Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SALURAN PEMASARAN KOMODITI KELAPA (Cocos nucifera L) DI DESA TELUK PAYO KECAMATAN BANYUASIN II KABUPATEN BANYUASIN Saputra, Aan; Afriyatna, Sisvaberti
Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Societa: Penelitian Ilmu-Ilmu Agribisnis
Publisher : Muhammadiyah University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRACT                                                                                   The problem in this research is how. Loss of commodity coconut (Cocos nucifera L) in Payo Bay Village, Banyuasin II Subdistrict, Banyuasin District. Research on Coconut Commodity (Cocos nucifera L) in Teluk Payo Village, Banyuasin II District, Banyuasin Regency. The research method used in this research is survey method. The survey method is an example that is used to find out the facts of existing symptoms and find factual facts. The method used in this study is the Simple Random Sampling method. Based on the information from Pak Deni as the head of Payo Bay Village, Banyuasin II District, Banyuasin District, of the total 562 coconut planters who met the homogeneous conditions, the researchers determined that 130 people. Thus, the population of this study was 130 people. Descriptive data processing methods. Descriptive method is a pattern to describe and interpret objects according to what is without data manipulation. Based on the results of digging data. Information available in Payo Bay Village from farmers to end consumers. The institution involved in the trading system is the first research, which is often referred to by the community around traders, traders, and retail traders. Found 3 Rising Coconut in Teluk Payo Village, Banyuasin II District.ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah saluran pemasaran komoditi kelapa  (Cocos nucifera L) di desa teluk payo kecamatan  banyuasin II kabupaten banyuasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan saluran pemasaran komoditi kelapa (Cocos nucifera L) di Desa Teluk Payo Kecamatan  Banyuasin II Kabupaten Banyuasin. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual. Metode penarikan contoh­ yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil informasi dari Pak Deni selaku kepala Desa Teluk Payo Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin dari  total seluruh 562 pekebun kelapa yang memenuhi syarat homogen yang peneliti tentukan adalah 130 orang. Dengan demikian, populasi penelitian ini adalah sebanyak 130 orang. Metode pengolahan data yang digunakan adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu pola untuk menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya tanpa manipulasi data. Berdasarkan hasil pengumpulan data diketahui bahwa pemasaran kelapa di Desa Teluk Payo dari petani hingga konsumen akhir, melibatkan beberapa lembaga pemasaran. Lembaga yang terlibat dalam tataniaga kelapa dalam di lokasi penelitian yaitu pedagang pengumpul tingkat pertama, yang sering disebut oleh masyarakat sekitar pedagang pentotok/pedagang keliling, pedagang pengumpul tingkat kedua, pedagang besar dan pedagang pengecer. Terdapat 3 saluran pemasaran Kelapa di Desa Teluk Payo Kecamatan Banyuasin II.
SALURAN PEMASARAN KOMODITI KELAPA (Cocos nucifera L) DI DESA TELUK PAYO KECAMATAN BANYUASIN II KABUPATEN BANYUASIN Saputra, Aan; Afriyatna, Sisvaberti
Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Societa: Penelitian Ilmu-Ilmu Agribisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jsct.v7i1.1139

Abstract

 ABSTRACT                                                                                   The problem in this research is how. Loss of commodity coconut (Cocos nucifera L) in Payo Bay Village, Banyuasin II Subdistrict, Banyuasin District. Research on Coconut Commodity (Cocos nucifera L) in Teluk Payo Village, Banyuasin II District, Banyuasin Regency. The research method used in this research is survey method. The survey method is an example that is used to find out the facts of existing symptoms and find factual facts. The method used in this study is the Simple Random Sampling method. Based on the information from Pak Deni as the head of Payo Bay Village, Banyuasin II District, Banyuasin District, of the total 562 coconut planters who met the homogeneous conditions, the researchers determined that 130 people. Thus, the population of this study was 130 people. Descriptive data processing methods. Descriptive method is a pattern to describe and interpret objects according to what is without data manipulation. Based on the results of digging data. Information available in Payo Bay Village from farmers to end consumers. The institution involved in the trading system is the first research, which is often referred to by the community around traders, traders, and retail traders. Found 3 Rising Coconut in Teluk Payo Village, Banyuasin II District.ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah saluran pemasaran komoditi kelapa  (Cocos nucifera L) di desa teluk payo kecamatan  banyuasin II kabupaten banyuasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan saluran pemasaran komoditi kelapa (Cocos nucifera L) di Desa Teluk Payo Kecamatan  Banyuasin II Kabupaten Banyuasin. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual. Metode penarikan contoh­ yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil informasi dari Pak Deni selaku kepala Desa Teluk Payo Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin dari  total seluruh 562 pekebun kelapa yang memenuhi syarat homogen yang peneliti tentukan adalah 130 orang. Dengan demikian, populasi penelitian ini adalah sebanyak 130 orang. Metode pengolahan data yang digunakan adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu pola untuk menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya tanpa manipulasi data. Berdasarkan hasil pengumpulan data diketahui bahwa pemasaran kelapa di Desa Teluk Payo dari petani hingga konsumen akhir, melibatkan beberapa lembaga pemasaran. Lembaga yang terlibat dalam tataniaga kelapa dalam di lokasi penelitian yaitu pedagang pengumpul tingkat pertama, yang sering disebut oleh masyarakat sekitar pedagang pentotok/pedagang keliling, pedagang pengumpul tingkat kedua, pedagang besar dan pedagang pengecer. Terdapat 3 saluran pemasaran Kelapa di Desa Teluk Payo Kecamatan Banyuasin II.
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA HEWAN KAMBING DAN SAPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER-SHAFER (Studi Kasus Puskeswan Pondok Kelapa) saputra, aan
Journal of Technopreneurship and Information System (JTIS) Vol 1, No 3 (2018): Journal Techoprenership and Information System
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jtis.v1i3.131

Abstract

ABSTRAKSistem pakar merupakan salah satu aplikasi dari kecerdasan buatan. Kemampuan sistem pakar untuk menyelesaikan berbagai tugas yang biasa dikerjakan oleh para ahli menjadi daya tarik tersendiri bagi sistem tersebut. Sistem pakar telah digunakan sebagai alat bantu dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu kemajuan teknologi informasi adalah sistem berbasis cerdas yang disebut sistem pakar. Sistem pakar merupakan suatu sistem di bidang kepakaran yang membantu asisten pakar untuk menghasilkan suatu diagnosa seorang pakar untuk memecahkan suatu permasalah, Penyakit hewan kambing dan sapi  merupakan permasalahan yang sering ditemui oleh para peternak di Kabupaten Bengkulu Tengah . Karena hewan kambing dan sapi merupakan salah satu proritas ternak yang ada di Bengkulu Tengah setelah unggas, di Kabupaten Bengkulu Tengah terdapat 8.002 ekor sapi dan 11.916 ekor kambing dari data terakhir Puskeswan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2015. Sistem pakar diagnosis penyakit ternak kambing dan sapi yang akan dibangun akan menerapakan metode Dempster-Shafer. Metode ini akan mengambil solusi dari kasus-kasus sebelumnya yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang akan datang.Kata Kunci : Sistem Pakar,  Kambing dan Sapi ,Dempster-Shafer.Â