Indarti, Adrian
Syntax Corporation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Perawatan Mesin Pneumix Catalyst Injection Dengan Konsep Total Productive Maintenance Indarti, Adrian; Purnomo, Hari; Widodo, Imam Djati
Jurnal Migasian Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v3i1.61

Abstract

Salah satu permasalahan yang terjadi pada mesin pneumix catalyst injection adalah terhambatnya proses injeksi yang diakibatkan mesin yang tiba -tiba tidak dapat berfungsi dan harus dilakukan kalibrasi, setting sequence atau kegiatan perawatan untuk perbaikan maupun penggantian komponen mesin. Downtime mesin yang besar berdampak pada produktivitas kegiatan produksi dan jumlah serta kualitas produk. Untuk dapat meningkatkan produktivitas maka dilakukan analisis penerapan Total Productive Maintenance (TPM) menggunakan perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE). Langkah yang dilakukan yaitu melakukan pengukuran OEE serta mengetahui faktor terbesar yang mempengaruhi dengan perhitungan six big losses. Selanjutnya mencari penyebab permasalahan dengan fishbone diagram dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas pada 2 mesin pneumix catalyst injection yaitu mesin A (15A107A) sebesar 52.98% dan mesin B (15A107B) sebesar 75.98%, ternyata masih dibawah standar JIPM yang menjadi acuan perusahaan yaitu sebesar 85%. Faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya OEE adalah performance rate dengan faktor persentase six big losses pada breakdown lossuntuk mesin A sebesar 36.81% dan idling and minor stoppages losses untuk mesin B (15A107B) sebesar 63.55% dari seluruh time loss. Hal yang dilakukan untuk mengatasi dan mengantisipasi rendahnya nilai OEE pada mesin pneumix catalyst injection yaitu dengan diterapkannya autonomous maintenance pada operator produksi, melakukan training bagi teknisi maintenance, melakukan pengawasan terhadap operator tentang kebersihan tempat kerja serta melakukan sistem preventive maintenance pada komponen valve transport [RC2] sesuai waktu pemeliharaan optimum 44 hari untuk mesin A (15A107A) dan 37 hari untuk mesin B (15A107B).