Tulisan ini menegaskan akan perlunya karakter bagi manusia sebagai hasil dari proses pendidikan dan pergaulan manusia dengan lingkungannya. Lingkungan ini dapat saja berupa fisik maupun non-fisik, termasuk lingkungan keluarga, ketetangggaan, dll., dan lingkungan sekitar dimana manusia itu hidup. Selain itu pula, bagi Nabi Ibrâhîm as. tentu memperoleh petunjuk dari Allah lebih merupakan kontribusi yang signifikan dalam membangun karakter dirinya dan putra-putranya. Pemaknaan ini digali dari berbagai ayat Al-Qur’an secara munasabah dengan pendekatan pendidikan. Beberapa karakter Nabi Ibrâhîm as. dalam Al-Qur’an yang penting adalah sikap taat dan patuh kepada perintah Allah sebagai prasyarat bagi manusia untuk mengabdikan diri kepada sesama manusia, keluarga, dan kepada masyarakat pada umumnya atas dasar pengabdiannya kepada Allah. Sikap berani menegakkan kebenaran dan keadilan, berani pula dalam menjalani hidup dengan memperjuangkan prinsip hidup yang benar menjadi amat penting. Jujur bersikap adalah modal bagi pembangunan moral bangsa. Maka peduli pada diri sendiri maupun pada lingkungannya menjadi keharusan. Sabar selalu dibutuhkan untuk memperbaiki keadaan, juga ucapan dan tutur kata yang santun penting untuk memahami akar masalah. Curiousity menjadi modal untuk melahirkan daya kritis dan kedalaman ilmu pengetahuan, dengan cermat dan teliti tanpa melupakan makna ikhlas demi mengharapkan rid}a Allah. Selalu berdoa dan tawakkal menjadi modal penting dalam meraih sukses dunia dan akhirat.