Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Metastasis of Epidermoid Cervical Carcinoma Cell to The Orbit Widiastuti, Widiastuti; Rahayu, Rachmi Fauziah; Susianto, Djoko; Budianti, Rita; Priyanto, Heru; Moedigdo, Ambar; Soegiartiningsih, Soegiartiningsih
Indonesian Journal of Cancer Vol 12, No 1 (2018): Jan - Mar
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.26 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v12i1.552

Abstract

Orbital metastases of cervical cancer cell are very rare. There is only one case reported in Dr. Moewardi Public Hospital Surakarta between 1999 and 2017. A 45-year-old woman was admitted with the upper right orbital lesion. She had not received a routine gynecologic examination for more than 10 years. She had normal chest X-ray. Abdominal ultrasonography revealed a heteroechoic lesion poor defined edge in cervix utery expands to corpus utery and rectum. Bilateral uropathy obstruction occured. Bone survey demonstrated osteolytic bone metastasis in the right supra orbital bone and a compression fracture of the twelfth thoracal spine. Head and orbital Computed Tomography (CT) scan, which revealed multiple metastatic lesions in the right orbital expanding to extra cranial, was performed. Our diagnosis was cervical cancer FIGO IV-B stage with distant metastasis thus chemoradiation was given. The aim of this report is to give more references regarding this complicated clinical condition.  ABSTRAKKanker serviks metastasis ke orbita sangat jarang terjadi. Hanya satu kasus yang dilaporkan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta antara tahun 1999 - 2017. Seorang wanita usia 45 tahun dirawat oleh karena lesi di orbita kanan atas sejak 2 bulan yang lalu. Pasien tersebut belum pernah mendapatkan pemeriksaan kandungan rutin selama lebih dari 10 tahun. Foto Chest X Ray normal. Ultrasonografi abdomen tampak lesi heteroekoik batas tak tegas pada serviks uterus meluas ke korpus uterus dan rektum. Terjadi obstruksi uropati kanan dan kiri. Bone survei memperlihatkan gambaran metastasis tipe litik pada tulang supra orbita kanan dan fraktur kompresi pada tulang belakang toraks ke dua belas. Computed Tomography (CT) Kepala dan Orbita memperlihatkan beberapa lesi metastasis pada supra orbita kanan yang meluas ke tulang tengkorak. Diagnosis kami adalah kanker serviks tahap FIGO IV-B dengan metastasis jauh dan diberikan therapi kemoradiasi. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan lebih banyak referensi data tentang kondisi klinis yang rumit ini.
The diagnostic value of apparent diffusion coefficient to differentiate benign and malignant meningiomas Marissa, Risa; Rahayu, Rachmi Fauziah; Wujoso, Hari; Subandi, Subandi; Putro, Prasetyo Sarwono; Soewondo, Widiastuti
Universa Medicina Vol. 40 No. 2 (2021)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/UnivMed.2021.v40.141-150

Abstract

BACKGROUNDMeningiomas are the most common primary extra-axial non-glial intracranial tumors. The severe grade of meningioma, according to WHO, has the highest recurrence rate accompanied by high morbidity and mortality rates. Therefore, it is imperative to perform pre-operative assessments so the clinician can give prompt treatment to gain a better prognosis. It is a novel alternative way of predicting meningioma’s malignancy by calculating the tumor’s apparent diffusion coefficient (ADC) value. The objective of the study was to determine the value of ADC for differentiating benign and malignant meningiomas. METHODSThis cross-sectional study involved 32 subjects with clinically diagnosed or histologically verified meningioma (21 benign and 11 malignant). They underwent a head-magnetic resonance imaging (MRI) examination and biopsy. We calculated the ADC value by creating regions of interest (ROIs) on the solid part of the tumor, guided by contrast and fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) sequence. We analyzed the ADC value with independent t-test and Bland-Altman graphs, calculated the average difference, CI 95%, limit of agreement between observers, and ROC. RESULTSMean ADC of malignant meningiomas (0.877 ± 0.167 x 10-3 mm2/s) was significantly lower than that of benign meningiomas (0.990 ± 0.105 x 10-3 mm2/s) (p<0.05). The ADC threshold is 0.886 x 10-3 mm2/s with sensitivity 63.6%, specificity 85.7%, positive predictive value 70% and negative predictive value 81.8%. CONCLUSIONThe ADC value measurement provides a discriminative feature to differentiate between benign and malignant meningiomas. However, the clinical applicability still needs to be elucidated, as histopathological confirmation remains the mainstay of definitive diagnosis.
RONTGEN TORAKS SEBAGAI PREDIKTOR HASIL TES REVERSE TRANSCRIPTION-POLYMERASE CHAIN REACTION (RT-PCR) UNTUK DIAGNOSIS COVID-19 Rahayu, Rachmi Fauziah; Maharina, Luths; Prabata, Adam; Ropitasari, Ropitasari; Widiastuti, Widiastuti; Yueniwati, Yuyun
Majalah Kesehatan FKUB Vol 8, No 2 (2021): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2021.008.02.5

