TY - JOUR TI - RESISTENSI ANTHELMINTIKA: PERSPEKTIF PETERNAKAN LAHAN KERING NUSA TENGGARA TIMUR AU - Aji Winarso IS - PROSIDING SEMINAR NASIONAL KE-7 PB - FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA JO - JURNAL KAJIAN VETERINER PY - 2019 SP - 107 EP - 114 UR - https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JKV/article/view/1594/1240 AB - Kecacingan merupakan penyakit kronis yang sangat merugikan pada peternakan. Penggunaan anthelmintika adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam pengendalian parasit. Penggunaan anthelmintika yang benar perlu diperhatikan untuk menghindari resistensi cacing target terhadap anthelmintika yang digunakan. Makalah ini bertujuan untuk mengulas berkembangnya resistensi anthelmintika, mengulas risiko cepatnya kemunculan resistnsi anthelmintika di lahan kering Nusa Tenggara Timur, terutama dalam peternakan ruminansia, dan mengutarakan strategi manajemen guna memperlambat kemunculan resistensi. Resistensi itu muncul ketika suatu jenis/golongan cacing yang biasanya dapat dibasmi dengan anthelmintika tertentu, didapati menyintas dari terapi obat tersebut. Pendapat umum ahli menyatakan bahwa resistensi adalah sifat yang diwariskan secara genetik. Karena diwariskan secara genetik, maka cacing penyintas akan menurunkan sifat resisten kepada generasi selanjutnya. Gen resisten tersebut dimiliki oleh sebagian kecil dari populasi cacing, yang kemudian secara bertahap jumlah kelompok resisten bertambah dalam populasi cacing. Resistensi anthelmintika merupakan ancaman serius yang bisa datang kapan saja, dan akan lebih cepat datang tanpa manajemen yang baik. Upaya untuk memperlambat atau menunda datangnya resistensi adalah mempertahankan proporsi cacing dengan gen resisten tetap rendah dalam populasi.