Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Kontribusi Pengetahuan, Sikap, Perilaku Terhadap Kepemilikan Jamban Sehat Pada Penduduk Perkotaan Vera Gunawan; Vera Yulyani; Nurul Aryastuti
Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Health, Education and Literacy (J-healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/j-healt.v4i2.1473

Abstract

Ownership of healthy latrines in Indonesia is still low. This is influenced by knowledge, attitudes and behavior that are less supportive. Ownership of healthy latrines in Bandar Lampung City is still low (87%), (25.1%) people use cemplung latrines and do not have a septic tank (53.1%). The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, attitudes and behavior towards ownership of healthy latrines in the Pesawahan Village, Bandar Lampung City in 2021. This study was a quantitative study with a Cross Sectional design and a sample of 207 households. The sampling technique used was purposive sampling with bivariate analysis test to determine the relationship between the independent and dependent variables using the Chi Square test. The results showed that there was a relationship of knowledge p = 0.004, there was a relationship of attitude p = 0.018 and there was a relationship of behavior p = 0.043 to ownership of healthy latrines. The recommendations made are that people who still use cemplung latrines should immediately make permanent latrines in order to increase the ownership status of healthy latrines and health workers should conduct counseling and triggering in order to increase knowledge and improve the ownership status of healthy latrines.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (Studi Kasus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung) Vera Yulyani; Khoidar Amirus; Ridwan Ridwan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.297 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i3.285

Abstract

Background: Reported in Hi. Abdul Moeloek hospital, the rate accident of needle-stick injuries was qiuet high and achieved 71.4% than other accident. Purpose: To find out the contributing factors of needle-stick injuries among nurses in Hi. Abdul Moeloek Hospital Province of Lampung  2017 Methods: This research was a quantitative research with cross sectional approach. The population was 137 nurses as respondents and the sample in this study used total sampling technique. Results: Finding several factors had a correlations with needle stick injuries  such as physical condition due to workload/fatigue  with p-value: 0,004 and management support with p-value: 0.02. While job stress factor was uncorrelated with needle stick injuries  with p-value: 0.095.   Conclusion: For hospital management especially in occupational health and safety departements to evaluation and applying standard safety among nurses.Pendahuluan: Angka Kecelakaan kerja di tahun 2016 di RSUD Hi. Abdul Moeloek menunjukan terdapat tujuh angka kecelakaan kerja yang terlaporkan, dimana 71,4% disebabkan oleh tertusuk jarum suntik.Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan faktor contributing cause terhadap angka kecelakaan luka tusuk jarum suntik (needle stick injury) pada perawat ruang rawat inap Di RSUD Hi.Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2017.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi adalah 137 perawat di ruangrawat inapkelas 2 dan kelas 3rumahsakit Hi. Abdul Moeloek. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan sampel sebesar 137 responden.Hasil: menunjukkan adanya hubungan antara kondisi fisik (p= 0,004) dan dukungan manajemen (p=0.02) denganlukatusukjarumsuntik (needle stick injury) pada perawat di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Tidak ada hubungan antara stress (p=0.095) dengan dengan kecelakaan luka tusuk jarum suntik (needle stick injury) pada perawat di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Bagi rumah sakit dan manajemen K3RS diharapakan mampu meningkatkan pengawasan terhadap penerapan K3 di rumah sakit bagi semua pekerja dirumah sakit, terutama bagi perawat yang berada pada garis depan pelayanan. 
Hubungan Lingkungan, Imunisasi BCG dan Perilaku Pencegahan Dengan Kejadian TB Paru Anak di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2019 Fitri Eka Sari; Vera Yulyani; Indah Rinfilia
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i1.3779

Abstract

ABSTRAKPenemuan kasus baru TB BTA+ case notification rate (CNR) per 100.000penduduk di Provinsi Lampung pada tahun 2017 sebesar 70,52%, dan CNR seluruh kasus TB sebesar 61,06%, sedangkan kasus TB paru pada anak usia 0-14 Tahun di Kabupaten Tulang Bawang pada Tahun 2017 sebanyak 142 kasus dan Tahun 2018 sebanyak 112 kasus. Penelitian ini bertujuan diketahui hubungan lingkungan, imunisasi BCG dan perilaku pencegahan dengan kejadian TB paru anak di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2019.Jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik dan pendekatan cross sectional.Populasi dan sampel seluruh anak yang melakukan pemeriksaan dengan suspek TB paru sebanyak 136 orang dengan teknik purposive sampling. Uji analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian diketahui ada hubungan lingkungan dengan kejadian TB anak. diperoleh p-value (0,001 <α 0,05). OR: 3,545. Ada hubungan imunisasi BCG dengan kejadian TB anak. diperoleh p-value (0,012 <α 0,05). OR: 2,560. Ada hubungan perilaku pencegahan dengan kejadian TB anak. diperoleh pvalue (0,000 <α 0,05). OR: 6,492. Disarankan petugas kesehatan meningkatkan program survei TB paru anak ke lapangan dalam pelacakan kasus, serta mengontrol pasien TB paru anak agar tidak terjadi penularan penyakit.Kata Kunci : Lingkungan-Imunisasi BCG-Perilaku-Kejadian TB paru anak 
STRATEGI MENGATASI KENDALA BERHENTI MEROKOK PADA KLIEN DI PUSKESMAS RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2018 Orita Sari; Samino Samino; Vera Yulyani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 8, No 3 (2019): Volume 8 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v8i3.831

