Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal%20Pengabdian%20Kepada%20Masyarakat%20(Mediteg)

LITERASI MEDIA SEBAGAI ALAT KAMPANYE POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA DALAM RANGKA PEMILU PRESIDEN 2019 Dwi Susanti; Lintang Muliawanti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v5i2.67

Abstract

Pada tahun 2019 Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi yakni Pemilihan Presiden (Pilpres). Tujuan dari sosialisasi dan pendampingan pada program literasi politik dan media di UMMagelang adalah meningkatkan pengetahuan mahasiswa pemilih pemula terhadap ilmu-ilmu politik dasar, meningkatkan tingkat pemahaman mengenai sosial media sebagai salah satu alat kampanye politik, meningkatkan pengetahuan mengenai efek negatif dan positif dari penggunaan sosial media sebagai salah satu alat kampanye, sehingga mitra dapat memilih secara rasional, meningkatkan rasa kepercayaan pada proses pemilihan umum sebagai salah satu sarana perbaikan kehidupan masyarakat dan Negara, dan meningkatkan partisipasi aktif mitra dalam agenda pemilihan umum. Mitra yang menjadi target dalam kegiatan ini adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) tingkat pertama dan kedua dan Karang Taruna Desa Menayu, Kecamatan Muntilan yang terindikasi masuk ke dalam daftar pemilih pemula. Metode kegiatan yang digunakan adalah Mass-Based Interactive Approach. Pelatihan dan sosialisasi program ini akan dilaksanakan sebanyak satu kali, dengan mengundang tutor dari Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Magelang. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah 1) Target mitra memahami pentingnya untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu; 2) Target mitra memahami ragam alat kampanye politik terdiri atas alat peraga kampanye konvensional dan digital; 3) Mahasiswa lebih sadar akan pelanggaran-pelanggaran dalam kegiatan kampanye seperti hate speech, berita bohong atau hoax, hingga perang tagar dibandingkan dengan pemuda di Desa Manayu; 4) Mahasiswa cenderung mengarah sebagai pemilih rasional sedangkan pemuda karang taruna cenderung mengarah ke pemilih skeptis dalam pemilu.