Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Dirgantara

Analisis Performa Micro Turbojet Engine Aero-16 Berbasis Turbocharge Holset Mohammad Reza Pahlevi; Bismil Rabeta; Freddy Franciscus
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesawat terbang adalah kendaraan yang mampu terbang di udara. Pesawat dapat terbang karena memiliki 4 gaya yaitu thrust, drag, weight dan lift. 4 gaya tersebut dapat berkerja di pesawat karena ada bantuan dari engine dan wing. Engine yang terdapat pada pesawat terbang digunakan untuk mendapatkan thrust. Turbojet engine merupakan mesin yang berkerja dengan cara mengkompresi udara luar oleh kompresor hingga mencapai tekanan tinggi. Selanjutnya udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam ruang bakar untuk dicampurkan dengan bahan bakar. Pembakaran udara dan bahan bakar tersebut akan menaikkan temperatur dan tekanan fluida kerja. Fluida bertekanan tinggi ini selanjutnya dilewatkan melalui turbin dan keluar pada nosel dengan kecepatan sangat tinggi. Sedangkan Turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya seperti motor bakar, yaitu udara luar dihisap masuk kompresor dan dikompresi, kemudian udara dimampatkan masuk ruang bakar dan dipakai untuk proses pembakaran, sehingga diperoleh suatu energi panas yang besar, energi panas tersebut diekspansikan pada turbin dan menghasilkan energi mekanik pada poros, sisa gas pembakaran yang keluar turbin menjadi energi dorong (turbin gas pesawat terbang). Pada penelitian ini dilakukan percobaan pada Micro Turbojet Engine Aero-16 berbasis Turbocharge Holset, sehingga didapatkan nilai thrust pada variasi rpm 5000 sampai 7500 sebesar 0,63675 N – 7,7499 N, dan luas Air Inlet sebesar 0,00212264 m^2 serta nila Thrust Spesific Fuel Consumption sebesar 0,112709007 (kg⁄h)/N.
Pembuatan Alat dan Simulasi Sistem Engine Fire Protection Pada Pesawat Terbang Ozi Satria Nanda; Bismil Rabeta
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan alat simulasi sistem engine fire protection pada pesawat terbang telah dilakukan. Setelah proses pembuatan alat simulasi selesai, pengujian dilakukan guna mengukur kemampuan alat simulasi bekerja, terutama kemampuan detektor dan pemadam. Pengujian dilakukan dengan cara menyalakan alat pembakar yang terdapat pada engine nacelle, detektor akan merasakan panas lalu mengirim sinyal tanda kebakaran melalui melalui engine fire detection module ke engine fire control panel dan ke aural warning unit, pilot yang menerima sinyal tersebut akan mengoperasikan pemadam untuk memadamkan api. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan detektor mampu mendeteksi kebakaran dalam waktu kurang dari 45 detik, dan pemadam dapat melakukan pemadaman api dalam waktu kurang dari 2 detik.
Pembuatan Generator Sistem Pada Alat Peraga Engine Doryz–95 Yudisthira setyaji; Bismil Rabeta
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem kelistrikan pada pesawat terbang terbagi menjadi dua yaitu AC power listrik dan DC power listrik, di mana pada AC power listrik itu sendiri merupakan power listrik yang keluaran arus nya bolak-balik sedangkan untuk arus DC yaitu pada arus ini keluaran arus yang dihasilkan dari suatu pembangkit tenaga menghasilkan arus searah, jadi pada arus DC ini terdapat dua terminal yaitu positif dan negative, dikarenakan arus ini searah jadi mengharuskan sesuai dengan terminalnya. Pada sebuah pesawat terbang, AC pada sebuah pesawat terbang dihasilkan melalui salah satu komponen yang bernama generator, sedangkan untuk arus DC dihasikan dari sebuah baterai, dan tetapi ada beberapa kasus juga di sebuah generator menghasilkan arus DC. Dalam pembuatan generator ini terdiri dari beberapa tahap, tahap pemilihan dinamo, tahap pemilihan bahan sebagai body generator, tahap perakitan generator, terakhir tahap pengeleman generator ke engine. Pada pembuatan generator ini menghasilkan 1,0 volt pada 14,939 rpm sehingga dapat digunakan untuk menyalakan relay sebagai switch anti-icing serta lampu merah pada engine DORYZ. Pada zaman saat ini alat peraga sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan untuk mempermudah memahami pembelajaran secara langsung dan tepat ke para mahasiswa. Oleh karena itu pembuatan generator sistem pada alat peraga engine DORYZ-95 ini dibuat untuk mempermudah pembelajaran.
