Pasca dilakukannya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2017 yang mengambil
obyek Renovasi Bale Kulkul serta Atap Wantilan Banjar telah rampung terbangun akhir tahun 2017,
pihak mitra 1 dan 2 yaitu Kelihan Gede dan Penyade Banjar Kaja Panjer kembali menghubungi tim dari
Universitas Warmadewa tahun 2018 yang mana diwakilkan oleh tim dari Fakultas Teknik untuk
meninjau keberadaan Bale Gong, Sekretariat Kelihan lan Jagabaya, Ruang Sekeha Truna Dharma
Laksana, dan Koperasi Banjar. Keadaan fisik bangunan dengan empat fungsi yang berbeda ini jauh dari
kata layak. Seperti pada Bale Gong, seluruh jendela menggunakan kaca gelap serta disain ruang yang
tertutup membuat saat latihan megambel, pantulan gema suara gamelan sangat keras, serta perlu
dihidupkan lampu setiap saat. Fungsi Bale Gong seperti kurang efektif karena hanya sebagai tempat
penyimpanan. Tidak terkoneksinya Bale Gong dengan Ruang Luar menyebabkan saat ingin latihan
ataupun saat ingin mencocokkan lagu gamelan dengan tarian dari penari, penabuh harus membawa
keluar gamelan tersebut. Selain itu ruang-ruang lain juga tidak termanfaatkan dengan maksimal karena
lebih dipakai sebagai tempat pengepul sampah plastik. Dari segi tampilan bangunan juga perlu didisain
tampilan yang mengakomodir lingkungan sekitar yang didominasi bangunan arsitektur kontemporer.
Permasalahan-permasalahan diatas tentunya dicari solusinya dalam wujud konsep desain yang
mengakomodir keempat fungsi yang berbeda dalam satu massa bangunan yang tentunya terkoneksi
dengan ruang luar. Desain yang dihasilkan dalam wujud gambar 2 dimensi dan 3 dimensi serta
perencanaan RAB yang dipakai sebagai acuan tender pelaksanaan dan acuan dalam pembangunan.
Kata kunci : konsep disain, empat fungsi dalam satu bangunan, sinergi dengan ruang luar