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit infeksi yang telah menjangkiti banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pemeriksaan RT-PCR merupakan metode standar penegakkan diagnosis COVID-19, namun kapasitas laboratorium di Indonesia belum mampu melakukan pemeriksaan tersebut dalam jumlah adekuat. Rontgen toraks merupakan salah satu modalitas radiologi, yang umum ditemukan dan harganya terjangkau, yang dapat digunakan untuk penapisan pasien suspek COVID-19 sebelum dilakukan pemeriksaan RT-PCR. Rontgen toraks dapat menjadi pilihan modalitas untuk membantu penegakan diagnosis COVID-19 lebih cepat, terutama di daerah dengan fasilitas pemeriksaan RT-PCR yang terbatas. RSUD Dr Moewardi sebagai salah satu pusat rujukan Posko Kesehatan Siaga COVID-19 di Jawa Tengah melakukan pemeriksaan rontgen toraks sebagai program penapisan dan evaluasi keadaan pasien yang terindikasi terpapar COVID-19. Sejak 4 Mei 2020 hingga 28 Juni 2020, pemeriksaan rontgen toraks sebagai pemeriksaan awal  yang dilakukan terhadap 109 subjek dengan lokasi di Instalasi Radiologi RSUD dr. Moewardi, pemeriksaan kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan RT-PCR.  Temuan abnormal pada rontgen toraks didapatkan pada 28 (25,7%) orang dengan adanya  infiltrat  mendominasi pada 17 (60,7%) orang, diikuti dengan gambaran  air bronchogram pada 7 (25%) orang, dan GGO pada 4 (14,3%). Temuan abnormal yang ditemukan pada pemeriksaan rontgen toraks pada orang-orang yang bergejala dapat digunakan sebagai prediktor hasil tes RT-PCR untuk diagnosis COVID-19.
Hubungan Fungsi Kognitif Berdasarkan Skor MMSE dengan Hasil CT Scan Kepala Pasien Lansia Damiana Nirmala Mukti Handayani; Rachmi Fauziah Rahayu; Nanang Wiyono
Smart Medical Journal Vol 4, No 3 (2021): Smart Medical Journal
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/smj.v4i3.57246

Abstract

Pendahuluan: Penurunan fungsi kognitif merupakan penyebab utama disabilitas dan ketergantungan akan perawatan lansia. Pemeriksaan dengan pencitraan memungkinkan kita untuk mengetahui perubahan struktural otak yang dapat menjadi prediktor munculnya demensia. Penelitian mengenai topik ini masih jarang dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari hubungan antara hasil penilaian fungsi kognitif dengan mini mental state examination (MMSE) dan hasil CT scan kepala pasien lansia, yang distandarisasi dengan kriteria penilaian skala global cortical atrophy (GCA).Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasi. Populasi yang diteliti merupakan pasien yang berusia ≥60 tahun, menjalani pemeriksaan CT scan kepala pada tahun 2021, dan mampu menjalani pemeriksaan MMSE selama periode pengambilan data penelitian. Sampel diambil dengan the rule of thumb sebanyak 30 orang. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman.Hasil: Penelitian ini diikuti oleh 18 pasien perempuan dan 12 pasien laki-laki. Sebagian besar pasien memiliki fungsi kognitif yang normal dengan rata-rata skor MMSE 26 (±3,42) dan skala GCA 1 - 2. Terdapat korelasi negatif yang signifikan secara statistik (r=-0,546/p<0,002) antara fungsi kognitif berdasarkan skor MMSE dengan hasil pemeriksaan CT scan kepala pasien lansia.Kesimpulan: Terdapat hubungan negatif berkekuatan moderat antara fungsi kognitif berdasarkan skor MMSE dengan hasil pemeriksaan CT scan kepala pasien lansia.
Karakteristik Hasil Ultrasonografi Payudara pada Program Deteksi Dini Kanker Payudara di Kota Solo Rachmi Fauziah Rahayu; Rospitasari Rospitasari; Adam Prabata; Luths Maharina
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 1, No 1 (2020): April
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v1i1.41124

