Claim Missing Document
Check
Articles

Inovasi Pengrajin Racikan Biji Kopi “REMPAH” Healthy Herbal Dan Berdaya Saing Tinggi Berbasis Santripreneur Moch Shofwan; Soehardjoepri Soehardjoepri; Muslichah Erma Widiana; Suhud Wahyudi; Wawan Hafid Syaifudin; Mahmudah Enny Widyaningrum
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v4.i2.a2744

Abstract

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica). Salah satu binaan PBI yang merintis bisnis melalui pengolahan biji kopi dan membuat kafe kopi “Antara Kita Coffee Everything” keistimewaannya owner adalah alumni ITS dari beberapa angkatan dan pondok pesantren. Karena masih skala kecil untuk permodalan masih menggunakan modal pribadi, Untuk pengenalan produk melalui pameran baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun asosiasi. Hasil dari kegiatan ini yaitu dilaksanakannya serah terima mesin grinder kepada mitra, dengan tujuan meningkatnya omset serta menambah gerai, karyawan, dan jejaring.
PENERAPAN UTILITAS SOLAR CELL SEBAGAI PENDUKUNG KONSEP SMART CITY DI KELURAHAN DUKUH MENANGGAL KOTA SURABAYA Moch Shofwan; Annisa Budhiyani Tribhuwaneswari; Suning Suning; A.A. Sagung Alit Widyastuty; Linda Dwi Rohmadiani; Siti Nuurlaily Rukmana
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 5 No 02 (2022): Jurnal Penamas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/penamas.vol5.no02.a4184

Abstract

Kelurahan Dukuh Menanggal merupakan sebuah wilayah yang memiliki posisi perbatasan antara Kota Surabya dengan Sidoarjo ini menjadi destinasi favorit para masyarakat desa yang ingin memperbaiki kehidupannya dari segi ekonomi, pendidikan maupun sosial. Berbagai fasilitas pendukung tentunya juga disiapkan untuk menunjang kondisi perkembangan kawasan perkotaan tersebut. Sehingga berdasarkan isu ini, maka dibutuhkan penerapan utilitas solar cell sebagai pendukung konsep smart city di Kelurahan Dukuh Menanggal Kota Surabaya. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan program PKM ini adalah melakukan sosialisasi terkait penerapan utilitas solar cell sebagai pendukung konsep smart city di Kelurahan Dukuh Menanggal Kota Surabaya. Hasil dari kegiatan PKM ini yaitu ada pengetahuan yang meningkat bagi masyarakat terhadap pengetahuannya mengenai utilitas solar cell khususnya terkait pertanyaan pengenalan solar cell, fungsi solar cell, dan manfaat solar cell yaitu meningkat sebesar 50 %, namun pada pertanyaan kebijakan pemerintah dan sosialisasi dari instansi lain hasilnya stagnan tidak ada perubahan atau peningkatan persentase jawaban dari responden.
Kajian Ketersediaan Saluran Drainase Dan Kejadian Genangan Air Di Kecamatan Bubutan Kota Surabaya Moch Shofwan; Sagung Alit Widyastuti; Mochamad Denianto
WAHANA Vol 65 No 2 (2015)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.847 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v65i2.268

Abstract

Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia memiliki banyak permasalahan termasuk kejadian banjir atau genangan. Banjir atau genangan merupakan masalah serius yang perlu segera diantisipasi upaya pencegahannya.Kecamatan Bubutan termasuk dalam kawasan rawan genangan, hal ini berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, dimana tercatat terjadi genangan air di beberapa lokasi di Kecamatan Bubutan.Genangan air yang terjadi di Kecamatan Bubutan hampir tiap tahun berulang, kondisi ini diakibatkan oleh topografi atau letak wilayah Kecamatan Bubutan yang rendah yaitu 4 meter diatas permukaan laut, sehingga menyebabkan genangan air di beberapa jalan protokol dan permukiman mulai dari ketinggian 10 sampai 17 cm.Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis spasialdan analisis skoring, dalam penelitian ini metode kuantitatif lebih menekankan kepada data-data yang diperoleh dari variabel-variabel yang telah ditentukan pada penelitian ini, adapun variabel yang menggunakan metode ini adalah saluran drainase dan genangan banjir.Berdasarkan hasil analisis bahwa pada tahun 2015 total keseluruhan hasil skoring keseluruhan 5 saluran drainase diketahui jenis sekunder sebesar 1.380 dengan kategori baik berdasarkan penilaian skoring interval 751-1500, sedangkan hasil analisis nilai total skoring Kecamatan Bubutan tahun 2015 didapatkan nilai sebesar 26,25 dengan kategori genangan air rendah berdasarkan skoring interval 0-46,67.
FAKTOR SOSIAL TERHADAP PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KAWASAN DESA RAWAN LONGSOR Moch. shofwan
WAHANA Vol 69 No 2 (2017)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.008 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v69i2.1068

