Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Perilaku Komsumsi Jajanan Pada Pedagang Kaki Lima Dengan Kejadian Diare Dyna, Fitri; Putri, Veni Dayu; Indrawati, Dwi
Jurnal Endurance Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.342 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i3.3097

Abstract

School age is the children in the age range 6-12 years. School age children need adequate food in quantity and quality in order to have a good nutritional status. School age children generally spend a quarter of their time in schools, and with the large number of child activities tend to forget the meal times. Children who are not habitual breakfast at home and parents habits give allowance to children is the factor precipitating the emergence of unhealthy street snack behavior in schools. Children often buy snack and choose the kind of haphazard with the low quality of food service and food ingredients. The result of consuming unhealthy foods will cause diarrhea due to interference on digestive’s children. The goal of this research is to know the relation of consumption street snack behavior with diarrhea in children of school age. This is a quantitative research which is used correlation design. This research was conducted in SD Negeri 141 Pekanbaru with 71 children as respondents. The result of this research obtained that school age who behave street snack is about 53 respondents (74.6%) and 28 respondents (39.4%) get effect of diarrhea. The chi square test results obtained the P Value 0.01, this means that there is a relationship of consumption street snack behavior with diarrhea. It’s expected to school authority to observe and monitor the street snack that commercial at school’s surroundings. Anak usia sekolah merupakan anak yang berada pada rentang usia 6-12 tahun. Anak usia sekolah membutuhkan makanan yang cukup secara kuantitas dan kualitas agar memiliki status gizi yang baik. Anak usia sekolah umumnya menghabiskan seperempat waktunya disekolah, dengan banyaknya aktivitas anak cenderung melupakan waktu makan. Kebiasaan anak yang tidak sarapan dirumah ditambah dengan kebiasan orang tua memberikan uang jajan kepada anak merupakan faktor pencetus munculnya perilaku jajan tidak sehat disekolah. Anak sering membeli jajan sembarangan dan memilih jenis makanan yang menarik dengan kualitas jajanan yang rendah serta bahan makanan yang kurang baik.Akibat dari mengkomsumsi makanan yang tidak sehat akan menimbulkan gangguan pada pencernaan anak yaitu diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku komsumsi jajanan dengan kejadian diare pada anak usia sekolah. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain korelasi. Penelitian dilakukan di SD Negeri 141 Pekanbaru dengan jumlah sampel sebanyak 71 responden . Hasil penelitian didapatkan bahwa anak usia sekolah yang berperilaku jajan makanan terbuka 53 responden (74,6%), dan yang mengalami diare sebanyak 28 responden (39,4%). Hasil uji chi square didapatkan nilai P Value 0,01 artinya terdapat hubungan perilaku komsumsi jajanan pada pedagang kaki lima dengan kejadian diare. Diharapkan pihak sekolah untuk mengawasi aneka jajanan yang diperjualbelikan di lingkungan sekolah.
MILD Terhadap Perilaku Pasien Diabetes Mellitus Di Kelurahan Maharani Rumbai Bukit Pekanbaru Yanti, Sri; Putri, Veni Dayu; Fitriani, Iyang Maisi
Jurnal Endurance Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.305 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i3.3098

