Dameanti, Fidi Nur Aini Eka Puji
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Malang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Produktivitas Telur Ayam Kampung Unggulan Balitbangtan (KUB) Fase Layer Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti; Muhammad Aviv Firdaus; Nurina Titisari; Siska Aditya; Ignatius Guritno
Jurnal Medik Veteriner Vol. 3 No. 2 (2020): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol3.iss2.2020.166-172

Abstract

Kecepatan angin, pencahayaan, kelembaban dan suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh dalam produksi telur. Ayam KUB atau Ayam Kampung Unggulan Balitbangtan adalah strain ayam petelur baru yang mempunyai kemampuan maksimal dalam berproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh kecepatan angin, pencahayaan, kelembaban, dan suhu terhadap produktivitas telur Ayam KUB fase layer pada umur minimal 43 minggu. Data diperoleh dengan desain penelitian cross-sectional melalui pengukuran dan perhitungan terhadap data populasi. Rata-rata faktor lingkungan berupa kecepatan angin, pencahayaan, kelembaban dan suhu adalah secara berurutan yaitu 1.46 m/s, 17.53 lux, 72.11%, dan 27.71oC. Produktivitas telur Ayam KUB Petelur umur 43-46 minggu adalah 66.11%. Seluruh faktor lingkungan secara bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 31.4% terhadap produktivitas telur Ayam KUB.
Toksisitas Larutan Perak Nitrat (AgNO3) pada Mencit Balb-c Berdasarkan Kadar SGPT dan SGOT Indah Amalia Amri; Muhamad Ferian Hendrasmara; Dahliatul Qosimah; Ajeng Aeka; Nofan Rickyawan; Wawid Purwatiningsih; Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti
Jurnal Medik Veteriner Vol. 3 No. 2 (2020): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol3.iss2.2020.251-257

Abstract

Perak Nitrat (AgNO3) sering dimanfaatkan di bidang kesehatan sebagai bahan antimikroba. Efek pada organisme yang terpapar perak nitrat dapat mengakibatkan adanya akumulasi toksik pada hepar. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak toksisitas perak nitrat terhadap kadar SGPT dan SGOT pada mencit Balb-c. Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 20 ekor mencit Balb-c dengan berat badan 25-30  gram dan umur 2-3 bulan serta masa pemberian perlakuan selama 14 hari. Perlakuan yang diberikan terdiri dari kelompok K- (tanpa induksi), P1 (100 µg/ml), P2 (200 µg/ml), P3 (300 µg/ml), P4 (400 µg/ml). Kadar SGPT dan SGOT diamati dengan menggunakan metode spektrofotometri. Data dianalisa menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil dan kesimpulan menunjukkan induksi larutan perak nitrat pada mencit Balb-c dengan dosis P4 (400 µg/ml) dan volume induksi 0.5 ml dapat menyebabkan toksisitas pada mencit yang ditandai dengan peningkatan kadar SGPT dan SGOT.
Gambaran pengetahuan siswa SMAN 8 Malang tentang foodborne disease Ajeng Erika Prihastuti Haskito; Citra Sari; Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti
ARSHI Veterinary Letters Vol. 3 No. 1 (2019): ARSHI Veterinary Letters - Februari 2019
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.035 KB) | DOI: 10.29244/avl.3.1.15-16

Abstract

Foodborne disease adalah penyakit yang terjadi akibat mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh agen mikroorganisme atau zat toksin. Kejadian foodborne disease, seperti sakit perut dengan gejala klinis diare dan thypoid pada siswa di sekolah masih cukup tinggi hingga saat ini. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan tentang foodborne disease serta kurangnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian gambaran pengetahuan tentang foodborne disease ini bersifat deskriptif, dengan design penelitian menggunakan cross sectional study dengan populasi adalah siswa SMAN 8 Malang. Sampel dipilih secara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi, sehingga diperoleh sampel 35 siswa kelas X-a SMAN 8 Malang. Hasil penelitian diperoleh informasi sebesar 34.29% pernah  mengalami sakit akibat jajanan di sekolah. Hasil analisa menunjukkan hanya 28.57% siswa mengetahui tentang foodborne disease, 22.86% mengetahui ciri-ciri jajanan terkontaminasi bakteri, dan 14.29% mengetahui penyakit foodborne disease akibat bakteri. Persentase siswa belum terbiasa menerapkan perilaku cuci tangan sebelum makan sebesar 80%. Gambaran pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah siswa SMAN 8 Malang tentang foodborne disease masih sangat kurang.
Seroprevalensi kejadian toksoplamosis pada kambing di UD Gading Mas Kabupaten Kediri Fidi Nur Dameanti; Mira Fatmawati; Ani Setianingrum; Ajeng Erika
ARSHI Veterinary Letters Vol. 3 No. 2 (2019): ARSHI Veterinary Letters - Mei 2019
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.1 KB) | DOI: 10.29244/avl.3.2.35-36

