penting yaitu pelayanannya(tepat waktu dan tepat jumlahnya).Oleh karena itu salah satu sumber daya memegang peran pentingdalam perusahaan adalah pengendalian bahan baku. Berdasarkan data permintaan foam periode Januari2011 sampai Desember 2013, maka perhitungan peramalan dilakukan dengan menggunakan metodeExponential Smoothing ternyata hasilnya memiliki nilai error terendah adalah (α = 0,1), sedangkan untukitem sisanya nilai error terendah adalah (α = 0,9). Dan jika dibandingkan dengan metode dekomposisiternyata dengan menggunakan metode eksponensial lebih baik karena tingkat errornya lebih rendah, tapijika kita ingin menentukan nilai peramalan dalam 1 kuartal (3 Bulan) metode dekomposisi bisa digunakandalam peramalan ini.
REDUCING THE NUMBER OF PACKAGING IN THE CODING PROCESS AT PACKAGING UNIT USING THE SIX SIGMA METHOD Nurcahyanie, Yunia Dwie; Rusdiyantoro
Tibuana Vol 2 No 02 (2019): Tibuana
Publisher : UNIPA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/tibuana.2.02.1932.40-49

Abstract

Non-dairy creamer is a product made at PT. NDC as a substitute for milk or cream, which is a fat emulsion product. Krimer is packed with a 25kg small bag with an updated coding according to the lot, production time, production date, product name, and packaging date expiration date. Often there is an error in the packaging unit, especially at the coding stage with the wrong non-dairy creamer packaging code that causes packaging defects. The defects in packaging focused on the coding stage, have to be minimized. The research uses the Six Sigma method as a useful tool to increase productivity and product quality. With DMAIC Discussion (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control). Through data processing and analysis using the DMAIC cycle obtained three types of packaging defects, namely cryptic code, double code and wrong code from the three defects obtained percentage value of cryptic code 63%, double code 44% and wrong code 42% and obtained an average value sigma 3.71 with a DPMO value of 13,553
APPROACH OF SIX SIGMA METHOD TO CONTROL THE QUALITY OF WET MIX PRODUCTS IN THE CREAM MAKING PROCESS Koesdijati, Titik; Nurcahyanie, Yunia Dwie
Tibuana Vol 2 No 02 (2019): Tibuana
Publisher : UNIPA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/tibuana.2.02.1934.50-57

Abstract

One of the process making a creamer is the process of mixing liquid glucose, oil, emulsion powder and water that produces liquid creamer (wet mix / liquid mix). The wet mix results often not match with the standard which can affect the results in the next process. This is the purpose of company to make improvements in controlling wet mix in order to decrease the number of wet mix failure produced. The method used in this research was DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Previous data processing was using Seven Tools, with 3 of 7 tools which are the observation sheet (check sheet), pareto diagram, and fishbone diagram. Through data processing and analysis using DMAIC obtained 3 types of failure of semi-finished products (wet mix) which was wet mix as much as 38.8889%, wet mix gross as much as 36.1111%, and wet mix browning 25,0000% and obtained sigma value at Level 3.87. Define is the stage of defining quality problems, and defined the cause. Measure is the stage of measuring the failure rate of the product. Analyze is the stage of quality improvement by analyzing factors causing product failure. Improve is an action plan to improve quality by eliminating factors causing product failure. Control is the last stage of the Six Sigma project that emphasizes the documentation and dissemination of actions that have been done.