TY - JOUR TI - Meme dan Visualisasi Kebencian Netizen dalam Kasus Penistaan Agama AU - Abdul Malik IS - Vol 13, No 2 (2017): Oktober 2017 PB - Institut Seni Indonesia Yogyakarta JO - Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi PY - 2017 SP - 66 EP - 84 UR - https://journal.isi.ac.id/index.php/rekam/article/view/1931/625 AB - Kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak hanya menimbulkan pro dan kontra di masyarakat tetapi juga polemik di dunia maya. Media sosial seperti facebook dipenuhi berbagai wacana kebencian. Banyak netizen memproduksi dan mereproduksi meme untuk memvisualisasikan kebenciannya terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut. Tulisan ini mengkaji bagaimana netizen mengekspresikan kebenciannya terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kasus dugaan penistaan agama melalui visualisasi meme, dan bagaimana penggambaran netizen terhadap pihak-pihak yang menjadi objek visualisasi dalam bentuk meme tersebut? Hasilnya, berbagai penggambaran netizen kepada parapihak terkait kasus dugaan penistaan agama mengerucut kepada bentuk kebencian dan pembelaan. Netizen yang kontra memvisualisasikan Ahok sebagai penista agama, tidak layak menjadi pemimpin, dan berbagai visualisasi kebencian lain. Kelompok pro Ahok, Megawati Soekarnoputri, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan Presiden Jokowi, juga menjadi pihak yang tak luput dari penggambaran negatif penuh kebencian. Sedangkan meme terhadap Buni Yani memberikan penggambaran positif. Ia menjadi sosok yang dibela. Sedangkan netizen pro Ahok memberikan penggambaran berisi pembelaan terhadap Ahok tetapi bertendensi kebencian terhadap kelompok kontra Ahok. Gambaran kebencian juga dilakukan oleh netizen terhadap Buni Yani, kelompok kontra Ahok, dan terutama sekali Habib Rizieq. Cases of alleged blasphemy committed Basuki Tjahaja Purnama  (Ahok) not only raises the pros and cons in the community but also polemic in cyberspace. Social media such as Facebook full of hatred discourse. Many netizens producing and reproducing meme to visualize the hatred of the parties associated with the case. This article examines how netizens expressing hatred against those associated with cases of alleged blasphemy through visualization meme, and how netizens depiction of the parties which is the object of visualization in the form of the meme? As a result, images of netizen to related parties alleged blasphemy case boiled down to the hate and defense. Netizens who cons visualize Ahok as a blasphemer, unfit to be a leader, and a variety of other hatred visualization. Pro Ahok, Megawati Sukarnoputri, police chief Tito Karnavian, and President Jokowi, those who did not escape  the negative portrayal of hatred. While the meme to Buni Yani give positive portrayals. He is a person who defended. Meanwhile, netizens meme pro Ahok provides unbiased depiction of defense against Ahok but the tendency to hate against a group of counter Ahok. Images of hatred is also done by netizens against Buni Yani, the counter Ahok, and particularly  Habib Rizieq.