Jayadiningrat, Made Gautama
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Jayadiningrat, Made Gautama; Apriawan Putra, Kadek Agus; Adistha Putra, Putu Septian Eka
Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpk.v3i2.22699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia melalui model pembelajaran Discovery Learning. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Singaraja di kelas XI MIPA 2 semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 subjek berjumlah 29 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Data akitivitas belajar siswa dikumpulkan dengan metode observasi  Data aktivitas belajar siswa yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Data aktivitas siswa secara individu dianalisis berdasarkan presentase kemunculan tiap item aktivitas belajar yang dilakukan siswa selama proses  pembelajaran. Sedangkan untuk mengukur data hasil belajar siswa digunakan metode tes berupa butir- butir soal sesuai dengan pokok bahasan yang telah diberikan. Tes diberikan pada setiap akhir pembelajaran. Penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 3 Singaraja semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan persentase rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 10% dari 74% dalam kategori cukup aktif pada siklus I menjadi 84% atau berada pada kategori sangat aktif pada siklus II. Penerapan model pembelajaran discovery learning juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 2 Singaraja semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan persentase rata-rata rata-rata hasil belajar siswa sebesar 13% dari 75% dalam kategori cukup baik pada siklus I menjadi 88 % atau berada pada kategori sangat baik pada siklus II.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN KIMIA Jayadiningrat, Made Gautama; Ati, Emirensia K.
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14133

Abstract

Penelitian  ini termasuk    penelitian    tindakan    kelas.    Subjek dalam  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas XI IPA   SMA  N  Weluli  yang  berjumlah  29  siswa. Objek  penelitian  ini  adalah  penerapan model    pembelajaran    problem based learning. Teknik analisis data yang digunakan peneliti untuk mengolah data hasil observasi terhadap peningkatan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah adalah teknik analitis deskriptif. Teknik analisis deskriptif meliputi pengumpulan data, menganalisis data, meginterprestasi data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data. Untuk mengukur keterampilan siswa dalam memecahkan masalah digunakan rubrik penilaian keterampilan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah pada mata pelajaran Kimia di kelas XI IPA SMAN 1 Weluli. Hal ini terlihat dari peningkatan penguasaan kompetensi keterampilan memecahkan masalah yang meliputi aspek mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, menemukan alternatif solusi, memilih solusi terbaik, kelancaran memecahkan masalah, dan kualitas hasil pemecahan masalah dari siklus I siklus II, dan siklus III. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata penguasaan kompetensi keterampilan memecahkan masalah siklus I adalah 61,8% pada kriteria keterampilan sedang. Setelah diadakan tindakan perbaikan, pada siklus II diperoleh persentase rata-rata penguasaan kompetensi keterampilan memecahkan masalah adalah 74,1% pada kategori tinggi. Pada siklus III dialkukan perbaikan kembali hingga mencapai keterampilan 83,05% dengan kriteria sangat tinggi dan sudah melebihi indikator keberhasilan yaitu telah mencapai kriteria keterampilan sangat tinggi.
MENINGKATKAN KESIAPAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PEMBERIAN KUIS DI AWAL PEMBELAJARAN Jayadiningrat, Made Gautama; Tika, I Nyoman; Yuliani, Ni Putu
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v1i1.12806

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XII MIA 4 SMA Negeri 2 Singaraja melalui pemberian kuis di awal pembelajaran. Jenis penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA 4 SMA Negeri 2 Singaraja tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 36 orang, terdiri dari 15 orang laki-laki dan 21 orang perempuan. Data kesiapan belajar siswa dikumpulkan melalui test kuis di awal pembelajaran dan data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar berbentuk uraian yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Data-data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kuis sebelum proses pembelajaran dapat meningkatkan kesiapan belajar siswa kelas XII MIA 4 SMA Negeri 2 Singaraja Tahun Ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa peningkatan persentase ketuntasan siswa dalam mengerjakan soal kuis dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 58,3 %. Selain itu, berdasarkan hasil pengerjaan tes hasil belajar  diperoleh  peningkatan persentase ketuntasan siswa sebesar 58,33%.
Positive Impact of Balinese Folktale Literacy Learning on Students' Social Attitudes and Reading Ability Jayadiningrat, Made Gautama; Widiani, Ni Komang
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 54, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.35 KB) | DOI: 10.23887/jpp.v54i1.32424

Abstract

This paper reports the effect of Balinese folktale literacy learning on elementary students’ reading ability and social attitudes. The type of research is pseudo-experimental research with a non-equivalent post-test-only control group design. The population in this study was 129 students. The sample was selected by using random sampling techniques.  23 students were treated as an experimental group and 27 students were treated as a control group. The data were obtained by administering multiple-choice tests and distributing questionnaires. The data were analyzed by using descriptive statistical analysis techniques and inferential statistics, i.e., Manova-test.  The data of this study were also described through the classification level of each data group by using five conversion guidelines. The results showed that there was a significant difference between the reading ability and the social attitudes of the students taught by using folktale literacy learning and those who were taught by using conventional learning.  It can be seen from the Sig.< value of 0.05. Based on these results, it can be concluded that Balinese folktale literacy learning affected reading ability and social attitudes of  elementary students.
The Effectiveness of Local Culture-Integrated Science Learning through Project-Based Assessment on Scientific Attitudes and Science Process Skills of Elementary School Students Parmiti, D. P.; Rediani, N. N.; Antara, I. G. W. S.; Jayadiningrat, M. G.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 10, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v10i3.31301

