Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisa Non-Linier Pada Mekanisme Keruntuhan Jembatan Rangka Baja Tipe Pratt Istiono, Heri; Propika, Jaka
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 1, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.993 KB) | DOI: 10.35334/be.v1i2.604

Abstract

Steel truss bridge collapse often occurs, both in Indonesia and in other countries. As a result of the collapse of the bridge is in addition to the casualties also losses from the financial aspects. This collapse caused due to various factors, one of them because of a decrease in the strength of the bridge structure. To minimize required maintenance of the bridge's collapse and to facilitate the maintenance of one of them must be known failure mechanisms existing bridges. In the analysis of this collapse, will be modeled steel truss bridge pratt’s type with long spans is 60 meters. Analysis of the collapse of the steel truss bridge's, utilizing a pushover analysis to analyze the behavior of the bridge structure. Pushover analysis done with give vertical static load pattern at the structure, next gradually increase by a factor until one vertical displacement target of the reference point is reached. The study shows that at model singe span failure occurred on the chord on mid span. The performance level of structure shows all models of bridges in the state are IO, this case based on the target displacement FEMA 356 and the actual ductility occurs in all models of bridges is compliant with SNI 2833-2008.
ANALISIS KOMPARASI PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA ATAP BAJA RINGAN UNTUK RUMAH TIPE 180 DENGAN TIPE KUDA-KUDA YANG BERBEDA Syamsudin, Septian Fajar; Susanti, Eka; Istiono, Heri
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Pendekatan Multidisiplin Menuju Teknologi dan Industri yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.79 KB)

Abstract

Saat ini, banyak digunakan baja ringan sebagai konstruksi rangka atap, dibandingkan dengan baja konvensional ataupun kayu. SNI 7971:2013adalah peraturan perencanaan struktur baja ringan (canai dingin) terbaru. Peraturan ini, dapat membantu mendisain struktur baja ringan yang aman dan ekonomis. Penelitian ini membahas perencanaan rangka atap baja ringan dengan tiga tipe rangka dan panjang bentang 10 m. Ketiga tipe tersebut adalah Fink, Howe dan Cremona. Perencanaan batang tarik, tekan dan sambungan sesuai SNI 7971:2013, serta menganalisis berat total struktur dan lendutan yang terjadi. Hasil perencanaan tersebut, diperoleh desain profil untuk batang bawah adalah l C81.72 (tebal 0,7 mm), batang Diagonal dan Vertikal Web C81.100 (tebal 1 mm) dan batang atas C100.100 (tebal 1 mm). Sambungan menggunakan sekrup SDS (self drilling screw) 12-14x20 dengan df = 5,3 mm. Perbandingan berat total tipe Fink : Howe : Cremona yaitu 58,91 kg : 59,26 kg : 75,93 kg dan besar lendutan yang terjadi tipe Fink : Howe : Cremona yaitu 12,8 mm : 13,5 mm : 25 mm. Di peroleh kesimpulan tipe Fink adalah yang paling efektif dibanding tipe Howe dan tipe Cremona. Kata kunci: Batang tarik, Batang tekan, lendutan, sambungan
ANALISIS PENGARUH P-DELTA EFFECT TERHADAP PERBEDAAN KETINGGIAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA (STUDI KASUS: NON-HIGHRISE BUILDING) Istiono, Heri; Ramadhan, Azhar Yusuf
Rekayasa Sipil Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2020.014.03.8

Abstract

The need for earthquake resistant buildings in Indonesia is something that needs to be considered. Considering that Indonesia is an earthquake prone area. A building structure must be designed to be able to withstand lateral loads such as earthquakes within the limits set by the code/standards. For conservative reasons analysis of the P-Delta Effect needs to be considered because the building development ratio will always increase every time. according to SNI 1726-2019 the P-Delta effect is only required for the design of tall buildings. In this case, the P-Delta effect will be calculated in the modeling of non-high-rise buildings and get the results that P-Delta Effect increased story forces: moment of the building under 10%.
Analisis Respon Struktur dan Level Kinerja Bangunan Pasca Gempa Pada Gedung Hotel Biliton Istiono, Heri; Prasetyo, Habib Nocky Dwi Misbah
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meminimalkan korban jiwa akibat tertimpa runtuhan bangunan saat gempa adalah dengan melakukan analisis respon struktur bangunan saat bangunan diguncang gempa, yang mana hal tersebut diatur dalam SNI 1726 – 2012 yang menjelaskan syarat – syarat dan batasan – batasan pada bangunan saat terjadi gempa bumi. Selain hal tersebut juga harus dilakukan perencanaan level kinerja pada bangunan setelah diguncang gempa, yang mana hal tersebut diatur pada FEMA 356. Pada penelitian kali ini dilakukan pada gedung Hotel Biliton Di Yogyakarta dengan menggunakan 2 metode pembeban gempa. Metode ke-1 menggunakan metode respon spectrum untuk melakukan analisis perilaku struktur setelah diberikan beban gempa. Metode ke-2 menggunakan metode analisis psuhover 2 dimensi untuk menentukan level kinerja bangunan setelah diguncang gempa. Untuk metode ke-1 diperoleh periode getar sebesar 1,52 s , displacement arah X sebesar 34,62 mm dan displacement arah Y sebesar 40,813 mm. Untuk metode ke-2 diperoleh level kinerja untuk beban gempa arah X adalah Immediate Occupancei dan level kinerja untuk beban gempa arah Y adalah Life Safety.
Analisis Kemampuan dan Kemauan Membayar (ATP – WTP) Penumpang Bus Kota Rute Purabaya - Bratang Firdausi, Mutiara; Hafizah, Nafilah El; Sekartadji, Ratih; Istiono, Heri
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2020.v1i1.688

