Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hubungan Perilaku Merokok dengan Prestasi Belajar pada Siswa di SMK Ferdita, Wiwin; Alwi, Muhammad Khidri; Asfar, Akbar
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 2 (Desember, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.536 KB) | DOI: 10.33096/won.v1i2.358

Abstract

Perilaku merokok merupakan perilaku yang membakar salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan/atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotina tabacum, nicotina rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan. Prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan prestasi belajar pada siswa di SMK Negeri 4 Kota Bima. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasional kuantitatif non-eksperimen dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel 49. Analisa data yang digunakan adalah analisa bivariate, uji chi-square dengan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku merokok ringan yang prestasi belajar baik sebanyak 58,3%, perilaku merokok ringan yang kondisi prestasi belajar kurang baik sebanyak 41,7%, sedangkan perilaku merokok berat dengan prestasi belajar baik sebanyak 27,0%, perilaku merokok berat yang prestasi belajar kurang baik sebanyak 73,0%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan pelecehan seksual dengan kondisi psikologis dengan nilai p-value 0,048. Saran : Keluarga diharapkan terus menjaga keharmonisan dalam keluarga agar dapat meminimalisirkan kejadian perilaku merokok, selain itu diharapkan masyarakat juga bisa memberikan dukungan pada keluarga yang mengalami perilaku merokok dan diharapkan institusi pendidikan dapat terus memberikan program-program khusus seperti penyuluhan bahayanya merokok yang mendukung agar permasalahan perilaku merokok yang ada dapat di minimalisirkan.
Kebiasaan Penggunaan Gadget Dini dengan Perkembangan Psikososial pada Anak Usia Sekolah Samsul, Wawan Adi Saputra; Sunarti; Asfar, Akbar
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 2 (Desember, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.83 KB) | DOI: 10.33096/won.v1i2.371

Abstract

The development of the times as it is today, especially in the field of technology knowledge and information has progressed very rapidly. One of the fastest growing technologies today is gadgets. The use of gadgets in school-age children has positive and negative impacts, one of the negative impacts of using these gadgets is the inhibition of psychosocial development in school-age children. This study aims to determine the relationship between the use of early gadgets to the psychosocial development of school age children in SDN Goto, Tidore Islands City. The research method used in this research is descriptive correlation using a cross sectional approach. The sampling technique was stratified random sampling with a sample size of 65 respondents. The relationship test used the chi square statistical test with a significance level of α = 0.05. The results showed students who used gadgets in the non-routine category were 8 (12.3%), the Routine category was 57 (87.7%) and the psychosocial development of the children in the poor category was 21 (32.3%) and the number of students in the good category was 44 (67.7%). The results showed that there was no relationship between the use of gadgets and the psychosocial development of school-age children at SDN Goto, Tidore Islands City, p = 0.226, greater than α = 0.05, this is due to several factors including children still social, learning and playing with friends. -friends as usual even though they use gadgets. The conclusions in this study indicate that there is no relationship between the use of early gadgets on the psychosocial development of school-age children at SDN Goto, Tidore Islands City, and the suggestions of this study hopefully can become information material for parents and teachers to better supervise children in using gadgets.
Pengaruh Refleksi Massage Therapy terhadap Penurunan Kualitas Nyeri pada Lansia Penderita Rheumatoid Arthritis: Febriansa, Andi Ferdi; Asfar, Akbar; Ramli, Rahmawati
Window of Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (Juni, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.192 KB) | DOI: 10.33096/won.v2i1.384

Abstract

Lansia merupakan salah satu kelompok atau populasi berisiko, populasi lansia meningkat sangat cepat pada tahun 2020. Keluhan yang sering dialami lansia adalah nyeri yang diakibatkan oleh rheumatoid artritis. Refleksi massage therapy adalah salah satu tindakan nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh refleksi massage therapy terhadap penurunan kualitas nyeri pada lansia penderita rheumatoid arthritis di desa barang kab.soppeng. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment menggunakan pre dan post test design. Adapun pengambilan sampel ialah dengan menggunakan tehnik total sampling dengan besar sampel sebanyak 30 responden. Uji pengaruh menggunkan menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai ρ = 0.000, dimana nilai ρ lebih kecil dari nilai α = 0,05. Hasil penelitian adalah tingkat nyeri rheumatoid arthritis pada lansia sebelum diberikan refleksi massage therapy; yaitu skala nyeri sedang 18 orang (60.0%); dan nyeri berat terkontrol 12 orang (40.0%), tingkat nyeri rheumatoid arthritis pada lansia sesudah diberikan refleksi massage therapy; yaitu tidak nyeri 8 orang (26.7%); dan nyeri ringan 22 orang (73.3%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh refleksi massage therapy terhadap penurunan kualitas nyeri pada lansia penderita rheumatoid arthritis dengan nilai ρ = 0.000, dimana nilai ρ<α, maka H1 diterima. Adapun saran dari peneliti yaitu untuk lansia serta keluarganyauntuk mengatasi nyeri dengan metode non farmakologi seperti menerapkan teknik refleksi massage therapy.
Hubungan Tingkat Kecemasan terhadap Peningkatan Tekanan Darah pada Lansia di Puskesmas Jumpandang Baru Nurfitri; Safruddin; Asfar, Akbar
Window of Nursing Journal Vol. 2 No. 2 (Desember, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.155 KB) | DOI: 10.33096/won.v2i2.558

