TY - JOUR TI - STRATIFIKASI SOSIAL PADA NOVEL ANAK SEMUA BANGSA AU - Risa Anjani; Lutfi Syauki Faznur IS - Vol 7, No 2 (2020) PB - Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta JO - Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PY - 2020 SP - 158 EP - 169 UR - https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/dialektika/article/downloadSuppFile/16547/2952 AB - Abstract: This research is motivated by the existence of social differentiation or social stratification in the novel Anak Semua Bangsa. The purpose of this research is to criticize and describe the social stratification gap between the natives and the Dutch. The method used in this research is descriptive qualitative. Literature study is a technique of collecting data sources and the nature of this research. The sociology of literature approach is used to describe the data obtained by the stratification theory or social class differentiation. The results of the research show that we can criticize the novel Anak Semua Bangsa, the part of social stratification, in which there are still social gaps or discrimination. This social stratification is contained and remains in effect. The lowest strata are indigenous peoples while the highest strata are still occupied by Dutch Europeans. The Dutch control everything that happens in the Indies.Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pembeda sosial atau stratifikasi sosial dalam novel Anak Semua Bangsa. Tujuan penelitian ini adalah mengkritisi dan menggambarkan kesenjangan stratifikasi sosial antara pribumi dengan bangsa Belanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Studi pustaka menjadi teknik pengumpulan sumber data dan sifat dari penelitian ini. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk menjabarkan data-data yang didapatkan dengan teori stratifikasi atau kelas pembeda sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Anak Semua Bangsa dapat kita kritisi bagian stratifikasi sosial, yakni masih adanya kesenjangan atau diskriminasi sosial. Stratifikasi sosial ini termuat dan tetap berlaku. Strata terendah adalah bangsa pribumi sementara strata tertinggi tetap diduduki oleh Bangsa Eropa Belanda. Belanda menguasai segala hal yang terjadi di Hindia.