Abstract

Green Open Space (RTH) is one of the balancing factors of an area in order to keep alignment to the dynamics of life around it. Social activity is part of the dynamics of society inbuilding and managing a region. Social activities can not be separated from the existing institutionsin the region, the institutional symbolized by the existence of groups (entities) that are capable ofproviding capacity for action on changes and policy making. Penanggungan village is a villagewhose territory is located on the slopes of the mountains, this village belongs to the category ofvillages prone to landslides. Social community of Penanggungan Village become the focus of studyrelated to Green Open Space management factor (RTH). The result of correlation analysis showsthat there is a relationship between social condition and Green Open Space (RTH) that is obtainedby significant value 0.000 which means less than 0.005 so that H0 result is rejected H1 accepted, itmeans there is relationship between variable X to Y. Based on result surveys in the field, most ofPenanggungan Village which has 4 hamlets namely Ngembes, Penanggungan, Sendang, andKemendung are entering the green area. This is in accordance with topographic conditions in thevillage Penanggungan into the topography that has an average height of 600-700 mdpl.
SEBARAN KERUANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH DAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI KAWASAN BENCANA LUMPUR LAPINDO Moch. Shofwan
WAHANA Vol 63 No 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.589 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v63i2.1144

Abstract

Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur pada tanggal 29 Mei 2006 mempunyai sejarah penting karena peristiwa keluarnya gas dan lumpur panas dengan suhu 100°C yang telah menggenangi beberapa desa di Kabupaten Sidoarjo. Semburan lumpur lapindo berada di daerah pemukiman padat penduduk, bahkan di beberapa titik merupakan kawasan perumahan (residence), diperkirakan volume lumpur yang menggenangi lebih dari 27 juta m3. Penelitian ini bertujuan menilai tingkat dan pola spasial perkembangan wilayah; dan kebijakan penataan ruang disekitar kawasan bencana lumpur Lapindo. Dalam penelitian ini metode yang digunakan terkait pengukuran tingkat perkembangan wilayah menggunakan metode scalling. Langkah selanjutnya Hasil dari penilaian tersebut adalah berbentuk informasi keruangan (spatial information) yang disajikan dalam bentuk peta dan digunakan sebagai acuan dalam kebijakan penataan ruang di kawasan bencana lumpur Lapindo. Berdasarkan hasil penilaian tingkat perkembangan wilayah diketahui bahwa fenomena tingkat perkembangan wilayah tinggi sebagian besar berada pada posisi strategis. Kondisi dilapangan berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa lokasi-lokasi strategis seperti jalan raya, jalan tol, pasar, pusat pemerintahan, rel kereta api, dan pabrik sebagian besar berada di dekat kawasan bencana lumpur Lapindo. Kebijakan yang dapat dilakukan yaitu membuat produk hukum dalam bentuk perundang-undangan yang dapat mengakomodir peraturan pemerintah, stakeholder, swasta, dan masyarakat korban, diantaranya yaitu membuat keb ijakan yang prosedural terkait pendirian kawasan terbangun khususnya di zone 1 yang posisinya sangat strategis namun secara geografis dekat dengan pusat luapan lumpur Lapindo Deskripsi Alternatif :Sidoarjo regency east java on May 29, 2006 has important historical events discharge of gas and mud with temperatures of 100 ° C who have inundating several villages in Sidoarjo. Lapindo mudflow in the area is dense population, even at some point is the area housing, estimated volume of mud flooded that are more than 27 million m3. The research aims to assess the level and spatial pattern of regional growth; And arrangement of space policy around the Lapindo mud disaster area. In Research methods used subscribe level measurement progress using scaling method. The next step results from the assessment is shaped spatial information presented forms of maps and used as reference structuring space policy in the area of Lapindo mud disaster. Based on the findings rate developments region known that the phenomenon of high-leveld development region partly at big strategic position. Field conditions based on the findings of observation found that the strategic locations such as roads, highways, markets, government centers, railway tracks, and most of the big factory is located in the nearby area Lap indo mud disaster. Policies that can be done make law product forms legislation can accommodate government regulations, stakeholders, private sector, and community victim, including maked policies the procedural subscribe establishment of woke regions especially in zone 1 (first) that its position is very strategic, but however geographically near the center of the Lapindo mudflow
ZONASI SEBARAN PENCEMARAN AIR BERBASIS PERSEPSI MASYARAKAT DI KAWASAN BENCANA LUMPUR KABUPATEN SIDOARJO Moch Shofwan; Farida Nur’Aini
WAKTU Vol 15 No 2 (2017): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v15i2.719

