Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS DI RSI IBNUSINA Sapardi, Vivi Syofia; Machmud, Rizanda; Gusty, Reni Prima
Jurnal Endurance Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.721 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i2.3029

Abstract

Healthcare Associated Infections (HAIs) is a major problem facing hospitals. Infection prevention and control programs (PPI) are very important in hospitals as a measure of the quality of care as well as to protect patients, officers, visitors and families from the risk of contracting the infection due to being treated, on duty and visiting a hospital. This study purpose was to understand deeply about the implementation of preventive and control of Healthcare Associated Infections (HAIs) management at Ibnu Sina Islamic Hospital Padang. This research was descriptive with qualitative approach with the number of participants was 7 participants taken by purposive sampling. Data collection used in-depth interviews. Data analysis used Collaizi method. The results of this study identified four themes, namely the implementation of HAIs program has not been optimal, the HAIs implementation management is not optimal, the implementation of HAIs implementation is not optimal and obstacles in the implementation of HAIs. It’s needed to improve the quality of personnel by conducting inhouse training for all nurses in order to make them skillfull in the implementation of prevention and control Healthcare Associated Infections (HAIs).Healthcare Associated Infections (HAIs) merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit. Program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) sangat penting dilaksanakan dirumah sakit sebagai tolok ukur mutu pelayanan juga untuk melindungi pasien, petugas, pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas dan berkunjung ke suatu rumah sakit. Penelitian ini bertujuan memahami lebih dalam tentang pelaksanaan manajemen pencegahan dan pengendalian Healthcare Associated Infections (HAIs) di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan jumlah partisipan sebanyak 7 partisipan yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam (Indepth Interview). Analisis data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian ini teridentifikasi 4 tema yaitu pelaksanaan program HAIs belum optimal, penerapan manajemen pelaksanaan HAIs belum optimal, hasil penerapan pelaksanaan HAIs belum optimal dan hambatan dalam pelaksanaan HAIs. Perlunya meningkatkan kualitas tenaga dengan mengadakan pelatihan bagi seluruh perawat supaya terlatih dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian Healthcare Associated Infections (HAIs).
HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD/TK ISLAM BUDI MULIA Sapardi, Vivi Syofia
Menara Ilmu Vol 12, No 80 (2018): Vol. XII Jilid 2 No.80 Febaruari 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i80.634

Abstract

Anak usia prasekolah mengalami proses perkembangan fisik, motorik, intelektual, emosional, bahasa dan sosial dengan cepat. Gadget dilengkapi fitur-fitur seperti sosial media, video, audio, gambar dan game sehingga anak kecanduan dan menjadi malas bergerak/beraktivitas. Keadaan ini mempengaruhi perkembangan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan anak usia prasekolah di PAUD/TK Islam Budi Mulia Kecamatan Padang Timur tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan di PAUD/TK Islam Budi Mulia Kecamatan Padang Timur tanggal 22 Maret sampai 2 April 2017 dengan jumlah sampel 47 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan menggunakan insrtumen peneltian kuesioner dan format KPSP. Pengolahan data menggunakan uji statistic chi-square. Hasil penelitian didapatkan 63,8% responden tidak normal dalam menggunakan gadget, 40,4% responden perkembangannya menyimpang. Hasil analisa bivariat didapatkan p value=0,017, artinya terdapat hubungan bermakna antara penggunaan gadget dengan perkembangan anak usia prasekolah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara penggunaan gadget dengan perkembangan anak usia prasekolah. Diharapkan pihak sekolah terus memperhatikan perkembangan anak dan memberikan stimulus untuk mencapai perkembangan yang sesuai. Bagi orang tua agar membatasi penggunaan gadget 30 menit seminggu pada anak. Kata kunci :gadget, perkembangan,  usia prasekolah
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin Covid-19 Dosis Pertama dan Kedua Ria Desnita; Vivi Syofia Sapardi; Defrima Oka Surya
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.480

