Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI DENGAN PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI VASEKTOMI Harisva, Renny; Mugiati, Mugiati; Risneni, Risneni
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.132 KB)

Abstract

Rendahnya partisipasi pria dalam ber KB dapat memberikan dampak negatif bagi kaum wanita karena dalam kesehatan reproduksi tidak hanya kaum wanita saja yang selalu berperan aktif. Menurut data dari Puskesmas Hanura Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran tahun 2012 memiliki PUS 4.818 dengan jumlah KB aktif 4.027 dengan rincian penggunaan alat kontrasepsi pria sebagai berikut MOP 23 (0,4%), dan Kondom 126 (3,2%). Akseptor KB vasektomi / MOP terendah adalah di desa Sidodadi hanya 1 orang. Penelitian ini bertujuan  untuk Diperoleh hubungan pengetahuan suami dengan pemakaian metode kontrasepsi vasektomi di Desa Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Tahun 2014. Rancangan penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 78 suami pasangan usia subur diambil menggunakan teknik Proportional Stratified RandomSampling. Pengambilan Data menggunakan Data primer yaitu data yang diambil secara langsung kepada suami pasangan usia subur di desa Sidodadi. Analisis data yang digunakan yaitu univariat dan bivariat.Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 78 responden didapatkan pengetahuan suami dengan pemakaian metode kontrasepsi vasektomi terbanyak dalam kategori baik sebesar 56,4%, pemakaian metode kontrasepsi vasektomi sebesar 30,8%, dan ada hubungan pengetahuan suami dengan pemakaian metode kontrasepsi vasektomi dengan P-value = 0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan pengetahuan dengan pemakaian metode kontrasepsi vasektomi. Saran peneliti untuk peneliti lain, diharapkan bisa sebagai bahan penambah informasi tentang hubungan pengetahuan suami dengan pemakaian metode kontrasepsi vasektomi dan bagi tempat penelitian diharapkan untuk lebih meningkatkan upaya dalam mempromosikan tentang KB, sehingga suami dapat ikut serta dalam menjadi akseptor KB khususnya vasektomi.
HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN TERJADINYA LECET PUTING SUSU PADA IBU NIFAS Risneni, Risneni
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.689 KB)

Abstract

Puting susu lecet merupakan salah satu masalah dalam menyusui yang disebabkan trauma pada putting susu saat menyusui, selain itu dapat pula terjadi retak dan pembentukkan celah-celah. Sebanyak 57% ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita puting susu lecet. World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap tahun terdapat 1 - 1,5 juta bayi meninggal dunia karena tidak diberi ASI secara eksklusif. Masalah puting susu lecet di BPM Wirahayu Panjang Bandar Lampung Tahun 2015 sebanyak 35 kasus atau sebesar (58,3%) dari 60 ibu menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahuinya hubungan teknik menyusui dengan terjadinya lecet puting susu di BPM Wirahayu Panjang Bandar Lampung Tahun 2015Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian yaitu seluruh ibu nifas di BPS Wirahayu Panjang Bandar Lampung pada Bulan April-Mei Tahun 2015 yang berjumlah 40 orang dan sampel sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data univariat dengan menggunakan presentase dan bivariat dengan chi-square.Dari hasil penelitian didapatkan ibu yang menyusui bayinya dengan teknik menyusui yang salah dan mengalami kejadian lecet puting susu sebanyak 24 orang atau sebesar (68,6%). Hasil uji statistic dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara teknik menyusui dengan terjadinya lecet puting susu pada ibu nifas dengan p-value 0,025 dan OR 3,879.Dari hasil diatas, bagi petugas kesehatan diharapkan agar dapat lebih mensosialisasikan faktor-faktor pencetus yang perlu dihindari untuk mencegah terjadinya lecet puting susu khususnya cara atau teknik menyusui yang benar.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS POVIDONE IODINE DENGAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POSTPARTUM DI BPM WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2017 riyanti riyanti imron; risneni risneni
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v2i2.57

