Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Perbaikan Tanah Lunak Kombinasi Preloading dengan Prefabricated Vertical Drain Studi Kasus Rencana Tanggul Lapindo Porong M. Noer Hamsyah; Gati Sri Utami
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.671 KB) | DOI: 10.31284/j.jts.2020.v1i2.1341

Abstract

Sidoarjo mud is a volcanic mudflow disaster which until now still emits massive mud, therefore the PPLS plans to increase the construction of the embankment on the east side of the main embankment area to increase the strength of the embankment so that it can anticipate if one day there is an overflow so it does not penetrate the area. other. In the previous soil investigation stage, it was shown that the embankment area had subgrade with a relatively small N-SPT value with a thick soft soil layer up to a depth of 30 meters. The construction of this embankment is planned to be built on subgrade conditions which are classified as soft soil so that in the process before the construction of the embankment is very necessary with the improvement of the subgrade.The method of improving soft soil with thickness is proposed using a combination of preloading with PVD to accelerate settlement.To obtain a design height of 5.50 m, the required initial embankment height is 6.77 m with a compression of 1.307 m. The preloading system without the combination of PVD the time a consolidation degree of 90% (U = 90%) for 82.34 years. While the combination preloading system with PVD size 10 x 0.5 cm with a rectangular installation pattern and installation distance (S) 0.80 m, the time consolidation degree 90% (U = 90%) for 3 weeks. Implementation of gradual hoarding at a rate of 0.5 / week for 14 weeks
ANALISIS KOMBINASI FONDASI DANGKAL DAN TIANG BOR DITINJAU DARI DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN TERHADAP BEBAN KERJA Achmad Rochim; Gati Sri Utami
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2022: Energi Terbarukan dan Keberlanjutannya di Berbagai Sektor
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKFondasi merupakan suatu sistem rekayasa yang bekerja sebagai penerus beban dan beratnya sendiri ke dalam tanah yang terletak di bawah fondasi. Perhirtungan daya dukung fondasi dan penurunann dilakukan dengan memperhatikan data tanah, beban yang diterima oleh fondasi, kedalaman tiang, dimensi tiang, dan jarak antar tiang.Penelitian ini  menganalisis daya dukung dan penurunan kombinasi fondasi dangkal dan tiang bor untuk menahan beban bangunan diatasnya, dengan tujuan bahwa dalam perencanaan fondasi memenuhi persyaratan daya dukung dan penurunan. Daya dukung fondasi dangkal menggunakan metode dari Terzhagi, sedangkan untuk fondasi tiang bor menggunakan 3 metode, yaitu metode Luciano Decourt, Meyerhoff, dan Reese Wright. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai daya dukung fondasi serta besar penurunan yang terjadi.Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kapasitas dukung memenuhi persyaratan pada kedalaman minimal 44 m.  sedangkan untuk penurunan kelompok tiang tidak memenuhi standar SNI 8460 2017, sehingga kedalaman tiang ditambah menjadi 46 m untuk memperoleh penurunan yang lebih kecil dari 15cm.
Evaluasi Kedalaman Fondasi Tiang Pancang terhadap Beban Maksimum atau Distribusi Beban (Study Kasus Pembangunan Rumah Kos 4 Lantai Jl. Siwalankerto Timur /8) Gati Sri Utami; Mega Kartika Sari R; Mila Kusumawardani; Arintha Indah DS; Theresia MCA
Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jts.2023.v4i1.4170

Abstract

The foundation is part of an engineering system that transmits the working load and self-weight into the soil or rock. The construction of a 4-storey boarding house with a land area of 1000m² located on Jalan Siwalankerto Timur II/8 Surabaya has been planned using a bore pile foundation with a diameter of 40 cm and a depth of 13m. This study re-planned the initial design of the foundation with pile foundations based on the analysis of the forces in the auxiliary program structure. The purpose of re-planning is to determine the depth of the pile foundation according to the load distribution received by each pile in a group.Based on the analysis of the bearing capacity of the pile foundation using the Mayerhoff method and the structural analysis of the auxiliary program, the results obtained are the bearing capacity of the pile foundation with a diameter of 40 cm, the deeper the value increases. Foundation depth based on maximum load and load distribution is 12m, because it is only influenced by axial loads and not affected by moments that occur based on the results of structural analysis, because the values are small (0.6% and 4.4%) compared to axial loads
PENGARUH PEMERAMAN DAN PERSENTASE ABU SEKAM PADI PADA STABILISASI LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP INDEKS PLASTISITAS DAN NILAI CBR Gati Sri Utami; Sufaryo Alvin; Mila Kusuma Wardani; Siti Choiriyah; Theresia MCA
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2023): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2023)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v6i1.10194

