Firdaus, Achmad Dafir
Stikes maharani Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PERAWAT Wulandari, Ratna Tri; Firdaus, Achmad Dafir
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.134 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v2i2.48

Abstract

Perwujudan kesehatan melalui bentuk upaya kesehatan terhadap masyarakat tidak terlepas dari peran tenaga kesehatan, yang salah satunya adalah tenaga keperawatan. Seiring dengan perkembangan peran dan fungsi perawat kearah profesional terkadang perawat dan dokter berada pada posisi yang overlapping artinya tindakan perawat dalam memberikan pelayanan medis idealnya merupakan kewenangan dokter. Sehingga merupakan hal yang perlu untuk diangkat dalam suatu penelitian tentang dasar tindakan medis perawat melakukan tindakan diluar kewenangannya dan pertanggungjawaban perawat dalam melakukan tindakan medis, khususnya dari segi hukum pidana. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan memahami dasar tindakan medis yang dilakukan perawat diluar kewenangannya, serta menganalisis kebijakan hukum yang terkait dengan pertanggungjawaban perawat dari aspek pidana.Jenis penelitian hukum yang dilakukan adalah penelitian yuridis normatif empiris yang merupakan penggabungan antara pendekatan hukum normatif dan diperkuat dengan adanya penambahan unsur empiris terhadap bahan kajian penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pertimbangan yang patut dijadikan dasar perawat melaksanakan tindakan medis di luar kewenangannya. Dan dasar tersebut digunakan pula sebagai pembenaran perawat dalam kaitannya dengan melakukan tindakan medis diluar kewenangannya, sehingga dimungkinkan perawat untuk tidak terkena pertanggungjawaban secara pidana dalam kaitannya dengan unsur kelalaian.Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar pemerintah dan para legislatif untuk mengakomodir tindakan medis tertentu yang dilakukan oleh perawat dengan dasar dan pertimbangan yang patut ke dalam Undang Undang Keperawatan. Dan apabila Undang Undang Keperawatan sudah diberlakukan saat ini, maka harapan kedepan adalah sebagai upaya perbaikan Undang Undang sekaligus dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum dari pelaksanaan praktik mandiri perawat dalam kaitannya dengan pemenuhan upaya kesehatan terhadap masyarakat
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN ORANG AWAM UNTUK MEMBERIKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MALANG Firdaus, Achmad Dafir; Agoes, Achdiat; Lestari, Retno
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.664 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v3i2.109

Abstract

ABSTRAK                Kejadian kecelakan lalu lintas diprediksi cenderung semakin meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Banyaknya orang yang menjadi korban kecelakaan tidak selalu ditunjang dengan banyaknya responder dan pelayanan kesehatan yang dapat memberikan pertolongan yang cepat serta tepat. Untuk mengatasi hal tersebut perlu pemberdayaan orang awam yang seringkali menjadi first responder. Namun orang awam saat ini juga tidak selalu mau untuk memberikan pertolongan dikarenakan beberapa faktor diantaranya faktor intrapersonal, psikososial dan situasional yang mempengaruhi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor – faktor tersebut sehingga dapat mengoptimal kemauan dan peran orang awam pada akhirnya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode pendekatan restrospektif menggunakan instrumen terstruktur yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji Chi-Square dan Fisher sebagai alternatif. Sampel yang digunakan berjumlah 110 orang awam yang pernah menemui kejadian lalu lintas di Kota Malang. Hasil yang didapatkan adalah responden saat menemui kejadian kecelakaan lalu lintas (KLL) yang dipengaruhi faktor intrapersonal sebanyak 92,7%, faktor psikososial sebanyak 27,3%, dan faktor situasional sebanyak 60%. Sedangkan responden yang memberikan pertolongan adalah sebanyak 47,3%. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan hanya faktor situasional saja yang memiliki hubungan signifikan dengan kemauan orang awam untuk menolong korban kecelakaan lalu lintas dengan nilai p 0,002 (p<0,005). Dengan demikian perlu pemberdayaan peran serta orang awam dengan cara – cara yang dapat meningkatkan pengetahuan, kemauan, serta kemampuan dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas. Kata Kunci : Kemauan, Pertolongan Pertama, Kecelakaan Lalu Lintas, Orang Awam ABSTRACTTraffic accidents predicted tend to increase over time. The number of people who become victims of accidents are not always supported by many responders and health care that can provide prompt and appropriate care. To overcome this problem, we need to give empowerment to laypeople who are often become the first responder. But, lay people nowadays are not always willing to provide assistance due to several factors including intrapersonal factors, psychosocial and situational influences. The purpose of this study was to analyze those factors so that we can optimize the willingness and the role of lay people in the end. This study is observational study with retrospective approach using structured instruments which have been validity and reliability tested. The analysis is bivariate analysis using Chi-Square and Fisher as an alternative. The samples are 110 lay people who had witnessed traffic accidents in Malang city. The results obtained are respondents who witnessing traffic accidents that are affected by intrapersonal factors is 92.7%, psychosocial factors is 27.3% and situational influences is 60%. While respondents who gave aid is 47.3%. Based on Chi-Square test is obtained only situational factors that have a significant relation with the willingness of lay people to help traffic accidents victim with a value p 0.002 (p<0.005). Thus, we need to give empowerment to laypeople in ways that can improve kowledge, willingness, and ability to provide first aid to traffic accidents victims. Key Words: Willingness, First Aid, Traffic Accidents, Laypeople