Andoyo, Septian
Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tebu di PG Semboro PT. Perkebunan Nusantara XI Kabupaten Jember Andoyo, Septian; Wibowo, Rudi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.981 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.01.2

Abstract

Persediaan pasokan bahan baku tebu di pabrik gula harus dalam kondisi cukup tidak boleh kekurangan ataupun kelebihan bahan baku tebu agar proses produksi berjalan lancar.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemesanan ekonomis penyediaan bahan baku, waktu pemesanan kembali dan persediaan pengamanan bahan baku tebu di PG Semboro PT. Perkebunan Nusantara XI, dan untuk mengetahui biaya persediaan bahan baku tebu di PG Semboro PT. Perkebunan Nusantara XI. Metode penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive methods). Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Alat analisis yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ), Re-Order Point (ROP), Safety Stock (SS), dan Total Inventory Cost (TIC). Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) sebesar 5.924,8 ton atau lebih besar dari jumlah pemesanan yang dilakukan oleh PG Semboro sebesar 5.095,9 ton. Hasil tersebut menunjukkan adanya inefisensi pemesanan yang dilakukan PG Semboro karena menyebabkan frekuensi pembelian semakin besar dan biaya persediaan yang dikeluarkan juga semakin tinggi. Nilai Re-Order Point (ROP) dan Safety Stock (SS) dalam penyediaan bahan baku tebu sebesar 6.500 ton menunjukkan pemesanan bahan baku tebu mengalami kekurangan bahan baku. Nilai Total Cost Inventory (TIC) sebesar Rp. 1.093.034.443,34,- atau lebih kecil dari biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp.1.271.427.117,06,-. Hasil tersebut menunjukkan adanya inefisiensi biaya persediaan yang dikeluarkan oleh PG karena dengan perhitungan ekonomis maka frekuensi pembelian bahan baku akan semakin sedikit sehingga biaya total persediaan akan semakin rendah