Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan

ANALISIS KOMPARASI PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA ATAP BAJA RINGAN UNTUK RUMAH TIPE 180 DENGAN TIPE KUDA-KUDA YANG BERBEDA Susanti, Eka; Syamsudin, Septian Fajar; Istiono, Heri
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Pendekatan Multidisiplin Menuju Teknologi dan Industri yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.79 KB)

Abstract

Saat ini, banyak digunakan baja ringan sebagai konstruksi rangka atap, dibandingkan dengan baja konvensional ataupun kayu. SNI 7971:2013adalah peraturan perencanaan struktur baja ringan (canai dingin) terbaru. Peraturan ini, dapat membantu mendisain struktur baja ringan yang aman dan ekonomis. Penelitian ini membahas perencanaan rangka atap baja ringan dengan tiga tipe rangka dan panjang bentang 10 m. Ketiga tipe tersebut adalah Fink, Howe dan Cremona. Perencanaan batang tarik, tekan dan sambungan sesuai SNI 7971:2013, serta menganalisis berat total struktur dan lendutan yang terjadi. Hasil perencanaan tersebut, diperoleh desain profil untuk batang bawah adalah l C81.72 (tebal 0,7 mm), batang Diagonal dan Vertikal Web C81.100 (tebal 1 mm) dan batang atas C100.100 (tebal 1 mm). Sambungan menggunakan sekrup SDS (self drilling screw) 12-14x20 dengan df = 5,3 mm. Perbandingan berat total tipe Fink : Howe : Cremona yaitu 58,91 kg : 59,26 kg : 75,93 kg dan besar lendutan yang terjadi tipe Fink : Howe : Cremona yaitu 12,8 mm : 13,5 mm : 25 mm. Di peroleh kesimpulan tipe Fink adalah yang paling efektif dibanding tipe Howe dan tipe Cremona. Kata kunci: Batang tarik, Batang tekan, lendutan, sambungan
Analisis Respon Struktur dan Level Kinerja Bangunan Pasca Gempa Pada Gedung Hotel Biliton Istiono, Heri; Prasetyo, Habib Nocky Dwi Misbah
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meminimalkan korban jiwa akibat tertimpa runtuhan bangunan saat gempa adalah dengan melakukan analisis respon struktur bangunan saat bangunan diguncang gempa, yang mana hal tersebut diatur dalam SNI 1726 – 2012 yang menjelaskan syarat – syarat dan batasan – batasan pada bangunan saat terjadi gempa bumi. Selain hal tersebut juga harus dilakukan perencanaan level kinerja pada bangunan setelah diguncang gempa, yang mana hal tersebut diatur pada FEMA 356. Pada penelitian kali ini dilakukan pada gedung Hotel Biliton Di Yogyakarta dengan menggunakan 2 metode pembeban gempa. Metode ke-1 menggunakan metode respon spectrum untuk melakukan analisis perilaku struktur setelah diberikan beban gempa. Metode ke-2 menggunakan metode analisis psuhover 2 dimensi untuk menentukan level kinerja bangunan setelah diguncang gempa. Untuk metode ke-1 diperoleh periode getar sebesar 1,52 s , displacement arah X sebesar 34,62 mm dan displacement arah Y sebesar 40,813 mm. Untuk metode ke-2 diperoleh level kinerja untuk beban gempa arah X adalah Immediate Occupancei dan level kinerja untuk beban gempa arah Y adalah Life Safety.
Analisis Respon Struktur dan Level Kinerja Bangunan Pasca Gempa Pada Gedung Hotel Biliton Heri Istiono; Habib Nocky Dwi Misbah Prasetyo
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meminimalkan korban jiwa akibat tertimpa runtuhan bangunan saat gempa adalah dengan melakukan analisis respon struktur bangunan saat bangunan diguncang gempa, yang mana hal tersebut diatur dalam SNI 1726 – 2012 yang menjelaskan syarat – syarat dan batasan – batasan pada bangunan saat terjadi gempa bumi. Selain hal tersebut juga harus dilakukan perencanaan level kinerja pada bangunan setelah diguncang gempa, yang mana hal tersebut diatur pada FEMA 356. Pada penelitian kali ini dilakukan pada gedung Hotel Biliton Di Yogyakarta dengan menggunakan 2 metode pembeban gempa. Metode ke-1 menggunakan metode respon spectrum untuk melakukan analisis perilaku struktur setelah diberikan beban gempa. Metode ke-2 menggunakan metode analisis psuhover 2 dimensi untuk menentukan level kinerja bangunan setelah diguncang gempa. Untuk metode ke-1 diperoleh periode getar sebesar 1,52 s , displacement arah X sebesar 34,62 mm dan displacement arah Y sebesar 40,813 mm. Untuk metode ke-2 diperoleh level kinerja untuk beban gempa arah X adalah Immediate Occupancei dan level kinerja untuk beban gempa arah Y adalah Life Safety.
ANALISIS KOMPARASI PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA ATAP BAJA RINGAN UNTUK RUMAH TIPE 180 DENGAN TIPE KUDA-KUDA YANG BERBEDA Septian Fajar Syamsudin; Eka Susanti; Heri Istiono
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Pendekatan Multidisiplin Menuju Teknologi dan Industri yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, banyak digunakan baja ringan sebagai konstruksi rangka atap, dibandingkan dengan baja konvensional ataupun kayu. SNI 7971:2013adalah peraturan perencanaan struktur baja ringan (canai dingin) terbaru. Peraturan ini, dapat membantu mendisain struktur baja ringan yang aman dan ekonomis. Penelitian ini membahas perencanaan rangka atap baja ringan dengan tiga tipe rangka dan panjang bentang 10 m. Ketiga tipe tersebut adalah Fink, Howe dan Cremona. Perencanaan batang tarik, tekan dan sambungan sesuai SNI 7971:2013, serta menganalisis berat total struktur dan lendutan yang terjadi. Hasil perencanaan tersebut, diperoleh desain profil untuk batang bawah adalah l C81.72 (tebal 0,7 mm), batang Diagonal dan Vertikal Web C81.100 (tebal 1 mm) dan batang atas C100.100 (tebal 1 mm). Sambungan menggunakan sekrup SDS (self drilling screw) 12-14x20 dengan df = 5,3 mm. Perbandingan berat total tipe Fink : Howe : Cremona yaitu 58,91 kg : 59,26 kg : 75,93 kg dan besar lendutan yang terjadi tipe Fink : Howe : Cremona yaitu 12,8 mm : 13,5 mm : 25 mm. Di peroleh kesimpulan tipe Fink adalah yang paling efektif dibanding tipe Howe dan tipe Cremona. Kata kunci: Batang tarik, Batang tekan, lendutan, sambungan