Abstract

Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya Hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan (Menkes Ri, 2017). Pada pengambilan data awal yang diperoleh dari puskesmas Jumpandang Baru pada periode bulan September - November 2020 hasil data dari lansia dengan usia 60 tahun sampai 74 tahun di dapatkan hipertensi 15 orang, arthritis 5 orang, DM 10 orang, ISPA 4 orang, THT 3 orang dan gastritis 10 orang. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengeetahui hubungan tingkat kecemasan terhadap peningkatan tekanan darah pada lansia di puskesmas jumpandang baru Makassar. Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu desenptik kuantitatif cross secsional di mana peneliti mencari hubungan antara variable independen (tergantung) dengan melakukan pengukuran sesaat. Artinya setiap subjek hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran variable subjek dilakukan pada saat pemeriksaan.
Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Virus Covid-19 Asfar, Akbar
Window of Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (Juni, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.113 KB) | DOI: 10.33096/won.v2i1.694

Abstract

Gugus Tugas Covid-19 Republik Indonesia, per tanggal 03 Oktober 2020, jumlah pasien total positif Covid-19 di dunia mencapai 48.044.811 orang, yang diakumulasikan dari pasien positif dirawat, pasien positif sembuh, serta pasien positif meninggal. Di Indonesia, total pasien positif Covid-19 sebesar 418.375 orang, dengan pasien sembuh sebesar 349.497 orang dan pasien meninggal sebear 14.146 orang.. Peneliti bertujuan mengetahui perilaku masyarakat dalam pencegahan Covid-19 di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Desain penelitian menggunakan pendekatan Deskriptif dengan mengambil jumlah populasi 362 orang dan sampel 79 orang, adapun instrument penelitian menggunakan kuesioner dengan skala Guttman. Penelitian ini menunjukkan pengetahuan masyarakat lebih rendah daripada tindakan masyarakat dalam penelitian ini. Ditunjukan oleh angka pengetahuan kurang sebanyak 50.6% dan pengetahuan baik 49.4%. Sebaliknya hasil dari tindakan mendapatkan kriteria baik tertinggi daripada kurang baik yaitu tindakan baik sebanyak 96.3% dan kurang sebanyak 2.5%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tindakan masyarakat untuk mencegah Covid-19 lebih baik daripada pengetahuan masyarakat di Kecamatan Rappocini khususnya di Komplek anggrek Minasa Upa Kota Makassar. Peneliti menyarankan sebaiknya masyarakat lebih sering mengikuti edukasi yang telah diberikan tenaga kesehatan, mencari tahu tentang covid-19 melalui internet, berita, agar pengetahuan serta motivasi masyarakat dapat meningkat.
The Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap Kadar Hemoglobin pada Mus Musculus Balb Albino Djafaar, Nurul Annisa; Munir, Nur Wahyuni; Asfar, Akbar
Window of Nursing Journal Vol. 2 No. 2 (Desember, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.842 KB) | DOI: 10.33096/won.v2i2.731

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan dengan prevalensi di Indonesia 21,7%. Tingginya prevalensi anemia disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kebiasaan minum teh. Hal ini terjadi karena kandungan tanin dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian teh hitam terhadap kadar hemoglobin pada mus musculus balb albino. Jenis penelitian ini merupakan eksperimental dengan desain penelitian menggunakan post test only control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 ekor mencit jantan yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu P0 sebagai kelompok kontrol dan P1 sebagai kelompok teh hitam. Darah diambil melalui ekor mencit, pemeriksaan hemoglobin menggunakan hemoglobin tesing system easy touch. Penelitian ini dilakukan di laboratorium farmakologi fakultas farmasi Universitas Muslim Indonesia. Uji statistik data yang digunakan adalah uji independent sample t-test dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian teh hitam terhadap kadar hemoglobin pada mus musculus balb albino. Didapatkan hasil uji analisis statistik ada pengaruh pemberian teh hitam terhadap kadar hemoglobin dengan p-value=0,001. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian teh hitam selama tujuh hari yang berpotensi menganggu kadar hemoglobin pada mus musculus balb albino.
Hubungan Personal Hygiene dengan Riwayat Menderita Diare Pada Anak Akbar Asfar; Sudarman Sudarman
Celebes Health Journal Vol 1 No 1 (2019): April 2019
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-DIKTI) Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.178 KB)