Abstract

Vaksinasi merupakan upaya pencegahan Covid-19. Vaksin Covid-19 masih tergolong baru dan masyarakat masih merasa takut terjadinya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melakukan vaksinasi maka KIPI vaksin Covid-19 perlu dievaluasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui perbandingan KIPI vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner adverse events following immunisation. Jumlah sampel adalah 95 orang. Penelitian dilakukan di Kota Padang secara online melalui google form. Kriteria inklusi penelitian adalah berusia 18 – 50 tahun, sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 73,7% responden mendapatkan vaksin jenis Sinovac. Hasil perbandingan KIPI dosis pertama dan kedua yaitu terjadi peningkatan keluhan yang dirasakan oleh responden saat dosis kedua, dimana 8,2% mengalami kemerahan pada area injeksi, 60,7% mengalami nyeri pada area injeksi dan nyeri tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, 22,4% mengalami bengkak pada area injeksi dan bengkak tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, 47,1% mengalami kelelahan tetapi tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, 29,4% responden mengalami sakit kepala tetapi tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, 15,3% responden mengalami demam. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa KIPI yang dialami responden tidak mengganggu aktifitas sehari-hari. Untuk mengatasi KIPI vaksin Covid-19 disarankan masyarakat untuk membatasi aktifitas dan istirahat yang cukup.
THE EFFECTIVENESS OF INTRADIALYSIS STATIC BIKE EXERCISE TOWARD FUNCTIONAL CAPACITY IN HEMODIALYSIS PATIENTS Ria Desnita; Vivi Syofia Sapardi
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.357 KB) | DOI: 10.36720/nhjk.v8i2.118

Abstract

Background: Patients with terminal renal failure require renal replacement therapy in the form of hemodialysis. Although already have hemodialysis therapy, there is still buildup of metabolic waste in patients’ body that results in a decrease in functional capacity. Decreased functional capacity in hemodialysis patients causes limitations in carrying out physical activities that reduces their quality of life. However, intradialysis physical exercise by using static bike can be a therapy to increase patients’ functional capacity.Objective: This study was aimed to determine the effectiveness of static bike exercise toward functional capacity in hemodialysis patients.Method: This research is a quantitative study with a quasi-experimental method using pre and post approach with control group design. Intervention and control groups were included in this study. There were 20 people in each group that were selected through consecutive sampling technique as samples of this study. The study was carried out in the hemodialysis room of RSUP Dr. M. Djamil, Padang.Result: The analysis was done using Paired T-Test with a degree of confidence of 95% and showed that intradialysis static bike exercise effectively increased the functional capacity in hemodialysis patients (p = 0.001).Conclusion: Intradialysis static bike exercise can be used as a nursing intervention to increase the functional capacity in hemodialysis patients. Key words: Hemodialysis, exercise, functional capacity.
EFFECTIVENESS OF VIRGIN COCONUT OIL TO XEROSIS IN HEMODIALYSIS PATIENTS AT RST III REKSODIWIRYO PADANG Ria Desnita; Vivi Syofia Sapardi
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 9 No 2 (2020): Nurse and Health: Jurnal Keperawatan July-December 2020
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36720/nhjk.v9i2.201

Abstract

Background: Progressive and irreversible decline in renal function in chronic renal failure requires renal replacement therapy. The most commonly used renal replacement therapy is hemodialysis. Hemodialysis therapy can maintain patient survival and control uremia syndrome. However, uremic toxins cannot be completely resolved by hemodialysis. The uremic toxins that accumulate on the patient's skin can cause xerosis (dry skin). Xerosis can be overcome by providing a moisturizer that has emollient content. One of the natural ingredients that contain emollients and can be used for skin care for hemodialysis patients is virgin coconut oil (VCO).Objective: To determine the effectiveness of virgin coconut oil (VCO) administration against xerosis in patients undergoing hemodialysis.Research Method: This research is a quantitative study with a quasi experimental design approach using one group pre and post test approaches without control group design. The research was conducted in the hemodialysis room RST III Reksodiwiryo Padang. Sampling was done by consecutive sampling technique with a sample size of 11 people. VCO intervention was carried out for 12 days, 2 times a day. Score of xerosis degree before and after intervention was assessed by Overal Dry Skin Score (ODSS).Result: The mean score of degree of xerosis before VCO administration was 3.06 and after VCO administration was 1.39. Based on the t-dependent test statistical test, it was found that the p value = 0.001 (ρ<0.05), meaning that virgin coconut oil was effective in overcoming the problem of xerosis in patients undergoing hemodialysis at RST III Dr. Reksodiwiryo Padang.Conclusion: Virgin coconut oil can be used for skin care to treat xerosis problems in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis.Key words: Hemodialysis, xerosis, virgin coconut oil.
Ketidakberdayaan akibat KDRT dan cara mengatasinya dengan tekhnik afirmasi Guslinda ,; Nova Fridalni; Vivi Syofia Sapardi; Aida Minropa
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.557

