Claim Missing Document
Check
Articles

Pemodelan penderita HIV/AIDS dengan metode arima Siska Candra Ningsih; Padrul Jana
Jurnal Mercumatika : Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.091 KB) | DOI: 10.26486/jm.v3i1.648

Abstract

Penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) perlu dilakukan dari pihak lain. Sebagai salah satu kontribusi pihak lain adalah memberikan data informasi tambahan hasil peramalan (orang dengan HIV/AIDS) ODHA dibeberapa tahun kedepan. Data dan informasi tersebut dibaca dan dianalisa pihak terkait untuk menentukan arah kebijakan penanggulangan. Peramalan yang digunakan di dalam penelitian ini menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dengan bantuan program R. Langkah yang dilakukan yaitu model kategorisasi, estimasi model dan peramalan. Hasil yang diperoleh adalah model terbaik yaitu ARIMA (1,1,1) dengan hasil ramalan 221 ODHA dalam empat tahun ke depan.
Efektivitas Model Pembelajaran IMPROVE Ditinjau dari Kemampuan Adversity Quotient Padrul Jana; Apendika Nugrahayuningtyas
Didaktik Matematika Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.819 KB) | DOI: 10.24815/jdm.v6i2.14196

Abstract

This research aimed to examine the effectiveness of IMPROVE learning model in the learning of mathematics in terms of adversity quotient ability of Grade 8 students in one of the public junior high school in Yogyakarta. This type of research was a quasi-experiment by using the Nonequivalent Posts-Only Control Group Design. The variables in this study included the independent variables of IMPROVE learning model and adversity quotient ability; and the dependent variable was student learning outcomes. The population in this research were all Grade 8 classes in one of the public junior high school in Yogyakarta. The sampling was done by purposive sampling system and selected one class was chosen as an experimental class and another class as a control class. The instrument used in this research was posttest and a questionnaire of adversity quotient that has been tested. The classification of student’s adversity quotient is Climber, Champer, and Quitter. The results of this study showed that IMPROVE learning model was more effective than direct learning model, in terms of adversity quotient ability of grade 8 students in one of the public junior high school in Yogyakarta. This research contributes to the development of studies on aspects that make the IMPROVE method more effective on adversity quotient ability.
ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MEMPREDIKSI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP INDEKS PRESTASI Marna Marna; Maya Saftari; Padrul Jana; Maxrizal Maxrizal
Delta: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2021): Delta : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/delta.v9i1.1251

Abstract

Model regresi linier logistik dapat digunakan untuk menentukan peluang mahasiswa memperoleh indeks prestasi (IP) di bawah  3,00. Model regresi logistik biner juga bisa digunakan untuk menganalisa faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal yang diduga mempengaruhi indeks prestasi (IP) mahasiswa. Faktor-faktor intenal berasal dari mahasiswanya sendiri, sedangkan faktor eksternal  berasal dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Populasi penelitian Populasi penelitian ini adalah mahasiswa perguruan tinggi yang ada di Pangkalpinang propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster sampling berdasarkan pengelompokan tertentu.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei terhadap mahasiswa-mahasiswa di perguruan tinggi yang ada di Pangkalpinang dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi  variabel Y berupa indeks prestasi dan X berupa variabel-variabel bebas yaitu pendidikan ayah, pendidikan ibu,uang saku setiap bulan, motivasi, sikap mahasiswa, domisili, jenis kelamin dan waktu belajar. Berdasarkan variabel- variabel tersebut, semua faktor internal dan eksternal mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa. Persentase faktor internal dan eksternal menunjukkan angka di atas 60% dan dari analisa juga diperoleh hasil penelitian bahwa sebesar 37,5% nilai IPK mahasiswa kurang dari 3,00
KEEFEKTIFAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Ria Rustiana; Padrul Jana; Dwi Susilowati
Delta: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 9, No 2 (2021): Delta : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/delta.v9i2.1412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Think-Talk-Write (TTW) terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VII SMP Negeri 12 Yogyakarta. Jenis penelitian ini eksperimen semu yang menggunakan desain Posttest-Only Control Design. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling, terpilih kelas eksperimen yaitu kelas VII A dan kelas kontrol yaitu kelas VII B. Kelas VII A diajar dengan model Think-Talk-Write (TTW) dan kelas VII B diajar dengan pembelajaran langsung. Hasil penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa, hasil penilaian tengah semester (PTS) dan nilai posttest kedua kelas berdistribusi normal dan mempunyai sebaran homogen. Hasil uji statistik menunjukan bahwa kegiatan belajar menggunakan model Think-Talk-Write (TTW) lebih efektif dibandingkan model pembelajaran langsung ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VII SMP Negeri 12 Yogyakarta.
PERSEPSI GURU MATEMATIKA TERHADAP PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING) Rizka Juni Anisa; Padrul Jana; Marsiyam Marsiyam
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2720.397 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i4.3707

