This Author published in this journals
All Journal Media Mahardhika
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Motivasi, Pengawasan, Sanksi Dan Penerapan Absensi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada PT. TIKI Cabang Surabaya Kusmayati, Nindya Kartika
Media Mahardhika Vol 16 No 2 (2018): jaNUARY 2018
Publisher : STIE Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai negara berkembang Indonesia banyak melaksanakan usaha pembangunan di segala bidang diantaranya dalam pelayanan jasa terhadap masyarakat. Dalam hal ini diperlukan adanya standarisasi yang bertujuan menciptakan keamanan, kenyamanan dalam menggunakan sumber daya alam dan juga dalam hal perlindungan terhadap pengguna sumber alam dan juga dalam hal perlindungan terhadap pengguna sumber daya tersebut.Setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan perusahaan dengan mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program untuk meningkat kinerja para karyawan. Banyak faktor yang terkait dalam perbaikan kinerja perusahaan. Salah satunya adalah pihak perusahaan kurang menerapkan sistem promosi jabatan dengan benar. Disiplin kerja yang baik akan dapat meningkatkan kelancaran operasi organisasi. Disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab merupakan kewajiban bagi setiap karyawan sesuai dengan hal yang diterimanya, karena hal itu perlu adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban sehingga disiplin kerja tercapai.Masih banyaknya karyawan yang melakukan pelanggaran jam kerja terutama datang terlambat hal ini dikarenakan sudah menjadi kebiasaan karyawan dan belum adanya sanksi tegas hanya berupa teguran secara lisan. Oleh sebab itu penulis mengadakan penelitian mengenai masalah pengaruh motivasi, pengawasan, sanksi dan penerapan absensi terhadap disiplin kerja pegawai pada PT. TIKI cabang Surabaya. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah metode “cross sectional” untuk melakukan penjelasan keadaan saat itu, sehingga dari data yang diperoleh dapat menjelaskan ada tidaknya kausal antar variabel. Penelitian ini juga disebut penelitian penjelasan (explanatory research) karena tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan kausal antara variable. Teknik analisis dengan linier multipleregression(regresi linier berganda).Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa variabel Motivasi sebesar 0,608, Pengawasan sebesar 0,851, Sangsi sebesar 0,427, dan variabel Absensi sidik jari sebesar 0,397. Sedangkan dalam hal ini variabel yang paling dominan mempengaruhi disiplin kerja adalah Pengawasan.
ANALISIS PERSPEKTIF NILAI INDIVIDU, HUBUNGAN KERJA DAN SISTEM KERJA KARYAWAN GENERASI Y DAN GENERASI X DI INDONESIA Kusmayati, Nindya Kartika
Media Mahardhika Vol 16 No 3 (2018): May 2018
Publisher : STIE Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan perspektif nilai individu, hubungan kerja dan sistem kerja karyawan generasi Y dan generasi X di Indonesia.  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena- fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia (Sukmadinata, 2005). Penelitian ini merupakan penelitian sosial dengan populasi yang tidak dapat ditentukan, maka penentuan jumlah sampel mengunakan metode rule of thumbs oleh Roscoe, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 200 orang dari karyawan generasi X dan 200 orang dari karyawan generasi Y. Adapun, teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa karyawan generasi Y dan generasi X di Indonesia tidak sepenuhnya memiliki perspektif yang sama dengan perspektif karyawan generasi Y dan generasi X di luar Indonesia. Terdapat banyak kesamaan perspektif antara generasi Y dan generasi X di Indonesia.. Hal ini didukung oleh Purwanti, Rizky, dan Handriyanto (2013) bahwa karyawan generasi Y dan karyawan generasi X di Indonesia dapat memiliki  kecenderungan untuk memiliki perspektif yang sama. Chen dan Lian (2015) juga turut membenarkan bahwa diantara karyawan generasi Y dan generasi X di Indonesia tidak terdapat perbedaan yang signifikan seperti di negara lainnya dengan alasan karena terdapat perbedaan peristiwa sejarah, kultur dan situasi yang dialami para generasi tersebut saat tumbuh dewasa. Kowske, Rasch dan Wiley (2010) sependapat bahwa negara Indonesia memiliki sejarah, situasi, kondisi dan budaya yang berbeda dari negara lainnya.