Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDEKATAN PEMODELAN ”DIAGRAM FUNDAMENTAL POLINOMIAL” UNTUK RUAS JALAN BEBAS HAMBATAN = MODELING APPROACH OF “POLYNOMIAL FUNDAMENTAL DIAGRAM” FOR FREE WAY SEGMENTS Harjono, Mulyadi Sinung; Aspar, Wimpie Agoeng Noegroho
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 2 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.968 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v9i2.87

Abstract

Abstract Behaviour movement of vehicles on the highway segment is the basis for the development of a lot of traffic modeling. Development of traffic modeling on the number of vehicles is used macroscopically for an extensive road network. This study aims to find the relationship between the level of service to the fundamental diagram. Therefore, this relationship can be used to develop information systems for the transportation stakeholders or control the current flow on the freeway. The next research goal focuses on determining the average speed of vehicles effectively based on the level of service. Specific relationship between macroscopic parameters for specific traffic conditions on a single road section occurs when steady state conditions and equilibrium conditions were achieved. Average traffic conditions practically were taken on the measurements of macroscopic parameters after steady state is reached and valid. Modeling was obtained based on mapping the equilibrium conditions. The diagram between the macroscopic parameter is called the Fundamental Traffic Diagram for road segments. The results of the research showed that the highest vehicular traffic flow conditions gives maximum density of vehicles. If the average speed of vehicles on the condition of free flow determined in accordance maximum design speed of 120 km/h, the headway and each vehicle gap would be 1.5 seconds and 50 meters, respectively. It is very meaningful for policy makers to determine the flow traffic pattern and transport engineering. Abstrak Perilaku pergerakan banyak kendaraan pada ruas jalan bebas hambatan menjadi dasar bagi pengembangan banyak pemodelan lalu-lintas. Pengembangan pemodelan lalu-lintas jumlah kendaraan secara makroskopik dipergunakan pada jaringan jalan yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara tingkat pelayanan jalan dengan diagram fundamental. Dengan demikian hubungan ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sistem informasi bagi pemangku kepentingan transportasi ataupun pengendalian aliran arus pada jalan bebas hambatan. Tujuan penelitian berikutnya menitik beratkan pada penentuan kecepatan rata-rata banyak kendaraan efektif berdasarkan tingkat pelayanan jalan. Hubungan spesifik antar parameter makroskopik untuk kondisi lalu lintas tertentu pada satu ruas jalan tunggal terjadi pada saat kondisi keadaan mantab dan kondisi equilibrium. Kondisi lalu lintas rata-rata secara praktis diambil pengukuran parameter makroskopik setelah kondisi stabil tercapai dan valid. Pemodelan yang diperoleh berdasarkan pada pemetaan kondisi equilibrium. Pada diagram antar parameter makroskopik tersebut disebut sebagai Diagram Fundamental Lalu-Lintas bagi ruas jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi aliran arus kendaraan tertinggi diperoleh kepadatan kendaraan maksimum. Apabila kecepatan rata-rata banyak kendaraan pada kondisi arus bebas (free flow) ditetapkan sesuai kecepatan maksimum desain yaitu 120 km/jam, maka diperoleh headway dan gap masing-masing kendaraan adalah 1,5 detik dan 50 meter. Diagram Fundamental Polinomial yang terjadi dapat membantu bagi pengambil kebijakan untuk menentukan pola aliran arus kendaraan, pengendalian optimal dan rekayasa transportasi.
ANALISIS DISTRIBUSI PROBABILITAS DAN KENDALI OPTIMAL PERSIMPANGAN = PROBABILITY DISTRIBUTION ANALYSIS AND OPTIMAL CONTROL INTERSECTION Harjono, Mulyadi Sinung; Aspar, Wimpie A.N; Halim, Abdul; Ramli, Kalamullah
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 1 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.176 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v9i1.92

