Puspandari - Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Bada, Nelly
Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes, Kemenkes RI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Proporsi Metode Pendekatan Sindrom dan Pewarnaan Gram dalam Diagnosis Infeksi Neisseria gonorrhoeae pada Wanita Penjaja Seks (WPS) Khariri, Khariri; Puspandari - Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Bada, Nelly
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 6, No 1 (2019): IJMS 2019
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.711 KB)

Abstract

Abstract : Infections of gonorrhea still pose a threat because it most often occurs worldwide. The infection is caused by Neisseria gonorrhoeae, which is a Gram-negative cocci and Gram stain will appear red when observed under a microscope. Diagnosis of gonorrhea infection can be performed based on anamnesis, clinical examination and laboratory tests. This research aims to looking at the proportion of gonorrhea diagnosis of clinical signs and symptoms were there as well as the results of direct microscopic examination of a Gram stain. Clinical signs and symptoms obtained from the anamnesis and clinical examination. Simple laboratory examination performed by Gram staining to see Gram-negative intracellular diplococci polymorphonuclear leukocytes (PMN). Clinical examination of the 880 Female Sex Workers (FSWs) obtained the highest clinical signs and symptoms are reddish cervix (53.5%), mucopurulent vaginal fluid (48.9%), vaginal discharge and unpleasant body odor (40.6%). FSWs with the results of positive Gram stain intracellular diplococci, only 57% were positive biakannya examination results. In FSWs with positive Gram stain results, most do not show any symptoms of gonorrhea infection. FSWs with Gram stain positive, 57% positive bacterial culture results.Key words : sexually transmitted diseases, Neisseria gonorrhoeae, clinical symptoms, Gram staining Abstrak : Infeksi gonore masih menjadi ancaman karena paling sering terjadi di seluruh dunia. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang merupakan kokus Gram negatif dan dengan pewarnaan Gram akan tampak warna merah bila diamati di bawah mikroskop. Penegakkan diagnosis infeksi gonore dapat dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium. Penelitian bertujuan untuk melihat proporsi diagnosis gonore dari gejala dan tanda klinis yang ada serta hasil pemeriksaan mikroskopis langsung pewarnaan Gram. Gejala dan tanda klinis didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium sederhana dilakukan dengan pewarnaan Gram untuk melihat diplokokus Gram negatif intraseluler leukosit polimorfonuklear (PMN). Pemeriksaan klinis terhadap 880 Wanita Penjaja Seks (WPS) didapatkan gejala dan tanda klinis terbanyak adalah yaitu serviks berwarna kemerahan (53,5%), adanya cairan mukopurulen pada vagina (48,9%), keputihan dan bau badan tidak sedap (40,6%). Dari WPS dengan hasil pewarnaan Gram positif diplokokus intraseluler, hanya 57% yang hasil pemeriksaan biakannya positif. Pada WPS dengan hasil pewarnaan Gram positif, sebagian besar tidak menunjukkan adanya gejala infeksi gonore. Dari WPS dengan pewarnaan Gram positif, sebanyak 57% hasil biakan bakterinya positif.Key words : IMS, Neisseria gonorrhoeae, gejala klinis, pewarnaan Gram