Abstract

ABSTRAKTingginya kejadian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan korban. Dampak tersebut meliputi ketidakberdayaan, kecemasan, letih, kelainan, stress post traumatic, serta gangguan makan dan tidur yang merupakan reaksi panjang dari tindak kekerasan.Salah satu cara untuk mengatasi rasa tidak berdaya pada korban adalah dengan memberikan edukasi tentang ketidakberdayaan dengan tekhnik afirmasi (berpikir positif). Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Nanggalo Padang pada bulan Desember 2019. Kegiatan diawali dengan mengisi kuesioner pengetahuan tentang ketidakberdayaan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan kesehatan tentang ketidakberdayan dan cara mengatasinya dengan teknik afirmasi.(berpikir positif). Hasil kegiatan didapatkan bahwa dari 35 orang yang hadir , hasil pre test menunjukkan rata-rata pengetahuan klien sebelum dilakukan penyuluhan 56 dan setelah dilakukan penyuluhan meningkat menjadi 85. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan klien tentang ketidakberdayaan dan cara mengatasinya dengan tekhnik afirmasi. Disarankan agar edukasi tentang ketidakberdayaan akibat KDRT dan cara mengatasinya sebaiknya rutin diberikan oleh petugas Puskesmas kepada masyarakat.. Kata kunci ; Kertidakberdayaan ,KDRT, tekhnik afirmasi.ABSTRACKThe high incidence of domestic violence can have a negative impact on the health of victims. These impacts include helplessness, anxiety, fatigue, abnormalities, post-traumatic stress, and eating and sleep disorders which are long reactions of violence ... One way to overcome helplessness in victims is to provide education about helplessness with positive affirmation techniques). This activity was carried out at the Nanggalo Padang Health Center in December 2019. The activity began with filling out a knowledge questionnaire about helplessness. Then proceed with the provision of health education about helplessness and how to overcome them with affirmation techniques (positive thinking). The results of the activity were found that of the 35 people present, the pre-test results showed the average client knowledge before counseling 56 and after counseling increased to 85. It can be concluded that there was an increase in client knowledge about helplessness and how to overcome it with affirmation techniques. It is recommended that education about helplessness due to domestic violence and how to overcome it should be routinely given by Puskesmas staff to the community.Keywords; Powerlessness, Domestic Violence, affirmation technique
EDUKASI KESEHATAN KERJA PADA KELOMPOK NELAYAN Ria Desnita; Defrima Oka Surya; Vivi Syofia Sapardi
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.838

Abstract

Nelayan merupakan salah satu profesi yang memiliki risiko terjadinya masalah kesehatan. Banyak permasalahan kesehatan yang terjadi pada nelayan sebagai akibat perilaku, kecelakaan kerja dan lingkungan kerja yang tidak sehat dan aman. Nagari Lakitan Selatan adalah sebuah desa yang secara geografis terletak di pesisir pantai barat Sumatera. Sebagian besar penduduk (90%) bekerja sebagai nelayan. Dari hasil survey awal ditemukan berbagai masalah kesehatan yang terjadi pada nelayan di Nagari Lakitan Selatan diantaranya penyakit kulit, gatal, tertusuk tulang ikan, diare dan bahkan meninggal akibat tetanus. Masalah kesehatan nelayan ini terjadi akibat rendahnya pengetahuan, pola hidup dan perilaku yang tidak mendukung keselamatan dan kesehatan kerja. Masalah kesehatan kerja pada nelayan diatasi dengan pembinaan kesehatan kerja pada nelayan salah satunya dengan memberikan edukasi kesehatan dan keselamatan kerja bagi nelayan. Edukasi kesehatan kerja pada kelompok nelayan di Lakitan Selatan dilaksanakan pada hari Minggu, 1 November 2020. Jumlah peserta yang hadir pada saat edukasi adalah 15 orang nelayan. Metode yang dilakukan adalah memberikan edukasi secara tatap muka menggunakan power point. Setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan nelayan sebesar 73,3% sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Diharapkan nelayan dapat menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sehingga dapat terhindar dari kecelakaan kerja dan derajat kesehatannya meningkat.
PENYULUHAN ACBT (ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE) DAPAT MENGURANGI SESAK NAPAS PADA PASIEN PPOK DI POLI KLINIK PARU RSUD SIJUNJUNG Mira Andika; Lenni Sastra; Weny Amelia; Fitria Alisa; Lola Despitasari; Ria Desnita; Vivi Syofia Sapardi; Velga Yazia; Puti Awaliyah
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1075

