Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Pendapatan Usaha Tani Jagung Pipilan di Kecamatan Payakumbuh Musthafa, Imelfina; Malvin, Toni; Mukhlis, Mukhlis
LUMBUNG Vol 17 No 2 (2018): Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.497 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v17i2.35

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada peningkatan produksi jagung di Kecamatan Payakumbuh yang diperlukan untuk meningkatkan pendapatan petani jagung, kondisi ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan komoditas jagung khususnya untuk pakan ayam petelur. Meningkatnya kebutuhan jagung untuk ayam petelur disebabkan oleh meningkatnya populasi dalam usaha perunggasan, khususnya ternak ayam petelur di Kecamatan Payakumbuh yang begitu cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani jagung. Untuk menganalisis pendapatan usahatani jagung dilakukan dengan analisis menggunakan rumus pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Total pendapatan petani jagung adalah Rp.28.984 - 18.294.429; dengan penghasilan rata-rata Rp 5.089.795,35.
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Ubi Kayu Terhadap Berat Telur dan Ketebalan Kerabang Telur Malvin, Toni; Amir, Yurni Sari; Dewi, Muthia; Salvia, Salvia; Hardiyansa, Hardiyansa
LUMBUNG Vol 18 No 1 (2019): Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.68 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i1.181

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan tepung daun singkong (Manihot esculente) ke dalam ransum terhadap berat telur dan tebal cangkang telur. Penelitian ini menggunakan ayam petelur jenis isabrown sebanyak 48 ekor. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan daun singkong yang dibuat menjadi tepung dan kemudian ditambahkan ke dalam ransum. R0 merupakan ransum basal tanpa penambahan tepung daun singkong, R1 adalah penambahan 5% tepung daun singkong ke ransum, R2 adalah penambahan 10% tepung daun singkong ke ransum dan R3 menambahkan tepung daun singkong 15% ke dalam ransum. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penambahan tepung daun singkong hingga tingkat 15% ke dalam ransum, tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap berat telur dan tebal kerabang.
Pemanfaatan Tepung Daun Pegagan (Centella asiatica) Sebagai Feed Additive Dalam Ransum Terhadap Konsumsi Ransum dan Berat Organ Fisiologis Broiler Amir, Yurni Sari; Dewi, Muthia; Noor, Prima Silvia; Malvin, Toni; Putra, Egip
LUMBUNG Vol 18 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.207 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i2.184

Abstract

Penelitian dengan memanfaatkan tepung daun pegagan sebagai feed additive dalam ransum broiler dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap konsumsi ransum dan berat organ fisologis. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan UPT Farm Politeknik Negeri Payakumbuh selama empat minggu, dengan menggunakan 100 ekor broiler yang dipelihara sejak DOC. Pakan yang diberikan berupa ransum basal dengan penambahan tepung daun pegagan. Rancangan yang digunakan adalah RAL dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, yaitu ransum basal 100% (A), ransum basal dengan penambahan 1,5% tepung daun pegagan (B), ransum basal dengan penambahan 3% tepung daun pegagan (C), ransum basal dengan penambahan tepung daun pegagan 4,5% (D). Variabel yang diukur adalah konsumsi ransum, persentase bobot hati dan jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran tepung daun pegagan dalam ransum sebagai feed additive tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,5) terhadap konsumsi ransum, bobot hati dan jantung broiler.
PEMANFAATAN DAUN BANGUN-BANGUN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETTAWA PADA KELOMPOK WANITA TANI TALANG KUNING Yurni Sari Amir; Nelzi Fati; Debby Syukriani; Irzal Irda; Toni Malvin
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v4i1.492

Abstract

The Talang Kuning Women Farmers Group (KWT) is located in Nagari Batu Bulek, North Lintau Buo District, Tanah Datar Regency, West Sumatra. KWT Talang Kuning is engaged in raising Ettawa Peranakan goats. Fertile natural conditions and a large area of land support KWT for raising PE goats. The purpose of KWT for raising goats is to help the family's economy. The technology transfer carried out in KWT uses leaves as a feed additive in goat rations. It can be given directly in fresh condition, processed into an infusion or made into licking candy (saka mineral urea block). The infusion of the leaves of the wake was tested on lactating goats at KWT Talang Kuning. The method of implementing the activities is in the form of lectures and discussions and direct practice. The results of the trial on lactating PE goats showed an increase in milk production for two weeks. The provision of leaf plant seeds for KWTs developed on KWT land and the practice of leaf processing motivates KWTs in developing goats. Farmer groups very much need this activity to motivate their enthusiasm in advancing the livestock business. Group activities are usually technology transfer which is carried out by discussion and direct practice with them. Making infusion of the leaves of Bangun-bangun was very beneficial for the group because it was proven to increase milk production of lactating goats. To provide it sustainably, seeds that cuttings can plant have also been provided, and on the group's land, leaf plants have grown.
Broiler Response on Increase in Flour Leaves Miana (Coleus atropurpureus, L) as a Feed Aditive in Ration Nelzi Fati; Ramond Siregar; Ulva Mohtar Luthfi; Debby Syukriani; Toni Malvin
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 20 No. 2 (2019): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.675 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol20-iss2/203