Abstract

Toksoplasmosis merupakan penyakit zoonosis prioritas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4026/Kpts/OT.140/4/2013. Salah satu penularan toksoplasmosis adalah melalui konsumsi daging kambing yang mengandung kista. Inang definitif toksoplasmosis adalah kucing, sedangkan kambing, domba dan manusia merupakan inang perantara. Rata-rata prevalensi toksoplasmosis di Jawa adalah 42,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi toksoplasmosis sebagai data dasar dalam menentukan jumlah sampel penelitian lanjutan mengenai pemetaan kasus toksoplasmosis. Sampel darah diambil pada seluruh populasi kambing yang ada di UD Gading Mas Kabupaten Kediri. Pengujian IgG dan IgM pada serum kambing menggunakan Toxoplasma Modified Agglutination Test (ToMAT) di Balai Veteriner Lampung. Hasil pengujian menunjukkan bahwa prevalensi toksoplasmosis di UD Gading Mas Kabupaten Kediri adalah IgG positif 100% dan IgM positif  38,5%.
Analisis Kualitas Air Limbah Peternakan Sapi Perah Berdasarkan Nilai Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Ph dan Escherichia Coli di Kabupaten Kediri Fidi Nur Aini Dameanti; Muhammad Ali Akramsyah S; Chyntia Silvi Yanti Hasan; Jacky Teguh Amanda; Rahayu Sutrisno
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 23, No 1 (2022): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2022.023.01.9

Abstract

Peternakan sapi perah mampu menghasilkan produk susu yang bernilai ekonomi tinggi namun juga menghasilkan produk berupa limbah baik cair (air), padat dan gas. Limbah cairan pada peternakan sapi perah didominasi oleh air yang telah digunakan untuk pembersihan, sanitasi, pemanasan, pendinginan, dan pencucian lantai. Air limbah yang langsung dibuang tanpa melalui pengolahan dapat berdampak pada kualitas lingkungan sekitar. Pencemaran air di sekitar lingkungan peternakan sapi perah disebabkan karena kontaminasi dari limbah yang bisa dilihat dari nilai BOD, COD, pH dan keberadaan Escherichia. coli. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif laboratorik yang dilakukan pada bulan Juni-September 2021. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling sehingga sampel yang diperoleh adalah 8 sampel dari Kelompok Ternak Sukses Bersama, Desa Deyeng, Kabupaten Kediri. Sampel air limbah dilakukan pengujian kadar BOD dan COD di Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta 1 dan analisis kadar pH serta deteksi E. coli. dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya. Pengujian kadar BOD dengan menggunakan metode APHA 5210B-2017, kadar COD berdasarkan SNI 6989.2:2009, pengujian pH berdasarkan SNI 6989.2:2019, dan deteksi E. coli dilakukan dengan uji penguat atau confirmed test uji kualitatif koliform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai BOD berkisar antara 3466 – 18000 mg/L, nilai COD antara 12800 – 66300 mg/L, nilai pH antar 7,3-8,04, dan seluruh sampel positif mengandung E.coli. Hasil tersebut menujukkan bahwa seluruh indikatir berada di atas ambang batas yang ditetapkan sehingga perlu dilakukan pengolahan air limbah yang lebih baik.
Seroprevalensi Brucellosis dan Tingkat Gangguan Reproduksi Pada Sapi Perah di Kota Batu Ani Setianingrum; Mira Fatmawati; Aulia Firmawati; Dahliatul Qosimah; Fidi Nur Aini E P Dameanti; Wahyu Islami; Utami Kurniawati; Lisa D Andriyani
Jurnal Ilmu Peternakan Terapan Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Peternakan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to measure the incidence rate of brucellosis in dairy cattle at Batu City based onserological tests (seroprevalence) and to determine the relationship between the incidence ofbrucellosis and reproductive disorders. Cross-sectional epidemiological research was conducted todetermine the prevalence of brucellosis in dairy cows. Serum samples were obtained from 130dairy cows over 6 months of age, reproductive disorders data using a questionnaire on 21 farmers.Serological testing used the Rose Bengal Test (RBT) and continued with the Complement FixationTest (CFT). The data analysis used Pearson's Chi-Square correlation statistical test. Theseroprevalence of brucellosis at Batu City was 0.7%. The prevalence of reproductive disorders indairy cows was 29.2% consisted of 8.5% abortion and 20.8% repeated mating. There was acorrelation between brucellosis and the incidence of abortion (2 = 10.90; P<0.05) and a correlation between the incidence of abortion and the age more than 3 years (2 = 5.35; P<0.05). The conclusion of this study showed that the prevalence of brucellosis at Batu city was low (<2%).The results of this study could be used as the basis for implementing a vaccination program anderadicating brucellosis at East Java