Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG PADA RUAS JALAN KERTAJAYA INDAH TIMUR SURABAYA DENGAN LUMPUR LAPINDO Utami, Gati Sri; Usaha, Untung
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Peningkatan Teknologi Terapan di Industri dan Infrastruktur untuk Kemajuan Bangsa
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.824 KB)

Abstract

Heavy rainfalls have been known to be the cause of most of the slope failures in the world. It was suggested that the existence of cracks inside soils and slopes should be the main factors causing the slope to become very vulnerable under heavy to very heavy rain. Also, the easy draining condition along the cracks makes any type of slope to appear as behaving like sand when subjected to heavy rainfalls. The geotechnical engineering implications of this finding are, among others: much higher permeability values of soil in field, the Triaxial test results are no longer valid, special testing procedure is to be introduced for soil strength parameters, and much lower safety factors obtained for slopes than conventionally estimated. The remedial measures are somewhat suggested, such as installation of sub-drains system inside the slope, the use of ground anchor with high prestressing loads, and combinations with other soil reinforcement methods.
ANALISIS PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI KUAT GESER A, Abdul Haris H; Utami, Gati Sri
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.477 KB)

Abstract

Kuat geser tanah adalah kemampuan tanah untuk menahan gaya-gaya yang menyebabkan kelongsoran, keruntuhan dan pergeseran tanah. Keamanan suatu struktur geoteknik tergantung pada kekuatan tanah, jika tegangan yang bekerja pada tanah lebih besar dari kekuatan yang tersedia maka struktur geoteknis tersebut akan runtuh. Sedangkan parameter untuk mengetahui kuat geser tanah berdasarkan nilai tegangan geser, kohesi dan sudut geser dalam.Kapur salah satu bahan stabilisasi tanah lempung secara kimiawi, dikarenakan adanya unsur cation Ca2+ pada kapur dapat memberikan ikatan antar partikel yang lebih besar untuk melawan sifat mengembang dan dapat menaikan daya dukung tanah.Pada penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pemanfaatan kapur sebagai bahan stabilisasi tanah lempung ditinjau dari kuat geser tanah. Tujuannya seberapa besar pengaruh penambahan kapur pada tanah lempung terhadap nilai tegangan geser, kohesi atau sudut geser dalam.Metode penelitian adalah metode eksperimen dengan data hasil uji di laboratorium, meliputi uji kepadatan, kuat geser langsung dan kuat tekan bebas.Hasil penelitian kapur sebagai bahan stabilisasi tanah lempung dapat meningkatkan kepadatan, kuat geser tanah berdasarkan nilai tegangan geser dan kohesi. Pada awalnya tanah lempung termasuk tanah yang sangat lunak (C : 0,116kg/cm2) setelah ditambah kapur menjadi cukup keras (C : 0,373 kg/cm2). Prosentase optimum penambahan kapur supaya menjadikan tanah lempung dalam katagori cukup keras pada prosentase 10%.
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN KADAR AIR TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH Utami, Gati Sri; Caroline, Jenny
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN VI (SNTEKPAN VI) TAHUN 2018
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah Negara yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Siklus pembasahan dan pengeringan yang terjadi akibat pergantian musim dapat mengubah susunan fabrik tanah dan karakteristik mekanik tanah anatara lain perubahan kadar air tanah,perubahan volume tanah dan perubahan parameter geser tanah. Perubahan tersebut juga sering menimbulkan longsor pada lereng terutama pada saat musim hujan. longsor sering menimbulkan kerusakan pada bangunan, kerugian materi dan bahkan dapat menyebabkan hilangnya nyawa manusia. Karena banyaknya kasus longsor akibat turunnya hujan,maka diperlukan suatu penelitan yang mengkaji hubungan antara hujan atau perubahan kadar air dengan perubahan parameter geser tanah yang mengakibatkan  kelongsoran. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan memvariasikan kadar air tanah, kemudian masing-masing variasi tanah  tersebut akan dilakukan uji geser langsung untuk mengetahui  nilai parameter geser tanahnya. Hasil penelitian dapat disimpulkan seiring dengan semakin bertambahnya kadar air pada tanah tegangan geser tanah menurun dengan kata lain stabilitas tanah berkurang sehingga mudah mengalami kelongsoran , meskipun nilai sudut geser menurun dan kohesi meningkat.
Analisis Perbandingan Antara Wirtgen Type Sp-500 Dan Alat Angkut Truck Mixer Pada Pekerjaan Rigid Pavement Ditinjau Dari Segi Waktu Dan Biaya Pada Proyek Jalan Tol Surabaya – Mojokerto Seksi 1b Siti Choiriyah; Gati Sri Utami; Muhammad Nur Saifudin
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan jalan tol sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan mempersingkat jarak. Pekerjaan jalan tol Surabaya – Mojokerto 1B terbagi konstruksinya menjadi dua yaitu integral bridge dan timbunan, perencanaan jalannya yaitu rigid pavement, untuk pelaksanaannya menggunakan alat berat Wirtgen type sp-500, Excavator, Dump truck, dan Truck mixer. Penelitian ini membandingkan antara pekerjaan rigid pavement menggunakan metode mekanik (Wirtgen type sp 500) dengan manual (truck mixer), untuk mengetahui produktivitas, biaya, dan waktu. Dari analisis biaya dengan wirtgen type sp-500 lebih efisien dengan total biaya langsung Rp.10,826,959,865.70. Dari segi waktu pelaksanaannya wirtgen type sp 500 juga lebih efektif dapat menyelesaikan pekerjaan dengan durasi waktu 16 hari. Sedangkan total biaya truck mixer sebesar Rp.11,314,161,143.18 dengan durasi 29 hari Adapun kelebihan dari wirtgen type sp 500 pelaksanaannya lebih cepat sedangkan dari segi kekuranganya wirtgen type sp 500 tidak bisa menerima slump beton 5±2. Maka dengan ini alat angkut wirtgen type sp 500 bisa digunakan sebagai alternatif pemilihan metode alat angkut yang efektif dengan biaya yang efisien apabila digunakan terutama pada proyek jalan tol dalam skala panjang.
ANALISIS KOMBINASI FONDASI DANGKAL DAN TIANG BOR DITINJAU DARI DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN TERHADAP BEBAN KERJA Achmad Rochim; Gati Sri Utami
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2022: Energi Terbarukan dan Keberlanjutannya di Berbagai Sektor
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKFondasi merupakan suatu sistem rekayasa yang bekerja sebagai penerus beban dan beratnya sendiri ke dalam tanah yang terletak di bawah fondasi. Perhirtungan daya dukung fondasi dan penurunann dilakukan dengan memperhatikan data tanah, beban yang diterima oleh fondasi, kedalaman tiang, dimensi tiang, dan jarak antar tiang.Penelitian ini  menganalisis daya dukung dan penurunan kombinasi fondasi dangkal dan tiang bor untuk menahan beban bangunan diatasnya, dengan tujuan bahwa dalam perencanaan fondasi memenuhi persyaratan daya dukung dan penurunan. Daya dukung fondasi dangkal menggunakan metode dari Terzhagi, sedangkan untuk fondasi tiang bor menggunakan 3 metode, yaitu metode Luciano Decourt, Meyerhoff, dan Reese Wright. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai daya dukung fondasi serta besar penurunan yang terjadi.Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kapasitas dukung memenuhi persyaratan pada kedalaman minimal 44 m.  sedangkan untuk penurunan kelompok tiang tidak memenuhi standar SNI 8460 2017, sehingga kedalaman tiang ditambah menjadi 46 m untuk memperoleh penurunan yang lebih kecil dari 15cm.