Albar, Deni
Universitas Komputer Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SEMIOTIKA PADA POSTER IKLAN AIDS PERANCIS VERSI ‘SCORPION’ TBWA PARIS Albar, Deni
Visualita Jurnal Online Desain Komunikasi Visual Vol 1 No 1 (2009): August
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.533 KB) | DOI: 10.33375/vslt.v1i1.1088

Abstract

Poster iklan layanan masyarakat tentang AIDS ini dibuat oleh agensi TBWA Paris, Perancis sebagai poster nasional dalam kampanye sosial pencegahan HIV Aids dengan penggunaan kondom. Pengalamat atau pengirim dalam hal ini AIDES Perancis pada khususnya, mencoba memberikan suatu pesan pada masyarakatnya atau penerima dari poster. Reaksi berdatangan dari audiens, baik respon positif maupun respon negatif. Respon-respon diatas merupakan gambaran akan bagaimana suatu tanda diterima di masyarakat, baik yang memahami maupun yang memang benar-benar tidak memahami maksud dari iklan tersebut. Tentunya hal tersebut berkaitan dengan budaya, tingkat pendidikan dan lain sebagainya. Menarik apabila hal ini dikaji dengan semiotika, sehingga tentunya dapat di interpretasikan dengan lebih baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika. Dalam poster iklan AIDS versi Scorpion ini, dapat ditelaah berdasarkan denotasi dan konotasi yang muncul dalam setiap objek yang ada. Hasil dapat disimpulkan dengan Poster iklan kampanye layanan masyarakat mengenai penggunaan kondom untuk hubungan seks yang aman ini menggunakan metafora. Konsep utama yang ingin disampaikan adalah untuk berhati-hati dalam melakukan hubungan seks, dimana pasangan yang bisa ditemukan sembarangan bisa saja menyandang virus HIV Aids yang bisa menyengat secara perlahan-lahan tanpa disadari. Pesan ini dimetaforakan dengan imaji kalajengking hitam besar. Pesan imaji diperkuat dengan pesan linguistik untuk menggunakan kondom agar terjaga dari virus HIV AIDS.
WACANA IKLAN KARTU KREDIT VERSI LUCKY REWARD Albar, Deni
Visualita Jurnal Online Desain Komunikasi Visual Vol 2 No 1 (2010): February
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.17 KB) | DOI: 10.33375/vslt.v2i1.1092

Abstract

Sebagai salah satu kajian wacana, iklan adalah sebuah model komunikasi yang menarik, karena keunikan dalam iklan maka dapat dibedakan bentuk komunikasi wacana tulis atau non-tulis yang lain. Pesan dalam iklan memiliki dua tingkatan makna, yaitu makna eksplisit dan makna yang dikemukakan secara implisit di balik tampilan iklan. Iklan kartu kredit sebagai sebuah produk budaya populer pada saat sekarang ini menjadi sebuah fenomena tersendiri di masyarakat. Kartu kredit merupakan alat bantu pembayaran yang sudah biasa di sebagian masyarakat kita. Salah satu perusahaan yang mengeluarkan produk kartu kredit adalah bank CIMB Niaga. Dalam iklan program “Lucky Reward” kartu kredit CIMB Niaga terdapat kodekode yang memiliki nilai-nilai, sikap, dan keyakinan tertentu. Wacana ini difokuskan pada kajian tentang makna yang terkandung dalam tatanan objekobjek yang muncul dalam iklan program “Lucky Reward”. Wacana ini diharapkan memberikan kontribusi penting terhadap kajian analisis wacana sehingga dapat dijadikan rujukan untuk kajian selanjutnya. Objek-objek tekstual yang muncul pada iklan merupakan kalimat yang memiliki makna terselubung. Pelesapan atau elipsis digunakan untuk memadatkan kata atau mempersingkat kata supaya susunan kalimat menjadi singkat, padat, dan menarik. Berdasarkan analisis sociocultural practise dalam Lucky Reward, terdapat tiga level yakni level situasional, level institusional dan level sosial.
STRUKTUR DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM POSTER PEMANASAN GLOBAL VICTOR VAN GASBEEK Albar, Deni
Visualita Jurnal Online Desain Komunikasi Visual Vol 3 No 1 (2011): February
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.347 KB) | DOI: 10.33375/vslt.v3i1.1096