Abstract

Abstract. Diarrhea is a condition of abnormal or unusual excretion, marked by an increase in dilution volume. There are several factors that can cause diarrhea including infection factors, malabsorption factors, food factors, psychilogical factors, environmental factors and lack of personal hygiene factors. This study aims to determine the relationship of personal hygiene with a history of suffering from diarrhea in school-age children in SDAI BAZNAS Sul-Sel Makassar City in 2018. The research design used analytic survey with Cross Sectional Study approach. The population taken in this study were 57 School Students in SDAI BAZNAS Sul-Sel, Makassar City, with total sampling techniques. Relationship testing is done by using the Chi-Square statistical test with a significance level of α <0.05. The results showed that there was a relationship between personal hygiene with a history of suffering from diarrhea in students of the Indonesian Elementary School Children (SDAI) of Makassar City BAZNAS as many as 25 (86.2%) students who had less personal hygiene with a history of diarrhea with a value of ρ = 0.006 and α <0.05. This study concluded that personal hygiene has a close relationship to the occurrence of diarrheal diseases in students so it is suggested that there is socialization and health education about personal hygiene that is good for students and societyAbstrak. Diare adalah suatu keadaan pengeluran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume keenceran. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diare diantaranya adalah faktor infeksi, faktor malabsorbsi, faktor makanan, faktor psikilogis, faktor lingkungan dan faktor personal hygiene yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene dengan riwayat menderita diare pada anak usia sekolah di SDAI BAZNAS Sul-Sel Kota Makassar Tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu Siswa Sekolah di SDAI BAZNAS Sul-Sel Kota Makassar sebanyak 57 siswa dengan tehnik total sampling. Uji hubungan dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α < 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan personal hygiene dengan riwayat menderita diare pada siswa Sekolah Dasar Anak Indonesia (SDAI) BAZNAS Sul-Sel Kota Makassar sebanyak 25 (86,2%) siswa yang memiliki personal hygiene kurang dengan riwayat menderita diare dengan nilai ρ=0,006 dan α < 0,05. Penelitian ini disimpulkan bahwa personal hygiene memiliki hubungan yang erat terhadap terjadinya penyakit diare pada siswa sehingga disarankan adanya sosialisasi serta penyuluhan kesehatan tentang personal hygiene yang baik kepada siswa dan masyarakat.
Pengaruh Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Terhadap Pengetahuan Siswa Kelas XII Di SMK Baznas Sulsel Sudarman Sudarman; Akbar Asfar; Irmiatinarahma Pago
Celebes Health Journal Vol 1 No 1 (2019): April 2019
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-DIKTI) Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.589 KB)