Abstract

Abstract Research traffic dynamics modeling requires the enumeration of traffic flow data on many road network nodes. Information enumeration traffic flows are applied to the analysis model of the road network control or control the intersection area, either as a standalone junction (isolated) and the coordinative intersection. Classification of types and traffic conditions used for this control is determined by ITS transportation management policy or government. Estimation and prediction of traffic conditions in real terms are based on information obtained by traffic counting. Counting of traffic flows is aimed to determine the probability distribution function (pdf) traffic flow for the intersection of two segments, namely Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim - Jalan Mohammad Husni Thamrin and Jalan Kebun Sirih - Jalan Mohammad Husni Thamrin, Jakarta, Indonesia. Signalized intersection is composed of roads with 12 lanes and 4 lanes with traffic signs and fixtures actuated traffic control system using historical data. Based on the evolution of the combined token, it was obtained fundamental equation for the evolution of the token. Based on the modeling, the needs of departure vehicle for red light violators and breakthrough yellow light, it would require further development to SimHPN. Modeling and simulation of hybrid Petri nets on this research are aimed to perform optimal control system for traffic flow, the number of vehicles at intersections, in order to obtain optimal current flow in the study area. Abstrak Penelitian pemodelan dinamika lalu-lintas memerlukan data pencacahan arus lalu-lintas (traffic counting) pada banyak simpul jaringan jalan. Informasi pencacahan arus lalu-lintas tersebut dipergunakan untuk analisa model pengendalian jaringan jalan ataupun pengendalian area persimpangan, baik sebagai persimpangan mandiri (isolated) maupun persimpangan koordinatif. Penggolongan jenis dan kondisi lalu-lintas yang dipergunakan untuk pengendalian ini ditentukan oleh kebijakan manajemen transportasi ITS ataupun pemerintah. Estimasi dan prediksi kondisi lalu-lintas secara riil diperoleh berdasarkan informasi hasil pencacahan arus lalu-lintas. Pencacahan arus lalulintas bertujuan untuk menentukan fungsi distribusi probabilitas (pdf) arus lalulintas untuk dua ruas persimpangan, yaitu Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim - Jalan Mohammad Husni Thamrin dan Jalan Kebon Sirih - Jalan Mohammad Husni Thamrin, Jakarta Indonesia. Persimpangan bersinyal ini tersusun atas ruas jalan dengan 12 lajur dan 4 lajur dengan rambu lalu-lintas dan perlengkapan actuated traffic control system menggunakan data historical. Berdasarkan evolusi token gabungan diperoleh persamaan fundamental untuk evolusi token. Berdasarkan kebutuhan pemodelan keberangkatan kendaraan untuk pelanggar lampu merah dan penerobos lampu kuning, maka diperlukan pengembangan lebih lanjut terhadap SimHPN. Pemodelan dan simulasi dengan hybrid Petri nets pada penelitian ditujukan untuk melakukan sistem kendali optimal terhadap arus lalulintas, jumlah kendaraan di persimpangan, sehingga diperoleh aliran arus optimal pada area penelitian.
BINOMIAL LOGIT MODEL UNTUK PEMILIHAN MODA ANTARA PESAWAT UDARA, KERETA API EKSEKUTIF, DAN KERETA API EKSPRES Utomo, Djoko Prijo; Harjono, Mulyadi Sinung
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 1 (2019): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.756 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v13i1.3400

Abstract

Penelitian ini untuk mengkaji potensi pasar dari rencana pembangunan kereta api ekspres Jakarta – Semarang. Survai stated preference dan model logit binomial digunakan untuk kompetisi antara moda kereta api ekspres dengan pesawat udara maupun kereta api kelas eksekutif yang telah beroperasi. Atribut yang digunakan adalah travel time dan travel cost.  Hasil analisa regresi untuk model utility cukup baik dengan indikator R2 sebesar 0,51 untuk penumpang pesawat udara dan 0,56 untuk penumpang kereta api kelas api eksekutif. Hasil temuan menunjukkan bahwa penumpang pesawat udara lebih sensitif terhadap perubahan waktu tempuh dibandingkan penumpang KA eksekutif, dan penumpang pesawat udara juga memiliki kemampuan membeli yang lebih tinggi dibandingkan penumpang KA eksekutif. Jika waktu perjalanan KA ekspres 2,8 jam (kecepatan rata-rata 155,5 km/jam), maka potensi pendapatan terbesar terjadi jika tarif Rp. 360.000,-/penumpang.