Abstract

Abstrak Selama pandemi wabah Covid-19, guru melakukan pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring menjadi pilihan utama karena adanya pandemi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi guru terhadap pembelajaran daring pada mata pelajaran matematika. Persepsi guru yang digali meliputi aspek materi ajar, interaksi belajar, dan lingkungan belajar matematika dalam pembelajaran daring. Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori kualitatif deskriptif. Pengambilan data penelitian menggunakan angket Google Form dan wawancara. Data diperoleh dari guru matematika tingkat SMP dan SMA sederajat di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 30 responden. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Selanjutnya dilakukan keabsahan data untuk mengecek data yang didapatkan dari angket dengan data wawancara menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek materi ajar persepsi guru dalam kategori baik. Hal ini di dukung oleh pendapat guru bahwa dalam menyampaikan materi guru sebelumnya sudah merancang materi tersebut. Tentunya disesuaikan dengan kompetensi dasar agar materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan mudah untuk dipahami oleh siswanya. Pada aspek interaksi belajar menurut persepsi guru matematika itu dalam kategori  kurang. Hal ini karena tidak semua siswa menjadi aktif ketika pembelajaran daring berlangsung. Sedangkan pada aspek lingkungan belajar guru memiliki persepsi kurang. Hal ini juga di dukung oleh pendapat guru bahwa lingkungan belajar selama pembelajaran daring lebih susah dikondisikan karena tidak bertatap muka secara langsung, sehingga guru susah untuk memantau siswanya. Kata kunci: Matematika; Pembelajaran Daring; Persepsi Guru. Abstract During the Covid-19 pandemic, teachers conducted online distance learning. Online learning the main choice because of this pandemic. This study aims to describe the teacher's perceptions of learning online on mathematics. Teacher perceptions that are explored include aspects of teaching materials, learning interactions, and the mathematics learning environment in online learning. This type of research is included in the descriptive qualitative category. Retrieval of research data using a questionnaire Google Form and interviews. Data obtained from mathematics teachers at the junior and senior high school levels in the Special Region of Yogyakarta as many as 30 respondents. The data analysis technique used was data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Furthermore, the validity of the data was carried out to check the data obtained from the questionnaire with interview data using triangulation. The results showed that in the aspect of teaching material, the teacher's perception was in a good category. This is supported by the teacher's opinion that in delivering the material, the teacher had previously designed the material. Of course, it is adjusted to essential competencies so that the material provided is following the needs and is easy for students to understand. In the aspect of learning interaction, according to the mathematics teacher's perception, it is in a low category. This is because not all students become active when online learning takes place. Meanwhile, in the aspect of the learning environment, teachers have fewer perceptions. This is also supported by the teacher's opinion that the learning environment during online learning is more difficult to the condition because it does not meet face to face so that it is difficult for teachers to monitor their students.Keywords: Mathematics; Online Learning; Teacher Perception.
PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN DISCOVERY LEARNING (DL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Latifah Hanum; Dhian Arista Istikomah; Padrul Jana
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.323 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v8i1.3203

Abstract

This study aims to compare the effectiveness of Problem Based Learning (PBL) and Discovery Learning (DL) learning models concerning of problem-solving abilities of grade students of 4 Pandak Junior High School. This type of research is quasi-experiment with The Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. The population of this research is students grade  state of 4 Pandak Junior High School. The samples for this research are students grade A and students grade B. The instruments of this research are observation, test, and documentation. Then data analysis techniques are a normality test using Kolmogorov Smirnov, homogenity test using Levene’s test, and hypothesis test use T-test with 0,05 as it significantly. The final result of this research are (1) Problem Based Learning (PBL) models in terms of students mathematical problem-solving skills is effective are students grade  of 4 Pandak Junior High School, it analyzed with one sample t-test method and it shown that  ); (2) Discovery Learning (DL) models in terms of students mathematical problem-solving skill is effective are students grade  of 4 Pandak Junior High School, it analyzed with one sample t-test method and it shown that  ; (3) There are differences between Discovery Learning (DL) learning models and Problem Based Learning (PBL) learning models and shown by the Discovery Learning (DL) learning model is more effective than Problem Based Learning (PBL) learning models in terms of problem solving abilities are students grade  of 4 Pandak Junior High School. It is proved with two samples t-test method, and the result is  .
Respon guru matematika terhadap penghapusan ujian nasional Luthfi Nabila Tuankotta; Padrul Jana; MM Endang Susetyawati; Rosalia Indriyati Saptatiningsih
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 15 No. 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.624 KB) | DOI: 10.23887/wms.v15i3.34124

