This Author published in this journals
All Journal Jurnal Mandiri
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN E-MUSRENBANG DI KELURAHAN GONDRONG, KECAMATAN CIPONDOH, KOTA TANGERANG Nazir, Ahmad
Jurnal Mandiri : Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi Vol 1 No 1: Juni 2017
Publisher : Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.835 KB) | DOI: 10.33753/mandiri.v1i1.6

Abstract

Tujuan dilakukannya Penelitian ini adalah untuk menemukan dan mengidentifikasi harapan warga Kelurahan Gondrong dengan adanya perencanaan pembangunan Melalui Musrenbang Kota Tangerang. Dan untuk menganalisis Implementasi Kebijakan penerapan e-Musrenbang Di Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh alamat : Jl. Ki Hajar Dewantoro Kel Gondrong Kec Cipondoh Kota Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode Deskriptif Menurut Kuncoro adalah “Penelitian deskriptif meliputi kegiatan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan berinteraksi langsung dengan pemangku kepentingan program musrembang Kota Tangerang dan masyarakat yang terlibat dalam Perencanaan Pembangunan pada pelaksanaan Musrenbang di Kota Tangerang. Musrenbang dilaksanakan dalam rangka melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana KerjaP emerintah Daerah (RKPD). Tiga kelompok variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi: Karakteristik dari masalah, Karakteristik kebijakan/undang-undang, dan karakteristik lingkungan, ketiga variable ini mampu membuktikan implementasi E-Musrenbang di Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Di kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh berimbang antara yang senang dan yang kurang menyenangi berbilang seimbang, hal ini memberi sinyal kuat bahwa bagi para pegawai kelurahan lebih senang dengan menggunakan elektonik dikarenaka efisiensi dan teransparan, sedang dari kalangan RW dan RT masih belum menginginkan penggunaan musrenbang elektronik, dengan alasan membingungkan dalam hal pengajuan.
PENGARUH TATA KELOLAH PEMILIH DAN LOGISTIK PEMILU TERHADAP EPEKTIFITAS PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2017 DI KPU KOTA TANGERANG Nazir, Ahmad
Jurnal Mandiri : Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi Vol 2 No 1: Juni 2018
Publisher : Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.461 KB) | DOI: 10.33753/mandiri.v2i1.36

Abstract

Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Tata Kelolah Pemilih (X1) Terhadap Efektivitas Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017(Y) sebesar 0.315. Koefesien korelasi ini signifikan dan memiliki tingkat hubungan rendah berada pada interval nilai 0.200-0.399. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Penyiapan Logistik Pemilu (X2) Terhadap Efektivitas Pemilu (Y) sebesar 1.000. Koefesien korelasi ini signifikan dan memiliki tingkat hubungan sangat tinggi berada pada interval nilai 0.800-1.000. Sedangkan hasil uji statistic korelasi berganda (R) menujukan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Tata Kelolah Pemilih (X1) dan Penyiapan Logistik Pemilu (X2) Terhadap Efektivitas Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017(Y) sebesar 0.329. Hal ini menujukan adanya pengaruh lemah antara Tata Kelolah Pemilih (X1) dan Penyiapan Logistik Pemilu (X2) secara bersama–sama terhadap efektivitas Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017 (Y). Hasil uji thitung yang dikonsultasikan t tabel hasilnya ternyata variable Tata Kelolah Pemilih terhadap variable Efektivitas Pemilu hasil uji hipotesis ke-1 Ho ditolak dan Ha diterima karena thitung (3.114) > ttabel (1.980). Variabel Penyiapan Logistik Pemilu terhadap Variabel Y hasil uji hipotesis ke-2 Ha diterima dan Ho ditolak karena thitung (2.157) > ttabel (1.980). Selanjutnya untuk variable X1 (Tata Kelolah Pemilih) dan Variabel X2 (Penyiapan Logistik Pemilu) terhadap variable Y uji hipotesis ke-3 Ha diterima dan Ho ditolak setelah dikonsultasikan dengan F tabel ternyata Fhitung (5.272) > Ftabel (1.39), maka secara bersama-sama Tata Kelola Pemilih dan Penyiapan Logistik Pemilu berpengaruh terhadap Efektivitas Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017.
PERAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KOTA TANGERANG Nazir, Ahmad
Jurnal Mandiri : Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi Vol 2 No 2: Desember 2018
Publisher : Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2773.95 KB) | DOI: 10.33753/mandiri.v2i2.52

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan mendeskrifsikan bagaimana mekanisme kerja BKM dalam pembangunan dan Untuk mengetahui dan mendeskrifsikan bagaimana peran BKM dalam pembangunan daerah. Penelitian ini dilakukan pada BKM Mekar Sejati Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh alamat : Jl. Ki Hajar Dewantoro, Kel Gondrong, Kec Cipondoh, Kota Tangerang. Dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Metode Deskriptif Menurut Kuncoro adalah “Penelitian deskriptif meliputi kegiatan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian”. Penelitian kualitatif tidak hanya mengumpulkan data, tetapi merupakan pendekatan terhadap dunia empiris, serta memberikan penjelasan tentang perencanaan pembangunan dalam pelaksanaan pembangunan. Hasil dari penelitian ini adalah mekasnisme kerja BKM diwali denga rembuk warga tahunan yang disebut RWT atau musyawarah yang dilakukan oleh pengurus badan kesedayaan masyarakat dengan rukun tetannga, rukun warga yang dihadiri oleh perwakilan dari aparatur pemerintahan ditingkat kelurahan dan pendamping BKM itu sendiri yang disebut dengan paskel. Disitu para Rt dan Rw mengajukan program-program yang berhubungan dengan pembangunan di wilayah masing-masing seperti pembanguan jalan paving block, pembangunan saluran air dan pembuatan jamban sampai yang belum diusulkan pada Musrenbang kelurahan dan menjalankan program pembangunan yang sudah disyahkan oleh pemerintah melalui dinas terkait. Peran BKM di masyarakat adalah sebagai roda penggerak masyarakat yang akan mengembangkan modal sosial yaitu kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organisasi. Sebagai wadah aspirasi masyarakat dengan cara melibatkan masyarakat agar pro aktif dalam proses pengambilan keputusan dalam program pembangunan dll.