Abstract

Proporsi  penduduk usia > 15 tahun yang merokok setiap hari di Provinsi Lampung adalah 22,0% dan kadang-kadang merokok adalah 3,8%. Proporsi merokok tertinggi di Kabupaten Tanggamus (53,1%), sedangkan di Kabupaten Lampung Timur sebesar 16,2% masih dibawah rata-rata Provinsi Lampung. Menurut WHO (2008), 70% perokok memiliki keinginan untuk berhenti merokok, sebagian besar hanya berdasarkan komitmen sendiri tanpa bantuan pihak lain sehingga kemungkinan berhasil berhenti hanya   3 – 5% saja, oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti bagaimana strategi mengatasi kendala berhenti merokok. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Strategi Mengatasi Kendala Berhenti Merokok Pada Klien Di Puskesmas Raman Utara Kab. Lampung Timur Tahun 2018.Jenis penelitian kulitatif positivisme dengan pendekatan studi kasus. Informan kunci adalah pengelola program PTM puskesmas dan informan adalah klien yang sudah berhasil berhenti merokok dan yang belum berhasil berhenti merokok termasuk keluarganya. Teknik pengambilan sampel dengan snowball sampling. Jumlah informan sebanyak 17 orang. Analisis menggunakan model Miles and Huberman.Hasil penelitian diketahui bahwa strategi klien dalam mengatasi adiksi nikotin dengan mengurangi jumlah rokok perharinya, menunda waktu merokok saat pagi hari, melaksanakan aktifitas fisik. Strategi klien dalam menangani efek putus nikotin sulit konsentrasi adalah dengan menyarankan untuk beristirahat sejenak dari aktifitasnya, mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran segar, strategi meningkatkan motivasi berhenti merokok harus ada keinginan yang kuat untuk berhenti merokok disamping itu perlu dukungan dari keluarga, teman dan petugas kesehatan untuk meningkatkan keberhasilan berhenti merokok.
Uji Beda Penerapan FGD Video Terhadap Perubahan Sikap Buang Air Besar Sembarangan di Desa Bumi Harjo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019 Fitroh Cahyaningtyas; Dina Dwi Nuryani; Vera Yulyani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 3 (2020): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, berdasarkan data kepemilikan sanitasi dasar berupa jamban sehat di Provinsi Lampung sebesar 61,28% dan di Kabupaten Lampung Timur kepemilikan sanitasi dasar berupa jamban sehat menempati urutan ke 6 terendah yaitu sebesar 80%. Tujuan penelitian diketahui perbedaan Focus Group Discussion antara video dan tanpa video terhadap perubahan sikap Buang Air Besar Sembarangan di Desa Bumi Harjo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019. Jenis penelitian kuantitatif rancangan quasi eksperiment, dengan subjek penelitian adalah masyarakat yang tidak memiliki jamban sehat. Sedangkan objek penelitian ini adalah sikap. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Bumi Harjo Kabupaten Lampung Timur pada bulan Mei 2019 – Februari 2020. Pengumpulan data dengan kuesioner, analisis data univariat dan bivariat.Rata – rata  sikap BABS sebelum dilakukan FGD dengan media video sebesar 64,75 poin dan sesudah dilakukan FGD sebesar 65,13 poin, dengan peningkatan sebesar 0,38 poin. Rata –rata  Sikap BABS sebelum dilakukan FGD tanpa media vidio sebesar 71.50 poin dan sesudah dilakukan FGD sebesar 69.00 dengan penurunan  sebesar 2.50 poin. Ada perbedaan FGD antara video dengan tanpa  vidio terhadap perubahan sikap BABS dengan p-value < 0.05 yaitu sebesar 0.038. Saran edukasi terhadap kesehatan menggunakan media video dapat dilakukan secara berkesinambungan, kerjasama antar puskesmas dan lintas sector dan peran serta masyarakat secara aktif.Kata kunci       :  FGD Video, Sikap BABs 
PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN GIZI KURANG ANTARA METODE KONSELING DENGAN LEFLET DI PUSKESMAS BENGKUNAT, KABUPATEN PESISIR BARAT Vera Yulyani; Fitri Eka Sari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i3.494