Abstract

Departemen pendidikan nasional telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satunya yaitu peningkatan sistem evaluasi. Sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional disebut dengan Ujian Nasional (UN). Salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam UN adalah mata pelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat universal, dimana matematika adalah ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam memajukan daya pikir manusia. Tetapi menurut laporan hasil Ujian Nasional yang diunggah oleh Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud, hasil UN matematika pada tahun ajaran 2019/2020 menempati kedudukan paling rendah, baik di tingkat SMP maupun tingkat SMA sederajat. Maka dari itu, rendahnya nilai matematika tersebut menimbulkan beberapa konflik di berbagai kalangan, sehingga ada beberapa kalangan yang berpendapat bahwa matematika merupakan faktor yang menghambat kelulusan peserta didik, sehingga mereka berpendapat sebaiknya UN dihapuskan. Berdasarkan fakta tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian guna mengetahui respon guru matematika terhadap penghapusan ujian nasional serta dapat mengetahui cara guru matematika dalam mengukur ketuntasan pencapaian peserta didik jika Ujian Nasional dihapuskan serta mengetahui dampak yang akan terjadi jika Ujian Nasional dihapuskan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Mixed Methods, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu dengan pertimbangan-pertimbangan antara lain yaitu guru matematika tingkat SMP dan SMA sederajat di Daerah Istimewa Yogyakarta, dikarenakan peneliti ingin mengetahui respon guru dari mata pelajaran yang memuat kemampuan atau kecakapan peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan menggunakan matematika di seluruh aspek kehidupan (literasi dan numerasi). Jumlah responden yang digunakan hampir merata disetiap kabupatennya. Instrumen yang digunakan adalah angket dan wawancara. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa respon guru matematika terhadap penghapusan Ujian Nasional dominan berpendapat kurang setuju pada dimensi sikap, akan tetapi pada dimensi evaluasi pendidikan, penilaian, dan mutu pendidikan respon guru matematika dominan berpendapat setuju jika Ujian Nasional dihapuskan. Ujian sekolah dan penilaian 5 semester terakhir dapat mengukur ketuntasan pencapaian peserta didik, dengan ujian nasional peserta didik dapat lebih leluasa dalam mengeksplorasi diri, tetapi Ujian Nasional juga dapat menurunkan minat dan semangat peserta didik dalam mengikuti pelajaran matematika.
MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Padrul Jana; Amirul Anisa Nur Fahmawati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.414 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi pokok kubus dan balok dengan model Discovery Learning. Penelitian ini dilakukan di SMP PGRI Kasihan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data, baik data kualitatif maupun data kuantitatif dari berbagai sumber yaitu hasil observasi, tes tertulis, dokumentasi, dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII C SMP PGRI Kasihan pada pembelajaran matematika. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: (1) pencapaian kategori tinggi dalam penerapan model Discovery Learning, (2) hasil nilai rata-rata tes tiap siklus mengalami peningkatan, dan (3) skor tiap aspek pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika mengalami peningkatan.AbstractThis research aims to improve the ability of the mathematical problem solving of students on the subject matter of the cube and the beams with a model of Discovery Learning. This research was conducted at the SMP PGRI Kasihan. Data collection techniques using observation, test, documentation, and records of the Court. The technique of data analysis in this research is to examine all the data, both qualitative data and quantitative data from a variety of sources that the results of observation and test. Based on the results of the study, it can be concluded that the model of Discovery Learning can improve the ability of mathematical problem solving of students of class VIII C for mathematics learning. The research results obtained as follows: (1) the achievement of the high category in implementation model of Discovery learning; (2) the results of the average value of each test cycle has increased; and (3) score each aspect of problem-solving in mathematics has increased.
ACTIVE LEARNING BERBANTUAN FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI VEKTOR Padrul Jana; Andreast Wahyu Sugiyarta
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.129 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v7i3.1538

Abstract

This research aims to apply Active Learning with Flashcard assisted and to improve learning outcomes in vector material for students of X MIPA 3 Muhammadiyah 3 Yogyakarta Senior High School. This research is a Classroom Action Research (CAR). The subjects of this research were students of class X MIPA 3 as many as 32 students. The subject of this class action research because based on observations made by the teacher during the learning process, students were still very less active. Data collection techniques are carried out by observation, tests, and documentation. The results showed that there was an increase seen from the percentage of learning completeness. Learning completeness experienced a significant increase. In the initial condition, the percentage was 28.13% then increased at the end of Cycle I to 40.63% meaning that flashcard-assisted active learning can improve student learning outcomes but still not reach the target of 80% so that it continues in Cycle II. At the end of Cycle II, there was another more significant increase to 100%, meaning that flashcard-assisted active learning is very suitable to be applied to improve learning outcomes. Thus it can be concluded that the use of Active learning models with Flashcard assisted can improve the activity and learning outcomes. This learning model can be used as an alternative for mathematics teachers in doing classroom learning creativity.
Penguatan Kemampuan Matematika Dasar Siswa Sma Melalui Kegiatan Matrikulasi Padrul Jana
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): Maret
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v1i1.80

Abstract

The aim of the matriculation is to improve the basic mathematics skills of high school students in order to ease the learning process in the next level. The method of this research is started with pretest, explaining material, exercise, postest and the last one in evaluation.The result of this activity is the increase of basic mathematics comprehension of the students which was 48,5% and the final result showed that student who passed the criterion of minimum mastery were 51,4%.