Abstract

The increasing prevalence of Diabetes Mellitus (DM) and its complications will give impact on the quality of life of the community. DM patient care is very closely related to lifestyle settings. Changes in healthy lifestyles in community require education of health workers. While education related to improvements in motivation and lifestyle changes in preventing the occurrence of DM complications is still not running to its full potential. This research aims to know the influence of Motivational Interviewing Lifestyle Diabetes (MILD) against the readiness of DM patient behavior changes. This research is one of the application of educational and counseling techniques independently and collaboration for nurses in order to prevent the occurrence of wound DM. Its application needs a proper guideline and the right process. This quantitative research was conducted in Kelurahan Maharani Working Area Puskesmas Rumbai Bukit Pekanbaru. The population was 23 people with purposive sampling. The result of Chi Square test, there is influence of MILD technique on the readiness of patient behavior change DM (p value: 0.000 <α: 0.05). Expected this research can be used as a guide in conducting self-care intervention nursing DM patients. Further research need to be done by involving medical teams such as doctors, nutritionists and labs, and also addition of larger samples with different designs.Meningkatnya prevalensi Diabetes Mellitus (DM) dan komplikasinya akan memberikan dampak terhadap kualitas hidup masyarakat. Perawatan pasien DM sangat berkaitan erat dengan pengaturan gaya hidup. Perubahan gaya hidup sehat di masyarakat membutuhkan edukasi dari tenaga kesehatan. Sementara edukasi terkait perbaikan motivasi dan perubahan gaya hidup dalam mencegah terjadinya komplikasi DM masih belum berjalan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Motivational Interviewing Lifestyle Diabetes (MILD) terhadap kesiapan perubahan perilaku pasien DM. Penelitian ini merupakan salah satu penerapan teknik edukasi dan konseling secara mandiri dan kolaborasi bagi perawat dalam rangka mencegah terjadinya luka DM. Penerapannya membutuhkan suatu panduan dan proses yang tepat. Penelitian kuantitatif ini dilakukan di Kelurahan Maharani Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai Bukit Pekanbaru. Populasi adalah sebanyak 23 orang denganpurposive sampling. Hasil analisis bivariat uji Chi Square diketahui ada pengaruh teknik MILD terhadap kesediaan perubahan perilaku pasien DM (p value: 0.000 < α: 0.05). Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam melakukan intervensi mandiri keperawatan pasien DM. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian yang melibatkan tim medis lain seperti dokter, laboran dan ahli gizi, serta penambahan jumlah sampel yang lebih besar dengan desain yang berbeda.
Analisis Tingkat Stres Pada Pasien Hemodialisa Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Di Masa Pandemi COVID-19 Tengku Syahrizal; Dendy Kharisna; Veni Dayu Putri
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 9 No 2 (2020): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36763/healthcare.v9i2.84

Abstract

The progression of kidney failure impacts on the deterioration of the patient's condition with the advent of various complications. As a result, patients have to be given various treatment therapies such as hemodialysis in order to survive. Hemodialysis (HD) aims to treat patient, however it also has negative effects on the patient's physical and psychological condition. In addition, the spread of covid-19 cases affects patients who have to keep doing HD on schedule. The purpose of this study was to analyze the stress level of patients undergoing hemodialysis at the Arifin Achmad Regional Hospital, Riau Province during the Covid-19 pandemic. This study used a quantitative descriptive approach with a cross-sectional design. The study sample consisted of 47 patients who underwent HD taken by accidental sampling. The instrument used was the Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS) questionnaire with a focus on the dimensions of stress. The univariate analysis used in this study is the frequency distribution. The results showed that most male respondents were 29 people (61.7%), aged> 45 years were 33 people (70.2%), and had HD> 6 months as many as 29 people (61.7%). Most respondents do HD twice a week with 27 people (57.4%) with a duration of HD> 4 hours as many as 25 people (53.2%). The results of the analysis also showed that most of the respondents experienced severe stress as many as 27 people (57.5%). Based on these results, it is recommended that HD officers be able to educate patients and empower peer groups to control or reduce patient stress levels.
OPTIMALISASI USAHA PADA UKM TENAGA MUDA MELALUI METODE PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN Veni Dayu Putri
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i3.9535

Abstract

: Ampas Tahu merupakan hasil sampingan yang diperoleh dari proses pembuatan tahu. Ampas ini biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak dan sebagian lainnya digunakan oleh beberapa masyarakat untuk diolah menjadi bahan pembuat tempe gembus. Tidak banyak masyarakat yang menyadari bahwa kandungan gizi yang terdapat pada limbah tahu tersebut memiliki potensi pangan dan dapat meningkatkan gizi masyarakat serta berpotensi usaha dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bermitra dengan produsen tahu Usaha Kecil Menengah (UKM) Tenaga Muda di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru, Riau. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan jumlah produk usaha UKM Tenaga Muda, pengurusan izin usaha dan pelatihan digital marketing. Metode yang digunakan dalam mencapai tujuan adalah pelatihan dan pendampingan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini antara lain 1) adanya peningkatan jenis produk yang dipasarkan yang sebelumnya 2 produk menjadi 6 jenis produk, 2) adanya izin usaha berbadan hukum dan 3) adanya akun e-commerce yang dimiliki mitra untuk pemasaran produk secara online.
Standarisasi Ganyong (Canna edulis ker) Sebagai Pangan Alternatif Pasien Diabetes Mellitus Veni Dayu Putri; Fitri Dyna
Jurnal Katalisator Vol 4, No 2 (2019): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jk.v4i2.4567