Abstract

Breast cancer is the most common cancer found in women worldwide, including Indonesia. Breast cancer was the most second cancer-related death in Indonesia with 22,000 mortality cases in 2018. The high mortality rate is worsened by the fact that 80% breast cancer cases in Indonesia was detected when its already in advanced stage, so the morbidity and mortality rate will be high. In response to those problems, we held a community service activity which comprises counselling of breast self-examination (BSE) methods and free breast ultrasonography examination. Counselling was held to improve knowledge and awareness regarding breast cancer, whereas free breast ultrasonography examination was held to give access of one of breast cancer early detection method for community. We found 9 people (16.4% of all participants) who had breast lesion and 11 people (20.0% of all participants) who had lymph node involvement. The mean of age of the community service participants was 47.4 years old, so our community service program is right on the target, matching with the riskiest age group of breast cancer. Improving knowledge and awareness regarding the importance of early detection for breast cancer, then contributing to add breast ultrasonography examination data in Indonesia, especially at Solo, were the aim for this community service program.
Upaya preventif Kanker Cervix dan Kanker Payudara di Masa Pandemi melalui Seminar Daring bagi Masyarakat Kota Solo dan Sekitarnya Brian Wasita; Nanang Wiyono; suyatmi suyatmi; Ratih Dewi Yudhani; Rachmi Fauziah Rahayu; Kristanto Yuli Yarso; Riza Novierta Pesik
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 9, No 1 (2021): February
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v9i1.45483

Abstract

Latar belakang dan tujuan : Kanker merupakan penyebab kematian tertinggi setelah penyakit kardiovaskuler (jantung dan stroke). Penyakit kanker banyak memakan korban meninggal karena kebanyakan baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut sehingga sulit disembuhkan.. Pada wanita kanker yang terbanyak adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Oleh karena itu perlu usaha pencegahan dan deteksi dini pada kanker payudara dan kanker leher rahim apalagi pada masa pandemic dimana akses ke fasilitas kesehatan terbatas.Metode Pelaksanaan : Kegiatan pengabdian masyarakat berupa seminar daring untuk memberikan pemahaman tentang kanker payudara dan kanker leher rahim meliputi gejala-gejala awal, cara deteksi dini, pencegahan dan tatalaksana apabila sudah didapatkan kanker. Peserta yang terdaftar sejumlah 164 orang dari berbagai kalangan masyarakat dan berbagai wilayah di Indonesia. Pada hari H seminar peserta yang hadir mencapai 121 orang, peserta antusias mengikuti presentasi dan diskusi hingga akhir acara.  Hasil dan Pembahasan : Setelah acara dilakukan survey tentang sikap dan pemahaman mengenai kanker payudara dan kanker leher rahim. Sebanyak 89,6 persen khawatir kalau-kalau menderita kanker dan sebanyak 96,9 % responden berusaha mencari informasi tentang kanker, dengan demikian seminar daring ini dapat menjebatani masyarakat untuk mencari informasi yang tepat tentang kanker. Dari hasil survey pemahaman tentang kanker payudara dan kanker leher rahim diperoleh nilai rata-rata 90,73 namun ada beberapa hal penting seperti penyebab kanker leher rahim, penyeberan dan factor yang berpengaruh pada kanker payudara masih belum paham (yang menjawab benar 11 s/d 20 % responden). Peserta webinar  mendapatkan sertifikat dan juga doorprize berupa masker.  Setelah acara seminar peserta memberikan respon positif untuk ditindaklanjuti dengan acara berikutnya,Kata kunci : penyuluhan, kanker payudara, kanker leher rahim, deteksi dini