Abstract

Increased bacterial resistance to antibiotics provides a great opportunity to obtain antibacterial compounds by utilizing bioactive compounds from biological natural wealth. In Indonesia there are many known medicinal plants. Miana plants (Coleus atropurpureus, L) are one of the potential medicinal plants in Indonesia. This plant is widely used as medicine. This study aims to determine the effect of adding miana leaf flour to the ration on body weight gain, feed consumption, feed conversion and carcass percentage. This study used a completely randomized design with 5 treatments and 4 replications. The treatment was A = control, B = 1% Miana leaf flour / kg ration. C = 2% leaf flour miana / kg ration, D = 3% miana leaf flour / kg ration E = 4% miana leaf flour / kg ration. What was observed were performance and carcass including feed consumption, feed conversion, body weight gain, carcass percentage. The results of this study showed that the addition of miana leaf flour in the ration had no significant effect (P> 0.05) on body weight gain, feed conversion, feed consumption and carcass percentage. Giving miana leaf flour in the ration can be tolerated up to 4% in broiler rations.
Performance, Carcas And Broiler Lives With Giving Miana (Coleus atropurpureus, L) Leaves Fermentation Drink Toni Malvin; Nelzi Fati; Debby Syukriani; Yurni Sari Amir; Ulva Mohtar L; Ramond Siregar
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 22 No. 2 (2021): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.883 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol22-iss2/269

Abstract

The purpose of this study was  to determine the effect of adding miana (Coleus atropurpureus, L) leaf fermented drink on performance, carcass and chicken liver.  Broiler DOC without sexual segregation totaled 196 tails.  The design used was a completely randomized design consisting of 4 treatments and three replications.  Each test consisted of  16 tails. The treatments were: A0 = without fermented miana leaves, A1 = 4 ml fermented miana leaves /l drinking water, A2 = 8 ml fermented miana leaves/ l drinking water, A4 = 12 ml fermented miana leaves /l drinking water.  The parameters observed were performance, percentage of carcass and chicken liver.  The result showed that was no effect (P>0,05) of the addition of miana leaf fermentation on the performance, percentage of carcass and chicken liver. Offering 8 ml fermented miana leaves/liter provides better performance.
Response of Broilers with The Addition of Herbs (Miana Leaf Flour and African Leaf Flour) in the Broiler Ration Nelzi Fati; Toni Malvin; Debby Syukriani; Irzal Irda; Dihan Kurnia
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v1i1.142

Abstract

The purpose of this study is to determine the response of broilers to the addition of African leaf flour and Miana leaves. This study used a completely randomized design. Day old broilers (DOC) 90 tails were randomly divided into 6 treatments and 3 replicates, with each replicate consisting of 5 tails. The six treatments were: A (excluding African Leaf Powder (TDA) and Miana Leaf Powder (TDM)), B (Added 4% TDA), C (Added 4% TDM), D (Added 2% TDA + 2% TDM), E (addition of 1% TDA + 3% TDM) and F (addition of 3% TDA + 1% TDM) were added to the self-stirring ration. The measured parameters were PBB, ration consumption, ration conversion, and carcass percentage. The results obtained from the addition of African leaf meal and Miana leaf meal had no significant effect (P> 0.05) on body weight, ration consumption, ration conversion and carcass percentage. The addition of African leaf meal and Miana leaf can be tolerated up to 4% in the broiler ration.
Pengaruh Pemberian Tanaman Obat Sebagai Feed Additive Dalam Ransum Terhadap Performa dan Organ Pencernaan Ayam Pedaging Yurni Sari Amir; Prima Silvia Noor; Sujatmiko; Nelzi Fati; Toni Malvin
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 3 No. 2 (2020): August
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.319 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v3i2.272

