Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA KARYA MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ONGKA KECAMATAN ONGKA MALINO Munawaroh, Munawaroh; Sudirman, Sudirman; Nor, Andi Reza Alief Chairin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.714 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.386

Abstract

Penyakit diare hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia, dimana kondisi patologis yang mengakibatkan terjadinya kelainan baik secara morfologi maupun fisiologi yang diakibatkan karena interaksi antar manusia maupun interaksi dengan hal - hal yang berada di lingkungan sekitar yang berisiko menimbulkan penyakit diare, sebagai akibat dari konsumsi air yang berasal dari sumber air yang tercemar, sanitasi yang buruk, kepadatan penduduk, perilaku ibu yang buruk dan praktik kebersihan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Sanitasi dasar dengan kejadian diare di desa Karya Mandiri Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan metode Case Control yaitu rancangan studi epidemologi yang mempelajari hubungan antara paparan dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok control.Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non random sampling terhadap 23 kasus 23 sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian diare adalah kwalitas sumber air bersih (OR=0,233), Sedangkan variabel yang ada hubungan adalah kepemilikan tempat sampah (OR=10,857), kepemilikan jamban (OR=24,000), kepemilikan SPAL (OR=24,000) Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan dengan kwalitas fisik air, tetapi ada hubungan antara kepemilkan tempat sampah, kepemilikan jamban dan kepemilikan SPAL. Saran dalam penelitian ini adalah Bagi petugas Puskesmas disarankan untuk melakukan pemantauan kesehatan lingkungan perumahan.
IMPLEMENTASI PERMENKES NOMOR 269 TAHUN 2008 TENTANG REKAM MEDIS PERAWATAN JIWA DI RUMAH SAKITMADANI PALU Ma’yum, Rizka Dewi R.; Sudirman, Sudirman; Nor, Andi Reza Alief Chairin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.143 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.393

Abstract

Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap. Dalam rekam medis yang lengkap, dapat diperoleh informasi-informasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Kegunaan rekam medis mengandung beberapa aspek yaitu aspek administrasi, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi rekam medis khususnya pada perawatan jiwa berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian kualitatif melalui metode yang dilakukan membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan, dimana penggambaran atas datanya dengan menggunakan kata dan baris kalimat, dengan 5 informan, dimana informan kunci merupakan Kepala Instalasi Rekam medis, penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Mei sampai dengan tanggal 02 Juli 2018 di Rumah Sakit Madani Palu. Dari hasil penelitian tentang implementasi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis perawatan jiwa dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit Madani Palu telah melaksanakan rekam medis berdasarkan PERMENKES nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis. Akan tetapi kendala dalam penyelenggaraan rekam medis tersebut, yaitu mengenai kelengkapan yang masih kurang dikarenakan ketidakpatuhan tenaga kesehatan dan kurangnya sumber daya manusia pada instalasi rekam medis. Disarankan kepada petugas pengelola rekam medis rutin melakukan pemeriksaan dan pengawasan kepada petugas pelaksana dalam hal pengisian rekam medis yang tepat dan benar serta mengontrol pengembalian rekam medis agar tepat waktu.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS (SP2TP) DI PUSKESMAS KAWUA KECAMATAN POSO SELATAN KABUPATEN POSO Passapari, Erwin; Sudirman, Sudirman; Nor, Andi Reza Alief Chairin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.432 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.345

Abstract

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) dapat berperan banyak dalam menunjang proses manajemen Puskesmas. Melalui SP2TP, puskesmas diwajibkan mengumpulkan data transaksi pelayanan baik pelayanan UKP maupun UKM secara rutin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program SP2TP dari aspek input (sumber daya manusia, fasilitas dan dana), aspek procces (pencatatan dan pelaporan) dan aspek output (ketepatan waktu dalam pelaporan, pencatatan dan penyetoran laporan bulanan) di Puskesmas Kawua Kabupaten Poso. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. dalam penelitian ini terdiri dari 5 (lima) orang 3 informan utama dan 2 informan tambahan di Puskesmas Kawua Kecamatan Poso Selatan Kabupaten Poso. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas di Puskesmas Kawua sudah terlaksana meskipun belum optimal, selain itu terdapat beberapa masalah yaitu, belum adanya koordinasi yang baik antara koordinator SP2TP dengan petugas SP2TP, tidak adanya teknologi yang menunjang pelaksanaan program SP2TP, belum adanya dukungan sumber daya manusia khusus pelaksanaan SP2TP baik secara kualitas dan kuantitas, dan untuk pengiriman laporan umumnya petugas yang bertugas mengantarkan laporan SP2TP ke Dinkes Kota masih menggunakan fasilitas dan saranan milik pribadi, tanpa diberi biaya dana operasional dan masih adanya petugas yang merekap data laporan secara manual dan tidak tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh Koordinator SP2TP di Puskesmas Kawua Kecamatan Poso Selatan Kabupaten Poso. Ditujukan bagi pihak instansi Puskesmas Kawua Perlu adanya koordinasi antara petugas dengan koordinator SP2TP yang baik dan terbuka agar pelaksanaan program ini berjalan lancar, adanya bantuan dana dari pemerintah serta adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan SP2TP di puskesmasdi Puskesmas Kawua Kecamatan Poso Selatan Kabupaten Poso.
EFEKTIFITAS EKSTRAK LIMBAH KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherecia coli Ma'rifah, Ma'rifah; Miswan, Miswan; Nor, Andi Reza Alief Chairin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.634 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.361

Abstract

Kulit buah kakao mengandung senyawa aktif flavonoid atau tanin yang diketahui berfungsi sebagai antibakteri. Peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik memberikan peluang besar untuk mendapatkan senyawa antibakteri dengan memanfaatkan senyawa bioaktif dari kekayaan keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak limbah kulit buah kakao (Theobroma cacao L) sebagai antibakteri Escherecia coli. Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang menggunakan seluruh kelompok untuk diberi perlakuan (treatment). Metode pengujian antibakteri yang digunakan yaitu metode difusi cakram kertas. Penentuan hasil yang didapatkan yaitu dengan mengukur hasil zona bening yang terbentuk pada area sekitar kertas cakram. Berdasarkan hasil uji efektifitas antibakteri yang telah dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Palu, seluruh konsentrasi ekstrak kulit buah kakao mempunyai aktivitas antibakteri. Konsentrasi yang efektif sebagai antibakteri (diameter zona bening ≥10 mm) berada pada konsentrasi ekstrak terbesar yaitu 100% dan 75% dengan rerata diameter zona hambat 12,44 mm dan 10,30 mm dengan kategori kuat. Sedangkan konsentrasi 50% dan 25% tidak efektif sebagai antibakteri (diameter zona bening <10 mm) dengan rerata diameter zona hambat 8,30 mm dan 3,85 mm dengan kategori antibakteri sedang dan lemah. Ditujukan kepada petugas kesehatan untuk lebih memanfaatkan bahan alami sebagai pengganti antibiotik kimia khususnya penggunaan kulit buah kakao sebagai antibakteri E. coli.