Abstract

Kepemilikan kendaraan yang tiap tahun bertambah dan kenaikan tarif angkutan umum menjadi salah satu penyebab menurunnya jumlah pengguna angkutan umum. Tarif merupakan salah satu hal yang penting dalam menentukan suatu daya tarik penggunaan angkutan umum. Penetapan tarif harus memperhatikan daya beli pangsa pasar dan kemauan membayar tarif dari pengguna angkutan umum. Kemauan pengguna untuk membayar tarif sesuai dengan pelayanan yang tersedia dan kemampuan secara finansial yaitu WTP (Willingness To Pay). Kemampuan membayar oleh pengguna angkutan umum terhadap pelayanan yang diberikan berdasarkan jasa pelayanan yang diaggap ideal dan sesuai dengan ongkos perjalanan yang dilakukan yaitu ATP (Ability To Pay). Permasalahan yang timbul jika nilai ATP dan WTP lebih rendah dari tarif angkutan saat ini. Dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis kuesioner yaitu ATP dan WTP untuk mengetahui kemampuan dan kemauan membayar jasa angkutan dan untuk mengetahui keinginan masyarakat terhadap tarif yang berlaku. Frekuensi penumpang dalam penggunaan bus lebih dari 3 kali dalam satu bulan hal ini dibuktikan dari hasil kuesioner sejumlah 67%. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai ATP sebesar  Rp 7.625 pengguna Bus Bratang-Bungurasih lebih besar dari tarif saat ini. Dari hasil perhitungan kemauan membayar (Willingness to Pay) apabila adanya peningkatan layanan, pengguna angkutan umum bersedia membayar lebih sebesar Rp 7.190.
Analisa Non-Linier Pada Mekanisme Keruntuhan Jembatan Rangka Baja Tipe Pratt Heri Istiono; Jaka Propika
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v1i2.604

Abstract

Steel truss bridge collapse often occurs, both in Indonesia and in other countries. As a result of the collapse of the bridge is in addition to the casualties also losses from the financial aspects. This collapse caused due to various factors, one of them because of a decrease in the strength of the bridge structure. To minimize required maintenance of the bridge's collapse and to facilitate the maintenance of one of them must be known failure mechanisms existing bridges. In the analysis of this collapse, will be modeled steel truss bridge pratt’s type with long spans is 60 meters. Analysis of the collapse of the steel truss bridge's, utilizing a pushover analysis to analyze the behavior of the bridge structure. Pushover analysis done with give vertical static load pattern at the structure, next gradually increase by a factor until one vertical displacement target of the reference point is reached. The study shows that at model singe span failure occurred on the chord on mid span. The performance level of structure shows all models of bridges in the state are IO, this case based on the target displacement FEMA 356 and the actual ductility occurs in all models of bridges is compliant with SNI 2833-2008.
Pola Keruntuhan Jembatan Rangka Menerus Tipe Waren Heri Istiono; Eka Susanti
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v3i2.1169

Abstract

Bridge damage often occurs, as a result of damage to the bridge causing financial aspects losses and can also cause fatalities. The causes of the damage various factor, one of which is the bridge structure experiencing fatigue. This fatigue caused the strength of the structure of the bridge to decrease. Bridge damage due to a decrease in the strength of this bridge structure can impact the bridge to collapse. To minimize bridge damage due to a decrease in the strength of the structure of the bridge there is a need for bridge maintenance and to make it easier in terms of maintenance it is necessary to know the pattern of collapse of the existing bridge. In the analysis of this collapse pattern, a waren type steel continous bridge will be modeled with a span length of 120 meters. This analysis is carried out by giving a static vertical load at a reference point on the bridge frame, where the load is increased by multiplying until the structure is demage. The results of the study show that in the waren type continuous steel truss bridge failure occurs at the final portal diagonal element in the 2 middle positions. Based on FEMA 356 displacement target, the level of structural performance shows the bridge model under IO conditions and based on SNI 2833-2008, the actual ductility that occurs has met the requirements.
Studi Komparasi Perilaku Struktur Gedung At-Tauhid Di Kota Surabaya Dengan Menggunakan SNI 1726-2012 Dan SNI 1726-2019 Heri Istiono; Yasmin Lisawiyani
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v1i1.1854