Abstract

Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) jumlah laserasi atau luka perineum di Indonesia pada tahun 2013 menemukan bahwa dari total 1951 kelahiran spontan pervaginam, 57% ibu bersalin mengalami rupture dan mendapat jahitan perineum (Depkes RI,2013). Upaya untuk mencegah terjadinya infeksi laserasi perineum dapat diberikan dengan terapi farmakologis iodine atau obat-obatan lainnya dan terapi non farmakologis berupa daun binahong. BPM Jamilah merupakan BPM yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Lampung Selatan, berdasarkan hasil presurvei awal pada bulan April di BPM Jamilah di dapatkan dara jumlah ibu yang melahirkan sebanyak 30 orang, yang mengalami rupture sebanyak 18 orang, rata – rata perawatan luka di berikan bethadin cair dan rata-rata penyembuhan luka perineum lebih dari 10 hari. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perbedaan efektifitas povidone iodine dengan air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di BPM wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2017. Jenis penelitian ini menggunakan True Experimental post test only Design.. Populasi dalam penelitian ini semua ibu postpartum yang megalami laserasi perineum yang melahirkan pervaginam di BPM wilayah Kerja dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan. Sampel yang di ambil sebanyak 80 responden yang di bagi menjadi 2 kelompok dengan intervensi yang berbeda. yaitu 40 ibu post partum di berikan perawatan laserasi dengan Povidone Iodine dan 40 responden menggunakan rebusan Daun Binahong. Data yang di kumpulkan adalah data primer dengan 3 kali obsevasi. Data di olah dengan. menggunakan uji T independen, proses pengolahan data menggunakan komputer. Hasil penelitian ini di dapatkan ibu post partum yang di berikan perawatan laserasi dengan Povidone Iodine lama penyembuhan luka yang terbanyak selama ≥7 hari yaitu 38 responden (95%) dengan rata- rata lama penyembuhan 8 hari , sedangkan responden menggunakan rebusan Daun Binahong penyembuhan luka terbanyak 5 hari dengan luka kering 20 responden (50%).Lama penyembuhan rata-rata 5 hari. Berdasarkan hasil uji statistik dengan T Test diperoleh Uji beda T test p value = 0,000.< 0,05 sehingga H0 di tolak artinya, bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penyembuhan luka perineum dengan menggunakan Povidone iodine dan air rebusan daun Binahong di Praktik Mandiri Bidan Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2017 Peneliti menyarankan bagi petugas kesehatan terutama bidan agar terus meningkatkan penyuluhan/konseling serta perawatan luka perineum dengan menggunakan rebusan air rebusan daun binahong.
Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di BPM Wirahayu Panjang Bandar Lampung Arie Fitriani; Jupri Kartono; Risneni R
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung (JKPBL) Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : LPPM STIKes Panca Bhakti Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.194 KB) | DOI: 10.47218/jkpbl.v6i1.39

Abstract

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menurunkan resiko kematian akibat infeksi saluran nafas akut dan diare. Namun persentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 -6 bulan di Provinsi Lampung 52,58% pada tahun 2013. Angka ini bila dibandingkan dengan target Nasional masih dibawah target yang diinginkan (80%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI ekslusif di BPM Wirahayu Panjang Bandar Lampung. Desain penelitian bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan di BPM Wirahayu Panjang Bandar Lampung yang berjumlah 114 orang dan sampel sebanyak 97 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ialah analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Chi-Square (x2). Hasil penelitian didapatkan ibu bekerja yang tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 36 orang (92,3%).Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh ada hubungan ibu bekerja dengan pemberian ASI eksklusif di BPM Wirahayu Panjang Bandar Lampung dengan p-value =0,000 (p-value < 0,05) dan didapati OR = 11,200 yang berarti ibu tidak bekerja mempunyai peluang 11,200 kali untuk dapat memberikan ASI secara Eksklusif dibandingkan ibu bekerja. Dari hasil diatas diharapkan bagi petugas kesehatan mampu memotivasi, memberikan bimbingan dan penyuluhan manajemen menyusui dikalangan ibu guna mencapai pemberian ASI eksklusif. Bagi instansi pendidikan sebagai bahan pembelajaran dan sebagai sumber bacaan serta bahan pustaka bagi mahasiswi kebidanan Panca Bhakti. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian selanjutnya melalu variabel yang belum diteliti.
KOMPETENSI BIDAN DALAM PENANGANAN AWAL PEB DAN EKLAMSIA PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI Yeyen Putriana; Risneni Risneni
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.859 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i1.526

