TY - JOUR TI - LAJU PENURUNAN KANDUNGAN OKSIGEN TERLARUT KAWASAN LAGUNA SEGARA ANAKAN AU - Dewi, Rose IS - Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017 PB - Jurnal Harpodon Borneo JO - Jurnal Harpodon Borneo PY - 2017 UR - http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/harpodon/article/view/203 AB - ABSTRAK Laguna Segara Anakan (LSA) merupakan muara yang dinamis, beriklim tropis lembab dan dipengaruhi angin musim (monsoon), mengakibatkan kondisi perairan berfluktuasi. Ditunjang adanya konversi penggunaan lahan yang mengurangi badan air, peningkatan jumlah penduduk dengan beragamnya aktifitas antropogenik berdampak pada peningkatan bahan organik yang mengakibatkan tingginya populasi (blooming) fitoplankton, dikhawatirkan terjadi penurunan konsentrasi oksigen terlarut (anoxia) perairan. Kondisi tersebut mempengaruhi perubahan struktur komunitas (kelimpahan fitoplankton) dengan bervariasinya produktivitas primer perairan. Produktivitas primer berkaitan erat dengan kandungan oksigen terlarut (produk fotosintesis fitoplankton) yang akan dimanfaatkan untuk respirasi organisme perairan. Sehingga kandungan oksigen terlarut menjadi penting untuk dikaji lebih lanjut pada perairan LSA sebagai daerah nursery ground. Metode dilakukan dengan studi literatur untuk mengevaluasi perubahan kandungan oksigen terlarut LSA serta pengukuran secara in-situ dengan pendekatan temporal (time series) selama 1 tahun dengan acuan angin musim (monsoon): Musim (Barat, Peralihan I, Timur, Peralihan II). Berdasarkan studi literatur diketahui terjadi penurunan kandungan oksigen terlarut dari tahun ke tahun dan hasil pengukuran menunjukkan kandungan oksigen terlarut kembali mengalami penurunan berkisar 2,03 – 5,40 mg/L, dengan rata-rata tahunan sebesar 3,20 mg/L, fluktuasi tertinggi terjadi pada Musim barat, dimungkinkan adanya difusi oksigen diatmosfer dengan tinginya curah hujan dan arus. Kelimpahan fitoplankton berkisar 4.130-6.873 indv/L, didgjkgjkkminasi Divisi: Chrysophyta, Chlorophyta Cyanophyta Pyrophyta, Euglenophyta. Kelimpahan fitoplankton terrendah pada Musim barat dimungkinkan adanya mekanisme Flushing Time. Diperlukan managemen strategi pengelolaan laguna oleh Pemerintah Daerah setempat, pihak terkait dan masyarakat untuk menjaga kestabilan ekologis LSA terutama terkait penggunaan lahan dan aktifitas antropogenik. Kata Kunci : Laguna Segara Anakan, Angin musim (monsoon), Oksigen Terlarut, Fitoplankton