Abstract

PPOK merupakan gangguan yang diderita banyak orang yang disebabkan oleh merokok dengan keluhan mukus berlebih, batuk, marusak fungsi silia, menyebabkan inflamasi, serta kerusakan bronkiolus dan dinding alveolus. Jika tidak diatasi akan menyebabkan infeksi saluran napas. Adapun tujuan dari terapi pada PPOK adalah untuk memperbaiki ventilasi, memfasilitasi pembersihan sekret bronkial, mengurangi komplikasi, dan memperlambat progresifitas gejala klinis, serta menjaga kesehatan serta manajemen penyakit klien (Black & Hawks, 2014). Bronkodilator menjadi fokus utama dalam penanganan simtomatik pada PPOK, dimana obat-obat tersebut meringankan obstruksi pada PPOK, adapun penatalaksanaan untuk memperlancar jalan napas pasien PPOK adalah dengan ACBT (Active Cycle Of Breathing Technique) merupakan teknik pembersihan jalan nafas untuk perbaikan jangka pendek dalam menghilangankan sekresi dan dapat diyakini akan kemanjurannya dibandingkan dengan teknik pembersihan jalan nafas. Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam mengatasi sumbatan jalan napas akibat seksresi sekret di Poli Klinik RSUD Sijunjung. Metode yang digunakan ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan dan melakukan ACBT (Active Cycle Of Breathing Technique).
BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Vivi Syofia Sapardi; Fitri Wahyuni; Guslinda Guslinda; Viki Yusri
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.854

Abstract

Masa pertumbuhan pertama anak menunjuk masa usia dini, yang populer disebut dengan masa emas (golden age), suatu masa krisis yang memiliki nilai tinggi dan penting. Dikatakan sebagai masa emas karena pada usia tersebut terjadi proses perkembangan organ sentral bagi tingkah laku manusia, yaitu otak. Yaitu, jika anak mendapatkan stimulasi yang tepat dan baik maka sekitar 50 % kapasitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi pada anak usia 4 tahun, dan 80 % telah terjadi ketika anak berusia 8 tahun (kelas 2 atau 3 SD), serta 100 % ketika anak berusia 18 tahun (usia SMA). Pada usia di atas 18 tahun kemampuan otak manusia tidak lagi mengalami perkembangan/stagnasi. Keadaan ini menyodorkan suatu hal yang teramat penting kepada kita bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama usia pra sekolah sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 14 tahun berikutnya (usia SD –SMA). Brain Excercise adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari. Brain Excercise membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat sehingga kegiatan belajar/bekerja berlangsung menggunakan seluruh otak atau whole brain Ayinosa,(2009). Rangkaian gerakan yang dilakukan bisa memudahkan kegiatan dan memperbaiki konsentrasi belajar siswa, menguatkan motivasi belajar, meningkatkan rasa percaya diri, membangun harga diri, rasa kebersamaan, meningkatkan daya ingat dan membuat siswa lebih mampu mengendalikan stress. 
PENGENALAN DINI PENYAKIT DEGENERATIF Nova Fridalni; Guslinda -; Aida Minropa; Febriyanti -; Vivi Syofia Sapardi
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.483

Abstract

Secara alamiah, sel tubuh juga mengalami penurunan dalam fungsinya akibat proses penuaan. Dalam proses tersebut seseorang akan dapat terkena berbagai penyakit kronik seperti penyakit kardiovaskuler, obesitas dan diabetes melitus. Dari hasil wawancara dengan kader, disampaikan oleh kader posyandu di Kelurahan Kurao Pagang Kecamatan Nanggalo kepada tim pengabdian bahwa banyak warga yang telah menderita penyakit seperti diabetes mellitus, stroke dan gagal ginjal dan merasa cemas terhadap anak cucunya yang bisa juga terkena penyakit yang sama.  Untuk mencegah penyakit degeneratif semakin meningkat terutama di usia yang lebih muda sangat diperlukan pengetahuan dalam mengenali tanda dan gejala penyakit ini lebih awal dan memperbaiki pola dan gaya hidup. Dalam hal ini perlu dilakukan peningkatan pengetahuan masyarakat mulai dari usia muda dan meningkatkan kesadaran untuk mengenali lebih dini tanda dan gejala penyakit degeneratif serta melakukan pemeriksaan kesehatan yaitu tekanan darah dan gula darah sebagai deteksi dini gangguan kesehatan yang dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 25 Nopember 2019 di Kelurahan Kurao Pagang. Jumlah peserta sebanyak 20 orang, dengan rincian rentang usia 20 – 84 tahun, peserta yang hadir 16 orang (80%)  perempuan, 3 orang (15%) peserta memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, dan 4 orang (20%) peserta mempunyai riwayat hipertensi serta ada 4 orang (20%) peserta memiliki riwayat keluarga dengan penyakit diabetes mellitus dan hipertensi. 8 orang (40%) didapatkan hasil pengukuran tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg dan 7 orang (35 %) peserta didapatkan hasil pengukuran kadar gula darah > 110gr/dL serta semua peserta mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pengenalan dini penyakit degeneratif.