Abstract

This study aims to analyze the effect of project-based assessment based on local culture on students' scientific attitudes and science process skills in science learning in elementary schools. This research is a quasi-experimental study with a non-equivalent post-test-only control group design. The population in this study was 151 participants, while the sample selected through random sampling technique was 61 participants divided into two classes. The data collection methods in this research were test and non-test methods. The instruments used were scientific attitude questionnaires and performance tests, and observation sheets. A validation process measured the validity and reliability of the instrument. The data obtained were analyzed using the MANOVA test assisted by the IBM SPSS Statistics 21.0 application. The hypothesis test results show a significance value of 0.003 (Sig <0.05) so that Ho is rejected and Ha is accepted. Thus, it can be concluded that there are simultaneous effects in scientific attitudes and science process skills between students’ learning with local culture-based Project-based Assessment and students’ learning with conventional assessment applied.
PEMBELAJARAN SAINS ANAK USIA DINI DENGAN KONSEP EMPAT PILAR PENDIDIKAN Wijaya, I Komang Wisnu Budi; Darmayanti, Ni Wayan Sri; Jayadiningrat, Made Gautama
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/pw.v6i1.2085

Abstract

AbstractScience has great benefits in the technological development and human welfare. Besides that, every day and around us we are always exposed to scientific phenomena. Therefore, the concept of science should be instilled in children from early childhood, moreover that is the golden age where children are experiencing optimal development. Learning science can be done using the concept of the four pillars of education, namely learn to know, learn to do, learn to be and learn to live together. The application of the concept of the four pillars of education is carried out specifically and adapts to the concept of science and does not ignore the character of early childhood. The role of parents and teachers in science learning for early childhood is as a learning resource, learning planner, motivator, facilitator and evaluator.
Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Media Bahan Alam Ida Ayu Marcha Jayanthi; Marsono Marsono; Gautama Jayadiningrat Made; Suardika I Komang
Generasi Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 5 No. 2 (2022): Generasi Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/ge:jpiaud.2022.vol5(2).10218

Abstract

Finding out whether natural material media can be effort to improve numeracy ability of children aged 5-6 years in PAUD Kumara Ngurah Rai II, is the purpose of this study, considering the problems experienced in PAUD Kumara Ngurah Rai II, namely the limited provision of concrete media in early numeracy which requires large enough budget. Class action research or commonly called PTK is type of this study, the object observed is the early numeracy abilities and 22 children aged 5-6 years in PAUD Kumara Ngurah Rai II Getasan Village, Petang District, Badung Regency consisting of 7 women and 15 men will be subject of this study. PTK was held early March 2022, then resumed in April to May 2022 the total is 3 months. Data collection methods used are teacher observation sheets, interviews and documentation. Divided into 2 cycles, research in cycle I children have increased compared to the results of pre-action, namely the percentage of developing according to expectations as many as 8 people (36.4%) to 9 people (40.90%) but the success criteria have not been achieved so that it continues to cycle II with an increase to develop very well as many as 19 people at a percentage of 86.36%. Results of the study showed that natural material media can be used to improve the early numeracy ability of children aged 5-6 years at PAUD Kumara Ngurah Rai II Getasan Village, Petang District, Badung Regency.
Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) DAN Penilaian Autentik terhadap Hasil Belajar Siswa Made Gautama Jayadiningrat; I Wayan Widiana; Nyoman Wiraadi Tria Ariani; Ni Komang Widiani
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Vol. 5 No. 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jp2.v5i3.50268

Abstract

Prestasi sains siswa Indonesia berada di bawah rata-rata internasional. Hal ini akibat dari pembelajaran masih berpusat pada guru dan kurangnya aktivitas fisik siswa. Maka perlu diadakan pembaharuan untuk mendukung pembelajaran yang bersifat kontekstual. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan suatu model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif dalam pengelolaan kelas dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dan asesmen autentik terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian semu (quasi experiment) dengan rancangan the posttest only control group design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini semua kelas V SD sebanyak 81 siswa.  Data hasil belajar dikumpulkan dengan tes objektif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ANAVA dua jalur dan dilanjutkan dengan Uji-t. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa bahwa model pembelajaran STM dan asesmen autentik mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar IPA. Model pembelajaran STM yang dientegrasikan dengan asesmen proyek memberikan hasil yang paling baik. Kombinasi ini sangat cocok diaplikasikan untuk mata pelajaran IPA di sekolah dasar karena model tersebut mengakomodasi karakteristik pendidikan IPA. Model pembelajaran STM dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu siswa terhadap isu-isu sains dan teknologi melalui tahap penggalian isu-isu sains dan teknologi. Sedangkan asesmen proyek membuat anak bisa mengasimilasi dan mengakomodasi rangsangan dari lingkungannya, berinteraksi dengan objek, mengamati, meneliti, dan berpikir sehingga meningkatkan kemampuan kognitif nya.