Abstract

Penelitian broiler dengan pemberian tanaman obat sebagai feed additive dalam ransum berupa tepung daun salam, daun pepaya, daun jambu biji dan tepung daun miana untuk melihat pengaruhnya terhadap performa broiler. Penelitian dilakukan selama 2 bulan yang dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak dan di kandang broiler Laboratorium Produksi Ternak. Broiler yang digunakan 100 ekor umur satu hari. Pakan yang diberikan ransum adukan yang terdiri dari jagung, bungkil kedele, tepung ikan, tepung mie, minyak, top mix. Perlakuan yang diberikan adalah daun salam (Eugenia polyantha Wight), daun pepaya (Carica papaya Linn), daun jambu biji (Psidium Guava L)  dan  daun miana (Coleus scutellarioides) yang dijadikan tepung. Rancangan yang digunakan adalah  RAL, dengan  5 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu ransum adukan 100% sebagai kontrol (A), penambahan 0,5% tepung daun salam pada ransum adukan (B), penambahan 0,5% tepung daun pepaya pada ransum adukan (C), penambahan 0,5% tepung daun jambu biji pada ransum adukan (D) dan penambahan 0,5% tepung daun miana pada ransum adukan (E). Parameter penelitian adalah menghitung konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian didapatkan bahwa tanaman obat sebagai feed additive dalam ransum memberikan pengaruh yang  tidak berbeda nyata (P besar dari 0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum.
Respon Broiler Terhadap Penambahan Daun Mint (Mentha piperita L.) Fermentasi Dalam Air Minum: Broiler Response to Addition of Mint Leaves (Mentha piperita L.) Fermentation in Drinking Rahmad Fajri; Amelia Osseta; Siti Aisyah; Emilia Fitri; Putri Retno Ramayanti; Nelzi Fati; Toni Malvin
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 5 No. 1 (2022): February
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.047 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v5i1.508

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan mint (Mentha piperita L) fermentasi terhadap performa broiler meliputi pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum.  Subjek penelitian adalah DOC broiler tanpa pemisahan jenis kelamin berjumlah 100 ekor. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap pengujian terdiri dari 20 ekor. Perlakuan adalah: A0 = tanpa penambahan daun mint (Mentha piperita L) fermentasi , A1 = penambahan 0,3%  daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum, A2 = penambahan 0,6 % daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum, A3 = penambahan 0,9%  daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum, A4 = penambahan 1,2% daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum. Variabel yang diukur adalah pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh (P besar dari 0,05) penambahan daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum terhadap performa meliputi pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum.  Penambahan 0,3 % daun mint (Mentha piperita L) fermentasi/liter air minum memberikan kinerja yang lebih baik.
Potensi dan Karakteristik Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL) Berbasis Limbah Sayur sebagai Bioaktivator dalam Fermentasi Yunilas Yunilas; Ameilia Zuliyanti Siregar; Edhy Mirwhandhono; Adnan Purba; Nelzi Fati; Toni Malvin
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 5 No. 2 (2022): August
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.755 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v5i2.540

Abstract

Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL) adalah larutan hasil proses fermentasi berbagai bahan organik yang berasal dari lingkungan. Larutan MOL mengandung beragam Mikroorganisme Lokal yang potensial untuk digunakan sebagai bioaktivator dalam fermentasi.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan karakteristik larutan MOL yang berasal dari limbah sayur (sawi hijau, kol, dan daun kembang kol). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Perlakuan meliputi berbagai lama fermentasi (inkubasi) MOL berbasis limbah sayur yaitu: T1 = fermentasi 7 hari, T2 = fermentasi 14 hari, T3 = fermentasi 21 hari, dan T4 = fermentasi 28 hari. Variabel yang diamati adalah karakteristik fisik (warna dan aroma), biologis (total mikroba), dan kimiawi (pH, asam laktat, asam asetat, glukosa, dan suhu). Hasil penelitian menunjukkan lama fermentasi dapat menyebabkan perubahan warna dan aroma larutan MOL. Lama fermentasi berpengaruh nyata (P kecil dari 0,05) terhadap pH, berpengaruh sangat nyata (P kecil dari 0,01) terhadap total mikroba, suhu, glukosa, dan tidak berpengaruh nyata (P besar dari 0,05) terhadap total asam laktat dan asam asetat larutan MOL. Kesimpulannya adalah larutan MOL berbasis limbah sayur berpotensi sebagai bioaktivator dalam fermentasi. Karakteristik larutan MOL berbasis limbah sayur dipengaruhi oleh lama fermentasi. MOL terbaik dihasilkan pada hari ke-14 fermentasi dengan populasi mikroba sebesar 2,24 X 10 pangkat 6.