Retrofit Micro Turbojet Engine AERO-16 Berbasis Turbocharge HOLSET HX-35 Reza Enzal Pratama Putra; Bismil Rabeta; Freddy Franciscus
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gas turbine engine merupakan jenis engine yang melakukan pembakaran didalam. Engine tersebut bekerja dengan cara merubah energi thermal menjadi energi mekanik, dimana energi thermal tersebut dihasilkan dari ruang bakar dan energi mekanik dihasilkan dari putaran turbin. Dalam penelitian ini dibahas secara rinci tentang proses Retrofit Micro Turbojet Engine Aero-16 Berbasis Turbocharge Holset HX-35. Sebelum dilakukan manufaktur, terlebih dahulu dilakukan studi literatur dan pengumpulan informasi mengenai data apa saja yang perlu disiapkan sebagai dasar tolak ukur untuk melakukan manufaktur. Pada Micro Turbojet Engine Aero-16 memiliki komponen utama berupa kompresor, ruang pembakar, dan turbin. Engine membutuhkan komponen lainnya seperti compressor shroud, flange housing, housing, stator turbin, dan exhaust nozzle. Pembuatan komponen-komponen digunakan untuk menghasilkan siklus kerja micro turbojet engine yang sempurna. Setelah proses manufaktur selesai selanjutnya, pengukuran antara design blue print dengan komponen hasil manufaktur yang sudah dilakukan. Terdapat perbedaan dimensi di beberapa komponen dengandesign blue print, dikarenakan minimnya alat manufaktur yang tersedia. Dari penelitian ini Micro Turbojet Engine Aero-16 berhasil diwujudkan secara nyata, dan diharapkan menghasilkan spesifikasi serta fitur yang bermanfaat untuk mempermudah pembelajaran tentang sistem kerja gas turbine engine pada pesawat.
Pembuatan Ignition System Pada Micro Turbojet Engine AERO–16 Indirwan Alex; Bismil Rabeta; Imron Rosadi
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prinsip kerja mesin turbojet bergantung dari komponen utamanya. Komponen utama dari mesin turbojet yaitu kompresor, ruang bakar, turbin. Sebelumnya telah dilakukan pembuatan micro turbojet engine aero – 16 dimana masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, salah satunya ignition system. Pada tugas akhir ini dilakukan pembuatan ignition system untuk menunjang proses pembakaran pada micro turbojet engine aero - 16. Ignition system tersebut mempunyai perbedaan dengan system turbojet lainnya secara umum. Ignition system berfungsi menciptakan percikan bunga api pada igniter plug sebagai pemicu terjadinya penyalaan alat yang sebelumnya dibuat, dimana secara fungsi dapat menyebabkan terjadinya ledakan pada combustion chamber. Ignition system merupakan bagian yang penting pada combustion chamber, karena tanpa ada system pengapian, pembakaran campuran udara dan fuel pada combustion chamber tidak akan pernah terjadi. Ignition system telah bekerja dan dapat diaplikasikan sebagai pelengkap sistem pada micro turbojet engine aero – 16 dengan parameter penyalaan di ruang bakar dapat dilakukan dengan minimum putaran potensio meter sebesar 12% dan Rpm minimum sebesar 847. Dimana set pada pressure gauge gas sebesar 1????????/????????- dan mempunyai nilai laju aliran massa rata – rata sebesar 24 gram per menit selama tiga kali pengujian dengan set parameter yang sama.
Pembuatan PTTA JATAYU-01 Mochammad Haekal Farisi; Bismil Rabeta; Aswan Tajuddin
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesawat Terbang Tanpa Awak (UAV) atau PTTA merupakan kategori pesawat model yang tidak berpenumpang atau nirawak dan dapat dikendalikan secara manual maupun secara otomatis dengan tujuan untuk mencapai misi penerbangan tertentu. PTTA JATAYU-01 merupakan pesawat jenis flying wing dengan kategori Small UAV yang dibuat untuk pengoperasian misi foto udara dan pengiriman paket sebesar 500 gr. Penggunaan material sebagian besar menggunakan composite sebesar 57,5%, 24% material digunakan sebagai inti sandwich dan skins. 9% material merupakan penguat tambahan, dan 9% sisanya adalah material lainya yang berfungsi sebagai pelengkap tambahan. Struktur pesawat ini menggunakan konstruksi monocoque dengan model sandwich composite, Perpaduan antara struktur monocoque dengan sandwich composite ini untuk mendapatkan sebuah kombinasi struktur yang lebih optimal pada PTTA JATAYU-01. Pesawat ini memiliki massa sebesar 5.8 kg. Sayap pesawat ini memiliki sweep angle 30 ̊ dengan aspect ratio sebesar 10,44 dengan MAC 311,1 mm. Pemasangan angle of incidence 2 ̊ pada root dan -3 ̊ pada tip. Perbedaan angle of incidence ini untuk meningkatkan kestabilan longitudinal selama pesawat dalam misi penerbangan. Kemampuan sayap menahan beban dengan luas sayap 600.000 mm2 adalah 9,6 kg /m2.