Abstract

Manusia membutuhkan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Perubahan gaya hidup dan pola konsumsi pangan masyarakat berpengaruh terhadap peningkatan penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (DM). Konsumsi serat dari pati resisten/resistant strach (RS) sangat diperlukan untuk mencegah DM. RS merupakan salah satu pangan hasil modifikasi yang berpotensi sebagai ingredient pangan fungsional. Ganyong merupakan pangan sumber karbohidrat yang mudah ditanam yang dapat dijadikan pangan alternatif bagi penderita DM dengan memodifikasi pati ganyong menjadi RS sehingga mengurangi kandungan indeks glikemiknya (IG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar abu, air, protein, karbohidrat, lemak dan serat kasar RS ganyong termodifikasi. Pengolahan pati ganyong menjadi RS dilakukan dengan metode autoclaving-cooling dengan 3 siklus pada suhu 130oC dan analisis proksimat mengacu pada metode pengujian SNI 01-2891-1992. Hasil analisis proksimat RS ganyong dibandingkan dengan pati ganyong memperlihatkan peningkatan kadar abu (0,68%), protein (0,56%), lemak (0,28%) dan serat kasar (6,61%), sementara kadar air dan karbohidrat mengalami penurunan yaitu 9,38% dan 74,25%.  Dapat disimpulkan bahwa RS ganyong bisa digunakan sebagai pangan alternatif pada pasien DM karena semakin tinggi nilai kadar serat, protein dan lemak suatu pangan, maka nilai IG semakin rendah. Bagi penderita DM dapat memilih produk pangan yang akan dikonsumsi yang memiliki IG rendah dengan ciri tingginya nilai serat pangan total, lemak dan protein.Humans need nutrients to fulfill the body’s need such as carbohydrates, proteins, fats, vitamins and minerals. Changes in lifestyle and patterns of food consumption affect the increase in degenerative diseases such as diabetes mellitus (DM). Consumption of fiber from resistant starch is very necessary to prevent DM ,. Resistant starch (RS) is a modified food that has the potential as a functional food ingredient. Arrowroot is a food source of carbohydrates that is easily planted that can be used as an alternative food for people with DM by modifying arrowroot starch into RS thereby reducing the content of the glycemic index (GI). The purpose of this research was to determine ash content, water content, protein, carbohydrates, fat and crude fiber arrowroot RS modified by autoclaving cooling. The procedure of arrowroot starch into RS is carried out by autoclaving cooling method with 3 cycles at 130oC. Proximate analysis conducted refers to the SNI 01-2891-1992 testing method. The results of proximate analysis of arrowroot RS compared to arrowroot starch showed increased levels of ash (0,68%), protein (0,56%), fat (0,28%) and crude fiber (6,61%), while water and carbohydrate content decreased 9,38% and 74,25% respectively. The results showed that arrowroot RS can be used as an alternative food in DM patients because the higher the value of fiber, protein and fat of a food, the lower the GI value. For patients of DM can choose food products that will be consumed that have a low GI with a high value of total food fiber, fat and protein.
Uji Kualitas Kimia Dan Organoleptik Pada Nugget Ayam Hasil Substitusi Ampas Tahu Veni Dayu Putri
Jurnal Katalisator Vol 3, No 2 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.324 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i2.3711

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi ampas tahu terhadap kualitas kimia dan mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap uji organoleptik dari nugget ayam yang dihasilkan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan substitusi tepung ampas tahu yaitu 0%, 10%, 20% dan 30% dengan dua ulangan. Analisis hasil kualitas kimia (karbohidrat, protein, lemak, kadar abu dan  kadar air) dilakukan dengan menggunakan One Way Anova dan uji Kruskal-Wallis untuk uji organoleptik dengan taraf 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh substitusi tepung ampas tahu yang signifikan terhadap kualitas kimia nugget ayam (p > 0,05). Hasil uji organoleptik diperoleh nugget ayam yang paling disukai adalah substitusi tepung ampas tahu 10%. Analisis data menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap aroma dan tekstur nugget ayam yang dihasilkan (p > 0,05). Sedangkan analisis terhadap rasa nugget ayam memperlihatkan perbedaan yang signifikan (p < 0,05) antara dua kelompok, sehingga analisis dilanjutkan dengan uji Man-Whitney dan didapatkan hasil kelompok yang mempunyai perbedaan rasa  adalah antara kelompok substitusi tepung ampas tahu 0% dengan 30% dan antara kelompok 10% dengan 30%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tepung ampas tahu dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi dalam pengolahan nugget ayam dengan tidak mengurangi nilai gizinya..