Abstract

Media merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari umat manusia. Interaksi yang terjadi antara manusia dengan media hampir terjadi setiap hari. Interaksi antara manusia sebagai pengguna (user) atau penyimak (viewer) dari suatu objek media dapat dilihat sebagai suatu bentuk komunikasi. Poster mengenai pemanasan global yang didesain Victor van Gaasbeek (2009) tentunya dapat memiliki kekuatan yang menjadi sumber ide dan opini bagi yang melihatnya. Dengan topik pemanasan global yang hadir pada poster ini, maka menarik apabila dapat diuraikan elemen komunikasi, multimodality beserta relasi antar modes dalam poster tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan multimodality sebagai salah satu cara menelaah objek. Multimodality dari media poster pemanasan global karya Victor van Gaasbeek (2009) memiliki modes yang menarik untuk ditelaah. Gabungan dari modes ini menjadi suatu multimodal text yang dapat dimaknai berdasarkan pemahaman audiens. Dalam poster ini, mode tampil secara visual yang memiliki makna baik secara konotasi maupun denotasi. Dari penelitian menggunakan teori multimodality, maka dapat disimpulkan interaksi antara manusia sebagai user atau viewer dengan medianya merupakan suatu bentuk komunikasi. Komunikasi ini dapat berjalan baik apabila pengirim pesan mampu memberikan pesan melalui medium yang dipilihnya serta pesan dapat dipahami oleh audiens. Pesan mengenai pemanasan global dalam poster dapat dipahami jika audiens memahami referent yang digunakan desainernya.
PENYATUAN MANUSIA & TEKNOLOGI APLIKASI 3D (KATALOG VIRTUAL 3D) Albar, Deni
Visualita Jurnal Online Desain Komunikasi Visual Vol 2 No 2 (2010): Agustus
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.47 KB) | DOI: 10.33375/vslt.v2i2.1113

Abstract

Interaksi antara manusia dan katalog komoditas merupakan suatu halyang sangat berperan dalam mempengaruhi tingkah laku manusia dalammengkonsumsi komoditas. Dengan adanya kebutuhan yang menentukan tingkah laku untuk membeli suatu komoditas, maka dibutuhkan suatu katalog yang mampu membuat manusia seperti seolah-olah merasa ada di tempat perbelanjaan sehingga kebutuhan ‘sense’ akan suatu komoditas benar-benar terwakili kehadirannya. Adanya tuntutan emosi yang harus terpenuhi dalam suatu katalog, memunculkan isu bahwa katalog konvensional tidak lagi efektif dalam merepresentasikan suatu komoditas. Wacana dalam memenuhi kepuasan hidupnya, manusia berusaha menciptakansuat u kondisi ideal dalam berbagai hal, salah satunya dalam mendapatkan kepuasan informasi komoditas dari suatu katalog. Munculnya wacana / diskursus mengenai katalog masa depan (3D) menjadikan suatu wacana yang berkembang dalam dunia desain. Aplikasi interaktif virtual 3D mampu menghadirkan komoditas pada konsumen dengan lebih baik, secara intuitif konsumen mampu memantau, belajar dan mengumpulkan data komoditas seperti berjalan di pusat perbelanjaan. Adanya dukungan perkembangan teknologi baik material, energi, alat dan teknik mendorong realisasi katalog yang mampu memenuhi kebutuhan manusia.Kata kunci: manusia, teknologi, katalog, 3D.
BONEKA 'BARBIE' BERKERUDUNG SEBAGAI BENTUK DESAIN DAN KEBUDAYAAN Albar, Deni
Visualita Jurnal Online Desain Komunikasi Visual Vol 3 No 2 (2011): Agustus
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.447 KB) | DOI: 10.33375/vslt.v3i2.1121

Abstract

Mainan sebagai hasil budaya, merupakan objek desain yang didalamnyaterkandung nilai-nilai yang dapat dimaknai berlainan tergantung audiensnya. Fenomena boneka bergaya Barbie yang erat dengan budaya barat, kini hadir dengan tradisi berkerudung budaya timur tengah atau negara-negara mayoritas muslim merupakan suatu hal yang menarik untuk dibahas. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan relasi budaya interculturalism dan multiculturalism dengan objek desain yang hadir dalam budaya tersebut. Sebagai contoh objek desain dalam relasi antar desain dan kebudayaan, maka keberadaan mainan boneka bergaya Barbie yang erat dengan budaya barat, hadir dengan tradisi berkerudung budaya timur tengah dan negara-negara mayoritas muslim menjadicontoh relasi yang tepat dari desain dan kebudayaan. Hasil dari penelitian ini maka dapat disimpulkan pemahaman terhadap desain dan kebudayaan merupakan hal yang penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses komunikasi. Desain memiliki peranan penting dalam budaya dan begitu pun sebaliknya, budaya juga memiliki perananan yang tidak kalah penting dalam desain. Keduanya dapat saling mempengaruhi satu sama lain, berasimilasi dan mampu menciptakan perubahan makna dalam suatu keadaan sosial. Aspek interculturalism dan multiculturalism, terkait objek „Barbie muslim‟ , merupakan aspek yang secara sosial dipahami berbeda-beda oleh audiensnya. Pada saat „Barbie muslim‟ ini berinteraksi dengan budaya yang berbeda dengan budaya dimana „Barbie muslim‟ hadir, tentunya dapat terjadi  kesalahpahaman persepsi dalam memaknai. Barbie sendiri hadir sebagai media multi-cultur dimana atribut-atribut asli Barbie barat mampu diterima budaya timur dan menyatu dengan atribut cara berpakaian budaya setempat.Kata Kunci: barbie, muslim, desain, budaya