Abstract

Abstract. Vocational High School Students (SMK) is one part of the community that is competent to be trained in basic life support (BLS), where they are at the age of adolescents who are vulnerable to the emergency situation. This study aims to determine the effect of basic life support training (BLS) on increasing the knowledge of students of class XI SMK Baznas South Sulawesi. This study uses a quantitative approach with a type of quasi experimental research and pre and post test control group design research design. In this design the researcher intervened in two groups. The first group as the treatment group and the second group as the control group. The population in this study were all students of class XI Baznas Vocational High School, amounting to 42 people consisting of 21 intervention groups and 21 control groups. The test used by the Wilcoxon Test was to determine differences in knowledge and skills before and after in both groups. The results showed that there was an effect of basic life assistance training on the knowledge of Class XI Students at the National Baznas Vocational School in South Sulawesi with a value of α = 0.001 (<0.05). There is no effect of givinga guidance on basic life assistance to the knowledge of Class XI Students at South Sulawesi Baznas Vocational School with a value of α = 0.102 (> 0.05). There was no difference in knowledge between students who were given training and those who were not given basic life assistance for Class XI students at South Sulawesi Baznas Vocational School with a value of α = 0.682 (> 0.05). The conclusion of this study was that there was no difference in knowledge of students who were given BLS training and those who were not given BLS training. It is expected that the management of the South Sulawesi Baznas Vocational School will plan BLS training on a regular basis, providing tools and materials such as POM BLS infant, Children and Adults to be used by students to practice BLS actions in order to increase student knowledge in providing BLS to patients / victims of emergency conditions. Abstrak. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bagian dari masyarakat yang berkompetensi untuk dilatih tentang bantuan hidup dasar (BHD), dimana mereka berada pada usia remaja yang rentan akan situasi kegawatdaruratan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) terhadap peningkatan pengetahuan siswa kelas XI SMK Baznas Sulsel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen dan desain penelitian pre and post test control group design. Pada desain ini peneliti melakukan intervensi pada dua kelompok. Kelompok pertama sebagai kelompok perlakuan dan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMK Baznas Sulsel kelas XI yang berjumlah 42 orang yang terdiri dari 21 orang kelompok intervensi dan 21 kelompok kontrol. Uji yang digunakan Wilcoxon Test adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan keterampilan sebelum dan sesudah pada kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar terhadap pengetahuan Siswa Kelas XI di SMK Baznas Sulawesi Selatan dengan nilai α=0,001 (<0,05). Tidak ada pengaruh pemberian panduan tentang bantuan hidup dasar terhadap pengetahuan Siswa Kelas XI di SMK Baznas Sulawesi Selatan dengan nilai α=0,102 (>0,05). Tidak ada perbedaan pengetahuan antara siswa yang diberikan pelatihan dan yang tidak diberikan bantuan hidup dasar Siswa Kelas XI di SMK Baznas Sulawesi Selatan dengan nilai α=0,682 (>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan pengetahuan siswa yang diberikan pelatihan BHD dan yang tidak diberikan pelatihan BHD. Diharapkan pihak pengelola SMK Baznas Sulawesi Selatan melakukan perencanaan pelatihan BHD secara rutin, menyediakan alat dan bahan seperti pantom RJP Bayi, Anak dan Dewasa untuk digunakan siswa praktik tindakan BHD agar dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam memberikan BHD pada pasien/korban kondisi darurat.
MODERN DRESSING WOUND CARE EFFECTIVE HEALING DIABETIC Wounds IN ISAM CAHAYA HOLISTIC CARE Sudarman Sudarman; Akbar Asfar; Haeril Amir
Jurnal Ipteks Terapan Vol 14, No 2 (2020): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.033 KB) | DOI: 10.22216/jit.2020.v14i2.5384

Abstract

Diabetes mellitus has a risk of causing complications, one of which is diabetic foot injury. The nurse who plays the role of nursing care is very important in the process of healing diabetic wounds. Wound care with modern wound dressing methods can prevent infection in diabetic foot sores and is effective against the process of healing diabetic wounds. This study aims to determine the effect of modern dressing dressing treatment methods on diabetic wound healing in the Independent Nursing Practice of Isam Cahaya Holistic Care Makassar City. The research design used was observational analytic with a pre-experimental design approach without pretest-posttest design. Sampling was done by accidental sampling with a sample of 15 people. The results of the Wilcoxon test with significance level ρ <α = 0.05. The results showed that there was an average difference between the results of the condition status / wound healing before and after the wound treatment of the modern dressing method with a value of ρ = 0.001. The conclusion of this study is that the wound dressing modern method affects the healing of diabetic wounds in the Independent Nursing Practice of Isam Cahaya Holistic Care Makassar City. It is expected that nurses can improve their knowledge and skills about wound care with modern dressing methods to be able to provide appropriate and quality wound care.
NERS CILIK SEBAGAI PENGGERAK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SDN 108 INPRES TONASA KABUPATEN TAKALAR Wa Ode Sri Asnaniar; Akbar Asfar
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v1i2.15

Abstract

Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah umumnya dikaitkan dengan Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS). Tidak sedikit anak yang menunjukkan perilaku tidak sehat seperti lebih memilih mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, tidak mencuci tangan sebelum makan untuk memungkinkan masuknya bibit penyakit. Usia sekolah adalah usia emas untuk menanamkan nilai PHBS dan berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS di sekolah, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan survei dan wawancara, kurangnya pengetahuan siswa di SDN 108 Inpres Tonasa tentang perilaku hidup bersih dan sehat belum terlibat dalam kegiatan UKS sebagai kader kesehatan, dan SDN 108 Inpres Tonasa ingin mengoptimalkan fungsi UKS dengan siswa sebagai kader kesehatan. Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah berupa pelatihan / penyuluhan PHBS, pembentukan kader Ners Cilik SMART, dan pelatihan kader Ners Cilik SMART. Metode yang digunakan dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan simulasi. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuan siswa tentang Perilaku Bersih dan Sehat hingga 89%, pembentukan kader SMART Ners Cilik (Sehat, Mandiri, Aktif, Rajin, dan Terampil) sebagai penggerak perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dan melakukan layanan dasar dan pengobatan UKS, serta menghasilkan Buku Panduan Ners Cilik. Kata Kunci : PHBS, Anak Sekolah, Ners Cilik