Abstract

Penyebab kematian ibu akibat hamil, bersalin dan nifas, di Indonesia telah bergeser. 10 tahun sebelumnya didominasi oleh perdarahan, saat ini adalah akibat Pre eklamsia dan eklamsia. Bidan sebagai pemberi pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan lini pertama dalam memberikan pelayanan dasar kepada ibu diberikan kewenangan untuk melayani ibu dalam kondisi gawat darurat untuk kemudian di rujuk kerumah sakit yang lebih lengkap sarananya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kompetensi bidan dalam penanganan awal PEB dan Eklamsia di Bidan Praktik Mandiri apakah sudah sesuai dengan standar Pelayanan Kebidanan. Penelitian ini adalah penelitian survey.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di kota Bandar Lampung yang melayanani praktik mandiri. Besar sampel ditentukan sebanyak 25 % dari total populasi yaitu sebanyak 42 orang, tehnik sampling yang digunakan adalah tehnik sampling proporsional. pengambilan data dengan kuesioner, analisis menggunakan univariat. Hasil penelitian ditemukan kompetensi bidan dalam kategori baik ada 9 orang (21%), kategori cukup 25 orang (60%), kategori kurang baik 8 orang (19%). Saran kepada Dinas Kesehatan kota Bandar Lampung dan IBI untuk mengadakan pelatihan kegawatdarutan bagi bidan praktik mandiri. 
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN MOLA HIDATIDOSA PADA SATU RUMAH SAKIT DI PROVINSI LAMPUNG Risneni Risneni
Jurnal Keperawatan Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.122 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v12i2.595

Abstract

Mola hidatidosa merupakan kondisi kehamilan yang tidak normal, komplikasi yang dapat terjadi perdarahan yang hebat sampai syok, perdarahan berulang yang dapat menyebabkan anemia, infeksi sekunder, perforasi karena keganasan dan karena tindakan, dan menjadi ganas (PTG), kira-kira 18-20% kasus akan menjadi koriokarsinoma. Kematian akibat mola hidatidosa  di negara berkembang masihberkisar 2,2 - 5,7%, disebabkan perdarahan, infeksi, eklampsi, payah jantung atau tirotoksikosis. Di Provinsi Lampung angka kejadian masih cukup tinggi, data di RS Tingkat IV.02.07.04 Bandar Lampung tahun 2014,  25 kasus dari 965 orang ibu hamil yang melakukan antenatal care(1:38). Di RSUD Liwa, Lampung Barat,  tahun 2015, 12 kasus dari 608 orang ibu hamil yang melakukan antenatal care (1:50). Di RSUD Dr. Hi. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung, tahun 2014, 53 kasus dari 1164 orang ibu hamil yang melakukan antenatal care (1 : 21). Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan usia dan paritas dengan kejadian mola hidatidosa di RSUD Dr. Hi. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015. Penelitian  korelasi dengan desain case control. Populasinya  seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di RSUD Dr. Hi. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015. sampel 53 kasus ibu hamil dengan mola hidatidosa,  perbandingan 1:1 untuk kontrol. Analisis univariat diperoleh keterangan bahwa 31,1% responden yang berusia < 20 tahun atau >35 tahun dan 53,8% ibu hamil yang multipara. Analisis bivariat Ada hubungan antara faktor usia dengan kejadian mola hidatidosa di RSUD Dr. Hi.  Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015 ( p value = 0,036), Tidak ada hubungan antara faktor paritas dengan kejadian mola hidatidosa di RSUD Dr. Hi.  Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015 (p value = 1,000).
HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB Risneni Risneni; Helmi Yeni
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol 6, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkm.v6i1.712

Abstract

Abstrak. Rekapitulasi hasil pendataan keluarga berencana di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, bulan Januari – Desember 2011 terdapat 5.909 PUS (10.4%) yang ikut serta dalam pemakaian KB IUD dari 56.724 PUS peserta KB aktif. Beberapa faktor memilih menggunakan metode lain seperti suntik sebanyak 24.916 orang (43.9%), pil 17.780 orang (31.3%), implant 6.826 orang (12%), MOW sebanyak 509 orang (0.9%) dan yang menggunakan MOP sebanyak 784 orang (1.4%). Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan pemberian konseling oleh bidan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD terhadap akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012. Rancangan penelitian adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah bidan di wilayah kerja Puskesmas Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran sebanyak 80 orang. Sampel yang diambil dalam penelitian total Populasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang alat pengumpulan data berupa kuesioner dan diolah dengan bantuan komputer dengan analisis univariat dan  uji Chi-square (c2). Hasil penelitian diperoleh ada hubungan antara pemberian konseling oleh bidan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas  Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran tahun 2012 dengan p-value = 0,026 dan OR=5,571. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi bidan di Puskesmas Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran tahun 2012 dalam memberikan asuhan kebidanan pada akseptor KB khususnya konseling tentang KB IUD,  sehingga akseptor KB akan tepat dalam memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kesehatannya