Abstract

Perbaikan tanah dengan metode stabilisasi pada tanah lempung ekspansif merupakan suatu hal penting yang harus dilakukan sebelum mendirikan suatu bangunan.  Tanah lempung ekspansif adalah tanah yang dapat mengalami kembang susut  ketika perubahan cuaca. Salah satu metode stabilisasi adalah dengan mencampur dengan bahan tambah yang mampu merubah sifat-sifat tanah secara kimiawi. Abu sekam padi mengandung silika dan material pozzolan yang merupakan hasil dari pembakaran kulit padi yang umumnya hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan. Tujuan dari pada penelitian ini adalah mengurangi sifat kembang susut dan menaikan daya dukung tanah. Perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencampur stabilisasi dengan abu sekam padi 15%, 20% dan 25% dan lama pemeraman 3,7, dan14 hari. Penelitian dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah ITATS,  meliputi analisa saringan, volumetri gravimetri, Atterberg limits, Standart Proctor Test dan California Bearing Ratio. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa penambahan abu sekam padi dan waktu pemeraman dapat menurunkan sifat kembang susut  serta menaikan daya dukung tanah berdasarkan nilai liquit limit, indeks plastisitan dan CBR. Setelah campuran 20% pemeraman 14 hari abu sekam padi dapat digunakan sebagai campuran stabilisasi tanah ekspansive, untuk   25%  dengan pemeraman 14 hari, nilai LL = 49,58%, IP = 16,52%  dan CBR =7,65%
ANALISA PERBANDINGAN DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN TERHADAP VARIASI BENTUK PENAMPANG FONDASI TIANG PANCANG Mila Kusuma Wardani; Arintha Indah Dwi Syafiarti; Gati Sri Utami; Laras Laila Lestari; Ganeca Efa Mareta
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2023): Vol 6, No 2 (2023 JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v6i2.12880

Abstract

Gedung Rumah Sakit bertingkat struktur baja komposit dengan tanah dasar lempung berlanau berdasarkan hasil uji SPT sedalam 30 m. Berdasarkan hasil tersebut, diperlukan perencanaan fondasi sesuai syarat SNI 8460:2017 yakni aman terhadap daya dukung dan penurunan. Penelitian ini menganalisis perbandingan variasi dimensi dan bentuk penampang guna dipilih yang paling memenuhi syarat izin. Metode yang digunakan untuk perhitungan daya dukung sesuai data SPT yaitu Luciano Decourt, Meyerhof, dan Reese O’Neil. Perhitungan penurunan total berdasarkan metode Vesic dan Tomlinson. Hasil perhitungan daya dukung ultimate tiang pada variasi tiang D40 cm, D60 cm, 40 x 40 cm dan 60 x 60 cm jika diurutkan dari yang terbesar pada 60 x 60 metode Meyerhof (172,34 ton) dan yg terkecil pada D40 metode Luciano Decourt (54,16 ton). Dengan perbandingan kebutuhan tiang dimensi 40 cm ke 60 cm sebesar 33% dan peningkatan nilai efisiensi 5%. Penurunan yang terjadi pada tiang D40 cm, D60 cm, 40 x 40 cm dan 60 x 60 cm pada beban terbesar sebesar 330,38 ton yaitu 16,145 cm, 15,660 cm, 16,269 cm dan 15,660 cm. Berdasarkan hasil didapatkan alternatif yang disarankan yaitu tiang lingkaran D60 cm dan persegi 60 x 60 cm dengan metode Reese O’Neil yang telah memenuhi syarat izin 8460:2017.