Abstract

Bencana lumpur di Kabupaten Sidoarjo merupakan peristiwa alam yang tergolong risikonya tinggi. Dipilihnya lokasi tersebut karena peristiwa ini memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan fisik yang ada di kawasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan pemetaan pencemaran air berdasarkan persepsi masyarakat. Adapun untuk mencapai tujuan ini maka diperlukan beberapa tahapan yaitu (1) analisis kondisi pencemaran air berdasarkan persepsi masyarakat, (2) analisis sebaran keruangan pencemaran air di kawasan bencana lumpur. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif, kualitatif, dan eksploratif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Adapun metode analisis yang digunakan dibagi menjadi dua tahapan yaitu (1) analisis deskriptif kualitatif berdasarkan kondisi pencemaran air, dan (2) analisis spasial terkait kondisi pencemaran air. Kondisi pencemaran air berdasarkan persepsi masyarakat dilapangan didapatkan hasil bahwa pencemaran air terdapat di kawasan bencana lumpur lapindo di desa-desa pada tiga kecamatan (Porong, Tanggulangin, dan Jabon). Pencemaran air dapat dilihat dari perubahan warna, rasa, dan bau yang dilihat dari sumur warga, tambak, dan sungai. Hasil dari pemetaan kondisi pencemaran air secara spasial didapatkan bahwa pencemaran air terkonsentrasi di zona I dan II, disebabkan karena lokasi desa-desa tersebut sangat dekat dengan luapan lumpur lapindo.
FENOMENA URBANISASI : POLA PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN BERBASIS SPASIAL Siti Nuurlaily Rukmana; Moch Shofwan
WAKTU Vol 16 No 2 (2018): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v16i2.1668

Abstract

Fenomena transformasi perkotaan merupakan salah satu penyebab dari terjadinya urbansasi. Urbanisasi ditandai dengan pertumbuhan demografi yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini mendorong ketidakseimbangan antara penyediaan lahan dengan permintaan lahan sebagai aspek kegiatan atau tempat tinggal. Kecenderungan terjadinya perluasan wilayah sangat tinggi khususnya di kawasan pinggiran. Kecamatan Krian merupakan salah satu daerah yang mengalami perubahan lahan cukup tinggi. Tujuan artikel ini untuk menilai dan menganalisis pola perubahan mata pencaharian di Kecamatan Krian. Teknik analisis pada studi ini dengan menggunakan Geographical Information System melalui pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis bahwa perubahan mata pencaharian (khususnya petani menjadi non petani) berada pada sisi timur. Terdapat 3 desa yang mengalami penurunan jumlah petani mulai tahun 1995-2015 yaitu Desa Keboharan, Tarung Wetan dan Jatikalang. Hal ini disebabkan di sisi timur secara administrasi lokasi tersebut strategis yaitu terletak di pertigaan bypass dan dibagian utara berbatasan dengan kabupaten Gresik. Sehingga memicu adanya perubahan aktivitas, yaitu sebagai tempat hunian. Artinya di sisi timur Sidoarjo tidak digunakan sebagai tempat aktivitas kerja masyarakat melainkan sebagai tempat tinggal.
DAMPAK RISIKO PEMBANGUNAN MALL TUNJUNGAN PLAZA TERHADAP KESEIMBANGAN TATAGUNA LAHAN Wahyu Dwi Fintarto; Moch Shofwan
WAKTU Vol 17 No 1 (2019): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v17i1.1912