Pembuatan System GPU (Ground Power Unit) Untuk Alat Peraga Engine Doryz-95 Zainal Fikry Heryanto Supit; Bismil Rabeta
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan berkembangnya industri kedirgantaraan di sekala internasional maupun nasional. Begitu banyak sekali aspek penting yang dapat diketahui terlebih lagi dalam sektor pembelajaran, dimana ada beberapa hal yang sangat jarang sekali dipahami atau diketahui dalam industri penerbangan ini Salah satunya berkaitan dengan GSE (Ground Support Equipment) yang mana itu adalah GPU. Oleh karena itu, dilakukanlah pembuatan system GPU untuk alat peraga engine DORYZ-95 ini, yang mana pada hasil akhir ini menjelaskan dan memperagakan GPU sebagai sumber listrik eksternal yang bekerja pada kompartment atau diibaratkanGPU sebagai sumber listrik pesawat secara eksternal ketika pesawat sedang servicing on ground dan turut memaparkan juga apa yang dilakukan oleh engineer on ground dan operator GSE (Ground support equipment) dalam system kerjanya. Sedangkan melihat pada alat ini sendiri, alat ini berperan sebagai systempendistribusian agar alat peraga dapat dinyalakan menggunakan sumber listrik eksternal. Penelitian di laksanakan dalam 3 tahapan yaitu : pembuatan case GPU, pembuatan system GPU dan penggantian komponen dalam GPU Untuk mengetahui spesifikasi dari GPU sendiri apakah sesuai yang di butuhkan alat peraga atau tidak, kemudian dilakukan pengujian pada system serta alat GPU sendiri terkait jumlah besaran output daya maupun ketahanan GPU.
Simulasi Beban Impact Passenger Boarding Stairs Pada Skin Fuselage Dengan Variasi Sudut, Kecepatan, Dan Lokasi Impact Nopelandi, Aldi; Rabeta, Bismil; Fairuza, Syarifah
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jmd.v2i2.31

Abstract

Dent di badan pesawat adalah masalah perawatan yang tersebar luas di industri penerbangan. Kerusakan dent dapat mengakibatkan menurunnya kekuatan struktur pesawat terbang, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak beban tumbukan antara passenger boarding stairs dengan fuselage skin. Material yang digunakan pada pemodelan ini adalah aluminium 2024-T3, aluminium 7050-T6, dan Rubber Hyperelastic Model Mooney Rivlin. Pemodelan skin fuselage dan analisa perhitungan dilakukan menggunakan pendekatan elemen hingga dengan bantuan software ABAQUS CAE , simulasi dilakukan dengan variasi sudut, kecepatan, dan lokasi impact. Hasil dari penelitian ini yaitu variasi sudut semakin besar sudut maka semakin besar displacement dan penyerapan energi yang terjadi, dengan nilai tertinggi pada variasi sudut terjadi disudut 20° dengan kedalaman dent 22,06 mm, stress sebesar 526 MPa, dan energi internal panel sebesar 1,441 kJ. Variasi kecepatan semakin tinggi kecepatan maka luas deformasi yang terjadi pada panel pun akan semakin bertambah dengan tren kenaikan displacement dan energi sangat signifikan disetiap kenaikan interval kecepatan. Nilai tertinggi pada variasi kecepatan terjadi dikecepatan 2,2 m/s dengan kedalaman dent 27,2 mm dan stress sebesar 609 MPa, dan energi internal panel sebesar 2,534 kJ. Pada lokasi stiffener dent terjadi pada dua area panel setelah tumbukan, disebabkan karena fleksibilitas material rubber ketika terjadi kontak tumbukan, deformasi permukaan karet yang menyebar kebagian antara stiffener mengakibatkan deformasi didua area panel. Nilai tertinggi pada lokasi stiffener dengan kedalaman dent 17,7 mm, stress sebesar 548 MPa, dan energi 1,452 kJ.