Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURTEKSI

KOMBINASI METODE AHP DAN MFEP DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA BANTUAN SISWA MISKIN Andri Nata; Yori Apridonal
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) Vol 6, No 2 (2020): April 2020
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.467 KB) | DOI: 10.33330/jurteksi.v6i2.597

Abstract

Abstract: The Poor Student Assistance Program is a government program aimed at removing barriers to poor students from participating in school to support the Nine-Year Compulsory Basic Education Program. According to TNP2K, the target of BSM recipients is based on the criteria of students' economic conditions and not on the achievements of students. The problem so far is not a few are found that BSM recipients are those who are classified as capable so that this program is not well-targeted. The purpose of applying the combination of 2 AHP and MFEP methods is to apply Decision Support System (SPK) technology in determining students who receive poor student assistance at Tamansiswa Sukadamai SMPS so that it helps decision-makers to get objective decisions. The combination is based on the superiority of each method in analyzing each criterion and alternatives related to the selection of BSM recipients. AHP is used to analyze criteria to produce criteria that have a good consistency. Then an alternative ranking process is carried out using the MFEP method. Based on the results of the analysis of the combination of the AHP and MFEP methods that have been carried out that the AHP method can help schools in determining the main factors that are very priority in receiving poor student assistance, while the MFEP method can determine the best alternative for eligible students as recipients of poor student assistance in the form of ranking the highest value is A9 with 1,097. Keywords: AHP Method; MFEP Method; Poor Student Assistance; SPK. Abstrak: Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) merupakan program pemerintah yang ditujukan untuk menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah mendukung program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Menurut TNP2K adapun yang menjadi sasaran penerima BSM yaitu berdasarkan kriteria kondisi ekonomi siswa dan bukan berdasarkan prestasi siswa. Permasalahan selama ini justru tidak sedikit dijumpai bahwa penerima BSM merupakan mereka yang tergolong mampu, sehingga program ini menjadi kurang tepat sasaran. Adapun tujuan dari penerapan kombinasi 2 metode AHP dan MFEP ini adalah untuk menerapkan teknologi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dalam penentuan siswa penerima bantuan siswa miskin di SMPS Tamansiswa Sukadamai sehingga membantu pengambil keputusan untuk mendapatkan keputusan yang objektif. Kombinasi dilakukan berdasarkan keunggulan dari masing-masing metode dalam menganalisis setiap kriteria dan alternative terkait pemilihan penerima BSM. AHP digunakan untuk menganilis kriteria sehingga menghasilkan kriteria yang memiliki konsistensi yang baik. Selajutnya dilakukan proses perangkingan alternatif menggunakan metode MFEP. Berdasarkan hasil analisis dari kombinasi metode AHP dan MFEP yang telah dilakukan bahwa metode AHP dapat membantu sekolah dalam menentukan faktor utama yang sangat prioritas dalam penerima bantuan siswa miskin, sedangkan metode MFEP dapat menentukan alternatif terbaik siswa yang layak sebagai penerima bantuan siswa miskin dalam bentuk perangkingan dengan nilai tertinggi yaitu A9 dengan 1,097.Kata Kunci : Bantuan Siswa Miskin; Metode AHP; Metode MFEP; SPK.
PERBANDINGAN METODE MFEP DAN MAUT DALAM SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) Dewi Maharani; Andri Nata
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) Vol 6, No 3 (2020): August 2020
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurteksi.v6i3.793

Abstract

OSN (Olimpiade Sains Nasional) merupakan kegiatan perlombaan di bidang sains dan ilmu pengetahuan yang dirancang pemerintah untuk mengembangkan bakat dan prestasi siswa. OSN juga menjadi salah satu ajang tahunan yang sangat diminati siswa dalam mengasah kemampuan dibidang sains dan ilmu pengetahuan. Untuk dapat menjadi peserta dan mendapatkan juara dalam dalam kompetisi ini bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya pembimingan yang intensif kepada siswa yang memiliki potensi. Dalam memilih siswa yang akan dibimbing dan dikutsertakan dalam OSN, seleksi internal yang ketat perlu dilakukan sekolah untuk dapat mengantarkan siswa meraih prestasi tersebut. Selama ini seleksi yang dilakukan guru cenderung subyektif seperti dengan menujuk langsung peserta yang akan mengikuti tes seleksi. Seperti halnya dilokasi penelitian SMPS Tamansiswa Sukadamai, selama ini guru menyeleksi peserta OSN hanya fokus dengan yang mendapatkan ranking 1-3 di kelas saja. Padahal bisa saja ada siswa yang tidak rangking 1-3 justru memiliki keahlian pada bidang yang diolimpiadekan. Hasilnya, belum ada siswa yang mampu bersaing di tingkat kecamatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membantu sekolah menyeleksi seluruh siswa yang berminat dalam olimpiade dengan menggunakan teknologi Sistem Pendukung Keputusan. Melalui perbandingan 2 metode yaitu Multy Factor Evaluation Process (MFEP) dan Multi Attribute Utility Theory (MAUT), peneliti akan melakukan analisis perbandingnan untuk mendapatkan hasil yang lebih konsisten. Metode MFEP merupakan metode yang menimbang beberapa faktor yang berpengaruh terdahap alternatif. Sedangkan metode MAUT merupakan metode yang memiliki skema evaluasi akhir dengan bobot dan nilai relavan terhadap alternatif. Berdasarkan hasil yang telah dilakukan, metode MFEP dapat menghasilkan calon peserta terbaik yaitu A13 dengan nilai16,96. Sedangkan metode MAUT dapat menghasilkan calon peserta OSN terbaik yaitu A5 dengan nilai 0,680. Penelitian ini diharapatkan dapat membantu untuk seleksi calon peserta OSN.