Abstract

Masalah gizi di negara berkembang merupakan masalah utama yang disebabkan oleh kemiskinan. Balita merupakan kelompok masyarakat yang rentan terhadap permasalahan gizi. Kabupaten Pesisir Barat pada 2016 memiliki 6 kasus gizi buruk, dengan sebaran terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Bengkunat (3 kasus). Intervensi untuk mengatasi kurang gizi seringkali terbatas pada upaya-upaya kuratif jangka-pendek, padahal permasalahan gizi merupakan permasalahan yang sangat mudah untuk dicegah dan ditanggulangi. Intervensi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan pada ibu karena ibu merupakan faktor utama yang mempengaruhi gizi balita. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dapat dilakukan melalui penyuluhan dengan metode konseling atau hanya memberikan pemberian leaflet. Tujuan penelitian diketahui perbedaan pengetahuan ibu mengenai gizi kurang, melalui penyuluhan dengan metode konseling dan pemberian leaflet di Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat 2017. Metode penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan pre-post test with two group design. Populasi penelitian adalah semua ibu yang memiliki balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat sejumlah 934 orang, dengan sampel 40 responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji t-independen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yan signifikan sebelum dan setelah penyuluhan menggunakan metode konseling (p value = <0.001), dan dengan metode leaflet (p value = <0.001). Terdapat perbedaan pengetahuan ibu tentang pencegahan gizi kurang pada balita antara metode konseling gizi dan metode pemberian leaflet di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat 2017, dengan nilai p value 0,024. Kesimpulan penyuluhan dengan metode konseling lebih baik dibandingkan dengan metode pemberian leflet dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan gizi kurang. Disarankan petugas kesehatan dalam melakukan penyuluhan hendaknya menggungkan metode konseling. Para peneliti dapat memperluas metode perlakuan dengan metode lain, seperti focus group discussion
Pemanfaatan Jamban Umum Dan Buang Air Besar Sembarangan di Kelurahan Kaliawi Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung Evie Karmila; Fitri Ekasari; Vera Yulyani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 4 (2020): Volume 9 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i2.3072

Abstract

Kota Bandar Lampung memiliki jumlah masyarakat yang BABS sebanyak 9.341 KK. Kelurahan Kaliawi merupakan penyumbang terbesar di Kecamatan Tanjung Karang Pusat yang jumlah penduduknya banyak melakukan BABS dengan menggunakan kantong plastik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi lebih dalam mengenai pemanfaatan jamban umum dan perilaku BABS bagi masyarakat daerah Kaliawi.Penelitian kualitatif dengan rancangan studi fenomena. subyek dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci yaitu lurah, petugas kesehatan program sanitarian dan kader kesehatan, informan pendamping yaitu masyarakat yang tidak melakukan BABS, dan informan utama yaitu masyarakat yang melakukan BABS. data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi tempat buang air besar. analisa data menggunakan content analysis dengan matriks wawancara.Hasil wawancara terdapat sebagian besar informan tidak memiliki jamban dan melakukan BABS, sebagian besar informan memiliki persepsi yang kurang baik, sebagian kecil informan menyatakan sikap yang positif, semua informan menyebutkan bahwa tidak peduli dengan pandangan orang lain terhadap perilaku BABS, sebagian informan menyatakan bahwa mereka tahu perilaku BABS tidak baik, sebagian besar informan tidak memiliki biaya dan tempat perizinan pembangunan yang sulit, sedangkan keberadaan jamban umum berada jauh dari jangkauan masyarakat.Diharapkan kepada pemerintah setempat untuk membangun jamban umum di lokasi yang strategis agar dapat dijangkau oleh masyarakat dan membuat aturan perundang-undangan untuk tidak melakukan BABS dan menjaga kebersihan jamban umum secara bersama. Kata Kunci : Buang Air Besar Sembarangan, Pemanfaatan Jamban, RANAS
Niat Ibu Hamil Untuk Melakukan Pemeriksaan Tes HIV Di Puskesmas Kalibalangan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2020 Khoirona Khoirona; Lolita Sary; Vera Yulyani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v10i2.3592

