Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil

Pengaruh Waktu Pemeraman Pada Stabilisasi Tanah Lempung dengan Campuran Limbah Batu Gamping di Tinjau dari Kuat Geser Tanah Oktovianus Kambu; Gati Sri Utami
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.83 KB) | DOI: 10.31284/j.jts.2020.v1i1.937

Abstract

Tanah dasar berjenis marine soft clay yang terbentuk dari sedimentasi pelapukan biota laut. Jika tanah dasar tersebut mempunyai daya dukung rendah dan kembang susut yang tinggi, maka bangunan yang ada diatas tanah tersebut sering mengalami kerusakan seperti tanah di daerah Wonorejo Timur. Sehingga sebelum tanah tersebut digunakan sebagai tanah dasar, diperbaiki terlebih dahulu. Salah sat metode yang digunakan untuk memperbaiki adalah dengan stabilisasi dengan campuran limbah batu gamping. Prosentase campuran adalah 6%,9%,12% dengan pemeraman 6, 12, 18 hari. Pengujian laboratorium meliputi: Analisa Saringan, Atterberg Limit, standartProctor, dan Direct Shear. Hasil pengujiantanah lempung Wonorejo Timur sebelum distabilisasi dengan campuran limbah batu gampingadalah nilai Indek Plastisitas (IP) = 40,55% dengan nilai kohesi (C) = 0.1394 Kg/cm2 dan sudut geser dalam (?) =23,96­­o. Penambahan prosentase limbah batu gamping dan waktu pemeraman pada stabilisasi tanah lempung dapat menurunkan sifat plastisitas dan menaikan parameter kuat geser. Nilai indek plastisitas terkecil pada campuran 12% waktu pemeraman 18 hari (IP = 16.37%) nilai kohesi terbesar pada campuran 12% pemeraman 12 hari (C = 0.3467Kg/cm2) dan sudut geser dalam pada 12% pemeraman 18 hari (Ø = 81.73?). Prosentase limbah batu gamping optimum sebagai campuran stabilisasi tanah lempung adalah batu gamping 12 % dengan pemeraman 12 hari baik untuk menurunkan sifat plastisitas dan menaikan nilai parameter kuat geser tanah.
Perbaikan Tanah Lunak Kombinasi Preloading dengan Prefabricated Vertical Drain Studi Kasus Rencana Tanggul Lapindo Porong M. Noer Hamsyah; Gati Sri Utami
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.671 KB) | DOI: 10.31284/j.jts.2020.v1i2.1341

Abstract

Sidoarjo mud is a volcanic mudflow disaster which until now still emits massive mud, therefore the PPLS plans to increase the construction of the embankment on the east side of the main embankment area to increase the strength of the embankment so that it can anticipate if one day there is an overflow so it does not penetrate the area. other. In the previous soil investigation stage, it was shown that the embankment area had subgrade with a relatively small N-SPT value with a thick soft soil layer up to a depth of 30 meters. The construction of this embankment is planned to be built on subgrade conditions which are classified as soft soil so that in the process before the construction of the embankment is very necessary with the improvement of the subgrade.The method of improving soft soil with thickness is proposed using a combination of preloading with PVD to accelerate settlement.To obtain a design height of 5.50 m, the required initial embankment height is 6.77 m with a compression of 1.307 m. The preloading system without the combination of PVD the time a consolidation degree of 90% (U = 90%) for 82.34 years. While the combination preloading system with PVD size 10 x 0.5 cm with a rectangular installation pattern and installation distance (S) 0.80 m, the time consolidation degree 90% (U = 90%) for 3 weeks. Implementation of gradual hoarding at a rate of 0.5 / week for 14 weeks