Abstract

The seismic structure based on SNI 1726-2012 has been renewed in SNI 1726-2019 in term of the newest seismic map. This sort of renewal plan is necessary to anticipate the ruin of structure at At-Tauhid building in Surabaya. The plan for reinforced concrete structure was carried out based on SNI 2847-2013. To analyze the quake against the building, the researcher employed structural modeling by SAP 2000 program and eventually yielded the comparisons of spectrum response and structural behavior.The research results demonstrated that the spectrum response of seismic design improved by Sa12.99% and T 7.78%. In terms of control behavior analysis using SNI 1726-2012 and SNI 1726-2019, the structure of building  has met the requirements of time period, mass participation, static and dynamic base shears, interstorey drift, and dual systems. Time period obtained the similar value as Ta SAP by 1.61 second. Meanwhile, the mass participation employing SNI 1726-2019 reached faster diverse number at the 30th mode. Static base shear increased 12.99%, whereas dynamic base shear inclined 32.95%. Interstorey drift improved 34.73% in X direction and 34.54% in Y direction. The dual systems based on SNI 1726-2012 got OMRF retaining the seismic force of design 50.83% in X direction and 43.75% in Y direction, whereas SNI 1726-2019 had OMRF resisting the seismic force of design 50.87% in X direction and 43.77% in Y direction.
ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR BALOK PASCA KEBAKARAN PADA GEDUNG DENGAN PENAMBAHAN PELAT BAJA SEBAGAI PERKUATAN Heri Istiono; Mochamad Anang Syafruddin
Rekayasa Sipil Vol 15, No 3 (2021)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fire occurring in the building can cause fatal effects to the strength of building. Therefore, this research aimed at investigating the structural strength and capacity pre-fire, the remaining strength and capacity post-fire, and the structural strength and capacity after adding steel plate reinforcement. The field data involved the building of Tamansari Emerald Surabaya Apartment. The nominal moment of beam was controlled pre-fire and post-fire. The results of research demonstrated that the beam encountering fire would have moment capacity reduction at 300°C, 600°C, and 800°C by consecutively 0,0677%, 2,7569%, and 33,98% of the moment capacity in the normal condition. Furthermore, the reinforcement applied steel plate having the dimension 150×5 mm. Thus, the increasing moment capacity after adding reinforcement gained around 60 – 380 Kn.m.
Analisis Kemampuan dan Kemauan Membayar (ATP – WTP) Penumpang Bus Kota Rute Purabaya - Bratang Mutiara Firdausi; Nafilah El Hafizah; Ratih Sekartadji; Heri Istiono
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2020.v1i1.688

Abstract

Kepemilikan kendaraan yang tiap tahun bertambah dan kenaikan tarif angkutan umum menjadi salah satu penyebab menurunnya jumlah pengguna angkutan umum. Tarif merupakan salah satu hal yang penting dalam menentukan suatu daya tarik penggunaan angkutan umum. Penetapan tarif harus memperhatikan daya beli pangsa pasar dan kemauan membayar tarif dari pengguna angkutan umum. Kemauan pengguna untuk membayar tarif sesuai dengan pelayanan yang tersedia dan kemampuan secara finansial yaitu WTP (Willingness To Pay). Kemampuan membayar oleh pengguna angkutan umum terhadap pelayanan yang diberikan berdasarkan jasa pelayanan yang diaggap ideal dan sesuai dengan ongkos perjalanan yang dilakukan yaitu ATP (Ability To Pay). Permasalahan yang timbul jika nilai ATP dan WTP lebih rendah dari tarif angkutan saat ini. Dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis kuesioner yaitu ATP dan WTP untuk mengetahui kemampuan dan kemauan membayar jasa angkutan dan untuk mengetahui keinginan masyarakat terhadap tarif yang berlaku. Frekuensi penumpang dalam penggunaan bus lebih dari 3 kali dalam satu bulan hal ini dibuktikan dari hasil kuesioner sejumlah 67%. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai ATP sebesar  Rp 7.625 pengguna Bus Bratang-Bungurasih lebih besar dari tarif saat ini. Dari hasil perhitungan kemauan membayar (Willingness to Pay) apabila adanya peningkatan layanan, pengguna angkutan umum bersedia membayar lebih sebesar Rp 7.190.