Abstract

Tunjungan Plaza didirikan pada tahun 1986, mempunyai 6 bangunan utama yang saling berhubungan(Tunjungan Plaza I – VI). Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 12 Tahun 2014 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034, Kecamatan Tegalsari termasuk UnitPengembangan VI Tunjungan dengan fungsi pengembangan perdagangan dan jasa skala internasional dannasional. Tujuan penelitian adalah menganalisis dampak risiko keberadaan pembangunan Mall TunjunganPlaza terhadap perkembangan keseimbangan tata guna lahan dari Tahun 1980 sampai Tahun 2018.Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis aritmatikoverlay dan uji T. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada dampak risiko pengaruh yangsignifikan, antara hasil data perkembangan penggunanaan lahan Tahun 1980 sampai dengan Tahun 2018,sebelum dan sesudah berdirinya kawasan Mall Tunjungan Plaza terhadap ruang permukiman di KelurahanKedungdoro Kota Surabaya.
KARAKTERISTIK PENDUKUNG KAPASITAS KAWASAN MINAPOLITAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN Achmad Fariq Rohman; Moch Shofwan
WAKTU Vol 18 No 1 (2020): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v18i1.2349

Abstract

Berdasarkan RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031 tentang kawasan strategis pusat pertumbuhan baru untuk menghindari ketimpangan dari kawasan lain di Kabupaten Lamongan adalah mengembangkan kawasan minapolitan sebagai kawasan ekonomi baru pada kawasan pesisir yang bergerak dibidang perikanan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik pendukung kapasitas kawasan minapolitan Brondong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan survei primer dan survei sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik pendukung kapasitas kawasan minapolitan memiliki ketinggian rata-rata 6,5 MDPL, dilalui sungai Anak Bengawan Solo, beriklim tropis, jenis tanah alluvium. Penggunaan lahan pada Kawasan Minapolitan sebagian besar lahan pertanian tanah kering semusim dengan luas 1.771 Ha atau sebesar 66 %.
KAPASITAS SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI SILO DI KECAMATAN DOMPU Moch Shofwan; Wiwin Angriani
WAKTU Vol 19 No 02 (2021): Jurnal WAKTU
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v19i02.5153

Abstract

Sub Daerah Aliran Sungai Silo merupakan anak dari Sungai Laju daerah yang sering terjadinya luapan air saat musim hujan, yang menyebabkan terjadinya banjir dibeberapa kelurahan di Kecamatan Dompu. Puncak tertinggi banjir ditahun 2019 dengan jumlah rumah terdampak sebanyak 311 unit dengan ketinggian air ± 2 meter luas genangan 12,77 Ha. Sub DAS Silo memiliki luas 15.669 km2 dengan panjang 9.810 km melintasi Kelurahan O’o, Kelurahan Bali, Kelurahan Bada, Kelurahan Karijawa, Kelurahan Dorotangga, Kelurahan Potu dan Kelurahan Manggeasi. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah Kapasitas sub daerah aliran Sungai Silo dimana diketahui debit air sebesar 596.05 ltr/dtk. Koefisien aliran diperoleh hasil sebesar 1,16 ha dimana koefisien aliran lebih dari 0,5 diberi skor 1,5 masuk pada kriteria sangat jelek karena kondisi eksisting yang tidak bagus dan intensitas hujan diperoleh hasil intensitas hujan sebesar 52 mm/jam diartikan bahwa intensitas hujan sangat tinggi.