Abstract

Data yang didapat ditemukan bahwa kasus terjadinya infeksi HIV di provinsi Lampung tahun 2019 sebanyak 3756 orang. Berdasarkan data Kabupaten Lampung Utara pencapaian target ibu hamil yang melakukan pemeriksaan HIV sebesar 16%, secara keseluruhan belum ada satupun Puskesmas yang target cakupan ibu hamil yang diperiksa HIV tercapai. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk diketahuinya Niat ibu hamil secara sikap, norma subyektif dan pengendalian perilaku dalam melakukan pemeriksaan tes HIV.Penelitian Kualitatif dengan desain penelitian Studi Kasus telah dilakukan pada ibu hamil trimester 1 sebanyak 5 responden di wilayah kerja Puskesmas Kalibalangan. Dengan menggunakan pedoman wawancara mendalam dengan uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber yaitu pemegang program puskesmas dan kader.Hasil wawancara terdapat sebagian besar niat ibu hamil sangat kuat untuk melakukan tes hiv dengan sikap yang diperlihatkan secara khusus terdapat sebagian besar responden yang memiliki sikap afektif. Dan norma subyektif terhadap hambatan yaitu terjadinya diskriminan bagi ibu hamil. Pengendalian perilaku berdasarkan kesulitan yang diperlihatkan yaitu sebagian responden adanya perasaan takut saat mengetahui hasil tes HIV. Diharapkan kepada Puskesmas Kalibalangan untuk mengoptimalkan sosialisasi dengan melakukan penyuluhan untuk meningkatkan niat ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan HIV di Wilayah Puskesmas Kalibalangan.
Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Mandiri di Kecamatan Langkapura Bandar Lampung Tahun 2019 Annisa Roezwir; Samino Samino; Vera Yulyani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i2.2940

Abstract

JKN merupakan asuransi sosial yang wajib diikuti oleh seluruh penduduk Indonesia namun upaya untuk memperluas cakupan dilakukan secara bertahap. Pemerintah Provinsi Lampung mencatat peserta sebanyak 3.815.121 jiwa. Tujuan penelitian diketahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Mandiri di Wilayah Kerja Langkapura Bandar Lampung Tahun 2019. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dimana peneliti akan melakukan penelitian setelah proposal disetujui. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah kerja Langkapura Kota Bandar Lampung. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang merupakan hasil dari kuesioner. Hasil penelitian diketahui dari 133 responden, sebanyak 104 (78,2%) responden bukan peserta JKN. Sebanyak 90 (67,7%) responden dengan pengetahuan kurang baik. Sebanyak 81 (60,9%) responden dengan pendapatan <Rp. 2.500.000. Sebanyak 78 (58,6%) responden dengan persepsi manfaat tidak baik. Sebanyak 69 (51,9%) responden dengan persepsi resiko sakit tidak baik. Ada hubungan pendapatan dengan nilai (p-value = 0,006 nilai OR 3,369). Ada hubungan Pengetahuan dengan nilai (p-value = 0,000 nilai OR 9.784). Ada hubungan persepsi manfaat dengan nilai (p-value = 0,000 nilai OR 6.762). Ada hubungan persepsi resiko sakit dengan nilai (p-value = 0,006 nilai OR 3.724). Faktor dominan adalah pengetahuan dengan nilai OR tertinggi yaitu sebesar 7,328 dan p–value sebesar <0.001. Saran petugas kesehatan dapat memberikan informasi yang baik pada masyarakat tentang pemanfaatan JKN pada pelayanan kesehatan.
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Meningkatkan Pengetahuan lansia tentang Posyandu Lansia Ambar Budi yanto; Khoidar Amirus; Vera Yulyani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v10i2.3295

Abstract

Cakupan Pelayanan usia lanjut untuk Provinsi Lampung tahun 2018 masih dibawah target nasional, yaitu hanya sebesar 57,8%. Lampung tengah adalah Salah Satu kabupaten di Provinsi Lampung, dimana masyarakat usia lanjutnya mencapai 123.460 jiwa dan jumlah usila yang mendapatkan pelayanan kesehatan adalah sebesar 50,2%. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah, Puskesmas Sritejokencono merupakan salah satu Puskesmas yang mempunyai cakupan Pelayanan Kesehatan Usila yang masih rendah, untuk itu dilakukan penelitian dengan untuk mengetahui dampak teknik penerapan pengembangan masyarakat lokal yang dapat meningkatkan pengetahuan lansia tentang posyandu lansia. Penelitian kuantitatif menggunakan metode Quasi experiment dengan pendekatan PrePost Test. Dengan populasi seluruh lansia yang mengikuti posyandu lansia. Variabel yang diteliti yaitu pengaruh diskusi kelompok, penyuluhan dan brainstorming terhadap pengetahuan lansia tentang posyandu lansia. Analisis data secara univariat, bivariate uji t dependen dan multivariate one way anova. Diketahui adanya peningkatan pengetahuan lansia tentang posyandu lansia dari sebelum dan sesudah dilakukannya pengembangan masyarakat lokal. Serta dipilihnya metode brainstorming yang paling baik untuk meningkatkan pengetahuan lansia (p value=0.000). Dengan demikian disarankan bagi puskesmas agar dapat menerapkan metode brainstorming pada saat posyandu lansia agar lansia menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia. Kata kunci : Pengetahuan, Posyandu Lansia, Pengembangan Masyarakat.